Anda di halaman 1dari 10

SERTIFIKASI BENIH

Disusun Oleh :
Ahmad Fuad Al Fharabi
20130005

Dosen Pengampu :
Savitri S.P, M.P

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH
ACEH BESAR
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1 Industri Benih............................................................................................6
2.2 Sertifikasi Benih........................................................................................6
2.3 Tahapan Sertifikasi....................................................................................6
2.3.1 Permohonan/Pendaftaran Sertifikasi..................................................6
2.3.2 Sumber Benih.....................................................................................6
2.3.3 Varietas..............................................................................................7
2.3.4 Areal Sertifikasi.................................................................................7
2.3.5 Isolasi.................................................................................................7
2.3.6 Pemeriksaan Lapangan......................................................................7
2.3.7 Peralatan Panen Dan Prosesing Benih...............................................7
2.3.8 Uji Laboratorium................................................................................8
2.3.9 Label Dan Segel.................................................................................8
2.3.10 Pelabelan Benih.....................................................................................8
BAB III. PENUTUP................................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “sertifikasi benih”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas final Ilmu dan Teknologi
Benih, pada Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama
Aceh.

Dengan selesainya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta
dukungan dari semua pihak, baik moril ataupun materil sehingga makalah ini
dapat selesai dengan baik dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis juga menerima segala kritik dan saran dari
semua pihak demi perbaikan selanjutnya. Jika ada kurang lebihnya penulis mohon
maaf.

Aceh Besar 24 Juli 2022

Penyusun

3
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Benih merupakan salah satu masukan penting dalam kegiatan budidayatanaman.
Oleh karena itu, program perbenihan dikembangkan di Indonesiamengingat
perannya yang penting dalam program pengembangan pertanian padaumumnya.
Penggunaan benih yang bermutu merupakan salah satu upaya dalam produksi
tanaman. Penggunaan benih unggul dalam konsepPanca Usahatani dan
penggunaan benih unggul bermutu dalam konsep Sapta Usaha
Pertanianmenunjukkan peran benih tidak dapat diabaikan dalam peningkatan
produksi pertanian. Bahkan, dalam program INSUS Paket D dan SUPRA INSUS,
penggunaan benih bersertifikat ditekankan untuk digunakan petanian
(Mugnisjah,2005).

Mugnisjah, (2005). mengatakan benih yang bermutu tidak dapat dihasilkantanpa


melaksanakan sistem produksi yang selalu memperhatikan aspek mutu padasetiap
mata rantai produksinya. Benih bermutu tinggi dihasilkan melalui proses budidaya
'pertanaman benih' (seed crop), pengolahan benih, penyimpanan benih,dan
distribusinya yang memperhatikan masalah mutu tersebut.
Denganmengingatbahwa kualifikasi mutu benih hanya dapat diketahui setelah
benihtersebut diuji, Bidang Teknologi Benih (Seed Technology) menjadi sangat
berperan dalam proses produksi benih yang bermutu tinggi. Untuk mencapai
halini, dukungan dari Ilmu Benih (Seed Science), sangat penting agar teknologi
produksi benih bermutu dapat terus berkembang. Dengan demikian, walaupun
orientasi teknologi benih adalah petani, kepentingan para produsen, pedagang,
dandistributor benih tidak dikesampingkan.Benih merupakan suatu parameter
keberhasilan produksi tanaman.Artinya, dalam suatu kegiatan budidaya tanaman
dapat dilihat dari mutu benihyang digunakan. Apabila benih yang digunakan
memiliki mutu yang baik makahal ini dapat menjamin keberhasilan budidaya
tanaman itu sendiri.Ketergantungan petani terhadap benih hibrida makin
diperparah dengan tidak berpihaknya hukum terhadap petani.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan sertifikasi?


2. Apa yang dimaksud dengan sertifikasi benih?
3. Tahapan apa saja yang ada dalam proses sertifikasi benih?

4
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa itu sertifikasi


2. Untuk mengetahui apa itu sertifikasi benih
3. Untuk mengetahui tahapan apa saja yang ada dalam proses sertifikasi benih

5
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Industri Benih


Pengadaan industri benih dipicu meningkatnya kesadaran para masyarakat petani
dalam bidang perbenihan, juga mulai adanya perhatian terhadap soal perbenihan
dengan meningkatnya perbaikan dengan cara-cara bercocok tanamsehingga
berbagai macam usaha-usaha diarahkan kepada pengadaan benih yangkemudian
diikuti dengan pendirian lumbung-lumbung benih untuk menyediakan benih bagi
para petani.Seperti yang dikatakan Rizky (2011), Yang dimaksud dengan industri
perbenihan dan perbibitan swasta nasional adalah seluruh kegiatan
dalammenghasilkan benih/bibit unggul baru berproduktivitas tinggi dan
berkualitastinggi dengan daya saing tinggi, memperbanyaknya, mengedarkannya
danmemasarkannya, baik dalam satu kelembagaan usaha ataupun bagiannya,
seperti: penangkar benih dan lain-lain, yang memanfaatkan potensi sumber daya
hayatinasional secara bijak dan lestari.

2.2 Sertifikasi Benih


Secara pengetahuan umum, sertifikasi benih merupakan proses
pemberiansertifikat benih tanaman melalui serangkaian pemeriksaan, pengujian
dan pengawasan serta memenuhi syarat untuk diedarkan atau di pasarkan pada
para petani.Seperti yang dikatakan Sutopo (2008), Sertifikasi Benih adalah suatu
proses pemberian sertifikasi atas cara perbanyakan, produksi dan penyaluran
benih sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Departemen
Pertanianuntuk dapat diedarkan.

2.3 Tahapan Sertifikasi

2.3.1 Permohonan/Pendaftaran Sertifikasi


Permohonan sertifikasi dapat dilakukan oleh perorangan atau
badanhukum yang bermaksud memproduksi benih bersertifikat,
ditujukan kepada BalaiPengawasan dan Sertifikasi Benih.
Permohonan sertifikasi hanya dapat dilakukanoleh penangkar
benih yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

2.3.2 Sumber Benih


Benih yang akan ditanam untuk menghasilkan benih bersertifikat
harus berasal dari kelas benih yang lebih tinggi tingkatannya,
misalnya untukmenghasilkan benih sebar harus ditanam benih
pokok, oleh sebab itu benih yangakan ditanam harus
bersertifikat/berlabel.

6
2.3.3 Varietas
Varietas benih yang dapat disertifikasi, yaitu varietas benih yang
telahditetapkan sebagai varietas unggulan dan telah dilepas oleh
Menteri Pertanianserta dapat disertifikasi.

2.3.4 Areal Sertifikasi


Tanah/Lahan yang akan dipergunakan untuk memproduksi benih
bersertifikat harus memenuhi persyaratan sesuai dengan komoditi
yang akan diproduksi, karena tiap-tiap komoditi memerlukan
persyaratan sejarah lapangyang berbeda.

2.3.5 Isolasi
Isolasi dalam sertifikasi terbagi dalam 2 bagian yaitu :
a. Isolasi Jarak
Isolasi jarak antara areal penangkaran dengan areal bukan
penangkaranminimal 3 meter, ini bertujuan untuk menjaga agar
varietas dalam areal penangkaran tidak tercampur oleh varietas
lain dari areal sekitarnya.
b. Isolasi Waktu
Isolasi waktu kurang lebih 30 hari (selisih berbunga) , ini
bertujuan agartidak terjadi penyerbukan silang pada saat
berbunga antara varietas pengakarandengan varietas
disekitarnya.

2.3.6 Pemeriksaan Lapangan


Guna menilai apakah hasil benih dari pertanaman tersebut
memenuhistandar benih bersertifikat, maka diadakan pemeriksan
lapangan oleh pengawas benih. Pemeriksaan lapangan dilakukan
secara bertahap yang meliputiPemeriksaan Lapangan Pendahuluan
(paling lambat saat tanam), PemeriksaanLapangan Ke I (fase
Vegetatif), ke II (fase generatif), dan Pemeriksaan Lpang KeIII
(menjelang panen).

2.3.7 Peralatan Panen Dan Prosesing Benih


Peralatan/perlengakapan yang digunakan untuk panen dan
prosesing harus bersih terutama dari jenis atau varietas yang tidak
sama dengan yang akandiproses/dipanen. UJ\ntuk menjamin
kebersihan ini harus diadakan pemeriksaan sebelum
penggunaannya, misalnya ; Combine, Prosessing Plant, ataupun
wadah benih lainnya.

7
2.3.8 Uji Laboratorium
Untuk mengetahui mutu benih yang dihasilkan setelah dinyatakan
luluslapangan maka perlu diuji mutunya di laboratorium oleh
analis benih, yangmeliputi uji kadar air, kemurnian, kotoran benih,
campuran varietas lain, benihtanaman lain, dan daya tumbuh.

2.3.9 Label Dan Segel


Dalam ketentuan yang sudah ditetapkan juga tercantum bahwa
prosessertifikasi dinyatakan selesai apabila benih telah dipasang
label dan disegel. Labelyang digunakan pemasangannya diawasi
oleh petugas Balai Pengawasan danSertifikasi Benih seta warna
label disesuaikan dengan kelas benih yangdihasilkan.

2.3.10 Pelabelan Benih


 Pengawasan pemasangan label untuk mengetahui kebenaran
pemasanganlabel oleh produsen benih tanaman pangan
 Produsen benih mengajukan permintaan nomor seri label benih
bersertifikat atau segel kepada penyelenggara
 Label dan atau segel harus dipasang pada tiap-tiap wadah benih
yangmudah dilihat
 Pengisian data label berdasarkan sertifikat Benih Tanaman Pangan Label
benih berbentuk biji atau umbi berisi : Nama dan alamat produsen benih,
nomor seri label, Jenis/Varietas, Kelas Benih, Nomor Lot, CVL, Benih
Murni, Benih Tanaman Lain, Biji Gulma, Kotoran Benih, Daya
Berkecambah,Kadar Air, Isi Kemasan...Kg, Tanggal akhir masa edar
benih.
 Spesifikasi label :
-Bahan : kertas/bahan lain yang tidak mudah robek
- Ukuran : lebar dengan panjang = 1 : (2-3)
- Bentuk : segi empat
- Warna :
Benih Penjenis (BS) : Kuning
Benih Dasar (BD): Putih
Benih Pokok (BP), BP1 dan BP2 : Ungu
Benih Sebar (BR), BR1, BR2, BR3, BR4: Biru
 Pada label harus mencantumkan BENIH BINA BERSERTIFIKAT
danKelas Benih.
 Benih yang mengandung pestisida/bahan kimia lainnya diberi
keterangan bahan-bahan yang digunakan dan tanda JANGAN
DIMAKAN ATAUDIBERIKAN PADA TERNAK.

8
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sertifikasi (pelabelan, benih pokok, benih sebar, hingga benih tersebut siap
untuk disebarkan), syarat menjadi seorang penangkar maka dari itu harus
mempersiapkan berapa luas penangkaran yang akan digunakan, komoditi apayang
akan dibudidayakan, denah lokasinya seperti apa, dan tentunya sudahmempunyai
legalitas menjadi penangkar dari BPSB.

Alur sertifikasi benih (Pengujian dalam lab, dll.), diperkenalkan alat-


alatseperti Germinator manual (untuk mengecambahkan), ada juga alat
ujikelembaban, penyulingan air (pembuatan aquades), serta alat pembagi benih
(agarukuran benih seragam) dan masih banyak lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/39194651/
TUGAS_MAKALAH_MATA_KULIAH_INDUSTRI_BENIH

https://sippn.menpan.go.id/pelayanan-publik/kementerian-pertanian-republik-
indonesia/badan-karantina-pertanian/balai-besar-karantina-pertanian-soekarno-hatta/
sertifikasi-karantina-impor-benih-tomat-lycopersicum-esculentum-dari-filipina

https://distanpangan.baliprov.go.id/prosedur-permohonan-sertifikasi-benih-tanaman-
perkebunan/#:~:text=Sertifikasi%20benih%20adalah%20serangkaian
%20pemeriksaan,benih%20yang%20mutunya%20tidak%20baik.

https://www.academia.edu/8257032/Sertifikasi_Benih

https://media.neliti.com/media/publications/43893-ID-keragaan-benih-hortikultura-di-
tingkat-produsen-dan-konsumen-studi-kasus-bawang.pdf

https://www.scribd.com/doc/305180528/Makalah-sertifikasi-benih-hortikultura

10

Anda mungkin juga menyukai