Oleh:
Rizki Kurniasih (1706026110)
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) serta penyusunan laporan
pelaksanaan PPL dapat diselesiaikan dengan baik. Sholawat serta salampun tak
lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang
telah memberikan tauladan baik dan semoga kelak bagi kita semua mendapatkan
syafaat dan keberkahan dalam menuntut ilmu. Dalam penyusunan laporan ini,
penulis banyak mendapatkan bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih
sedalam-dalamnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesempatan dan umur panjang
sehingga penulis bisa berproses sejauh ini.
2. Kedua Orang Tua yang telah menjadi motivasi untuk penulis menyelesaikan
laporan ini.
3. Prof. Dr. KH. Imam Taufiq, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang.
4. Dr. Hj. Misbah Zulfa Elizabeth, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
5. Dr. Moch. Parmudi, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
6. Kaisar Atmaja, M.A selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang banyak
memberikan masukan dan kritikan sehingga laporan magang ini dapat
terselesaikan.
7. Elisabeth S.A Widyastuti SKM M.Kes selaku Direktur PKBI Jawa Tengah
yang telah memberikan penulis kesempatan untuk ikut berproses di PKBI
Jawa Tengah.
8. Ika Nindiyas Ranitadewi, S. Gz Selaku pamong dari PKBI Jawa Tengah yang
telah memberi arahan dan bimbingan selama berproses.
9. PILAR PKBI Jawa Tengah selaku wadah yang telah memberikan penulis
pengalaman dan kesempatan yang sangat luar biasa sekali untuk belajar secara
3
langsung di lapangan.
10. Seluruh panitia PPL yang telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan
PPL ini. Serta pihak-pihak yang membantu, meberikan dukungan serta
motifasi dalam pelaksanaan PPL hingga sampai tersusunnya laporan ini.
Laporan PPL ini disusun berdasarkan dengan apa yang telah penyusun
jalankan selama melaksanakan PPL di PKBI Jawa Tengah, yang dilaksanakan
mulai tanggal 07 Januari s/d 20 Februari 2020. Dalam penyusunan laporan ini,
penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dalam segi susunan serta cara
penulisan laporan ini, maka dengan demikian penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi memberikan sedikit tambahan ilmu serta
demi menyempurnakan laporan ini. Sehingga dengan begitu laporan ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya sekaligus bagi penulis
pada khususnya.
Penyusun
Rizki Kurniasih
DAFTAR ISI
4
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................5
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................6
A. Latar Belakang..............................................................................................6
B. Pengertian PPL.............................................................................................7
C. Tujuan PPL...................................................................................................8
A. Gambaran Umum........................................................................................13
C. Analisis........................................................................................................32
A. Kesimpulan.................................................................................................34
B. Saran............................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35
LAMPIRAN...........................................................................................................36
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka memperdalam keilmuan bagi para mahasiswa sesuai dengan
disiplin ilmu yang telah dimiliki, Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
merupakan bentuk praktikum untuk memperdalam ilmu-ilmu teori yang berasal
dari jurusan masing-masing untuk meningkatkan kompetensi Sarjana Sosiologi.
Kegiatan praktikum ini diwajibkan bagi semua mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik (FISIP) sebagai salah satu prasyarat akademik untuk mencapai
gelar Strata Satu (S1).
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan salah satu kegiatan
belajar Mahasiswa yang dilakukan di lapangan untuk mengintegrasikan
pengetahuan teoritis yang diperoleh di kampus dengan pengalaman praktek di
lapangan sehingga keahlian-keahlian khusus yang merupakan target kompetensi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dapat tercapai. Selain itu salah satu tujuan
adanya PPL ini adalah untuk meningkatkan penguasaan dan keterampilan
Mahasiswa terhadap suatu disiplin ilmu, mata kuliah dan kompetensi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Berdasarkan upaya peningkatan mutu bagi calon Sarjana Sosiologi, Sistem
Belajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dikembangkan suatu sistem
pembelajaran yang memadukan antara pembekalan teori dan praktek. Dengan
demikian, diharapkan mahasiswa sanggup menggali berbagai kebenaran dan
kesalahan baik dalam teori yang telah diperoleh maupun prakteknya, sehingga
kebenaran tetap menjadi kebenaran dan kesalahan diperbaiki agar menjadi
kebenaran.
Sehingga sangat tepat kiranya Kantor Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia (PKBI) Jawa Tengah menjadi obyek pelaksanaan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL), karena bagaimanapun juga instansi inilah yang bersentuhan
langsung dengan praktek sosial.
6
Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, pada
masa remaja ini seseorang tidak bisa lagi dikatakan sebagai anak-anak namun juga
belum bisa juga disebut dewasa. Namun saat ini tidak sedikit dari remaja yang
malah justru salah pergaulan dan akhirnya terjerumus ke dalam hal-hal yang
negatif, seperti pergaulan bebas, seks bebas, penggunaan obat-obatan terlarang
dan lain sebagainya. Hal seperti ini merupakan suatu kejadian nyata yang sudah
banyak terjadi dikalangan remaja dan akhirnya menjadi masalah di lingkungan
masyarakat. Banyak dampaknya yang akan muncul akibat perbuatan ini, mulai
dari penularan virus HIV-AIDS, penularan IMS, serta kehamilan yang tidak
diinginkan.
Oleh karena melihat situasi remaja yang seperti ini PKBI Jawa Tengah
mendirikan PILAR (Pusat Informasi dan Layanan Remaja) pada 18 Maret 1998.
Di masa sekarang seiring perkembangan zaman, remaja sekarang menjadi remaja
yang bisa dibilang paling beruntung karena mereka bisa menikmati kecanggihan
teknologi masa kini yang mana sangatlah jauh berbeda pada kondisi remaja tahun
90-an dimana saat itu PILAR berdiri, maka dari itu tantangan, permasalahan, dan
metode-metode yang digunakan dalam pendekatan terhadap remaja zaman
sekarang tentulah berbeda dengan remaja-remaja zaman dulu.
B. Pengertian PPL
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan belajar mahasiswa
yang dilakukan di lapangan untuk mengintegrasikan pengetahuan teoritis yang
diperoleh di kampus dengan pengalaman praktek di lapangan sehingga keahlian
khusus yang merupakan target kompetensi program studi dapat tercapai.
Pelaksanaan PPL atau Magang meliputi kegiatan pembekalan (coaching),
simulasi (di laboratorium indoor), praktek lapangan, pembuatan laporan, evaluasi
dan penelitian.
Pelaksanaan PPL dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu PPL mayor dan
PPL minor. PPL mayor merupakan realisasi kompetensi tingkat fakultas yang
dalam PPL berwujud kegiatan public speaking di tengah masyarakat. Public
speaking yang dimaksud dapat berupa khutbah, ceramah keagamaan, dan
7
diseminasi program pembangunan dan pengembangan masyarakat. Sementara itu
PPL minor merupakan realisasi kompetensi yag dikembangkan oleh masing-
masing program studi.
C. Tujuan PPL
1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mempraktekkan atau
mendemonstrasikan berbagai teori yang mereka peroleh di perkuliahan
serta masing-masing kategori kompetensi yang dikembangkan di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang dilakukan pada suatu lembaga/instansi
tempat praktikum sesuai konsentrasi keahlian yang diambil.
2. Memperluas wawasan keilmuan mahasiswa terkait kegiatan-kegiatan
praktis dan non praktis lain yang berhubungan dengan jenis profesi
keahlian yang dikembangkan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
3. Memberikan pengalaman nyata kepada masyarakat untuk memecahkan
masalah-masalah faktual yang muncul di tengah-tengah masyarakat
dengan mengacu kepada teori-teori serta kompetensi yang dikembangkan
di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan
kemampuan hard skill dan soft skill yang dimiliki, seperti kemampuan
menyampaikan khotbah/ceramah agama, diseminasi dan sosialisasi
program pembangunan dan pengembangan dan berbagai kemampuan lain
yang menunjang pengembangan kompetensi yang dimiliki.
8
PPL/Magang yakni periode I (Januari-Februari) dan Periode II (Juli-
Agustus).
2. Pendaftaran PPL/Magang
Calon peserta PPL/Magang diwajibkan melakukan pendaftaran
PPL/Magang FISIP UIN Walisongo Semarang. Calon Peserta PPL
mendaftarkan diri di ruangan Labotarium FISIP dengan sistem wawancara
dan memilih tempat yang diminati mereka untuk melaksanakan PPL.
3. Pembagian Kelompok PPL/Magang
Peserta PPL/Magang yang telah mendaftar akan dibagi dalam
kelompok yang beranggotakan 5 orang. Pembagian kelompok PPL
dilakukan oleh panitia PPL.
4. Observasi Lokasi PPL/Magang
Kegiatan observasi dilakukan untuk menetukan kelayakan instansi
yang akan ditentukan sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan PPL. Pelaksana
kegiatan observasi ini adalah dilakukan oleh mahasiswa sendiri. Adapun
lokasi yang perlu diobservasi terdiri dari beberapa instansi yang memiliki
relevansi kompetensi dan kekayaan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan
PPL, yaitu kegiatan PPL Mayor dan kegiatan PPL Minor.
Peserta PPL/Magang yang telah terbagi kedalam kelompok
melakukan observasi lokasi PPL/Magang sesuai dengan daftar
rekomendasi lokasi-lokasi PPL/Magang yang diberikan oleh panitia
PPL/Magang. Selain itu, kelompok peserta PPL/Magang juga dapat
melakukan inisiasi observasi di lokasi yang lain sesuai dengan relevansi
keilmuwan Sosiologi atau Ilmu Politik.
5. Rapat Koordinasi
Panitia PPL melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan fakultas
dan pimpinan lokasi PPL (termasuk dosen pamong) sebelum pelaksanaan
PPL mahasiswa FISIP UIN Walisongo Semarang. Rapat koordinasi
dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terkait ketentuan teknis
pelaksanaan PPL khususnya instrumen penilaian kegiatan PPL antara
dosen pendamping lapangan dan dosen pamong.
9
6. Orientasi atau Coaching
Peserta PPL sebelum terjun lapangan perlu diberikan orientasi atau
coaching yaitu penataran singkat mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan PPL, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan teknis
pelaksanaan PPL. Orientasi PPL atau magang dilaksanakan oleh jurusan
bekerja sama dengan laboratorium.
Pembekalan atau coaching dilakukan empat hari sebelum
pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang bertujuan untuk
memberikan arahan atau gambaran umum terhadap mahasiswa atau
mahasiswi yang hendak melaksakan PPL. Pembekalan atau coaching
diberikan agar mahasiswa peserta PPL paham secara adminsitratif atau
teknis tentang bagaimana pelaksanaan PPL yang hendak dilakukannya
terkait praktek dalam bidang masing-masing. Pembekalan dilaksanakan dari
pukul 13.00 sampai 16.00 WIB pada hari Jumat Di lantai 3 gedung A
Kampus 3. Pembekalan dihadiri dari mahasiswa dari jurusan Sosiologi dan
Ilmu Politik yang mengikutu PPL.
10
1) Substansi naskah khutbah atau ceramah (tema, materi, dalil,
sistematika, dan lain lain).
2) Petunjuk tentang cara penyampaian (kefasihan, tajwid,
intonasi, mimik, dsb)
3) Hal-hal teknis dan praktis lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan praktek lapangan..
Dalam kegiatan simulasi, mahasiswa mempratikkan ceramah
atau diseminasi dan pengembangan masyarakat di hadapan
kelompok dan dosen pembimbing. Setelah itu dievaluasi dan
dinilai oleh dosen pembimbing dan peserta yang lain. simulasi ini
dimaksudkan untuk mengukur kesiapan mental dan material
mahasiswa dalam menyampaikan khutbah/ceramah di masyarakat.
Simulasi dilakukan di laboratorium FISIP.
Dalam kegiatan praktek lapangan, mahasiswa dibimbing oleh
dosen pembimbing dari fakultas serta dosen pamong yang
ditentukan oleh pimpinan instansi tempat pelaksanaan praktikum.
Kegiatan PPL Mayor dilaksanakan secara berkelompok, dengan
anggota kelompok sekurang-kurangnya lima mahasiswa. Lama
waktu PPL Mayor sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan engan satu
kali kegiatan ceramah/ khutbah jumat.
b. PPL Minor
Sebelum mengikuti PPL Minor, mahasiswa akan mengikuti
pembekalan dan simulasi. Dalam pembekalan, mahasiswa
mendapatkan materi tentang:
1) Substansi dan materi yang perlu dikuasai mahasiswa dalam
PPL minor, sesuai dengan jurusan masing-masing.
2) Petunjuk tentang adab dan etika mahasiswa dalam PPL Minor
(pakaian, tingkah laku, kedisiplinan, dsb)
3) Hal-hal teknis dan praktis lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan praktek lapangan.
11
Dalam kegiatan mikro praktikum/simulasi, mahasiswa
dibimbing oleh pembimbing yang memberikan latihan dan
petunjuk-petunjuk, sehingga mahasiswa siap terjun ke lapagan
sesuai dengan konsentrasi masing-masing jurusan. Kegiatan
PPL Minor dilaksanakan sekurang-kurangnya 6 minggu.
8. Pembuatan Laporan
Laporan pelaksanaan kegiatan PPL merupakan gabungan antara
kegiatan PPL Mayor dan PPL Minor. Laporan PPL dibuat individu, yang
diserahkan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan penilaian.
12
BAB II
13
Keberhasilan lainnya yang perlu diapresiasi dari PKBI Jawa Tengah
adalah mendapat akreditasi A dalam memenuhi standar keanggotaan IPPF pada
2014. Saat ini PKBI Jawa Tengah tersebar di 28 Kabupaten/Kota.
Dalam PPL Minor ini kami lebih terfokus pada satu bidang yang ada
dalam PKBI Jawa Tengah yaitu Youth center PILAR. PILAR (Pusat Informasi &
Layanan Remaja) didirikan pada Maret 1998 oleh PKBI Jawa Tengah, diawali
dan didukung oleh relawan-relawan muda yang sebagian besar adalah mahasiswa
dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, seperti kedokteran, psikologi,
kesehatan masyarakat, komunikasi, dan ilmu sosial.
Sasaran program ini adalah remaja yaitu usia 10 – 24 tahun yang rentan
karena rendahnya akses terhadap layanan informasi kesehatan reproduksi. Secara
keseluruhan tujuan PILAR adalah meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab
remaja terhadap kesehatan seksual dan reproduksi untuk mengurangi penularan
IMS, HIV-AIDS, serta mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan
dengan meningkatkan pengetahuan remaja dan dukungan stakeholder.
Maka tidak heran apabila di dalam PPL Minor kami ini langsung terjun
menghadapi remaja. Selain itu, dalam PILAR juga langsung berhubungan dengan
dinas-dinas terkait yang konsen terhadap isu-isu remaja, kesehatan dan
pendidikan. Adapun visi dan misi PKBI yaitu:
Visi :
“Terwujudnya Keluarga Bertanggung Jawab, yaitu keluarga yang
menuaikan tanggung jawabnya dalam dimensi Kelahiran, Kesehatan,
Pendidikan, Kesejahteraan, dan Masa Depan”
Misi :
1. Dimensi Kelahiran, menjamin bahwa setiap kelahiran adalah
direncanakan dan dikehendaki.
2. Dimensi Kesehatan, adalah penguasaan pengetahuan dan perilaku
hidup sehatfisik, mental dan sepiritual.
3. Dimensi Pendidikan, adalah memberikan kesempatan yang sama
kepada setiap anggota keluarga untuk mengembangkan kemampuan,
kecerdasan, dan kepribadian yang dilaksanakan secara dialogis.
14
4. Dimensi Kesejahteraan, adalah menyeimbangi kecukuoan sandang,
pangan dan papan dengan jati diri yang mandiri dan bermartabat.
5. Dimensi Masa Depan, adalah membangun kesiapan keluarga
menghadapi tantangan kehidupan dimasa depan.
Koordinator
Youth Center
Asisten Finance
Program Youth Center
15
terhadap proyek yang masuk di youth center secara administrasi
dan pelaksanaan.
2. Finance Youth Center
Finance beetanggungjawab dalam pengelolaan pendanaan youth
center baik program dan proyek yang ada di youth center.
3. Asisten Program
Asistem program bertanggungjawab dalam pelaksanaan program
serta kelembagaan dan program yang ada di cabang.
4. Divisi Pendampingan
Divisi penndampingan bertanggungjawab dalam pendampingan,
memberikan informasi dan meningkatkan kapasitas peer educator
dampingan serta remaja komunitas.
5. Divisi Layanan
Divisi layanan bertanggungjawab dalam kegiatan layanan,
pelayanan mobile clinic serta memberikan informasi layanan
kesehatan reproduksi pada remaja sekolah maupun remaja
underserved.
6. Divisi Informasi dan Data
Divisi Informasi dan data bertanggungjawab dalam kegiatan
penelitian, manajemen data konseling dan penelitian dan
mengelola informasi berdasarkan hasil penelitian dan konseling
sebagai dasar advokasi.
7. Divisi Edukasi
Divisi edukasi bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan
perluasan informasi kesehatan reproduksi melalui media, diskusi
kelompok, training pada remaja sekolah maupun komuitas.
8. Divisi Media
Divisi media bertanggungjawab dalam produksi media informasi
tentang kesehatan reproduksi dan layanan kesehatan reproduksi
melalui media cetak, media sosial dan website, serta merchandise
youth center.
16
BAB III
ISI
17
5 Sabtu 11 Januari 2020 - Melanjutkan Capasity building
tentang dasar-dasar konseling
bersama relawan PILAR.
- Bersih-bersih aula, ruang 204,
dan gudang di lantai 2.
6 Minggu 12 Januari 2020 Libur
7 Senin 13 Januari 2020 - Membuat multiple choice
tentang gender sesuai modul
D4L.
- Diskusi event untuk bulan
Februari
8 Selasa 14 Jnauari 2020 - Praktek C4L, yakni tentang
merayakan kesalahan, perilaku
positif, stop, jejak kakimu, body
mapping, powerpush, sungai
kehidupan, dan menjemput
impian.
- Diskusi event remaja disko
untuk bulan Februari.
- Diskusi edukasi body mapping
SMK Texmaco bareng relawan
PILAR.
9 Rabu 15 Januari 2020 - Melanjutkan praktek C4L.
- Diskusi edukasi buat tanggal 17
Januari 2020 di SMK Texmaco.
- Menyalin data konfirmasi team
building.
10 Kamis 16 Januari 2020 - Input data Kuesioner tentang
toxic relationship.
- Perbaikan capasity building.
- Input monitoring form D4L
18
SMAN 15 Semarang kelas X
IPS.
- Memindahkan data devisi CSE
dari word ke PPT
11 Jumat 17 Januari - input monitoring form D4L
2020 SMAN 15 Semarang kelas X
MIPA.
- latihan edukasi body mapping.
- Edukasi body mapping di SMK
Texmaco.
- Evaluasi edukasi bersama Pak
Aris dan Bu anggita.
12 Sabtu 18 Januari Libur
2020
13 Minggu 19 Januari 2020 - Posyandu Remaja Mangkang
Kulon pada pukul 16.00 WIB di
Warung tiga dua.
14 Senin 20 Januari 2020 - Input monitoring form D4L
SMKN 9 Semarang.
- Membuat artikel menstrual cup.
15 Selasa 21 Januari 2020 - Lanjut membuat artikel
menstrual cup.
- Diskusi event remaja disko.
- Membuat kamus kespro tentang
menopause, MKM/manajemen
kebersihan menstruasi, hak
seksual, relasi kuasa, ereksi, dan
HIV.
- Input monitoring form D4L
SMAN 08 Semarang
16 Rabu 22 Januari 2020 - Sharing relawan (bahas email
19
dan google drive) bersama
Mbak Ninuk
- RTL dari kegiatan konseling
dan diskusi tentang hasil
observasi dari pihak PKBI Jawa
Tengah
- Latihan Drill D4L
17 Kamis 23 Januari - observasi seminar USM oleh
2020 UKM PILUS dengan tema
kesehatan. reproduksi dan
NAPZA.
- D4L di kota lama acara
launching data LBH APIK.
18 Jumat 24 Januari - Sharing with Mbak Fetra dari
2020 radio RRI tentang publik
speaking.
- Mempersiapkan bahan-bahan
untuk edukasi di SMK
Texmaco.
- Edukasi tentang body mapping
di SMK Texmaco.
- Evaluasi edukasi bersama Pak
Aris dan Bu Anggita.
19 Sabtu 25 Januari Libur
2020
20 Minggu 26 Januari - Posyandu Remaja di
2020 Kedungsari, Rowosari,
Tembalang.
21 Senin 27 Januari - Membuat press realease
2020 posyandu remaja Mangkang.
20
- Revisi kespro.
- Evaluasi SMK Texmaco.
- Diskusi event remaja disko.
21
2020 kontra kebijakan mendikbud
yang baru yaitu program
kampus merdeka.
- Melanjutkan merangkum belajar
menulis kreatif tentang HKSR
dengan narasumber Rita
Widiadana.
- Melanjutkan review radio RRI
tentang penyakit menular.
- Membuat laporan mistery client
puskesmas.
29 Selasa 04 Februari - Membuat Pre test modul D4L.
2020 - Membuat tanggapan pro dan
kontra kampus merdeka.
- Copyweb data PILAR.
- Latihan edukasi tentang gender
dan sex.
30 Rabu 05 Februari - Revisi laporan mistery client
2020 puskesmas.
- Artikel toxic relationship.
- Diskusi materi gender dan jenis
kelamin.
- Membuat undangan remaja
disko.
31 Kamis 06 Februari - Belajar edukasi dengan Mas
2020 Muya terkait gender dan jenis
kelamin.
- Edukasi body mapping di SMK
Setia Budhi.
- Evaluasi setelah edukasi dengan
22
Mbak Rosta.
32 Jumat 07 Februari - Diskusi evaluasi di Imelda.
2020 - Mempersiapkan edukasi tentang
gender dan jenis kelamin SMK
Texmaco.
- Evaluasi edukasi bersama Pak
Aris dan Mbak Anggita
33 Sabtu 08 Februari - Membuat artikel toxic
2020 relationship
- Observer online RRI tentang
infobesitas.
34 Minggu 09 Februari Libur
2020
35 Senin 10 Februari - Menyelesaikan artikel toxic
2020 relationship
- Diskusi event remaja disko.
36 Selasa 11 Februari - Koreksi pre dan post test C4L
2020 training.
- Monitoring dari Pak Kaisar.
- Evaluasi dan diskusi setelah
monitoring dari kampus
bersama Mbak Rosta.
- Diskusi event remaja disko.
37 Rabu 12 Februari - Classroom observation setara
2020 kelas 8.
- Membuat dekorasi untuk acara
remaja disko.
38 Kamis 13 Februari - Membuat dekorasi buat event
2020 remaja disko.
- Revisi classroom observation
23
setara kelas 8.
- Briffing bersama narasumber,
moderator, dan MC.
39 Jumat 14 Februari - Persiapan acara remaja disko.
2020 - Dekor di Jakwier.
- Puncak acara Remaja disko.
- Evaluasi acara remaja disko.
40 Sabtu 15 Februari Libur
2020
41 Minggu 16 Februari Libur
2020
42 Senin 17 Februari - Mencari data guru SMP 26
2020 Semarang
- Diskusi posrem Mangkang
supaya remaja mangkang minat
mengikuti posrem.
- Diskusi harapan yang diambil
dari pilar dan fokus laporan
bersama Mbak Rosta.
43 Selasa 18 Februari - Membuat pedoman wawancara
2020 untuk mewawancarai Mas
Fandy.
- Membuat konsep dan narasi
video tentang PKPR di
puskesmas.
- Revisi classroom observation
setara kelas 8.
24
Mangkang Kulon agar tertarik
dengan posrem.
45 Kamis 20 Februari - Edukasi bersama PE (Peer
2020 Education) di SMP 22
Semarang.
- Kesan, pesan dan perpisahan
bersama anak magang UNS,
UDINUS, UIN, dan dosen
pamong.
46 Senin 24 Februari - Penarikan PPL pada pukul
2020 10.00 WIB.
25
artikel, menginput data, diskusi, kegiatan di lapangan, hingga terjun
langsung dalam kegiatan yang diselenggarakan.
Selain hal tersebut kami juga berdiskusi dengan para anggota dan
relawan PILAR terkait dasar-dasar konseling. Pemateri diskusi ini adalah
relawan dari PILAR. Dalam diskusi ini kami juga melakukan praktek
koseling yang sebelumnya dibagi menjadi beberapa kelompok. Pada
diskusi lain kami juga mendapat kesempatan berdiskusi tentan publik
speaking. Pemateri diskusi ini adalah Mbak Fetra dari RRI Semarang.
26
Kegiatan dilapangan yang kami lakukan adalah edukasi ke
sekolah-sekolah, observer radio, posyandu remaja, dan mistery clien di
puskesmas. Edukasi yang kami lakukan adalah ke SMK Texmaco dan
SMK Setia Budhi. Edukasi SMK Texmaco dilakukan pada hari Jumat
yang dilaksanakan bersamaan jam pramuka. Edukasi ini berlangsung
selama kurang lebih 45 menit. Materi yang disampaikan adalah tentang
body mapping serta gender dan jenis kelamin. Pada materi body mapping
kami menyampaikan materi tentang masa pubertas, disini dalam satu kelas
dibagi menjadi dua kelompok dimana nantinya satu kelompok
menggambar perubahan fisik dan emosional pada siluet gambar tubuh
laki-laki dan satu kelompok lainnya menggambar perubahan fisik serta
perubahan emosional pada siluet gambar tubuh perempuan. Kemudian dari
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil dari diskusinya di
depan kelas. Dan kemudian dilanjut sesi penyampaian materi dan tanya
jawab. Di SMK Texmaco pada pertemuan pertama saya mendapatkan
kelas X TEI 1 yang ditemani dengan Clara anak magang dari UNS
menyampaikan materi body mapping. Kemudian pertemuan kedua
mendapat bagian kelas X TKR 3 yang ditemani dengan Putri relawan
PILAR menyampaikan materi body mapping.
27
Selain di SMK Texmaco kami juga melakukan edukasi di SMK
Setia Budhi dengan penyampaian materi body mapping. Di SMK Setia
Budhi saya ditemani dengan Ditya, Okta, dan Dewi. Di SMK Setia Budhi
kami mendapatkan bagian kelas X OTKP. Seperti yang dilakukan di SMK
Texmaco kami membagi dua kelompok dalan satu kelas yang kemudian
masing-masing kelompok mendapatkan bagiannya masing-masing dan
kemudian dipresentasikan. Setelah itu dilanjut sesi penjelasan materi dan
tanya jawab. Kami melakukan edukasi selama kurang lebih 45 menit.
Setelah eduaksi selesai seperti biasa kami melakukan evaluasi.
28
seperti yang dilakukan di posyandu remaja Rowosari. Kemudian para
remaja disitu juga bisa melakukan konseling. Disitu pilar mengisi edukasi
tentang kesehatan remaja.
Penulis juga melakukan kegiatan lapangan menjadi mystery client.
Penulis medapatkan tugas untuk menjadi mystery client di puskesmas.
Puskesmas yang dipilih oleh penulis adalah Puskesmas Ngaliyan. Disini
penulis berpura-pura menjadi pasien yang mempunyai keluhan mengenai
menstruasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar penulis mengetahui
pelayanan PKPR di Puskesmas Ngaliyan. Setelah melakukan kegiatan ini
penulis membuat laporan tentang hasilnya.
Kami juga melakukan observer seminar di Universitas Semarang
yang diadakan oleh tim UKM PILUS yang membahas tentang kesehatan
reproduksi dan NAPZA. Dengan susunan acara sebagai berikut:
JAM KEGIATAN
29
14.40 – 14.50` Foto Bersama
14.50 – 15.00 Penutupan
30
Penarikan PPL dilaksanakan pada hari Senin, 24 Februari 2020 pada pukul
10.00 WIB. Penarikan PPL seharusnya dilaksanakan pada tanggal 20 Februari
2020, hal ini diundur karena ada beberapa kendala. Dalam penarikan PPL, disini
kami memaparkan kegiatan apa saja yang telah dilakukan di PKBI Jawa Tengah
khususnya PILAR dan hal apa saja yang bisa diambil dari PILAR selama 45 hari.
Setelah itu kami beserta dosen pembimbing lapangan memberi kenang-kenangan
ke PKBI Jawa Tengah sebagai tanda terimakasih.
Secara praktis, yang saya dapatkan selama melakukan PPL di
PKBI Jawa Tengah yakni :
1. Mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan remaja, dimana yang dulunya
saya menganggaphal tersebut tabu sekarang berubah menjadi tidak tabu.
2. Mendapatkan berbagai ilmu, seperti konseling yang baik dan publik speaking
yang baik dan benar.
3. Mendapatkan pengalaman praktek bagaimana teknis dan pelaksanaan sebuah
program kerja, khususnya di PKBI Jawa Tengah.
31
yang hadir dalam acra ini kurang lebih 75 peserta. Acara ini dimulai dari
pukul 13.00 sampai dengan selesai.
Untuk mengisi peringatan Hari Kasih Sayang Sedunia dengan
mengangkat tema tersebut, diharapkan setiap orang, khususnya remaja
mampu memahami bagaimana Toxic Relationship itu sendiri sehingga
para remaja dapat mengantisipasi hal tersebut di dalam hubungannya
dengan orang lain. Bucin (Bukan Cinta Negatif) #sayangibukansakiti
adalah sebuah hastag yang sedang digaungkan oleh PILAR PKBI Jawa
Tengah agar dapat memeriahkan peringatan hari kasih sayang sedunia.
Tujuannya adalah mengajak remaja khususnya yang sedang menjalin
hubungan pacaran untuk lebih memahami apakah hubungan pacaran yang
sedang mereka jalani termasuk ke dalam Toxic Relationship atau tidak.
Hal ini disebabkan banyaknya kejadian atau pengalaman akan maraknya
hubungan yang mengarah pada hal – hal yang negatif, misalnya kekerasan
dalam pacaran, pelecehan seksual, dan lain sebagainya. Pacaran yang sehat
adalah hubungan kedekatan yang akan membawa lebih banyak
kesenangan dann kenyamanan daripada membawa banyak stres dalam
kehidupan.
Untuk itu PILAR PKBI Jawa Tengah akan menyelenggarakan
kegiatan “Disko Toxic Relationship”. Kegiatan ini merupakan bagian dari
program kerja PILAR dalam upaya kampanye terkait isu-isu remaja
khususnya isu hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship. Serta
upaya meningkatkan sensitivitas remaja dalam isu-isu tentang kesehatan
reproduksi dan seksualitas yang memiliki cakupan luas.
32
3. Meningkatkan partisipasi aktif remaja dalam menyuarakan hak kesehatan
seksual dan reproduksi.
c. Susunan Acara
Waktu Kegiatan Keterangan
13.00 – 13.30 Open Gate
13.30 – 13.40 Pembukaan MC MC : Fibia dan
Abi
13.40 – 15.30 Menonton Film Posesif
15.30 – 16.30 Narasumber : Moderator :
Adi Dinardianta S. Psi., M.Psi., Indah Feni Rejeki
Psikolog
Rodja Allifia Maha Dhiva
(Youth Champion PILAR PKBI
Jateng)
16.30 – 16.45 Tanya Jawab
16.45 – 16.50 Aksi kampanye sederhana (Bukan Rizki Tim Media Pilar
Cinta Negatif) #sayangibukansakiti
C. Analisis
Tujuan dilakukannya PPL yakni untuk mengintegrasikan pengetahuan
teoritis yang diperoleh di kampus dengan pengalaman praktek di lapangan
secara teoritis. Selain itu, tujuan PPL yakni untuk meningkatkan penguasaan
33
dan keterampilan mahasiswa terhadap suatu disiplin ilmu, mata kuliah dan
kompetensi.
Dalam PPL Mayor dan Minor ini, peserta PPL belajar menerapkan
materi kuliah tentang Institusi dan Sistem Sosial serta terjun langsung dalam
lingkungan. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman yang didapat,
para pegawai dalam PKBI sebagai lembaga melakukan hubungan timbal
balik, baik antar individu maupun kelompok sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya. Fungsi dalam lembaga sendiri adalah terbentuknya masyarakat
yang begitu kompleks dan saling berhubungan, yaitu hubungan timbal balik
antara lembaga tersebut dengan masyarakat sekitar, yang mana dalam
hubungan ini terjadi sebuah interaksi antara lembaga tersebut dengan
masyarakat sekitar, dan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Berdasarkan tugas dan fungsinya, PKBI juga punya berbagai program
kerja tersendiri sesuai dengan bidang dan seksi masing-masing. PKBI juga
menjalin mitra dengan pihak lain dalam menjalankan program kerja, misalnya
bekerjasama dengan berbagai instansi. Setiap bidang dan seksi dalam Dinas
memiliki tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) masing-masing.
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa kegiatan PPL dilaksanakan tidak
hanya untuk menambah pengalaman tetapi untuk menguasai teori yang
sudah dipelajarinya di bangku kuliah. Selain itu, agar mahasiswa juga
dapat mengetahui bagaimana keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan
serta keadaan yang terjadi di luar teori. Penulis juga berpendapat, adanya
praktek PPL sangat bermanfaat bagi mahasiswa guna menambah wawasan
serta menciptakan karakter yang profesionalitas dalam bidangnya.
Praktek lapangan yang dilakukan di PKBI Jawa Tengah
memberikan pengetahuan yang cukup untuk melihat keadaan remaja di
lapangan bagi penulis. Praktek lapangan juga memberikan sikap yang
disiplin, profesionalitas, kesopanan serta sifat jujur dalam lingkungan kerja
dan juga memberikan pemahaman mengenai bagaimana cara menjadi adil
dalam mengemban tugas. Praktek lapangan ini diadakan agar mahasiswa
mampu memahami keadaan dan keinginan masyarakat. Dapat dikatakan
juga bahwa kegiatan PPL merupakan langkah awal mengarahkan kepada
mahasiswa menjadi sumber daya manusia yang memiliki pengalaman dan
ketrampilan yang professional dalam bidangnya agar mampu membawa
perubahan yang lebih baik lagi.
35
B. Saran
Melihat realitas yang penulis temui di lapangan, penulis ingin
menyampaikan saran sebaiknya dalam menentukan jadwal PPL hendaklah
panitia PPL memberitahukan pendaftarnnya tidak terlalu cepat agar
peserta PPL mempunyai persiapan untuk melaksanakan kegiatan PPL dan
tidak terkesan tergesa-gesa. Selain itu, sebaiknya dalam penentuan tanggal
pelaksanaan PPL juga harus diperhatikan sehingga mahasiswa yang
mengikuti PPL mereka tidak tertinggal materi perkuliahan dikelas.
DAFTAR PUSTAKA
36
LAMPIRAN
37
Gambar 5. Persiapan edukasi. Gambar 6. Edukasi SMK
Texmaco 17 Januari 2020.
38
Gambar 11. Launching LBH APIK. Gambar 12. Sharing dengan Radio RRI.
39
Gambar 17. Mystery Clien Puskesmas. Gambar 18. Evaluasi radio Imelda.
Gambar 19. Edukasi SMK Setiabudhi. Gambar 20. Siaran radio Trax.
Gambar 23. Evaluasi Edukasi SMK Texmaco. Gambar 24. Monitoring DPL.
40
Gambar 25. Briffing dengan MC, Narasumber, dan Moderator acara Remaja
Disko.
Gambar 28. Acara Remaja Disko Gambar 29. Evaluasi acara Remaja Disko.
41
Gambar 30 dan 31. Edukasi PE SMPN 22 Semarang.
Gambar 32. Perpisahan anak magang. Gambar 33. Poster acara Remaja Disko
42
Gambar 35. Evaluasi bersama DPL dan dosen Pamong.
43
OUTLINE RADIO 1
44
Toxic relationship adalah hubungan yang tidak menyenangkan bagi diri sendiri
atau orang lain. Hubungan ini juga akan membuat seseorang merasa lebih
buruk. Ciri-ciri toxic relationship antara lain, merasa tidak aman, ada
kecemburuan, keegoisan, ketidakjujuran, sikap merendahkan, memberi komentar
negatif, dan mengkritik.
Seseorang yang terjebak dalam toxic relationship dapat
menyebabkan terjadinya konflik batin dalam diri. Konflik batin ini akan
mengarah pada amarah, depresi, atau kecemasan. Pada intinya, toxic
relationship menyebabkan mereka yang terlibat di dalamnya kesulitan
untuk hidup produktif dan sehat. Banyak emosi negatif yang dirasakan
daripada emosi positif dalam menjalani sebuah hubungan. Bagaimana bisa
tau hubungan kita toxic apa engga:
1. Apakah dia kamu menjadi tempat untuk meluapkan emosi
2. Apakah sering ada kebohongan
3. Menghindar saat konflik
4. Gengsi atau sulit meminta maaf dan mengakui kesalahan
5. Kekerasan
6. Bukan pendengar yang baik
Salah satu bentuk toxic relationshipo yang cukup sering dan
ekstrim terjadi adalah kekerasan dalam pacaran. Kekerasan dalam pacaran
ialah perilaku atau ancaman kekerasan pada pasangan dalam hubungan
pacaran, ditujukan untuk mengontrol atau menyakiti pasangan.
45
Bentuk kekerasan yang tersamar antara lain:
Kekerasan psikologis, seperti mengancam, ,mempermalukan,
memaksakan kehendak, memberi banyak aturan tanpa memikirkan
perasaan pasangan, mengejek, mengecilkan, membatasi ruang gerak
(posesif berlebihan). Contoh lainnya ialah mengancam akan
menyebarkan rahasia pasangan;
Kekerasan seksual, seperti memaksakan kehendak untuk berhubungan
seksual dan tidak memperhatikan perasaan pasangan saat
berhubungan seks.
46
Terdapat beberapa faktor resiko terjadinya kekerasan dalam pacaran,
antara lain:
Pelaku memiliki “role model” pelaku kekerasan dan kemungkinan
adalah korban kekerasan dalam keluarga di masa kecilnya.
Menganggap kekerasan sebagai hal yang biasa.
Pelaku dan korban kurang memiliki keterampilan komunikasi
untuk mengatasi konflik.
Pelaku kurang bisa mengelola emosi dan korban terlalu bergantung
pada pelaku sehingga enggan mengatakan tidak.
Batasan-batasan dalam hubungan tidak didefinisikan secra jelas.
Pelaku memiliki gejala gangguan kepribadian
seperti borderline atau antisocial.
4. Bagaimana membedakan kekerasan dalam pacaran dengan
pertengkaran yang umum terjadi?
47
Dampak kekerasan pacaran bervariasi sesuai bentuk kekerasan yang
dialami. Dalam kekerasan fisik, maka korban bisa mengalami memar
atau luka. Selain dampak fisik, juga ada dampak psikis, seperti
perasaan cemas, ekspresi murung, gejala depresi, gejala trauma,
penurunan rasa percaya diri, berkembangnya pikiran negatif yang tidak
rasional seperti “Ini salah saya“. Dampak lainnya ialah, misalnya
meningkatnya konsumsi alkohol atau obat terlarang, menurunnya
produktivitas dalam bekerja atau belajar, serta menarik diri dari teman atau
keluarga. Di samping dampak psikis, jika korban mengalami kekerasan
seksual, maka dampak yang bisa terjadi antara lain: terjangkit infeksi
seksual menular, kehamilan yang tidak diinginkan, hingga aborsi.
48
status single atau lajang. Rasa takut ini biasanya dilandasi pikiran bahwa
dirinya tidak layak dicintai, setelah apa yang dialami dengan pacarnya.
Terdapat beberapa usaha yang dapat dilakukan baik oeh korban maupun
sahabat atau keluarga korban. Bagi korban: sadari tanda-tanda kekerasan
dalam hubungan. Jika sering merasa tertekan karena pacar dan mengalami
lebih banyak perubahan negatif, maka ada indikasi kekerasan, meski
bukan fisik. Oleh karena itu, penting sekali membuat batasan bagi diri
sendiri, misalnya: batasan dalam perilaku seksual. Setelah itu, hargai diri
sendiri. Beranilah untuk bicara pada pasangan jika batasan kita dilanggar.
Ceritakan juga ke orang terdekat dan cari bantuan. Jika memerlukan
bantuan psikologis, bisa menghubungi Yayasan Pulih. pada jam kerja.
49
kemungkinan sebetulnya ia tidak mencintai Anda, sehingga tidak perlu
diperjuangkan.
Buat batasan.Sejak awal hubungan, tetapkan harapan tentang
hubungan, termasuk batasan tentang hubungan intim dan kekerasan.
Katakan tidak jika ada perlakukan yang menyakiti. Sekali melakukan
kekerasan, biasanya intensitas dan frekuensi kekerasan akan meningkat,
jadi buat batasan bahwa jika bibit kekerasan. Segera cerita ke sahabat
atau keluarga. Hindari memaksakan diri melakukan tindakan yang
diminta pasangan jika melanggar batasan nilai pribadi atau norma sosial.
Tetap habiskan waktu dengan diri sendiri, teman dan keluarga.Ada
baiknya saat pacaran tidak dihabiskan 100% dengan pacar, karena akan
membuat semakin tergantung dan semakin makin banyak investasi yang
diberikan kepada pacar. Tetap jadi diri sendiri, punya rencana sendiri,
habiskan waktu dengan teman dan keluarga.
“Cinta itu tak menyakiti, tapi mendukung untuk happy”
1. Perkenalkan PILAR
IG : pilar_pkbi
OUTLINE RADIO 2
50
Hai remaja, saat ini Indonesia bahkan dunia sedang digemparkan
dengan munculnya wabah virus corona. Dalam pemberitaan virus ini
merupakan virus yang mematikan. Maka dari itu kita semua harus
waspada terhadap virus tersebut.
Apa saja sih pola hidup sehat yang dapat diterapkan remaja?
51
Posyandu remaja merupakan wadah bagi generasi muda untuk
mempersiapkan diri menghadapi masa depan dari segi medis, selain itu
juga sebagai wadah remaja untuk memfasilitasi dalam memahami seluk
beluk remaja selama masa puber. Fungsi dari posyandu remaja ini yaitu
untuk memberi ruang bagi remaja untuk berkembang sesuai kebutuhan
dan karakteristiknya melalui pendekatan terpadu dan segi medis.
Meja 1 : Pendaftaran
Meja 2 : Pengukuran TB, BB, LILA, HB, Tensi
Meja 3 : Pencatatan hasil pengukuran
Meja 4 : Pelayanan kesehatan (Konseling, Pemberian tablet tambah darah)
dan merujuk ke sarana kesehatan yang lebih lengkap jika diperlukan/ sesuai
kebutuhan.
Meja 5 : KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), biasanya meliputi
penyuluhan, menonton film, pelatihan softskill (misal cara membuat recycle)
OUTLINE RADIO 3
52
Judul Outline : Valentine Berfaedah (Remaja Keren di Hari Kasih Sayang)
Narasumber : Weni dan Rosta
Observer : Lia (magang)
Radio : Trax FM
Tanggal : 11 Feb 2020
Pukul : 22.00-selesai
Tujuan/Goals Materi : Untuk memberikan pendangan tentang Fenomena
Valentine dan Kaitannya dengan Anak Muda
Bulan Februari adalah bulan kasih sayang, dimana seseorang yang memiliki
kekasih berusaha membahagiakan pasangannya. Namun, seringkali narasi rutin
yang dibahas pada bulan ini muncul mengenai halal dan haramnya merayakan
valentine. Akun-akun yang memviralkan tersebut disinyalir juga
mengkampenyakan hashtag #IndonesiaTanpaPacaran. Gerakan ini mengajak
untuk melakukan nikah muda tanpa persiapan.
2. Prevalensi atau keadaan saat ini dengan Fenomena tersebut (bisa
berupa data ataupun berita atau kasus)
https://tirto.id/bisnis-dan-kontroversi-gerakan-indonesia-tanpa-pacaran-
cK25
https://www.suara.com/news/2019/04/20/213307/sering-sweeping-
gerakan-indonesia-tanpa-pacaran-resahkan-warga-depok
https://tirto.id/assalamualaikum-calon-imam-sinetron-penjaja-virus-baper-
nikah-cKeK?utm_source=Tirtoid&utm_medium=Terkait
3. Problem atau masalah apa yang terjadi atau muncul dengan kondisi
sekarang
53
Pernikahan pada usia muda ini berbeda dengan pernikahan anak.
Sebagaimana diatur undang-undang, yang dimaksud pernikahan anak
adalah pernikahan di bawah usia 18 tahun.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa pernikahan di usia muda
berpotensi meningkatkan risiko perceraian. Salah satunya riset
Nicholas Wolfinger, seorang profesor dari studi keluarga dan konsumsi
dan sosiologi di Universitas Utah, Amerika Serikat. Ia menganalisis
data National Survey of Family Growth (NSFG) dan mendapati pada
periode 2006 hingga 2010, risiko tingkat perceraian untuk pernikahan pada
usia 20-24 tahun mencapai 20 persen. Risiko ini terbanyak kedua setelah
pernikahan pada usia di bawah 20 tahun yakni 32 persen.
(https://tirto.id/gerakan-nikah-muda-sia-sia-sekaligus-berbahaya-dhyS)
54
6. Perkenalkan PILAR
Adegan Guru berjalan di lorong sekolah Backsound musik dengan volume rendah
1 menuju kelas untuk mengajar.
55
(backsound narasi oleh narator
tentang modul setara)
Adegan Wawancara dengan guru: Video lapisan dengan adegan aktivitas guru
4 mengajar di sekolah dan aktivitas lainnya
Reaksi anda saat mendapat
setara pertama kali?
Bedanya apa sebelum ada
setara dan sekarang?
pandangan rekan kerja
terhadap program?
Bagaimana fenomena di
sekolah soal kespro?
Bagaimana bapak melihat
program ini kedepan?
Apa yang anda lihat dari guru
setara?
Adegan Video pelatihan guru Narasi: Rutgers dan PKBI sudah melakukan
7 pelatiah pendahuluan bagi guru2 setara
56
kota semarang, apa yang di
dapat?
Bagaimana ibu memaknai
perjalanan ibu sampai
sekarang.
(apa yang dilakukan tidak
sekedar menyampaikan
materi, tapi seutuhnya untuk
mendedikasikan diri saya
untuk murid)
57