Anda di halaman 1dari 4

A.

Gerakan Relaksasi dan Peregangan Lembut


Gerakan relaksasi dapat dilakukan dengan membuat goyangan-goyangan ringan,tepuk-
tepuk halus dan melambung-lambungkan kan secara lembut. Gerakan relaksasi dapat
dilakukan pada awal,pertengahan ataupun di akhir pijat bayi untuk menangkan bayinya
dalam pemijatan. Setiap gerakan relaksasi dilakukan sebanyak 4-5 kali. Gerakan
relaksasi dilakukan pada bayi yang sehat, jika bayi sedang demam diharapkan tidak
melakukan pijat bayi dan gerakan relaksasi untuk menghindari ketiidaknyamanan pada
bayi. Untuk menambah kenyamanan bayi, ibu dapat mengajak ngobrol dan
bersenandung saat memijat. Gerakan relaksasi dapat dilakukan 2 kali sehari bersamaan
dengan pijat bayi. Gerakan relaksasi dilakukan dengan lembut dan halus agar bayi tidak
cedera dan merasa nyaman saat pemijatan.

B. Pijat Bayi
1. ANATOMI PIJAT BAYI
 Otot wajah
 Otot dada
 Otot perut
 Otot punggung
 Otot alat gerak (tangan dan kaki)
2. MEKANISME PIJAT BAYI
 Beta endorfin dapat mempengaruhi mekanisme pertumbuhan
Peningkatan endorphin menyebabkan tubuh menjadi rileks, dan menimbulkan
perasaan tenang sehingga keteganganpun berkurang dan memudahkan bayi untuk
tidur. Dengan perasaan rileks dan tenang bayi akan lebih mudah untuk
memperoleh tidur yang lelap dan berkualitas.
 Aktivitas nervus vagus mempengaruhi penyerapan makanan dan meningkatkan
volume asi
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang dipijat mengalamai peningkatan tonus
nervus vagus (Saraf otak 10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim
penyerapan gastrin dan insulin yang menyebabkan bayi cepat lapar dan sering
menyusu ibunya, sehingga isapan bayi tersebut memicu peningkatan produksi
ASI
 Produksi hormon serotonin meningkatkan daya tahan tubuh. Hormon serotonin
merupakan hormon bahagia yang membantu meningkatkan perasaan bahagia,
maka hal tersebut akan menekan menurunkan hormon adrenalin yang akan
menyebabkan daya tahan tubuh meningkat. Bayi akan merasa tenang dan rileks
saat di pijat.
 Pijat dapat Mengubah Gelombang otak. Pijat bayi menurunkan gelombang alpa
dan meningkatkan gelombang betha serta tetha yang akan membuat bayi tidur
lebih lelap, meningkatkan kesiagaan dan konsentrasi
3. Penelitian menyebutkan jika bonding antara ibu dan anak terganggu maka akan
menyebabkan:
a. Penurunan enzim ODC (Ornithine Decarboxylase), suatu enzim yang peka
terhadap pertumbuhan sel dan jaringan
b. Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan
c. Penurunan kepekaan ODC
d. Pengurangan sensasi taktil yang juga akan meningkatkan pengeluaran
neurochemical betaendhophine yang akan mengurangi pembentukan hormon
pertumbuhan karena menurunnya ODC.
4. Fungsi pijat bayi, meliputi:
a. Dapat membuat vasodilatasi pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi
lancar
b. Merangsang sel-sel untuk mengeluarkan endophine yaitu zat yang membuat bayi
dapat rileks dan nyaman
c. Merangsang homonculus cerebri sehingga meningkatkan perkembangan otak
C. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
KPSP merupakan instrumen yang digunakan untuk menilai tumbuh kembang anak mulai
umur 3 bulan-72 bulan. 1 tahun pertama jedanya adalah 3 bulan, diatas umur 2 tahun
jedanya adalah 6 bulan. Tujuan KPSP untuk mendiagnosa adakah penyimpangan pada
bayi dan balita. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga kesehatan, kader, guru PAUD
ataupun tenaga lain yang sudah terlatih. Alat yang digunakan untuk mengkaji adalah
formulir KPSP sesuai umur, alat yang mendukung dalam pemeriksaan (pensil, kertas,
bola tenis, kubus berbagai ukuran, makanan seperti kismis, alat-alat yang digunakan
setiap hari seperti sendok, gelas dll) alat-alat yang digunakan menyesuaikan dengan
bayi yang diperiksa. Cara menggunakan KPSP : 1. Anak harus dibawa, 2. Mengetahui
umur anak 3. Memilih KPSP sesuai usia bayi (terdiri dari 2 pertanyaan yaitu untuk ibu
dan perintah untuk pemeriksa atau klien) 4. Menanyakan pertanyaan secara berurutan
dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, setiap pertanyaan hanya ada 1
jawaban yaitu Ya atau tidak

D. BABY GYM

Baby gym merupakan satu cara yang bias di lakukan untuk menstimulasi perkembangan
motorik si kecil. Motorik itu sendiri terbagi dua. Motorik kasar yang melingkupi
keterampilan otot besar, seperti merangkak dan berjalan; serta motorik halus yang
melibatkan gerak otot-otot kecil, misalnya saja mengambil mainan berukuran kecil
dengan ibu jari serta telunjuk. Baby gym dapat dilakukan mulai usia 3 bulan.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada saat baby gym :

1. Lakukan baby gym 30 menit setelah bayi makan


2. Untuk pemanasan usap seluruh badan bayi dan kontak mata saat melakukan baby
gym agar bayi merasa nyaman dan aman
3. Menciptakan suasana hati yang menyenangkan antara bayi dan ibunya
4. Jika yang melakukan baby gym adalah ibunya, ibu dapat menciptakan rasa nyaman
antara bayi dan ibunya
5. Setiap gerakan dilakukan 3-5 kali pengulangan
6. Lakukan baby gym secara rutin, namun jangan memaksakan si kecil untuk
melakukannya. Biarkan si kecil yang memutuskan sendiri, kapan ia mau bergerak.

Manfaat baby gym :

1. Melatih motorik halus dan kasar serta mencerdaskan emosional bayi


2. Menstabilkan berat badan bayi
3. Baby gym bisa menjadi salah satu mood booster bagi bayi sehingga bayi menjadi ceria
4. Melatih serta menguatkan otot-otot tulang pada bayi

Gerakan-gerakan baby gym :

1. Pose 1 : baby swing, dapat mengatasi rasa takut akan ketinggian dan kelenturan si kecil
2. Pose 2 : shoulder stand, dapat membantu meningkatkan kelenturan si kecil
3. Pose 3 : ball swing, dapat melatih keseimbangan si kecil dan meningkatkan keceriaan si
kecil.
4. Pose 4 :leg stretches

Gerakan baby gym yang lain :

1. Posisi telentang
 Posisi telentang gerakan 1: pegang seluruh jari tangan bayi, lalu silangkan kedua
tangan di atas dada dan kembalikan ke sisi badannya. Lakukan gerakan ini secara
bergantian.
 Posisi telentang gerakan 2: pegang seluruh jari tangan bayi, dan biarkan ia
menggengam ibu jari Anda. Kemudian, rentangkan tangan kiri anak setinggi
bahunya dan sejauh mungkin ke atas. Setelah itu, kembalikan tangan anak ke sisi
tubuhnya, dan lakukan secara bergantian, antara tangan kanan dan kiri, 3 – 5 kali
untuk tiap gerakan tangan.
Gerakan di posisi ini bermanfaat untuk melatih kekuatan genggaman anak, kekuatan otot
lengan atas, bahu serta punggung atas, juga melenturkan otot.
2. Posisi tengkurap
 Posisi tengkurap gerakan 1: tidurkan anak dan miringkan ke sisi kanan, lalu tekuk
tungkai kanannya. Kemudian luruskan lengan kanan anak seperti akan mengambil
mainan di sisi kanan. Bantu dengan tangan Anda yang menekan dan mendorong
bokong dan punggung bayi secara perlahan-lahan.
 Posisi tengkurap gerakan 2: Baringkan bayi dengan posisi tengkurap. Pegang
kedua tungkai bawah bayi di daerah betis dengan ibu jari Anda pada bagian depan
dan keempat jari lainnya di bagian belakang. Angkat tungkai kanan bawah bayi
ke atas dengan perut tetap menempel di alas. Lakukan bergantian dengan tungkai
kiri.
 Posisi tengkurap gerakan 3: Baringkan bayi dengan posisi tengkurap. Angkat kaki
kanannya menyilang ke kaki kiri sampai telapak kakinya menapak. Kembalikan
ke posisi semula. Lakukan bergantian dengan kaki kirinya.
 Posisi tengkurap gerakan 4: Pertemukan kedua telapak kaki bayi sampai saling
menempel. Buka kedua telapak kaki dengan sisi-sisi dalam kaki tetap menempel
satu sama lain. Lakukan gerakan seperti buka tutup.
Manfaat gerakan 2 – 4 posisi tengkurap:
 Meningkatkan kekuatan otot perut dan tulang belakang bagian bawah.
 Menambah kemampuan gerak serta kelenturan otot tubuh bayi.
 Melatih bayi meraih dalam posisi menyilang.
 Melatih perubahan berat badan dalam posisi menyilang.
 Menstimulasi gerakan berguling (rolling) ke arah perut.
 Koordinasi tangan dan mata.

E. BABY SWIM
Baby swim adalah salah satu sarana olah raga bagi bayi berumur 3 - 12 bulan (BB min. 5kg)
yang baik untuk kesehatan dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Baby swim
dilakukan maksimal 20 menit agar bayinya tidak kedinginan. Baby swim diawali mulai dari kaki
agar bayi dapat menyesuaikan dirinya. Pada baby swim tidak terdapat gerakan khusus, gerakan
dilakukan sesuka bayinya. sebaiknya, pandangan bayi diarahkan tidak ke ibunya, untuk melatih
keberaniannya.
Penelitian pada bayi usia 7-9 bulan di Brasil tahun 2013 menunjukkan bahwa anak yang dilatih
beraktivitas di air memiliki perkembangan motorik yang lebih baik dibandingkan yang tidak
diberi stimulasi tersebut. Sementara itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Sri Askariani
Daniati dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, meski belum signifikan tapi manfaat baby
spa dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan motorik kasar bayi. Sehingga, rutin
melakukan baby spa dapat mendukung gerakan motorik yang lebih terarah tersebut antara lain
adalah mengangkat leher dan kepala, tengkurap, merangkak, dan berjalan. Gerakan-gerakan
tersebut merupakan tahapan perkembangan anak yang sebaiknya terjadi secara berurutan dan
tidak boleh terlewat.

Anda mungkin juga menyukai