Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


(PAUD)

Abd. Wahid Hasyim*


Yayat Suharyat*
Noerhidayah*

Abstract

This research has purpose to know how the implementation of government regulation in
early age children education (PAUD) in Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan,
Kabupaten Bekasi.The results of the research indicated that government policy, especially
in implementation of government regulation of No. 19 th. 2005 about teacher standart
qualification for early age children education (PAUD) is still very low.

Keywords: Government Education Policy, Early Age Children Education

Pendahuluan maka ia akan tumbuh dengan


kebiasaan buruk tersebut dan orang
Realitas kehidupan yang tua akan turut merasakan akibat
1
semakin sulit dirasakan oleh buruknya.
masyarakat, khususnya golongan Keluarga, sekolah dan
masyarakat kelas bawah. Berimbas masyarakat adalah tempat dimana
pada minimnya perhatian anak tumbuh dan berkembang
masyarakat dan keluarga terhadap menjadi pribadi yang memerlukan
perkembangan anak-anaknya, tak bantuan dan bimbingan dari berbagai
jarang bahkan mereka yang pihak, terutama bantuan dan
menelantarkan anak-anaknya. bimbingan untuk mendapatkan
Semakin meningkatnya jumlah anak pendidikan yang layak. Hal ini
putus sekolah, anak jalanan yang dikemukakan dalam undang undang
terus bertambah tiap tahunnya, RI No. 23 tentang perlindungan anak:
hingga kekerasan terhadap anak “Bahwa setiap anak berhak
yang terus meningkat. Kondisi memperoleh pendidikan dan
tersebut membuktikan bahwa masih pengajaran dalam rangka
lemahnya tingkat perhatian dan pengembangan pribadinya dan
perlindungan terhadap anak-anak,
termasuk didalamnya anak-anak 1
A. Martuti, Mendirikan dan Mengelola
dalam kelompok umur usia dini. . PAUD (Jogjakarta: Kreasi Wacana, 2009),h.
Apabila anak terbiasa berbuat buruk 4.
Abd. Wahid Hasyim, Yayat Suharyat, Noerhidayah

tingkat kecerdasannya sesuai komunikasi, sesuai dengan keunikan


2
dengan minat serta bakatnya” . dan tahapan-tahap perkembangan
Undang-undang tersebut yang dilalui oleh anak usia dini.
menjelaskan bahwa anak berhak Pendidikan Anak Usia Dini
dalam mengembangkan potensinya memiliki peran strategis dalam
secara menyeluruh, tanpa ancaman, proses pendidikan secara
tanpa memandang status dan latar keseluruhan karena merupakan
belakang keluarganya, agar anak landasan dan wahana menyiapkan
mendapatkan kesempatan untuk anak untuk memasuki pendidikan
tumbuh berkembang secara baik dasar Pemerintah saat ini berusaha
sesuai dengan minat dan bakat yang keras untuk membuka wacana
dimilikinya. berfikir masyarakat tentang arti
Anak usia dini adalah sosok pentingnya pendidikan bagi anak
individu yang sedang menjalani usia dini. Cara-cara ini misalnya
suatu proses perkembangan dengan dengan memberdayakan masyarakat
pesat dan fundamental bagi sekitar, organisasi atau institusi yang
3
kehidupan selanjutnya. Pada masa ada dalam membuat program
ini proses pertumbuhan dan layanan pendidikan bagi anak usia
perkembangan dalam berbagai dini melalui pertisifasi dan peran
aspek sedang mengalami masa yang organisasi masyarakat yang telah
4
cepat dalam kehidupan manusia. ada.
Pendidikan anak usia dini Dalam program pendidikan
merupakan salah satu bentuk anak usia dini ini kader PKK dapat
penyelenggaraan pendidikan yang berperan sebagai pengelola dan tutor
menitik beratkan pada peletakan atau tenaga pendidik. Keberhasilan
dasar kearah pertumbuhan dan program ini tergantung pada peran
perkembangan fisik (koordinasi dan partisipasi kader PKK selain
motorik halus dan kasar), peran aktif dari komponen
kecerdasan, (daya fikir, daya cipta, masyarakat lainnya, karena peran
kecerdasan emosi, kecerdasan strategis PKK sebagai salah satu
spiritual), sosio emosional (sikap organisasi wanita yang sangat
perilaku serta beragama) bahasa dan fotensial untuk meningkatkan
kepedulian dan pendidikan anak
2
usaia dini maka PKK menjadi salah
Departemen Sosial, UU RI No.23 Tahun
satu ujung tombak dalam
2002 Tentang Perlindungan Anak (Jakarta:
Direktorat Bina Pelayanan Sosial Anak, mensukseskan program pendidikan
2002) anak usia dini.
3
http://www.naeyc.org NAEYC early Urgensi PAUD sudah tidak
Childhood aprogram STANDAR, P2-3 2004
4
Berk L.E dan Winsler, Scaffolding Children diragukan lagi manfaatnya bagi
learning; Vygotsky and Early Childhood peningkatan kualitas anak. Anak
Education, (Wasington DC: NAEYC, 1950)

2 edukasi, Vol. 1, No. 2, September 2009: 1 – 12


Pembelajaran Berdiferensiasi: Alternatif Pendekatan Pembelajaran bagi Anak Berbakat

yang mendapat pelayanan PAUD rintah dalam penyelenggaraan


akan lebih baik dari berbagai asfek Pendidikan Anak Usia Dini
perkembangannya. Oleh karenanya (PAUD) di Desa Sumber Jaya,
hubungan pengembangan PAUD Kecamatan Tambun Selatan,
dengan peningkatan kualitas Kabupaten Bekasi?
perkembangan anak sangat erat. 3. Bagaimanakah partisipasi
Permasalahannya kemudian pemerintah daerah dalam
bergeser pada upaya bagaimana pelaksanaan penyelenggaraan
caranya agar kegiatan dan aktivitas PAUD di Desa Sumber Jaya?
penyelenggaran PAUD yang ada
dapat dilaksanakan secara Manfaat Penelitian
maksimal. Bagaimana secara
bersama-sama antara pemerintah, Penelitian ini diharapkan baik
pengelola lembaga PAUD dan secara teoritis maupun praktis.
masyarakat bisa melakukan 1. Secara Teorotis
pengawasan dan kontrol secara Secara teoritis diharapkan
bersama agar niat untuk hasil penelitian ini dapat menambah
mempersiapkan dan mendidik anak- informasi pada pengembangan
anak usia dini bisa dilakukan secara khasanah keilmuan, khususnya pada
optimal dan lebih maksimal. pihak-pihak yang ada kaitannya
Sebagaimana telah ditetapkan dalam dengan masalah pendidikan anak
kebijakan dan peraturan yang telah usia dini. Sehingga mengerti, paham
dikeluarkan oleh pemerintah dan dapat melaksanakannya sesuai
mengenai pelaksanaan Pendidikan dengan kebijakan pemerintah.
Anak Usia Dini. 2. Secara praktis
Secara praktis diharapkan
Perumusan Masalah penelitian ini bermanfaat bagi:
a. Instansi atau lembaga pendidikan
Untuk lebih mengarahkan anak usia dini, baik struktural, non
penelitian ini maka rumusan umum struktural, maupun fungsional.
masalah penelitian tersebut dirinci ke b. Bagi Guru atau tutor pendidikan
dalam beberapa pertanyaan anak usia dini.
penelitian sebagai berikut: c. Bagi Peneliti selanjutnya
1. Bagaimanakah gambaran umum
pelaksanaan PAUD di Desa Acuan Teori
Sumber Jaya, Kecamatan
Tambun Selatan, Kabupaten Anak usia dini pada hakikatnya
Bekasi? adalah anak yang berada pada
2. Bagaimanakah implementasi rentangan usia lahir sampai dengan
pelaksanaan Peraturan Peme- usia 6 tahun. Hal ini sejalan dengan

edukasi, Vol. 1, No. 2, September 2009: 1 – 12 3


Abd. Wahid Hasyim, Yayat Suharyat, Noerhidayah

Undang-Undang Sistem Pendidikan perkembangan fisik (koordinasi


Nasional Tahun 2003 pasal 1 ayat 14 motorik halus dan kasar),
yaitu: kecerdasan (daya pikir, daya cipta,
kecerdasan emosi, kecerdasan
“Pendidikan anak usia dini spiritual), sosial emosional (sikap dan
adalah suatu upaya pembinaan perilaku serta beragama), bahasa
yang ditujukan kepada anak dan komunikasi, sesuai dengan
sejak lahir sampai usia enam keunikan dan tahap-tahap
tahun yang dilakukan melalui perkembangan yang dilalui oleh anak
pemberian rangsangan usia dini.
pendidikan untuk membantu Pendidikan bagi anak usia dini
pertumbuhan dan adalah pemberian upaya untuk
perkembangan jasmani dan menstimulasi, membimbing,
rohani agar anak memiliki mengasuh dan pemberian kegiatan
kesiapan dalam memasuki pembelajaran yang akan
5
pendidikan lebih lanjut.” menghasilkan kemampuan dan
keterampilan anak. Pendidikan pada
Selanjutnya menurut tahap ini memfokuskan pada
Maimunah Hasan Pendidikan Anak physical, intelligence/cognitive,
Usia Dini adalah jenjang pendidikan emoti-nal dan social education.
sebelum jenjang pendidikan dasar
yang merupakan suatu upaya Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
pembinaan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir sampai dengan usia enam Ada dua tujuan yang yang
tahun yang dilakukan melalui diselenggarakannya pendidikan anak
pemberian rangsangan pendidikan usia dini, yaitu sebagai berikut:
untuk membantu pertumbuhan dan 1. Membentuk anak Indonesia yang
perkembangan jasmani dan rohani berkualitas, yaitu anak yang
agar anak memiliki kesiapan dalam tumbuh dan berkembang sesuai
memasuki pendidikan lebih lanjut dengan tingkat perkembangan-
yang diselenggarakan pada jalur nya, sehingga memiliki persiapan
formal, non formal dan informal. yang optimal di dalam memasuki
Pendidikan anak usia dini juga dunia pendidikan dasar serta
sering diartikan sebagai salah satu mengarungi kehidupan dimasa
bentuk penyelenggaraan pendidikan dewasa.
yang menitikberatkan pada peletakan 2. Membantu menyiapkan anak
dasar ke arah pertumbuhan dan mencapai kesiapan belajar
(akademik) di sekolah.
5
Depdiknas, UU RI Nomor 20 Tahun 2003,
Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Jakarta: Fokus Media, 2006)

4 edukasi, Vol. 1, No. 2, September 2009: 1 – 12


Pembelajaran Berdiferensiasi: Alternatif Pendekatan Pembelajaran bagi Anak Berbakat

Pemahaman PAUD senang, sedih, marah, kecewa,


dihargai, dan sebagainya), sosiologis
Keterkaitan antara pemaham- (anak membutuhkan teman untuk
an dan pengetahuan adalah bahwa bermain), antropologis (anak hidup
pengetahuan dan pemahaman lahir dalam suasana budaya dari mana ia
sebagai akibat proses belajar. berasal).
1. Kognitif, yang berhubungan Epistimologis, pembelajaran
dengan pengetahuan teori, anak usia dini haruslah
pemahaman fakta, prinsip dan menggunakan konsep belajar sambil
penerapannya, tujuan ini dibagi bermain, (learning by playing),
atas ingatan, pemahaman, belajar sambil berbuat (learning by
aplikasi, analisis dan evaluasi. doing) dan belajar melalui stimulasi
2. Afektif, menunjukkan pada tujuan (learning by stimulating).
sehubungan dengan sikap, nilai, Aksiologis, isi kurikulum
aspirasi dan penyesuaian. haruslah benar dan dapat
3. Psikomotorik, kemampuan yang dipertanggungjawabkan dalam
menekankan kepada keterampil- rangka optimalisasi seluruh potensi
an motorik atau gerakan. anak dan berhubungan dengan nilai
seni sesuai dengan akar budaya
Landasan Penyelenggaraan Pen- dimana mereka hidup (estetika) serta
didikan Anak Usia Dini nilai-nilai agama yang dianutnya.
Dari segi empiris, banyak
Menurut peletakan dasar atau sekali penelitian yang menyimpulkan
pondasi awal bagi pertumbuhan dan bahwa pendidikan anak usia dini
perkembangan selanjutnya, dibutuh- sangat penting, antara lain yang
kan situasi dan kondisi yang kondusif menjelaskan bahwa pada waktu
pada saat pemberian stimulasi dan manusia lahir kelengkapan
upaya-upaya pendidikan yang sesuai organisasi otak memuat 100 – 200
6
dengan kebutuhan anak yang milyar sel otak, yang siap
berbeda satu dengan yang lainnya, dikembangkan serta diaktualisasikan
sebagaimana di bawah ini. mencapai tingkat perkembangan
Ontologis, anak sebagai yang sangat tinggi, tetapi hasil riset
suatu makhluk individu yang membuktikan bahwa hanya 5% dari
mempunyai aspek biologis (adanya potensi otak yang dipakai, hal ini
perkembangan fisik yang selalu disebabkan kurangnya stimulasi
berubah dari waktu ke waktu yang yang mengoptimalkan pungsi otak.
membutuhkan makanan, gizi dan
yang lainnya), psikologis (adanya 6
Cony Semiawan, Belajar dan Pembelajaran
perasaan-perasaan tertentu yang dalam Taraf Usia Dini: Pendidikan
terbentuk karena situasi, seperti Prasekolah dan Dasar, (Jakarta: Prehalindo,
2002),h. 27.

edukasi, Vol. 1, No. 2, September 2009: 1 – 12 5


Abd. Wahid Hasyim, Yayat Suharyat, Noerhidayah

Secara umum istilah seharusnya manusia mengambil dan


implementasi dalam Kamus Besar mendapatkan pendidikan dari sejak
Bahasa Indonesia berarti lahir sampai kematian menjemput,
pelaksanaan atau penerapan. Istilah karena dengan pendidikan manusia
implementasi biasanya dikaitkan dapat melakukan sesuatu dan dapat
dengan suatu kegiatan yang berkehendak sesuai dengan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan keinginan.
7
tertentu. Kamus Webster, merumus- Adapun kebijakan PAUD
kan secara pendek bahwa to secara Nasional telah ditetapkan
implement (mengimplementasikan) dalam beberapa ketetapan,
berarti to provide the means for diantaranya adalah:
carrying out (menyediakan sarana 1. Dalam Pembukaan UUD 1945
untuk melaksanakan sesuatu), to terdapat kutipan ”…. Kemudian
give practical effect to (menimbulkan dari pada itu, untuk membentuk
dampak atau akibat terhadap suatu persatuan Negara
sesuatu). Pengertian tersebut mem - Indonesia yang berkedaulatan
punyai arti bahwa untuk meng- rakyat, mencerdaskan kehidupan
implementasikan sesuatu harus bangsa, dan ikut melaksanakan
disertai sarana yang mendukung ketertiban dunia yang
yang nantinya akan menimbulkan berdasarkan kemerdekaan,
dampak atau akibat terhadap perdamaian abadi dan keadilan
sesuatu itu. sosial….” . Pendidikan anak usia
dini memiliki pandangan bahwa
Pelaksanaan PAUD di Indonesia sesungguhnya dengan
mencerdaskan anak secara tidak
Secara internasional, perhati- langsung akan membantu
an terhadap pendidikan anak usia meningkatkan kualitas SDM
dini semakin serius sejak Negara yang pada akhirnya akan
dicanangkannya education for all menyebabkan Negara untuk lebih
(pendidikan untuk semua) di Jomtien, maju.
Thailand (1999), yang 2. Amandemen UUD 1945, tertulis
memperjuangkan kesejahteraan bagi pada pasal 28C ayat 2 bahwa,
anak di seluruh dunia. Education for setiap anak berhak
all menyepakati perlunya pendidikan mengembangkan diri melalui
untuk semua orang sejak lahir pemenuhan kebutuhan dasarnya,
sampai menjelang ajal. Dari berhak mendapatkan pendidikan
pernyataan pendidikan untuk semua, dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi,
7
Poerwadaminta, Kamus Besar Bahasa seni dan budaya demi
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. meningkatkan kualitas hidupnya
327.

6 edukasi, Vol. 1, No. 2, September 2009: 1 – 12


Pembelajaran Berdiferensiasi: Alternatif Pendekatan Pembelajaran bagi Anak Berbakat

dan demi kesejahteraan umat PADU (pendidikan anak dini usia)


manusia. Membuka peluang bagi di lingkungan Departemen
anak-anak kurang mampu untuk Pendidikan Nasional.
dapat memperoleh pendidikan Kebijakan PAUD sebagai
yang layak seperti anak-anak lain, bagian dari kebijakan pendidikan
karena pendidikan yang layak merupakan kebijakan publik dan
adalah hak asasi setiap manusia. bagian dari kebijakan publik.
3. Undang-undang perlindungan Kebijakan PAUD harus berdasarkan
anak RI Nomor 23 tahun 2002 filsafat pendidikan, dan merupakan
tertlis bahwa setiap anak berhak penjabaran dari visi, misi PAUD.
untuk dapat hidup, tumbuh,
berkembang dan berpertisifasi Metodologi Penelitian
secara wajar sesuai dengan hakat
dan martabat secara Penelitian ini menggunakan
kemanusiaan, serta mendapatkan metode kualitatif – naturalistik.
perlindungan dari kekerasan dan Metode penelitian naturalistik
diskriminasi (pasal 4), setiap digunakan untuk meneliti pada
anak berhak mendapatkan kondisi obyek yang alamiah, dimana
pendidikan dan pengajaran dalam peneliti adalah sebagai instrumen
rangka mengembangkan kunci. Metode penelitian yang
pribadinya dan tingkat digunakan oleh peneliti adalah
kecerdasannya sesuai dengan metode pendekatan kualitatif.
minat dan bakatnya. (pasal 9 ayat Pendekatan kualitatif adalah
1) dan selain hak anak prosedur penelitian yang
sebagaimana dimaksud dalam menghasilkan data deskriptif berupa
ayat 1, khususnya bagi anak yang kata-kata tertulis atau lisan dari
menyandang cacat juga berhak orang-orang atau pelaku yang dapat
memperoleh pendidikan luar diamati. Pendekatan ini diarahkan
biasa, sedangkan anak yang pada latar dan individu tersebut
memiliki keunggulan juga secara holistik (utuh). Pendekatan
mendapatkan pendidikan khusus kualitatif adalah prosedur penelitian
(pasal 9 ayat 2) . yang menghasilkan data deskriptif
4. Sampai pada akhirnya komitmen berupa kata-kata tertulis atau lisan
yang tinggi dari pemerintah dari orang-orang atau pelaku yang
Indonesia terhadap pengembang- dapat diamati. Teknik pengumpulan
an anak usia dini dibuktikan data dilakukan secara triangulasi
dengan dikeluarkannya (gabungan). Analisis data bersifat
keputusan menteri pendidikan induktif dan hasil penelitian lebih
nasional, Nomor 051/0/2001 menekankan makna dari pada
tentang didirikannya Direktorat generalisasi.

edukasi, Vol. 1, No. 2, September 2009: 1 – 12 7


Abd. Wahid Hasyim, Yayat Suharyat, Noerhidayah

Observasi dilakukan peneliti langkah seperti yang dikemukakan


8
untuk melengkapi data dan informasi oleh Nasution, sebagai berikut:
yang diperoleh melalui wawancara. 1. Reduksi data, dilakukan dengan
Selain itu dengan observasi akan cara merangkum data, memilih
diperoleh pengalaman langsung, hal-hal pokok dan difokuskan
sehingga memungkinkan peneliti kepada hal-hal yang berkaitan
menggunakan pendekatan induktif. dengan masalah yang sedang
Pendekatan induktif membuka diteliti.
kemingkinan melakukan penemuan 2. Display data, dilakukan dengan
atau discovery. Dokumentasi, mensistemasikan pokok-pokok
dilakukan untuk memperoleh informasi sesuai dengan tema
informasi secara mendalam terhadap dan polanya, pola yang Nampak
semua peristiwa, obyek dan tindakan ditarik atau disimpulkan sehingga
yang direkam dalam bentuk tulisan, data yang dikumpulkan mem-
gambar/foto, rekam video, slide dan punyai makna tertentu.
dokumentasi lainnya. 3. Mengambil kesimpulan dan
Analisis data dalam penelitian verifikasi, dilakukan dengan cara
kualitatif dilakukan sejak belum menarik kesimpulan atas
memasuki lokasi, selama di lokasi, rangkuman data yang tampak
dan setelah selesai di lokasi. Data dalam display data, sehingga data
yang telah selesai di proses peneliti tersebut mempunyai makna.
selanjutnya dianalisis dan Karena kesimpulan awal tersebut
diinterpretasikan mulai awal sifatnya masih tentatif dan kabur,
penelitian sampai akhir penelitian maka agar kesimpulan tersebut
dengan menunjuk kepada landasan menjadi jelas perlu dilakukan
teori yang berhubungan dengan verifikasi selama dan sesudah
masalah yang diteliti. Analisis adalah penelitian berlangsung.
proses penyusu nan data agar dapat
ditafsirkan, menyusun data berarti Hasil Penelitian
menggolongkannya dalam pola,
tema atau kategori, sedangkan Berdasarkan data lapangan di
tafsiran dilakukan untuk memberikan Desa Sumber Jaya, Kecamatan
makna kepada analisis dengan jalan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi
menjelaskan pola atau kategori terdapat 21 Pendidikan Anak Usia
mencari hubungan antara berbagai Dini (PAUD) untuk jalur formal, 16
konsep. PAUD untuk jalur non formal dan 22
Analisis data dalam penelitian jalur untuk informal. Dari 21 PAUD di
kualitatif ini dilakukan dengan jalur formal baru 17 PAUD yang
mengikuti prosedur atau langkah-
8
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif,
(Bandung: CV Alfabeta, 2008), h. 89-99.

8 edukasi, Vol. 1, No. 2, September 2009: 1 – 12


Pembelajaran Berdiferensiasi: Alternatif Pendekatan Pembelajaran bagi Anak Berbakat

memiliki Ijin Operasional, 3 PAUD untuk jalur non formal kegiatan


masih dalam tahap proses PAUD dikelola juga oleh perorangan
pengurusan Ijin Operasional dan 1 di samping yayasan dan organisasi
PAUD belum memiliki Ijin keagamaan. Sedangkan pelaksana-
Operasional yang di keluarkan oleh an PAUD pada jalur informal,
Dinas Terkait (Dinas Pendidikan mayoritas pengelola atau lembaga
ataupun Departemen Agama). pelaksana kegiatan PAUD adalah
Seperti halnya dengan Posyandu yang digerakan oleh Tim
pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Penggerak PKK di wilayahnya
Dini (PAUD) di daerah lainnya di masing – masing.
Indonesia, PAUD yang Berdasarkan temuan di
diselenggarakan di Desa Sumber lapangan, belum ada satu lembaga
Jaya untuk jalur formal terdiri dari: PAUD pun di Desa Sumber Jaya,
Taman Kanak-Kanak (TK) dan Kecamatan Tambun Selatan,
Raudhatul Athfal (RA), untuk jalur Kabupaten Bekasi yang bisa
non formal terdiri dari: Kelompok memenuhi ketentuan yang dikeluar-
Bermain (KB) dan Tempat Penitipan kan dalam peraturan pemerintah
Anak (TPA), sedangkan jalur informal tersebut. Berdasarkan hasil
PAUD yang ada berpayung pada unit wawancara, hal ini sulit dilakukan
kerja dibawah Posyandu. terkait dengan minimnya anggaran
Hasil pengamatan di lapangan yang dimiliki oleh pengelola atau
juga menunjukkan bahwa, kurikulum lembaga penyelenggara kegiatan
pokok dikembangkan oleh tiap-tiap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
PAUD sesuai dengan kararakteristik dan minimnya ketersediaan SDM
dan ciri khas PAUD masing-masing. tenaga pendidik yang sesuai dengan
Dalam pelaksanaan kegiatan proses kriteria yang ditentukan dalam PP RI
belajar mengajar, model pem - Nomor 19 Tahun 2005.
belajaran PAUD yang menggunakan
metode in class (belajar dalam ruang Temuan Penelitian
kelas) sebagian besar terbagi dalam
dua model yakni: yang menggunakan Dari 22 jumlah PAUD yang
meja dan kursi dan PAUD yang tidak masuk kriteria jalur formal, baru
menggunakan fasilitas meja dan sekitar 60 % dari semua PAUD yang
kursi (peserta didik menggunakan ada yang telah secara maksimal,
meja tulis lipat yang dibawa masing- baik sarana maupun prasarana
masing). memenuhi kebutuhan peserta didik
Lembaga atau pengelola dalam mengikuti pendidikannya.
Pendidikan Anak Usia Dini untuk Selebihnya, masih banyak hal yang
jalur formal mayoritas dikelola oleh harus diperbaiki dan ditingkatkan
yayasan dan organisasi keagamaan, oleh PAUD di Desa Sumber Jaya

edukasi, Vol. 1, No. 2, September 2009: 1 – 12 9


Abd. Wahid Hasyim, Yayat Suharyat, Noerhidayah

untuk meningkatkan fasilitas pendidikan pada pendidikan anak


penunjang pendidikannya, terkait usia dini adalah:
dengan fasilitas sarana dan 1. Berkualifikasi akademik minimal
prasarana pendukung pelaksanaan diploma IV (D-IV) atau Sarjana
pendidikan setingkat PAUD di Desa S1.
Sumber Jaya, Kecamatan Tambun 2. Latar belakang pendidikan adalah
Selatan, Kabupaten Bekasi. PAUD, kependidikan lain atau
Menurut Undang-Undang psikologi
Perlindungan Anak, anak mempunyai 3. Bersertifikat profesi guru untuk
hak untuk tumbuh dan berkembang, PAUD
bermain, beristirahat dan berkreasi Secara umum, implementasi
dan belajar dalam suatu pendidikan. kebijakkan pemerintah dalam
Jadi, belajar adalah hak anak, bukan penyelenggaraan pendidikan anak
kewajiban. Orang tua dan usia dini (PAUD) di Desa Sumber
pemerintahan wajib menyediakan Jaya sudah sesuai dengan ketentuan
sarana dan prasarana pendidikan dan peraturan meskipun belum
untuk anak dalam rangka program maksimal.
belajar. Karena belajar adalah hak Berdasarkan observasi,
maka belajar harus menyenangkan, pengamatan langsung dan
kondusif dan memungkinkan anak wawancara, pelaksanaan implemen-
menjadi termotivasi dan antusias. tasi kebijakan pemerintah lebih
Tujuan Pendidikan Anak Usia terasa dan agak kurang bisa
Dini adalah sebagai berikut: direalisasikan oleh para pengelola
1. Membentuk anak Indonesia yang maupun pelaksana kegiatan PAUD
berkualitas yaitu anak Indonesia adalah terkait dengan Peraturan
yang tumbuh dan berkembang Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
sesuai dengan tingkat per- 2005 Tentang Standar Pendidikan
kembangannya, sehingga me- Nasional pada pasal 29 Ayat 1
miliki kesiapan yang optimal di mengenai syarat untuk seorang
dalam memasuki pendidikan menjadi pendidik pada Pendidikan
dasar serta mengarungi kehidup- Anak Usia Dini.
an di masa dewasa. Sebagian besar PAUD yang
2. Membantu menyiapkan anak ada di Desa Sumber Jaya belum ada
untuk mencapai kesiapan belajar yang memenuhi kriteria tenaga
(akademik) di sekolah. pendidiknya sesuai dengan
Dalam Peraturan Pemerintah ketentuan peraturan pemerintah
RI Nomor 19 T ahun 2005 tentang tersebut. Pada jenjang pendidikan
Standar Pendidikan Nasional pada formal, dari sekian banyak jumlah
pasal 29 ayat 1 dikatakan bahwa tenaga pendidik baru 13 orang yang
syarat untuk menjadi seorang memenuhi syarat berkualifikasi

10 edukasi, Vol. 1, No. 2, September 2009: 1 – 12


Pembelajaran Berdiferensiasi: Alternatif Pendekatan Pembelajaran bagi Anak Berbakat

akademik minimal D3/D4 dan S1, mempengaruhi keberhasilan


itupun bukan bidang pendidikan anak suatu implementasi kebijakan.
usia dini terlebih lagi bila dikaitkan e) Kondisi ekonomi, sosial dan
dengan telah mengikuti sertifikasi politik.
guru Pendidikan Anak Usia Dini. Kondisi ekonomi, sosial dan
Menurut Teori Proses politik dapat mempengaruhi
Implementasi Kebijakan menurut Van badan-badan pelaksana dalam
Meter dan Horn yang dikutip oleh pencapaian implementasi
Budi Winarno faktor-faktor yang kebijakan.
mendukung implementasi kebijakan, f) Kecenderungan para pelaksana
yaitu: (implementors).
a) Ukuran-ukuran dan tujuan Intensitas kecenderungan-
kebijakan. kecenderungan dari para
Dalam implementasi, tujuan- pelaksana kebijakan akan
tujuan dan sasaran-sasaran suatu mempengaruhi keberhasilan
program yang akan dilaksanakan pencapaian kebijakan.
harus diidentifikasi dan diukur
karena implementasi tidak dapat Kesimpulan, Implikasi Dan Saran
berhasil atau mengalami
kegagalan bila tujuan-tujuan itu Berdasarkan latar belakang
tidak dipertimbangkan. masalah, identifikasi masalah dan
b) Sumber-sumber kebijakan. pembahasan masalah disimpulkan
Sumber-sumber yang di-maksud bahwa secara umum implementasi
adalah mencakup dana atau kebijakan pemerintah terkait
perangsang (incentive) lain yang penyelenggaraan kegiatan Pendidik-
mendorong dan memperlancar an Anak Usia Dini (PAUD) secara
implementasi yang efektif. umum, khususnya di Desa Sumber
c) Komunikasi antar organisasi dan Jaya, Kecamatan Tambun Selatan,
kegiatan-kegiatan pelaksanaan. Kabupaten Bekasi masih sesuai
Implementasi dapat berjalan dengan ketentuan dan pedoman
efektif bila disertai dengan umum. Meski tetap harus ada
ketepatan komunikasi antar para perbaikan dan penyesuaian-
pelaksana. penyesuaian agar pelaksanaan
d) Karakteristik badan-badan kegiatan PAUD bisa terlaksana
pelaksana. secara maksimal.
Karakteristik badan-badan Beberapa implikasi dari hasil
pelaksana erat kaitannya dengan penelitian ini yaitu perlu adanya
struktur birokrasi. Struktur upaya yang serius untuk me-
birokrasi yang baik akan ningkatkan mutu, kualitas dan
standar kompetensi yang dimiliki oleh

edukasi, Vol. 1, No. 2, September 2009: 1 – 12 11


Abd. Wahid Hasyim, Yayat Suharyat, Noerhidayah

tenaga pendidik di Pendidikan Anak Direktorat Bina Pelayanan


Usia Dini di Desa Sumber Jaya, Sosial Anak, 2002.
Kecamatan Tambun Selatan, Ka- http://www.naeyc.org NAEYC early
bupaten Bekasi, dimana kualifikasi Childhood aprogram STANDAR,
tenaga pendidik diharapkan sesuai P2-3 2004
dengan persyaratan sebagaimana L.E., Berk dan Winsler, Scaffolding
yang ditentukan dalam Peraturan Children Learning; Vygotsky and
Pemerintah RI Nomor 19 Tahun Early Childhood Education,
2005 tentang Standar Pendidikan Wasington DC: NAEYC, 1950
Nasional pasal 29 ayat 1 mengenai Martuti, A., Mendirikan dan
syarat untuk menjadi seorang Mengelola PAUD, Yogyakarta:
pendidik pada pendidikan anak usia Kreasi Wacana, 2009.
dini. Poerwadaminta, Kamus Besar
Berdasarkan hasil penelitian, Bahasa Indonesia, Jakarta:
kesimpulan dan implikasi, maka Balai Pustaka, 1990.
dapat diusulkan beberapa saran Semiawan, Conny, Belajar dan
sebagai berikut: Pembelajaran dalam Taraf Usia
Pertama, perlunya dilakukan Dini: Pendidikan Prasekolah dan
perbaikan dan peningkatan kualitas Dasar, Jakarta: Prehalindo,
dan mutu Pendidikan Anak Usia Dini 2002.
di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sugiono, Memahami Penelitian
Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Kualitatif, Bandung: CV
Kedua, perlunya dilakukan Alfabeta, 2008.
upaya-upaya konkrit guna peningkat- Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
an mutu, kualitas dan standar 2003, Tentang Sistem
kompetensi tenaga pendidik agar Pendidikan Nasional.
sesuai dengan prasayarat yang
ditetapkan dalam Peraturan * Dr. Abd. Wahid Hasyim, M.Ag.
Pemerintah RI Nomor 19 Tahun Dosen Program Pascasarjana,
2005 tentang Standar Pendidikan Universitas Islam “45” Bekasi.
Nasional pasal 29 ayat 1 mengenai * Dr. Yayat Suharyat. Dosen
syarat untuk menjadi seorang Program Pascasarjana Universitas
pendidik pada pendidikan anak usia Islam “45” Bekasi.
dini. * Noerhidayah. Mahasiswa Magister
Pendidikan Islam, Program
Daftar Pustaka Pascasarjana, Universitas Islam “45”
Bekasi.
Departemen Sosial, UU RI No.23
Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak, Jakarta:

12 edukasi, Vol. 1, No. 2, September 2009: 1 – 12

Anda mungkin juga menyukai