Anda di halaman 1dari 7

REVIEW ARTIKEL: SERANGGA HAMA SEBAGAI ORGANISME

PENGGANGGU TANAMAN (OPT) TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI


(Oryza sativa L.)
Ira Dwi Puspa, Musnaini, Kurratul ‘Aini, Anggun Wicaksono*, Yulia Tri Samiha, Irham
Falahudin, Diah Putri Anggun, Maryamah, Rian Oktiansyah
*Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
*anggunwicaksono_uin@radenfatah.ac.id

ABSTRACT

Plant Pest Organisms (OPT) have attacked many plants, especially rice (Oryza sativa L.).One of these plant-
disturbing organisms is insect pests.Insect pests can cause damage to rice by inhibiting rice productivity and
causing crop failure.Based on some research literature, the type of insect pest that mostly attacks rice plants is
the yellow rice stem borer.The control of these insect pests can be carried out by means of Integrated Pest
Management (IPM).

Keywords: Plant Pest Organisms (PPO), Insect Pest, Rice (Oryza sativa L.)

ABSTRAK

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sudah banyak menyerang di berbagai tanaman terutama pada
tumbuhan padi (Oryza sativa L). diantara organisme pengganggu tumbuhan tersebut adalah serangga hama.
Serangga hama dapat menyebabkan kerusakan terhadap padi yaitu menghambat produktivitas padi sampai
menyebabkan gagal panen. Berdasarkan beberapa literatur penelitian, jenis serangga hama yang banyak
menyerang tumbuhan padi yaitu serangga hama penggerek batang padi kuning. Adapun pengendalian serangga
hama tersebut dapat dlakukan dengan upaya Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

Kata Kunci: Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Serangga Hama, Padi (Oryza sativa L.),

PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 dinyatakan


bahwa setiap organisme perusak, pengganggu, dan
Padi (Oryza sativa L) sudah tidak asing lagi menyebabkan kematian tumbuhan termasuk OPT.
bagi masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Gangguan dari OPT mengakibatkan 50% angka
Kian pesatnya kebutuhan akan hal tersebut kerugian yang rata-rata diperoleh oleh petani. Salah
dibutuhkannya peningkatan dari segi kualitas dan satu OPT yang menyebabkan kerugian terhadap
juga kuantitas. Akan tetap kendala dari semua itu hasil padi tersebut adalah hama penggerek batang
ialah sering terjadinya kerusakan sebelum panen padi (Ramadhan et al. 2020).
(gagal panen) sebab adanya gangguan dari serangga Menurut Elisabeth et al., (2021), lahan
hama (Sumini et al., 2020). sawah organik dan konvensional, terpengaruh sebab
Selain fungsinya sebagai salah satu bahan kondisi lingkungan tempatnya berada, misalnya
pangan, padi juga menjadi sumber mata pencarian faktor udara, suhu, cahaya, dan lain sebagainya. Hal
warga desa seperti bidang persawahan. Dalam
ini juga berdampak pada keaktifan serangga yang Kelompok Serangga Hama
berada di lingkungan tersebut. Melihat dari beranekaragaman kelompok
Dikarenakan datangnya gangguan dari OPT dengan fungsional berbeda dalam agroekosistem
inilah rata-rata petani menggunakan cairan seperti tumbuhan padi melingkupi OPT, musuh OPT, dan
pestisida sebagai langkah untuk menghentikan organisme netral. Musuh alami merupakan
penggerakan OPT tersebut. Akan tetapi komponen biotik yang mengatur populasi serangga
kebanyakkan dari para petani tidak hati-hati dalam hama di agroekosistem. Arthropoda yang berperan
pemilihan dan penggunaan pestisida tersebut, yang sebagai musuh alami di agroekosistem padi sawah
alhasil tidak hanya Organisme Pengganggu tanaman meliputi predator dan parasitoid (Hendrival et al.,
(OPT) tersebut yang terkena dampaknya melainkan 2017). Musuh OPT itu sendiri berperan mengatur
juga berdampak kepada Organisme Penyerang OPT populasi sebab ketergantungannya dengan
tersebut. Dan hal ini dapat mengakibatkan kepadatan. Apabila populasi hama meningkat,
meningkatnya kuantitas dari OPT itu sendiri. populasi musuh hama juga akan meningkat atau
(Heviyanti & Mulyani, 2016). juga disebut dengan respon numerik, disamping itu
Program pengembangan dalam meningkatnya daya makan dan parasitnya disebut
meningkatkan kuantitas tumbuhan pangan terkhusus dengan respon fungsional (Sumarmiyati et al.,
tumbuhan padi menghadapi banyak kendala 2019).
contohnya adalah gangguan dari hama (OPT). Serangga yang dalam masa pra-dewasa dan
Kendala ini sangat rawan jika tidak diatasi dengan tumbuh menjadi inang pada suatu serangga lainnya
tepat karena beresiko rusaknya padi yang akan atau disebut juga sebagai parasitoid yang mana
dipanen, sebab masuknya OPT akan merusak semua parasit tersebut akan memakan tubuh inang untuk
tahap perkembangan dari tumbuhan padi (Syahri & pertumbuhan dan perkembangannya. Dan jika
Somantri, 2016). parasitoid sudah masuk masa dewasa tubuh inang
Serangga OPT adalah suatu masalah yang akan mati dan parasitoid akan keluar dan hidup
menjadi hambatan dalam peningkatan produktivitas bebas (Minarniet al., 2018).
tumbuhan seperti yang diinginkan. Hal ini dapat Pemangsa (predator) adalah kumpulan
menggagalkan pengembangan dan pemanfaatan makhluk hidup yang bergerak mengatur
tumbuhan yang diterapkan, dan perubahan cuaca keseimbangan makhluk hidup lainnya yang ada
menjadi hal yang harus diterima sebagai kejadian pada tumbuhan padi, setiap pemangsa akan
alam (Susanti et al., 2016). OPT seperti Serangga memangsa banyak mangsa setiap harinya.
penggerek, wereng coklat, tikus dan lain sebagainya Pemangsa memiliki bentuk yang sangat mudah
bisa datang dimana saja dan kapan saja. Pengaruh dilihat meskipun beberapa yang masih sulit dikenali
ekosistem yang mendukung dapat mempercepat dari hama pengganggu yang banyak ditemukan
datangnya serangan OPT. Kemunculan sua atau disekitar tumbuhan padi. Diantara pemangsa
lebih macam OPT akan memperparah kerusakan tersebut contohnya laba-laba dan kumbang yang
tumbuhan, ditambah kemunculan tersebut datang memangsa wereng dan ulat daun (Fitriani, 2018).
pada awal pembibitan (Suarsana et al. 2020). Pada tingkat dunia contohnya di negara
Penanaman padi pada iklim Indonesia yang China, produktivitas tanaman padi juga mengalami
tropis dilakukan didataran rendah maupun tinggi, serangan serangga hama. Menurut Anne & Hussain,
biasanya penanaman padi ini persentasi sekitar 85- (2015), serangga OPT seperti wereng dan
90% ditetapkan sebagai padi sawah dan 10-15% penggerek tumbuhan padi adalah yang besar dan
sebagai padi gogo. Dalam spesiesnya, OPT serius menyerang padi di Cina pada waktu
penyerang tumbuhan padi terdapat sekitar 800 sebelumnya, sekarang posisinya di bawah primer
spesies yang asalnya dari spesies Atherigona spp hama. Hama primer dan sekunder di Cina termasuk
Scirpophaga incertulas, Nilaparvata lugens, pesanan seperti Lepidoptera, Hemiptera, Diptera,
Nephotettix virescens, Scothinophoracoarctata, Coleoptera, Orthoptera dan Thysanoptera.5 hama
Leptocarisa oratorius, Rattus argentiventer, primer dan 27 hama sekunder.Direkomendasikan
Orseolia oryzae, Cnaphalocrocis medinalis, bahwa China harus memproduksi lebih banyak
Nympula depunctalis, Spodoptera litura, Melanitis varietas yang dimodifikasi secara genetik untuk
ledaismene, Naranga aenescens, Grylotalpha mengatasi hama masalah yang mungkin
orientalis, Hydrellia phillipina, Pomacea menghambat hasil panen.
canaliculata, dan Lonchura spp. (Marsadi et al.,
2021).
Produktivitas Padi Dalam setiap tahun, petani mendapat
Salah satu variabel yang berpengaruh kerugian yang beragam. Dikarenakan faktor yang
terhadap rendah dan tinggi produksi beras adalah menyebabkan kegagalan panen baik dari segi
adanya gangguan dari serangga OPT pada perawatan maupun pengendalian juga penyesuaian
tumbuhan padi. Berkurangnya produksi tersebut iklim lingkungan. Masalah utama akan hal itu ialah
dapat diatasi dengan pengendalian serangga OPT serangan oleh sekitar 100 spesies serangga yang
secara efektif. Diantara pengendalian tersebut rata-rata 20 diantaranya membuat kerusakan
adalah dengan melakukan pengendalian kultur tumbuhan (Das, 2020).
khusus dengan menetapkan pilihan yang aman. Oleh karena itu, solusi dan penangan akan
Tumbuhan mempunyai tanggapan yang berbeda- kendala tersebut harus lebih luas dan lebih
beda terhadap gangguan OPT antara satu dengan dikembangkan lagi untuk menjamin ketahanan
yamg lain. Ada yang tinggi (tahan), dan ada juga pangan dan menjaga kesejahteraan bagi para petani.
yang rendah (tidak tahan). Pemahaman tentang Kualitas varietas yang digunakan menjadi daya
pembedaan tersebut menjadi dasar yang penting tumpu agar peluang hasil dan mutu usaha tani
dalam pengendalian serangga OPT, sehingga semakin membaik dan terus meningkat (Satria et
produksi beras oleh tumbuhan padi berjalan dengan al., 2017). Dengan hal ini dapat menjamin
efektif dan efisien (Maulana et al., 2017). Adapun peningkatan kualitas dan kuantitas pertanian dan
menurut Wati (2017), sebab yang berpengaruh juga membantu program pemerintah dalam
terhadap tinggi dan rendah produksi tumbuhan swasembada beras (Prayoga et al., 2018)
beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya produksi padi adalah penggunaan Dampak Serangan Organisme Pengganggu
varietas, pemakaian pupuk, cara bercocok tanam, Tanaman (OPT) Terhadap Padi
serta jasad pengganggu (OPT). OPT merupakan segala jenis organisme
Turunnya tingkat produktivitas tumbuhan yang mengakibatkan turunnya kuantitas hasil yang
padi disebabkan oleh perubahan iklim ekstrim yang diperoleh oleh tumbuhan dengan kata lain merusak
tidak menentu dan meningkatnya gangguan dan perkembangan tumbuhan. secara umum, OPT
perkembangan dari OPT. Sebab tersebut adalah hal terbagi tiga yakni hama, penyakit dan gulma.
yang tidak boleh dianggap enteng karena karenanya Disebut sebagai hama karena perannya ialah
dapat mengakibatkan kegagalan panen. Dalam hal merusak tumbuhan secara fisik (Sutikno, 2016).
ini haruslah dilakukan pengendalian sterutama pada Gangguan dari OPT ini dapat mengakibatkan
serangga OPT dengan tepat, efektif dan efisien kerusakan berat bagi tumbuhan dan sering disebut
dengan memandang lingungan tumbuhan padi oleh petani sebagai gagal panen ( Rustam, 2016).
(Sudewi et al., 2020).
digunakan, akibatnya dampak dari pestisida tersebut
Pengendalian Serangga Hama bukan mengenai OPT melainkan musuh dari OPT
Dalam pengendaliannya, terdapat beberapa sehingga berkurangnya musuh OPT akan
upaya seperti membuat pestisida dari bahan nabati meningkatkan perkembangan OPT. Pengetahuan
dan hayati. Pestisida dari bahan nabati dapat dibuat petani mengenai musuh OPT yang bermanfaat
dengan ekstrak tumbuhan yang berpotensi sebagai masih terbatas. Oleh karena itu, dikembangkanlah
pestisida. Juga pada pestisida hayati, yaitu dengan modul teknologi dalam pengendalian OPT, dengan
menggunakan organisme yang berpotensi sebagai menerangkan Konsep Pengendalian Hama Terpadu
pestisida. Dengan menggunakan bahan tersebut (PHT) agar dapat melakukan pengurangan atas
akan mengurangi biaya dan mudah untuk pemakaian pestisida kimia, yang melingkupi
mendapatkannya. Adapun selain menggunakan manfaat musuh OPT, pengembangan dan
pestisida dapat juga dilakukan pengendalian dengan pemanfaatan tumbuhan sehat, pengawasan berkala,
memanfaatkan musuh dari OPT itu sendiri dan keberadaan ahli tani PHT (Rahmawati et al.,
contohnya laba-laba dan pemangsa lainnya. 2020).
(Sumini, et al., 2020). Dalam pengendalian organisme tanaman
Dan juga disamping pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan Pengendalian
menggunakan pestisida nabati dan hayati, dapat Hama Terpadu (PHT). PHT adalah suatu
juga menggunakan pestisida kimia. Akan tetapi pemahaman tentang pengendalian hama yang
pemakaian yang diterapkan oleh petani terkadang memanfaatkan kesinambungan antar komponen
tidak memandang dosis dan juga jenis kimia yang
dengan dasar pertumbuhan hama berada dikondisi menuju keseimbangan dalam produktivitas
yang menguntungkan dalam produktivitas. tumbuhan secara alami (Darmanto & Suprihati
Berdasarkan peraturan di Indonesia, tentang 2021).
pengendalian hama telah diatur dalam Undang- Dan Menurut Manueke et al., (2017),
Undang No. 12 tahun 1992 mengenai tata sistem metode yang dimanfaatkan dalam PHT ini sangat
pembudidayaan tanaman, dan PP No. 6 tahun 1995 berguna dan juga efektif misalnya pemanfaatan
tentang perlindungan tanaman. Dan PHT ini pestisida botanis dengan ekstrak tumbuhan karena
merupakan jalan penghubung antara bergeraknya beberapa tumbuhan mempunyai kandungan racun
populasi dan lingkungan dan lingkungan hama, dan yang dapat membunuh hama.
juga pemanfaatan musuh OPT merupakan jalan

Jenis Serangga Hama Sebagai OPT


Tabel.Jenis-Jenis Serangga Hama Sebagai OPT Terhadap Tanaman Padi (Ramadhan et al., 2020),
(Sudewi et al., 2020), (Maulana et al. 2017), (Syahri & Somantri, 2016), (Rustam, 2016).

No Spesies Famili Jumlah


1. Penggerek Kuning Crambidae 135
(Scirpophaga incertulas Walker.)
2. Penggerek Merah Jambu Noctuidae 55
(Sesamia inferens Walker.)
3. Penggerek Bergaris Crambidae 10
(Chilo suppressalis Walker.)
4. Walang Sangit Alydidae 2
(Leptocorisa oratorius)
5. Wereng Coklat Delphacidae 2
(Nilaparvata lugens)
6. Hama Putih Palsu Cramnidae 10
(Cnaphalocrosis medinalis)

Grafik. Tingkat Serangan Serangga Hama OPT Terhadap Tanaman Padi

160

140

120 meneliti
tingkat
100 serangan
80 serangga
hama,
60 serangga
40 hama
yang
20 paling
0
banyak
terdapat
PBP Kuning (Scirpophaga incertulas Walker.) PBP Merah Jambu (Sesamia inferens Walker.) pada padi
PBP Bergaris(Chilo suppressalis) Walang Sangit (Leptocorisa oratorius) fase
Wereng Coklat (Nilaparvata lugens) Hama Putih Palsu (Cnaphalocrosis medinalis)
vegetatif
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan yaitu serangga hama penggerek batang. Adapun
jenis- jenis serangga hama sebagai organisme jenis penggerek batang padi yang paling banyak
pengganggu tanaman terhadap tanaman padi dari menyerang padi yaitu penggerek batang kuning
beberapa penelitian. Dari beberapa literature yang
(Scipophaga incertulas Walker.). Penggerek batang The World. Journal of Entomology and
padi kuning ini banyak muncul karena dipengaruhi Zoology Studies, 4(1): 36-41.
beberapa faktor seperti suhu, kelembaban serta Apriliyanto, E. (2020). Pemberdayaan Kelompok
cuaca yang berperan dalam perkembangan larva Wanita Tani Melalui Transfer Teknologi
penggerek batang tersebut. Menurut Ramadhan et Pengendalian Organisme Pengganggu
al., (2020), Adapun serangga hama penggerek mulai Tanaman Ramah Lingkungan. E-DIMAS:
menyerang saat fase vegetative atau sering disebut Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat,
sundep dan fase generatif. Gejala yang mucul 11(1), 101-106.
akibat serangan penggerek batang yaitu tanaman Darmanto, A.S.M., & Suprihati. (2021). Gerakan
padi menggulung dan malai menjadi hampa. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Adapun OPT lainnya pada tumbuhan padi yaitu Padi Oleh Dinas Pertanian Ketahanan Pangan
penggerek batang padi merah jambu (Sesamia dan Perikanan Kabupaten Klaten. Agrika:
inferens Walker), Penggerek Batang Padi Bergaris Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 15 (1): 1-12.
(Chilo suppressalis Walker.),Walang Sangit Das, R. (2020). Insect Pests Associated with Rice
(Leptocorisa oratorius), Wereng Coklat Crop (Oryza sativaL.) at Cachar District of
(Nilaparvata lugens), dan Hama Putih Palsu Assam. International Journal of Current
(Cnaphalocrosis medinalis). Microbiology and Applied Sciences, 9(9):
2157-2163.
Elisabeth, D., Hidayat, J.W., & Tarwotjo, U.
KESIMPULAN (2021).Kelimpahan dan Keanekaragaman
Melalu pembahasan dari beberapa kutipan Serangga pada Sawah Organik dan
artikel diatas, dapat diketahui bahwa hama adalah Konvensional di Sekitar Rawa Pening. Jurnal
beberapa diantara macam Organisme Pengganggu Akademika Biologi, 10 (1): 17-23.
Tanaman (OPT) yang dapat menurunkan kualitas Fitriani. (2018). Identifikasi Predator Tanaman Padi
dan kuantitas produksi tumbuhan padi. Beras yang (Oryza sativa) Pada Lahan Yang
merupakan makanan pokok bagi masyarakat Diaplikasikan Dengan Pestisida Sintetik.
khususnya di Indonesia dihasilkan oleh tumbuhan Agrovital: Jurnal Ilmu Pertanian Universitas
padi. Sehingga datangnya serangan OPT menjadi Al Asyariah, 3(2): 65-69.
salah satu sebab penurunan produktivitas beras
tersebut. Diantara serangga OPT terebut adalah Hendrival., Hakim, L., & Halimuddin. (2017).
serangga penggerek batang padi. Oleh karena itu, Komposisis dan Keanekaragaman Arthropoda
agar produktivitas padi tetap terjaga maka perlu Predator Pada Agroekosistem Padi. Jurnal
dilakukan pengendalian terhadap serangan serangga Floratek, 12 (1): 21-33.
hama tersebut, salah satunya dengan Pengendalian Heviyanti, M & Mulyani, C. (2016).
Hama Terpadu (PHT). Keanekaragaman Predator Serangga Hama
pada Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa. L)
di Desa Paya Rahat Kecamatan Banda Mulia,
UCAPAN TERIMA KASIH Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal
Tidak hentinya penulis mensyukuri rahmat Agrosamudra, 3(2): 28-37.
dan keridhoan Allah SWT dalam kelancaran
pelaksanaan penelitian ini. Dan juga rasa Manueke, J., Assa, B.H., & Pelealu, E.A.
terimakasih yang mendalam penulis haturkan pada (2017). Rekomendasi Tekonologi
Bapak Anggun Wicaksono, M.Si sebagai dosen Pengendalian Hama Secara Terpadu
pembimbing yang telah memberikan arahan juga (PHT) Hama Tanaman Padi Sawah
nasehat sampai terselesainya penulisan penelitian (Oryza sativa) di Desa Makalonsow
ini. Kecamatan Tondano Timur Kabupaten
Minahasa. Jurnal LPPM Bidang Sains
DAFTAR PUSTAKA
dan Teknologi, 4(1):23-34.
Anne, N.UI., & Hussain, M. (2015). Diversity of
Insect Pets in Major Rice Growing Areas of Marsadi, D., Dirgayana, I.W.,& Dewi, K.A.C.
(2021). Keanekaragaman dan Presentase
Serangan Hama Yang Menyerang Tanaman Suarsana, M., Parmila, I.P., Wahyuni, P.S., &
Padi (Oryza sativa L.) Pada Fase Vegetatif di Suarmika, I.G.M. (2020). Pengaruh Serangan
Subak Kendaren. Bioma: Jurnal Biologi Hama Penggerek Batang dan Penyakit
Makassar, 6 (2): 55-63. Tungro Terhadap Produktivitas Sembilan
Varietas Padi Di Lokapaksa, Bali. Agro Bali:
Maulana, W., Suharto., & Wagiyana. (2017).
Agricultural Journal, 3(1): 84-80.
Respon Beberapa Varietas Padi (Oryza
sativa. L) terhadap Serangan Hama Sudewi, S., Ala, A., Baharuddin., & Farid, M.
Penggerek Batang Padi dan Walang Sangit (2020). Keragaman Organisme Pengganggu
(Leptocorisa acuata Thubn.). Jurnal Tanaman (OPT) pada Tanaman Padi Varietas
Agrovigor, 10(1): 21-27. Unggul Baru (VUB) dan Varietas Lokal pada
Percobaan Semi Lapangan. Jurnal
Minarni, E.W., Suyanto, A., & Kartini. (2018).
Agrikultura, 31 (1): 15-24.
Potensi Parasitoid Telur dalam
Mengendalikan Wereng Batang Cokelat Sumarmiyati., Handayani., & Sundari. (2019).
(Nilaparvata lugens Stal.) Pasca Ledakan Keragaman Serangga Pada Pertanaman Padi
Populasi di Kabupaten Banyumas. Jurnal Sawah di Kabupaten Kutai Kartanegara,
Perlindungan Tanaman Indonesia, 22(2) : Kalimantan Timur. Prosiding Seminar
132–142. Nasional Masyarakat Biodiversitas
Indobesia, 5(2): 217-221.
Prayoga, M.K., Rostini, N., Setiawati, M.R.,
Simarmata, T., Stoeber, S., & Adinata, K. Sumini., Safriyani, E., Holidi., Sutejo., Bahri., &
(2018). Preferensi Petani Terhadap Keragaan Riyanto. (2020). Penerapan Padi-Itik Pada
Padi ( Oryza sativa) Unggul Untuk Lahan Berbagai Sistem Tanam dalam
Sawah di Wilayah Pangandaran dan Cilacap. Mengendalikan Serangga Hama di Tanaman
Jurnal Kultivasi, 17(1): 523-530. Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Pertanian
Terpadu, 8(1): 130-138.
Rahmawati, D., Samrin., & Sari, A.R.K. (2020).
Keragaman Hama dan Musuh Alami pada Susanti, M.A., Thamrin, M., & Aiskin, S. (2016).
Pertanaman Padi di Wawotobi, Sulawesi Hama Serangga Utama Padi di Lahan Rawa
Tenggara. Jurnal Penelitian Tanaman Pasang Surut, Prosiding Seminar Nasional
Pangan, 4 (3): 145-151. Lahan Basah: 170-179.
Ramadhan, M.B., Sudiarta, I.P., Wijaya, I.N., & Syahri, & Somantri, R. U. (2016). Penggunaan
Sumiartha, I.K. (2020). Pengaruh Serangan Varietas Unggul Tahan Hama dan Penyakit
Penggerek Batang Padi terhadap HasilPanen Mendukung Peningkatan Produksi Padi
Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Di Subak Nasional. Jurnal Litbang Pertanian., 35(1),
CemagiLet, Desa Cemagi, Kecamatan 25–36.
Mengwi, Kabupaten Badung.Jurnal
Agroekoteknologi Tropika, 9 (2): 106-114.
Wati, C. (2017). Identifikasi Hama Tanaman
Padi (Oryza Sativa L.) Dengan Perangkap
Rustam. (2016). Keragaan Produksi dan Organisme Cahaya di Kampung Desay Distril Prafi
Pengganggu Tanaman Padi, Jagung, dan Provinsi Papua Barat. Jurnal Triton, 8(2):
Kedelai di Provinsi Riau. Jurnal Agrotek
81-87.
Trop, 5 (1): 39-54.
Wibowo, T.B., & Sutikno. (2016). Prediksi
Satria, B., Harahap, E.M., & Jamilah.
Serangan Hama Pada Tanaman Padi
(2017).Peningkatan Produktivitas Padi Sawah
Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan
(Oryza sativa L.) Melalui Penerapan
Backpropagation. Jurnal Teknik Informatika,
Beberapa Jarak Tanam dan Sistem Tanam.
9 (2): 92-99.
Jurnal Agroekoteknologi, 5 (3): 629-637.
Yuliani & Anggraeni, A.R. (2019). Penggunaan
Beberapa Perangkap Untuk Mengendalikan
Hama Penggerek Batang Padi Pandanwangi
(Oryza sativa var. Aromatic). Jurnal Pro-
Stek, 1(1): 10-19.

Anda mungkin juga menyukai