Unsur-unsur yang lain dihasilkan oleh proses stellar. Dalam astronomi, sebuah "logam"
adalah unsur selain hidrogen atau helium. Perbedaan ini signifikan karena hidrogen dan
helium adalah satu-satunya unsur yang diproduksi dalam jumlah yang signifikan di Big
Bang. Dengan demikian, kelogaman dari galaksi atau benda lain merupakan indikasi
aktivitas stellar, setelah Big Bang.
10 unsur paling umum di Galaksi Bima Sakti diestimasi
secara spektroskopi[1]
8 Oksigen 10.400
6 Karbon 4.600
10 Neon 1.340
26 Besi 1.090
7 Nitrogen 960
14 Silikon 650
12 Magnesium 580
16 Belerang 440
Massa Bumi adalah sekitar 5.98×1024 kg. Dalam jumlah besar, berdasarkan massa, Bumi
sebagian besar terdiri
dari besi (32.1%), oksigen (30.1%), silikon (15.1%), magnesium (13.9%), sulfur (2.9%), nikel (1
.8%), kalsium (1.5%), dan aluminium (1.4%); dengan 1.2% yang tersisa terdiri dari unsur
lainnya dalam jumlah runut.[5]
Komposisi meruah dari Bumi dengan massa-unsur secara kasar mirip dengan komposisi bruto
tata surya, dengan perbedaan utama adalah bahwa bumi kehilangan banyak unsur hidrogen yang
mudah menguap, helium, neon, dan nitrogen, serta karbon yang telah hilang sebagai hidrokarbon
volatil. Komposisi unsur yang tersisa secara kasar mirip dengan bagian dalam planet "yang
berbatu", yang terbentuk di zona termal di mana panas matahari mendorong senyawa volatil ke
angkasa luar. Bumi mempertahankan oksigen sebagai komponen dengan massa terbesar kedua
(dan fraksi-atom terbesar), terutama berasal dari oksigen yang dipertahankan dalam mineral
silikat yang memiliki titik leleh yang sangat tinggi dan tekanan uap yang rendah.
Kelimpahan (fraksi atom) unsur-unsur kimia di kerak benua bagian atas bumi sebagai fungsi dari
nomor atom. Unsur-unsur paling langka di kerak (ditampilkan dalam warna kuning) adalah yang
paling padat.
Kelimpahan massa dari sembilan unsur paling melimpah di kerak bumi (lihat artikel utama di
atas) kurang lebih: oksigen 46%, silikon 28%, aluminium 8,2%, besi 5,6%, kalsium 4,2%,
natrium 2,5%, magnesium 2,4%, kalium, 2,0%, dan titanium 0,61%. unsur-unsur lain muncul
pada kurang dari 0,15%.
Grafik di sebelah kanan menggambarkan kelimpahan atom relatif unsur-unsur kimia dalam kerak
benua bagian atas bumi, yang relatif dapat diakses untuk pengukuran dan estimasi. Banyak unsur
yang ditampilkan dalam grafik diklasifikasikan ke dalam (sebagian tumpang tindih) kategori:
Unsur pembentuk-batuan (unsur utama dalam area hijau, dan unsur minor di dalam area hijau
terang);
1) Unsur pembentuk-batuan (unsur utama dalam area hijau, dan unsur minor di dalam area
hijau terang);
2) Unsur tanah jarang (lantanida, La-Lu, and Y; diberi label biru);
3) Logam industri utama (produksi global >~3×107 kg/tahun; diberi label merah);
4) Logam berharga (diberi label ungu);
5) Sembilan "logam" paling jarang — enam unsur golongan platina plus Au, Re,
dan Te (metalloid) — dalam area kuning.
Oksigen dan silikon adalah unsur menonjol cukup umum dalam kerak. Keduanya telah sering
dikombinasikan dengan satu sama lain untuk membentuk mineral silikat yang umum.
Urutan kelimpahan unsur berdasarkan fraksi volume (yang kira-kira mendekati fraksi mol
molekul) di dalam atmosfer adalah nitrogen (78.1%), oksigen (20.9%),[6] argon (0.96%), diikuti
oleh (dengan urutan acak) karbon dan hidrogen karena uap air dan karbon dioksida, yang
merupakan sebagian besar dari kedua unsur di udara, merupakan komponen variabel. Sulfur,
fosfor, dan semua unsur lain yang hadir dalam proporsi lebih rendah secara signifikan.
Oksigen 65%
Karbon 18%
Hidrogen 10%
Nitrogen 3%
Kalsium 1.5%
Fosfor 1.2%
Kalium 0.2%
Sulfur 0.2%
Klorin 0.2%
Natrium 0.1%
Magnesium 0.05%
Pengertian Unsur Adalah zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
lain yang lebih sederhana. Contohnya yaitu Hidrogen dan Oksigen karena jenis gas tersebut tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, lain halnya jika air dapat diuraikan oleh
listrik menjadi dua jenis gas yaitu hidrogen dan oksigen.
Karna Untuk dapat mengekstrak dan mengolah unsur-unsur, diperlukan pemahaman terhadap
sifat-sifat unsur. Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan
bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia
ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam.
Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis
unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan
amerisium.
Lantas Apa Saja Unsur yang Melimpah di Alam itu? Dalam tabel sistem periodik unsur, tidak
semua unsur terkandung di alam. Dari 114 unsur, (kurang lebih) alam kita mengandung hanya 90
unsur saja. Sisanya, unsurunsur tersebut ialah unsur-unsur buatan
Contoh
Amerisium ditemukan pada tahun 1944 oleh ilmuwan Amerika Glenn T. Seaborg, Ralph A.
James, Leon O. Morgan dan Albert Ghiorso. Mereka menghasilkan amerisium dengan
menembaki plutonium-239, sebuah isotop plutonium, dengan neutron energi tinggi. Ini
membentuk plutonium-240, yang itu sendiri ditembaki dengan neutron. Plutonium-240 berubah
menjadi plutonium-241, yang kemudian membusuk menjadi amerisium-241 melalui peluruhan
beta. Pekerjaan ini dilakukan di University of Chicago Metallurgical Laboratory, yang sekarang
dikenal sebagai Argonne National Laboratory
Kelimpahan Unsur-unsur
Dalam kelimpahan unsur-unsur, terdapat: 1. Unsur paling melimpah (sesuai urutan pertama,
kedua, … dst) = Oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium, natrium, magnesium, dan hidrogen.
2. Unsur yang tidak melimpah = Fluorin dan stronsium 3. Komposisi udara tertinggi = Nitrogen,
oksigen, argon, karbon dioksida, dan neon 4. Komposisi udara terendah (sesuai urutan pertama,
kedua, dst) = Ozon, nitrogen dioksida, xenon, hidrogen, dan nitrogen oksida 5. Mineral
terbanyak (sesuai urutan pertama, kedua, dst) = Klorida, natrium, sulfat, magnesium, kalsium,
dan kalium 6. Mineral terdikit (sesuai urutan pertama, kedua, dst) = Fluorida, stronsium, asam
borat, bromida, dan bikarbonat
Unsur di Laut
Jumlah air yang ada di atmosfer dan di darat (seperti aliran permukaan, danau dan sungai) cukup
besar untuk membuatnya menjadi zat penting dalam mengangkut zat antara litosfer dan lautan.
Air berinteraksi dengan atmosfer dan litosfer, memperoleh zat terlarut dari masing-masing, dan
dengan demikian memberikan hubungan kimia utama antara dua alam tersebut. Berbagai
transformasi dialami oleh air melalui berbagai tahap siklus hidrologi bertindak untuk
mengangkut kedua zat terlarut dan partikulat antara lokasi geografis yang berbeda.
Meskipun sebagian besar unsur ditemukan dalam air laut hanya pada kadar yang sangat kecil,
organisme laut dapat selektif menyerap mereka dan membuat mereka lebih terdeteksi. Yodium,
misalnya, ditemukan pada ganggang laut (rumput laut) 14 tahun sebelum ditemukan dalam air
laut. Unsur-unsur lain yang tidak terdeteksi dalam air laut sampai setelah mereka ditemukan
dalam organisme laut termasuk barium, kobalt, tembaga, timah, nikel, perak dan seng. Silikon,
mungkin berasal dari pemboman sinar kosmik dari Argon (Ar), telah ditemukan dalam bunga
karang laut
Unsur di Bumi
Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra
dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua
mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan
basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat
batuan basalt.
Kerak Bumi dan sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total
kurang lebih 80 km.
Unsur di Udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak tampak
mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin
yang menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki
banyak fungsi bagi makhluk hidup. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara
akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan
berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara
semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.
Unsur di Udara
Kandungan Udara
Kandungan udara kering adalah 78% Nitrogen, 20% Oksigen, 0,93% Argon, 0,03% Karbon
Dioksida, 0,003% gasgas lain (Neon, Helium, Metana, Kripton, Hidrogen, Xenon, Ozon,
Radon).
Uap air yang ada pada udara berasal dari evaporasi (penguapan) pada laut, sungai, danau, dan
tempat berair lainnya.
Udara terdiri dari 3 unsur utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol.