Anda di halaman 1dari 17

ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN PERILAKU IBU DENGAN KEMAMPUAN


TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI
DUSUN KRAJAN DESA SUKOREJO KECAMATAN
BANGSALSARI KABUPATEN JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Keperawatan

Oleh:
Kiki Ajeng Efendi
13.1101.1051

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2017
ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN PERILAKU IBU DENGAN KEMAMPUAN


TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI
DUSUN KRAJAN
DESA SUKOREJO KECAMATAN BANGSALSARI
KABUPATEN JEMBER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Keperawatan

Oleh:
Kiki Ajeng Efendi
13.1101.1051

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2017
HUBUNGAN PERILAKU IBU DENGAN KEMAMPUAN TOILET
TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI DUSUN KRAJAN
DESA SUKOREJO KECAMATAN BANGSALSARI
KABUPATEN JEMBER

Oleh:
Kiki Ajeng Efendi1, Ns. Susi Wahyuning Asih2, S.Kep., M.Kep.,
Ns. Zuhrotul Eka Yulis3, S.Kep., M.Kes

Jl. Karimata 49 Jember Telp : (0331) 332240 Fax : (0331) 337957 Email :
fikes@unmuhjember.ac.idWebsite : http://fikes.unmuhjember.ac.id

ABSTRAK
Toilet training secara umum dapat dilaksanakan pada setiap anak yang sudah
mulai memasuki fase kemandiran pada anak usia 18-24 bulan. Kemampuan
toilet training anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
adalah perilaku ibu dimana ibu berperan penting dalam mengajarkan toilet
training. Tujuannya untuk mengetahui ada hubungan perilaku ibu dengan
kemampuan toilet training pada anak toddler. Penelitian ini menggunakan
desain korelasi dengan rancangan bangun cross sectional. Populasi penelitin
adalah ibu yang memiliki anak usia toddler yang berada di Dusun Krajan Desa
Sukorejo Kecamatan Bangsalsari Jember dengan sampel 65 orang. Instrumen
yang digunakan adalah skala likert dan guttman. Hasil penelitian untuk
variabel independen yaitu perilaku ibu terhadap kemampuan toilet training
dalam rumah tangga sebagian besar ibu berperilaku baik 44 orang (67.7%) dan
ibu yang berperilaku kurang baik 21 orang (32.3%). Hasil penelitian untuk
variabel dependen yaitu kemampuan toilet training pada anak toddler
sebagian besar tidak mampu 40 anak (61.5%), dan anak yang mampu 25
orang (38.5%). Berdasarkan hasil analisis uji chi square didapat P valuenya
=0,000 (α < 0,05). Kesimpulan penelitian ini berarti ada hubungan perilaku
ibu dengan kemampuan toilet training pada anak usia toddler Di dusun
Krajan Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari Jember. Direkomendasikan
pada perilaku ibu hendaknya memperhatikan dan memilih betul-betul tindakan
untuk perkembangan anak.

Kata kunci : Perilaku Ibu; Kemampuan Toilet Training


Daftar pustaka : 11 (2008-2016)
Abstract
Toilet training in general can be applied on every child who has started the
stasis phase in children aged 18-24 months. The ability of children's toilet
training can be influenced by several factors, one of the problem is the
mother's behavior in which the mother plays an important role in teaching
toilet training. The goal of this research is to find out whether there is a
relationship of mother behavior with the toilet training ability in toddler. This
research uses corelation design with cross sectional building design. The
population of this research are mothers with toddler age children who live in
Krajan Sukorejo Bangsalsari Jember with the sample of 65 people. The
instruments used are likert scale and guttman. The independent variable is
mother’s behavior with toilet training ability in house hold. The result of the
research in independent variable is most of mothers with well behaved were
44 people (67.7%) and mothers with less behave were 21 people (32.3%). The
dependent variable is the toilet training ability on toddler. The result of the
research for dependent variable is the children with good ability were 24
children (36.9%), children with average ability were 21 children (32.3%), and
children with less ability were 20 people (30.8%). Based on the result of chi
square test analysis obtained P value = 0,000 (α <0,05). The conclusion of this
study is that there is a relationship of mother's behavior with toilet training
ability in toddler children at Krajan Sukorejo Bangsalsari Jember. It
recommended for mother to pay attention in choosing the appropriate
treatment for children’s development.

Key Words : Mother’s Behavior, Toilet Training Ability, Toddler


References : 11 (2008-2016)
8

PENDAHULUAN merupakan periode yang sangat


Toilet training merupakan penting untuk mencapai
salah satu tugas dari perkembangan pertumbuhan dan perkembangan
anak pada usia toddler, dimana tugas intelektual secara optimal (Perry,
paling besar dan anak harus mampu 1998 dalam Dewi, 2015).
mengenali dorongan untuk Berdasarkan Riset Kesehatan
melepaskan atau menahan di Indonesia diperkirakan jumlah
(Hockenbery, Wilson, dan Wong, balita mencapai 30% dari 250 juta
2012). Toilet training secara umum jiwa penduduk indonesia menurut
dapat dilaksanakan pada setiap anak Sururvey Kesehatan Rumah Tangga
yang sudah mulai memasuki fase (SKRT) nasioanal diperkirakan
kemandirian pada anak. Fase ini jumlah balita yang susah mengontrol
biasanya pada anak usia 18 – 24 BAB dan BAK diusia sampai
bulan. Dalam melakukan toilet prasekolah mencpai 75 juta anak
training ini, anak membutuhkan (Riblat, 2003 dalam Pusparini,
persiapan fisik, psikologis maupun 2010).
intelektualnya. Dari persiapan Kejadian anak mengompol
tersebut anak dapat mengontrol lebih besar pada anak laki-laki yaitu
buang air besar dan buang air kecil 60% dan anak perempuan 40%.
secara mandiri (Hidayat, 2005 dalam Statistik menunjukkan 25% anak
Suprihatin, 2015). yang mengompol pada usia 5 tahun
Dampak paling umum dalam akan menurun menjadi 5% pada usia
kegagalan toilet training seperti 10 tahun (Kurniawati, 2008 dalam
adanya perlakuan atau aturan yang Lestari dkk, 2012). Cara melatihnya
ketat bagi orangtua kepada anaknya sangat bervariasi, tetapi semuanya
yang dapat mengganggu kepribadian bermaksud positif, konsisten, tidak
anak atau cenderung bersifat retentif menghukum dengan pendekatan
dimana anak bersikap keras kepala yang tanpa tekanan. Tiap- tiap
bahkan kikir. Hal ini dapat dilakukan metode yang digunakan bersifat
oleh orangtua apabila sering individual, dipengaruhi oleh mental
memarahi anak pada saat buang air dan usia fisik serta tingkat
besar (BAB)atau buang air kecil perkembangan anak, hubungan orang
(BAK). Apabila orangtua santai tua dengan anak dan kesiapan anak
dalam memberikan aturan dalam untuk mempelajarinya. Selain itu,
toilet training maka anak akan ada beberapa faktor dan tahapan
mengalami kepribadian ekspresif yang mempengaruhi sukses tidaknya
dimana anak lebih cenderung toilet training, salah satunya adalah
ceroboh dan seenaknya dalam dengan tidak memulai pelaksanaan
melakukan kegiatan sehari-hari toilet training terlalu dini dan tidak
(Hidayat, 2009 dalam Lestari dkk, menunda atau mengabaikan toilet
2012). training (Gilbert, 2003 dalam
Anak usia toddler adalah Rohmam, 2012).
anak usia 1-3 tahun. Pada periode ini Mengajarkan Toilet Training pada
anak berusaha mencari tahu anak memerlukan beberapa tahapan
bagaiman sesuatu bekerja dan yaitu:
bagaiman mengontrol orang lain 1. Pastikan balita siap
melalui kemarahan, penolakan, dan
tindakan keras kepala. Hal ini
9

Umumnya balita bisa diajak informasi lengkap dan detail


toilet training setelah otot-ototnya mengenai kebiasaan dan jadwal
mulai dapat mengontrol kandung pipis. Konsisten dalam
kemih pada usia diatas 18 bulan. membimbing balita dapat
Dan ditandai dengan kesiapan mempercepat pemahaman dan
emosi, fisik dan psikologis di usia makin terampil dalam
sekitar 2-3 tahun. Tanda-tandanya menggunakan toilet.
antara lain yaitu dapat duduk 5. Beri pujian
tegak, dapat membuka atau Rayakan apabila anak
memakai celana, bisa memahami berhasil melakukan buang air
intruksi sederhan dan sudah bisa kecil (BAK) atau buang air besar
mengatakan keinginannya. (BAB) dengan benar. Beri pujian
2. Biasakan kegiatan kamar mandi dan jadikan toilet training
Membiasakan menggunakan sesuatu yang penting dan terbaik
toilet pada anak untuk buang air, dalam hidupnya. Apabila terjadi
dengan membiasakan anak kegagalan dalam toilet training
masuk ke dalam WC anak akan hindari untuk menghukumnya
cepat lebih adaptasi. Mulai dan berikan penjelasan untuk
kenalkan dan membiasakan anak toilet training yang benar.
buang air kecil (BAK) dan buang Ada beberapa usaha yang
air besar (BAB) di pispot atau dapat dilakukan oleh tenaga
potty chair dan biarkan anak kesehatan dalam pelaksanaan
memilih agar ia suka toilet training diantaranya dalam
menggunakannya. Perlihatkan menunjang kesiapan toilet
ketika anda membuang dan training pada anak dengan
memflush kotorannya dari popok teknik oral dan teknik modelling.
di kloset. Ajak anak ketika kita Teknik oral seperti memberikan
menggunakan toilet supaya anak pengetahuan dengan penyuluhan
semakin mengrti perlunya toilet. pada ibu meliputi kesiapan balita,
3. Membuat jadwal untuk anak usia balita, dan metode yang
Orang tua bisa menyusun tepat untuk pelaksanaan toilet
jadwal ketika dengan mudah training serta melakukan
ketika orang tua tahu dengan pelatihan seperti menggunakan
tepat kapan anaknya biasa buang pispot yang memberikan
air kecil (BAK) dan buang air perasaan aman pada anak.
besar (BAB). Orang tua bisa Apabila pispot tidak tersedia,
memilih waktu selam 4 kali anak dapat duduk atau jongkok di
dalam sehari untuk melatih anak atas toilet dengan bantuan.
yaitu pagi, siang, sore dan malam Perkuat toilet traning dengan
bila orang tua tidak mengetahui memotivasi anak untuk duduk
jadwal yang pasti BAK atau pada pispot atau closed duduk
BAB anak. dan jongkok dalam jangka waktu
4. Konsisten 5 sampai 10 menit. Pada teknik
Pastikan pengasuh anak modelling anak dianjurkan untuk
secara konsisten melaksanakan melihat dan meniru orang lain
pelatihan yang sudah diterapkan dan menghindari dari contoh
kepada anak sehingga tidak yang keliru dengan pemberian
terjadi kebingungan. Beri informasi tersebut maka ibu akan
10

mengetahui tentang cara Kecamatan Bangsalsari Kabupaten


pelaksanaan toilet training Jember.
(Wong, 2008).
Hasil studi pendahuluan yang Populasi Penelitian
telah dilakukan kepada 20 responden Populasi pada penelitian ini adalah
ibu yang memiliki anak usia 18-36 ibu yang memiliki anak usia 18 bulan
bulan diperoleh data sekitar 95% sampai 36 bulan di Dusun Krajan
anak masih sulit untuk dilatih buang yang berjumlah 78 orang yang sudah
air kecil dan buang air besar pada menikah dan bertempat tinggal di
tempatnya dan masih terbiasa dengan wilayah Desa Sukorejo Kecamatan
penggunaan diapers, sedangkan 5% Bangsalsari
anak mampu dilatih BAK dan BAB
pada tempatnya meskipun anaknya Sampel Penelitian
memiliki kebiasaan memakai Sampel penelitian ini sejumlah 65
diapers. orang.
Berdasarkan fenomena diatas,
peneliti tertarik untuk melakukan Teknik Sampling
penelitian mengenai “Hubungan Teknik sampling yang digunakan
Perilaku Ibu Dengan Kemampuan dalam penelitian ini adalah Simple
Toilet Training Pada Anak Usia random sampling.
Toddler Di Dusun Krajan Desa
Sukorejo Desa Bangsalsari Jember”. Pengumpulan Data
Tujuan umum dari penelitian ini Pada penelitian ini instrumen yang
adalah untuk mengidentifikasi digunakan adalah kuisioner yang
hubungan perilaku ibu dengan berskala likert dan guttman.
kemampuan toilet training Pada anak Analisa Data
usia toddler di Dusun Krajan Desa 1. Analisa Univariate
Sukorejo Desa Bangsalsari Jember. Untuk mengetahui distribusi
Hasil penelitian yang sudah frekuensi dalam bentuk prosentase
dilaksanakan mampu memberikan atau dalam bentuk diagram dari tiap
pengetahuan mengenai hubungan variabel independen ataupun variabel
perilaku ibu dengan kemampuan dependen.
toilet training sehingga penelitian ini 2. Analisa Bivariat
dapat digunakan sebagai alternatif Untuk mengetahui hubungan
dalam berperilaku untuk perilaku ibu dengan kemampuan
mengenalkan anak tentang toilet toilet training pada anak usia toddler.
training. Analisa data pada penelitian ini
menggunakan uji korelasi Chi-
MATERIA DAN METODE Square yang dibantu dengan program
Desain Penelitian komputer dengan ketentuan apabila
Penelitian ini menggunakan desain nilai α = 0.05 dan p≤ α (0.05).
penelitian korelasional dengan
rancang bangun cross sectional. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan
Waktu dan Tempat Penelitian tentang hasil penelitian tentang hasil
Penelitian ini dilakukan pada bulan penelitan yang dilakukan peneliti
28 April – 30 April 2017 di wilayah tentang hubungan perilaku ibu
Dusun Krajan Desa Sukorejo dengan kemampuan toilet training
11

pada anak usia toddler di Dusun No Jumlah Jumlah Prosen


Krajan Desa Sukorejo Kecamatan Anak (Orang) tase
Bangsalsari Kabupaten Jember. (%)
1 Anak 1 20 30,8
1. Tabel 5.1 Distribusi Responden 2 Anak 2 33 50,8
Berdasarkan Jenis Kelamin Anak 3 Anak 3 8 12,3
Responden Di Dusun Krajan Desa 4 Anak 4 4 6,2
Sukorejo Kecamatan Bangsalsari Jumlah 65 100
Jember Pada Bulan April 2017 Tabel 5.3 menunjukkan bahwa
No Jenis Jumlah Prosentase Jumlah terbanyak responden yang
Kelamin (Orang) (%) memiliki anak 2 berjumlah 33
1 Laki-laki 32 49,2 orang atau sekitar (50,8%).
2 Perempuan 33 50,8 4. Tabel 5.4 Distribsi Frekuensi
Jumlah 65 100 Responden Berdasarkan
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa Pendidikan Responden Di Dusun
jenis kelamin anak responden di Krajan Desa Sukorejo Kecamatan
Dusun Krajan paling banyak Bangsalsari Jember Pada Bulan
perempuan dengan jumlah 33 April 2017
orang atau sekitar (50,8%). No Pendidikan Jumlah Prosentase
2. Tabel 5.2 Distribusi Responden (Orang) (%)
Berdasarkan Usia Anak 1 Perguruan 8 12,3
Responden Di Dusun Krajan Desa Tinggi
Sukorejo Kecamatan Bangsalsari 2 SMA 16 24,6
Jember Pada Bulan April 2017 3 SMP 18 27,7
No Usia Anak Jumlah Prosentase 4 SD 23 35,4
(Orang) (%) Jumlah 65 100
1 18-24 bulan 30 46,1 Tabel 5.4 menunjukkan bahwa
2 25-36 bulan 35 53,9 pendidikan responden di Dusun
Jumlah 65 100 Krajan paling banyak SD dengan
Menurut tabel 5.2 Usia Anak jumlah 23 orang atau sekitar
Responden di Dusun Krajan (35,4%).
paling banyak usia 25 bulan – 36 5. Tabel 5.5 Distribsi Frekuensi
bulan dengan jumlah 35 orang Responden Berdasarkan
atau sekitar (53,9%). Pekerjaan Responden Di Dusun
Krajan Desa Sukorejo Kecamatan
3. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Bangsalsari Jember Pada Bulan
Responden Berdasarkan Jumlah April 2017
Anak Responden Di Dusun No Pekerjaan Jumlah Prosent
Krajan Desa Sukorejo Kecamatan (Orang) ase (%)
Bangsalsari Jember Pada Bulan 1 Dosen 1 1,5
April 2017 2 Guru 7 10,8
Ibu rumah 57 87,7
tangga
Jumlah 65 100
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa
mayoritas responden bekerja sebagai
12

ibu rumah tangga berjumlah 57 Kemampuan Toilet


orang atau sekitar (87,7%). Training
6. Tabel 5.6 Distribsi Frekuensi
Responden Berdasarkan Perilaku Tidak Mampu
Responden Di Dusun Krajan Desa
mampu
Sukorejo Kecamatan Bangsalsari Total
Jember Pada Bulan April 2017
Perilaku 16 5 21
No Perilaku Jumlah Prosentase
Ibu (Orang) (%) Kurang
1 Kurang 21 32,3 Baik
Baik
2 Baik 44 67,7 Expented 11.3 9.7 21.0
Jumlah 65 100 count
Berdasarkan tabel 5.6 dapat
diketahui bahwa sebagian besar
Perilaku 19 25 44
responden yang memiliki perilaku
ibu yang baik berjumlah 44 orang Baik
atau sekitar (67,7%).
7. Tabel 5.7 Distribsi Frekuensi Expented 20.3 23.7 44.0
Responden Berdasarkan count
Kemampuan Toilet Training Di
Dusun Krajan Desa Sukorejo Total 35 30 65
Kecamatan Bangsalsari Jember Expented 35.0 30.0 65.0
Pada Bulan April 2017 count
No Kemampuan Jumlah Prosenta
toilet training (Orang) se (%) Hasil analisis chi square
1 Tidak Mampu 35 53,8 perbedaan antara perilaku ibu
2 Mampu 30 46,2 dengan kemampuan toilet
Jumlah 65 100 training pada anak usia toddler
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa diperoleh data bahwa ada
anak responden dengan sebanyak 21 perilaku ibu kurang
kemampuan toilet training baik dari 65 orang dalam
mayoritas tidak mampu dengan mengajarkan toilet training.
jumlah 35 orang atau sekitar Sedangkan perilaku ibu yang
(53,8%). baik sebanyak 44 orang dari 65
8. Tabel 5.8Hubungan Perilaku Ibu orang. Hasil uji statistik
dengan Kemampuan Toilet diperoleh nilai P Value=0,13 (α <
Training pada Anak Usia Toddler 0,05) maka dapat disimpulkan
di Dusu Krajan Desa Sukorejo ada perbedaan proporsi kejadian
Kecamatan Bangsalsari Jember perilaku ibu yang kurang baik
Pada Bulan April 2017 terhadap kemampuan toilet
training pada anak usia toddler
ada hubungan yang signifikan
antara perilaku ibu dengan
kemampuan toilet training pada
anak usia toddler di Dusun
Krajan Desa Sukorejo
13

Kecamatan Bangsalsari PEMBAHASAN


Kabupaten Jember.
Salah satu tugas 1. Perilaku Ibu
perkembangan anak yang harus Data hasil penelitian yang
dicapai adalah kemampuan untuk dilaksanakan di Desa Sukorejo
melakukan buang air besar dan Kecamatan Bangsalsari
buang air kecil atau kita sebut Kabupaten Jember, dari tabel 5.6
dengan toileting. Setiap anak menunjukkan mayoritas jumlah
akan mencapai tahapan tugas perilaku ibu yang baik yaitu
perkembangan dengan teknik berjumlah 44 orang (67.7%) dari
yang berbeda-beda dan 65 ibu. Dari data diatas mayoritas
bervariatif, ada yang gagal, perilaku ibu yang baik adalah ibu
lambat, cepat maupun sangat yang memiliki jumlah anak 2
cepat seperti apa yang telah yaitu 33 (81.5%).
disampaikan oleh Hurlock (2006 Sikap ibu dalam penelitian
dalam Indriyani, Juwono, dan (Elsera dkk, 2016) ditemukan
Kurniawan, 2015) bahwa setiap sikap ibu dalam mengajarkan
individu mempunyai kualitas dan toilet training pada anak usia
kecepatan yang berbeda dalam toddler sebagian besar responden
pencapaian tahapan memiliki pengetahuan yang baik
perkembangan anak. tentang toilet training anak
Kegagalan dalam melakukan sebanyak 195 responden (87%)
toileting memiliki dampak yang dan perilaku yang mendukung
kurang baik pada anak seperti sebanyak 166 responden (74,1%).
anak akan terganggu Hasil analisis bivariat hubungan
kepribadiannya, misalnya anak dua variabel yaitu tingkat
cenderung bersifat retentif pengetahuan dengan sikap ibu
dimana anak cenderung bersikap dalam toilet training pada anak
keras kepala bahkan kikir. Sikap usia toddler di Desa Glodogan
tersebut dapat disebabkan oleh menunjukkan adanya hubungan
sikap orang tua yang sering antara tingkat pengetahuan
memarahi anak pada saat buang dengan sikap ibu dalam toilet
air besar atau buang air kecil atau training dengan nilai p = 0,000
melarang anak saat bepergian. yang berarti (0,000<0,05). Jadi
Apabila orang tua santai dalam dalam hal ini hipotesis kerja
memberikan aturan dalam diterima, yang berarti semakin
toileting maka anak akan dapat baik pengetahuan maka perilaku
mengalami kepribadian ekspresif akan semakin mendukung dalam
dimana anak lebih tega, toilet training
cenderung ceroboh, suka Perilaku merupakan
membuat gara-gara, emosional, aktivitas yang timbul karena
dan seenaknya dalam melakukan adanya stimulus dan respon serta
kegiatan sehari-hari (Hidayat, dapat diamati secara langsung
2008 dalam Ningsih, 2012). maupun tidak langsung (Sunaryo,
2004 dalam Ningsih, 2012).
Faktor yang dapat mempengaruhi
perilaku ibu seperti lingkungan
dan pendidikan. Apabila salah
14

satu faktor perilaku ibu yang tidak dalam toilet training sebagian
dapat mendukung seperti faktor besar 45 responden (86,4%). Dari
lingkungan dapat berdampak hasil uji bivariat menunjukkan ada
buruk pada perilaku ibu karena hubungan antara pengetahuan ibu
keluarga sangat berpengaruh dan kemampuan toilet training
kepada perilaku ibu yang pada usia 2-3 tahun diperoleh p
mempengaruhi perilaku perilaku value =0,00<0,05. Faktor yang
anak dan merupakan lingkungan mempengaruhi toilet training
terdekat bagi anak, terutama ibu. diantarany: pendidikan ibu,
Berdasarkan hasil penelitian pekerjaan ibu, usia ibu pola asuh
bahwa perilaku ibu pada anak orangtua, lingkungan dan
toddler di Dusun Krajan Desa motivasi. Pendidikan ibu pada
Sukorejo Kecamatan Bangsalsari penelitian ini terbesar adalah SD
Jember mayorita perilaku ibu 23 orang (35,4%) sedangkan pada
baik, dari 65 responden terdapat pekerjaan ibu pada penelitian ini
44 orang ibu yang berperilaku yang terbesar adalah sebagai ibu
baik (67.7%). Apabila ibu rumah tangga 57 orang (87,7%).
memberikan pengasuhan atau Berdasarkan hasil penelitian
perawatan lebih dini dengan diatas peneliti berpendapat bahwa
pemahaman serta memberikan anak usia toddler seharusnya
arahan atau tuntunan yaitu mampu melakukan toilet training.
pemberian tugas sesuai dengan Kemampuan adalah
usianya maka anak akan lebih kecakapan atau potensi seseorang
mampu dalam melakukan toilet individu untuk menguasai
training. keahlian dalam melakukan atau
2. Kemampuan Toilet Training mengerjakan beragam tugas
Pada Anak Usia Toddler dalam suatu pekerjaan atau suatu
Data hasil penelitian yang penilaian atas tindakan seseorang
dilaksanakan di Desa Sukorejo serta kemampuan bersikap,
Kecamatan Bangsalsari berfikir dan bertindak
Kabupaten Jember, sebagian besar secarakonsistensi sebagai
ketidak kemampuan toilet training perwujudan dari pengetahuan,
dari tabel 5.7 yaitu 35 anak sikap dan keterampilan yang
(53,8%) dari 65 anak usia toddler. dimiliki.
Dari data diatas mayoritas ibu Menurut (Hidayat dalam
yang memiliki anak usia toddler Faikoh, 2014) toilet training
dengan ketidak mampuan toilet merupakan suatu proses
training adalah ibu rumah tangga pengajaran serta usaha melatih
berjumlah 57 (87,7%) dari 65 kemampuan anak untuk
responden dan mayoritas ibu mengontrol buang air kecil (BAK)
berpendidikan SD yang berjumlah dan buang air besar (BAB). Toilet
23 orang (35,4%). training secara umum dapat
Hal ini sejalan dengan dilaksanakan pada setiap anak
penelitian yang dilakukan yang sudah mulai memasuki fase
(Effendi. dkk, 2013) ditemukan kemandirian pada anak. Fase ini
pengetahuan ibu dalam toilet biasanya pada anak usia 18
training sebagian besar 52 sampai 24 bulan.
responden (70,3%). Pola asuh
15

3. Hubungan Perilaku Ibu Dengan sehingga banak yang harus


Kemampuan Toilet Training dipelajari untuk memahami
Pada anak Usia Toddler Di penelitian itu sendiri.
Dusun Krajan Desa Sukorejo 2. Keterbatasan Waktu
Kecamatan Bangsalsari Jember. Peneliti mempunyai kendala
Berdasarkan hasil analisis dengan banyaknya responden
pada penelitian ini menggunakan sehingga di hari penelitiannya
Chi Square yang menunjukkan dibagimenjadi 3 hari.
bahwa besarnya hubungan antara
perilaku ibu dan kemampuan
toilet training pada anak usia SIMPULAN DAN SARAN
toddler adalah 0,13 karena p value a. Kesimpulan
lebih kecil dari 0,05 artinya H1 Berdasarkan hasil analisa
diterima, yaitu ada hubungan data yang dilakukan kepada 65
antara perilaku ibu dengan responden Berdasarkan hasil
kemampuan toilet training pada penelitian tentang hubungan
anak usia toddler di Dusun Krajan perilaku ibu dengan kemampuan
Desa Sukorejo Kecamatan toilet training pada anak usia
Bangsalsari Jember. toddler di Dusun Krajan Desa
Fakta dari beberapa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari
penelitan terdapat pebedaan Kabupaten Jember dapat di
tingkat kemampuan anak simpulkan sebagai berikut:
melakukan toilet training pada
1. Didapatkan ibu yang
anak TK yang masih terapat anak
berperilaku baik sebanyak 44
dengan ketidak mampuan toilet
orang (67,7%) dan ibu yang
training. Seharusnya pada usia
berperilaku kurang baik
toddler anak mampu melakukan
sebanyak 21 orang (32,3%).
toilet training karena pada usia
2. Didapatkan kemampuan toilet
toddler anak mulai menguasai
training anak yang mampu
idividualisasi, seperti
sebanyak 30 anak (46,2%), dan
membedakan diri sendiri dengan
tidak mampu 35 anak (53.8%).
orang lain, pemisahan dari orang
.
tua, mengontrol pada fungsi
3. Ada hubungan perilaku ibu
tubuh, berkomunikasi dengan
dengan kemampuan toilet
kata-kata, kemahiran perilaku
training pada anak usia toddler
yang dapat diterima secara sosial
di Dusun Krajan Desa
dan interaksi egosentris dengan
Sukorejo Kecamatan
orang lain. Pada parameter
Bangsalsari Kabupaten Jember
perkembangan usia toddler anak
dengan p value = 0,13.
memasuki periode perkembangan
psikoseksual (fase anal) dimana B. Saran
fungsi kepuasannya terletak dia Hasil penelitian yang telah
anaus. dilakukan, disarankan kepada :
Keterbatasan Penelitian 1. Ibu
1. Keterbatasan Peneliti Ibu perlu meningkatkan
Peneliti merupakan peneliti pengetahuan dan pemahaman
pemula yang masih sering tidak dengan lebih banyak lagi
memahami dalam pnelitiannya membaca mengenai hal-hal
16

yang terkait dengan toilet Elsera, C. (2016). Tingkat


training. Selain itu ibu Pengetahuan Berhubungan
hendaknya mulai dengan Sikap Ibu dalam
membiasakan toilet training Toilet Training pada
pada anak mereka ketika Toddler.
menginjak usia 1-3 tahun ejournal.almaata.ac.id/index
sehingga pada usia tersebut .php/JNKI/article/download/
seorang anak sudah memiliki 225/219. (diakses 27
kemampuan dalam hal toilet Desember 2016).
training. Faikoh, Noer; Alfiyanti, Dera;
2. Profesi Kesehatan Nurullita, Ulfa. 2014.
Petugas kesehatan hendaknya Pengaruh Modelling Media
lebih giat lagi untuk Video Terhadap
mengenalkan kebiasaan toilet Peningkatan Kemampuan
training pada anak khususnya Toilet Training Pada Anak
pada anak usia 1-3 tahun Retardasi Mental Usia 5-7
kepada masyarakat agar dapat Tahun Di SLB N Semarang.
terbentuk kemampuan toilet Jurnal Ilmu Keperawatan
training di usia mereka. dan Kebidanan Vol.1 No.5
Petugas kesehatan dapat Hal. 2.
bekerja sama dengan pihak Hockenbery, M. J., Wilson, D., &
sekolah yaitu pendidikan Wong, D. L. (2012).
anak usia dini untuk Wong’s essential of
melakukan sosialisasi pediatric nursing 9:
bersama tentang toilet Wong’s essential of
training dengan pediatric nursing. Elsevier
mendatangkan ibu ke Health Sciences.
sekolah. Selain itu petugas Indriyani, et al. (2015). Efektivitas
kesehatan juga bisa Teknik Lisan dan Modeling
menyampaikan pada saat Terhadap Pelaksanaan Toilet
dilakukannya kegiatan Training Pada Anak Usia
posyandu. Toddler. Program Studi D3
3. Bagi peneliti selanjutnya Keperawatan Akper
Penulis berharap pada Yakpermas Banyumas.
penelitian-penelitian Lestari., P., dkk. (2012). Hubungan
selanjutnya untuk meneliti Antara Tingkat
faktor-faktor yang lebih Pengetahuan Ibu Tentang
kompleks pengaruhnya Toilet Training Dengan
terhadap perilaku, selain Praktik Ibu Dalam
pengetahuan, sikap, dan Penggunaan Diapers Pada
tindakan. Anak Usia Toddler (1-3
tahun) Di Kelurahan Putat
DAFTAR PUSTAKA Purwodadi.
Dewi R., dkk 2015. Teori & Ningsih, S. F., (2012). Hubungan
Konsep Tumbuh Kembang Pengetahuan Dan Perilaku
Bayi, Toddler, Anak dan Ibu Dalam Menerapkan
Usia Remaja. Yogyakarta : Toilet Training Dengan
Nuha Medika. Kebiasaan Mengompol Pada
17

Anak Usia Prasekolah Di RW


02 Kelurahan Babakan
Tanggerang.
Pusparini, Winda (2010).
Hubungan Pengetahuan
Ibu Tentang Toilet
Training Dengan Perilaku
Ibu Dalam Melatih Toilet
Training Pada Anak Usia
Toddler Di Desa Kadokan
Sukoharjo.
Setiadi, (2013). Konsep dan Praktik
Penulisan Riset
Keperawatan. Edisi: 2.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suprihatin, Astuti & Kristanti,
(2015). Toilet Training
Pada Enureses Anak
Prasekolah di Prasekolah
di RW II Kelurrahan
Bangsal Kota Kediri.
jurnal.stikesbaptis.ac.id/in
dex.php/keperawatan/articl
e/view/27/10. (diakses 25
Desember 2016).
Wong, dkk (2008). Buku Ajar
Keperawatan Pediatrik:
Buku Kedokteran. ECG

Anda mungkin juga menyukai