KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Akhlak.
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jama’nya akhlak.
Menurut bahasa, akhlak adalah perangai, tabiat dan agama. Kata tersebut
serta erat hubungannya dengan kata khaliq yang berarti “pencipta” dan
antara makhluq dengan makhluq. Perkataan ini dipetik dari kalimat yang
َّك لَ َع لى ُخ لُ ٍق َع ِظ ْي ٌم ِ
َ َوا ن
1
Al Quran dan Terjemahnya. Departemen Agama. (Surabaya: Duta Ilmu, 2005), 826
13
2
pekerti. Istilah budi pekerti dari bahasa Sangsakerta dalam bentuk isim fiil
segala akibatnya. 3
اخللق حال للنفس داعية هلا إىل أفعاهلا من غري فكر ورؤية
فاخللق عبارة عن هيئة يف النفس راسخة عنها تصدر األفعال بسهولة ويسر
من غري حاجة إىل فكر ورؤية
2
Rosihin Anwar. Akhlak Tasawuf, 11-12
3
Romly Arief. Kuliah Akhlak Tasawuf. (Jombang: Unhasy Press, 2008), 1
4
Romly Arief. Kuliah Akhlak Tasawuf, 2
3
ada dorongan dari luar. Jika baik menurut pandangan akal dan agama,
tindakan spontan itu dinamakan akhlak yang baik (al-akhlakul karimah/ al-
5
Romly Arief. Kuliah Akhlak Tasawuf, 2
6
Romly Arief. Kuliah Akhlak Tasawuf, 3
7
Rosihon Anwar. Akhlak Tasawuf, 14-15
4
ajaran akhlak adalah niat kuat untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
merupakan tindakan atau tingkah laku dari seseorang, akhlak tidaklah bisa
Akhlak bersumber dari apa yang menjadi ukuran baik dan buruk atau
seseorang.
pertimbangan.
paksaan.
2. Pembagian Akhlak.
Islam
penting yang berperan dalam menentukan baik dan buruknya tingkah laku
pembentukan akhlak pada khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga
maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik. Aliran ini tampaknya
begitu yakin terhadap potensi batin yang ada dalam diri manusia, dan tampak
9
Rosihon Anwar. Akhlak Tasawuf, 31
10
Rosihon Anwar. Akhlak Tasawuf, 32
11
Ali Mas’ud. Akhlak Tasawuf. (Sidoarjo: CV. Dwiputra Pustaka Jaya, 2012), 39
7
pendidikan.
Kedua, aliran empirisme, adalah faktor dari luar yaitu lingkungan sosial
pembinaan yang diberikan baik, maka baiklah anak itu. Aliran ini tampak lebih
oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari luar yaitu
pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau melalui interaksi
dalam lingkungan sosial. Fitrah dan kecenderungan ke arah yang baik, yang ada
Aliran konvergensi itu tampak sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini dapat
untuk dididik, yaitu penglihatan dan pendengaran dan hati sanubari. Potensi
pendidikan.14
12
Abuddin Nata. Akhlak Tasawuf. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), Cet. Ke-11,.167
13
Al Quran dan Terjemahnya. Departemen Agama. (Surabaya: Duta Ilmu, 2005), 375
14
Abuddin Nata. Akhlak Tasawuf, 168
8
Menurut Hadis Riwayat Bukhori yang dikutip oleh Abuddin Nata dalam
anak ada dua, yaitu faktor dari dalam yaitu potensi fisik, intelektual dan
hati (rohaniah) yang dibawa si anak sejak lahir, dan faktor dari luar yaitu
kedua orang tua di rumah, guru di sekolah, dan tokoh masyarakat. Melalui
Secara etimologi, kata “strategi” dapat diartikan sebagai seni (art), yakni
untuk mencapai sasaran secara khusus. Menurut Joni strategi adalah suatu
15
Abuddin Nata. Akhlak Tasawuf, 169.
16
Abuddin Nata. Akhlak Tasawuf, 171.
9
dan budi pekerti sesuai UU Sisdiknas tahun 1989 tentang kurikulum dikatakan
“bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
para peserta didik yang dihasilkan dari proses pendidikan di Indonesia tidak
dalam hal pembinaan moral dan budi pekerti, namun ternyata hal tersebut tidak
18
Abuddin Nata. Manajement Pendidikan. (Jakarta: Prenada Media, 2003), 194
10
yang kuat. Jadi bisa dikatakan bahwa penyebab terbesar krisis pendidikan ini
agama dapat berarti membina dan mewujudkan perilaku manusia yang sesuai
berbuat yang baik dan sopan santun tentang berbagai hal mulai dari sejak kecil
sampai dewasa.
menjadi tanggung jawab guru agama seperti selama ini ditekankan, melainkan
yang kompak dan usaha yang sungguh-sungguh dari keluarga, sekolah dan
19
Abuddin Nata. Manajement Pendidikan, 201
20
Abuddin Nata. Manajement Pendidikan, 202
21
Abuddin Nata. Manajement Pendidikan, 201
11
teladan dan pembiasaan yang baik. Orang tua juga harus berupaya menciptakan
rumah tangga yang harmonis, tenang, dan tenteram, sehingga si anak merasa
tenang jiwanya dan dengan mudah dapat diarahkan kepada hal-hal yang positif.
kebiasaan, tradisi atau budaya seluruh siswa. Sikap dan perilaku guru yang
akhlak”.
Lingkungan di sini ialah segala sesuatu yang ada di luar diri anak yang
23
Abuddin Nata. Manajement Pendidikan, 204
12
ataupun tidak langsung, baik secara tidak disengaja maupun secara sengaja. Di
anak paling tidak dipengaruhi oleh tiga aspek lingkungan, antara lain: keluarga,
sistem sosial yang terus berinteraksi dengan perkembangan anak secara terbuka
inilah, baik secara langsung maupun tidak, telah memberikan pengaruh besar
Asma Hasan Fahmi menyebutkan empat akhlak yang harus dimiliki anak
didik, yaitu:
a. Seorang anak didik harus membersihkan hatinya dari kotoran dan penyakit
jiwa sebelum ia menuntut ilmu, karena belajar merupakan ibadah yang tidak
24
Amir Daien I. Pengantar Ilmu Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional, 1973), 84
25
Eni Purwati, dkk. Pendidikan Karakter. (Surabaya: Kopertais Wilayah IV, 2014), 177
13
sah dikerjakan kecuali dengan hati yang bersih. Kebersihan hati tersebut dapat
selanjutnya diikuti dengan menghiasi diri dengan akhlak yang mulia seperti
b. Seorang anak didik harus mempunyai tujuan menuntut ilmu dalam rangka
menghiasi jiwa dengan sifat keutamaan, mendekatkan diri kepada Tuhan dan
yang jauh untuk memperoleh seorang guru, maka ia tidak boleh ragu-ragu
guru. Jika keadaan menghendaki sebaiknya ia dapat menanti sampai dua bulan
d. Seorang anak didik wajib menghormati guru dan berusaha agar senantiasa
cara.26
Dari paparan tentang akhlak mulia yang diungkapkan pada poin-poin diatas,
bahwa pada intinya seorang siswa yang ingin mendapatkan ilmu, maka haruslah
berakhlak yang terpuji. Pembiasaan ini tentunya tidak mudah dilakukan, harus
dilatih secara terus menerus sejak usia dini, agar seorang anak terbiasa untuk
1. Pengertian Pariwisata.
sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat
ataupun belajar. 27
praktisi dengan tujuan perspektif yang berbeda sesuai dengan tujuan yang
ragam. 29
27
Gamal Suwantoro. Dasar-Dasar Pariwisata Edisi II. (Yogyakarta: Andi, 2004), 3
28
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
29
Oka A. Yoeti. Pengantar Ilmu Pariwisata. (Bandung: Angkasa, 1996), 108
15
struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi
yang berlaku. Jadi desa wisata dapat didefinisikan sebagai sebuah desa
tradisi.
atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah
30
Pengertian dan Definisi Wisata, http://carapedia.com/pengertian_definisi_wisata_info2178.html
diakses pada tanggal 18 februari 2018
31
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Tentang Pedoman Pnpm Mandiri Pariwisata . BAB 1
poin D Nomor 4
16
lain. Dengan kata lain, daerah itu harus mempunyai daya tarik yang
dalam kawasan atau daerah yang memiliki objek wisata yang dapat
Air Panas Padusan dimana terdapat beberapa objek wisata seperti kolam
renang, tempat out bound, wisata arung jeram (rafting), dan tempat
sarana rekreasi, serta Air Terjun Grenjengan dan Air Terjun Coban
Canggu dimana semua objek ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para
wisatawan dan pada kawasan ini juga terdapat tempat berbelanja seperti
tersebut.
mereka.
beristirahat.
komersial.
politik.
memperoleh restu, kekuatan batin, dan tidak jarang pula untuk tujuan
33
Nyoman S. Pendit. Ilmu Pariwisata. (Jakarta: Pradnya Paramita, 1994), 45
19
permukaan air. 34
karena pada Kawasan Wana Wisata Air Panas Padusan sering digunakan
sebagai tempat olahraga, seperti olahraga di air yakni berenang dan juga
Sekitar Wisata.
sekitar.35
setempat.
aksesibilitas yang baik untuk wisatawan sehingga akses seperti jalan sudah
masyarakat sekitar.
1) Efek Demonstratif
adalah perubahan nilai, sikap, dan perilaku satu masyarakat sebagai akibat
36
Sandra Woro Aryani. Analisis Dampak Pembangunan Pariwisata Pada Aspek Ekonomi dan Sosial
Budaya Masyarakat. (Malang, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB): Universitas Brawijaya Malang,
2017), 145
21
2) Ketidakstabilan Ekonomi
3) Perubahan Nilai-nilai
Handphone terbaru.
37
Sri Safitri Oktaviyanti. Dampak Sosial Budaya Interaksi Wisatawan dengan Masyarakat Lokal di
Kawasan Sosrowijayan. (Yogyakarta, Jurnal Nasional Pariwisata: Universitas Gajah Mada, 2013), 205
38
Sri Safitri Oktaviyanti. Dampak Sosial Budaya Interaksi Wisatawan dengan Masyarakat Lokal di
Kawasan Sosrowijayan. (Yogyakarta, Jurnal Nasional Pariwisata: Universitas Gajah Mada, 2013), 205
22
39
Sandra Woro Aryani. Analisis Dampak Pembangunan Pariwisata Pada Aspek Ekonomi dan Sosial
Budaya Masyarakat. (Malang, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB): Universitas Brawijaya Malang,
2017), 145