Anda di halaman 1dari 13

ULANAGN TENGAH SEMESTER

PERANCANGAN BANGUNAN BERTINGKAT

Penyusun:
HARYADY (1853050025)

Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Pinondang S., M.T.

PROGRAM STUDI SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITASS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2020
Jalan Mayjen Sutoyo Nomor 2, Cawang, Jakarta Timur 13630
DATA-DATA PERENCANAAN:
L = B = Jumlah NIM (1853050025) = 29
= 29/3,5
= 8 Meter
Jumlah Tingkat = 12 Lantai’
Tinggi antar Lantai = 4 Meter
Lokasi Bangunan = Palu
Jenis TANAH = Lunak
Fungsi Bangunan = Nim Ganjil (Rumah Sakit)
/
Mutu beton : fc = 35 MPa f = 400 MPa
y
E = 4.700√ f/
c

1. Perhitungan Beban Gravitasi Struktur Bangunan

Pembebanan beban gravitasi terdiri dari beban hidup, mati dan angin. Beban
gravitasi sendiri diatur dalam SNI- 1723 -2013 & SNI – 2847 – 2019. Untukn plafond
dapat diambil dari Peraturan Muatan Indonesia (PMI). Berat dinding dihitung dari
jenis bata dan dikalikan tinggi bangunan (tinggi bangunan yang akan kita rancang
adalah 4 meter.

Untuk Beban Mati terdiri dari:

NO BEBAN PERHITUNGAN NILAI


1 BERAT SENDIRI PELAT 0,12 m x 2400kg/m3 288 kg/m2
2 BERAT TEGEL (2 Cm) 0,02 m x 2400kg/m3 48 kg/m2
3 BERAT SPESI 0,03 m x 2400kg/m3 63 kg/m2
4 BEBAN DINDING ½ BATA 240 kg/m2 x 4 840 kg/m2
5 BERAT PENGGANTUNG 7 kg/m2
6 BERAT PLAFOND 11 kg/m2
7 M/E 4 kg/m2
TOTAL 1261 kg/m2
Dan untuk beban hidup terdiri dari:
Beban orang sesuai SNI-1727-2013 mengenai funsinya yaitu lantai sekolah,
ruang kuliah, kantor, took, toserba, restoran, hotel, asrama dan rumah sakit adalah 250 kg/m2

NO BEBAN PERHITUNGAN NILAI


1 BEBAN ORANG SNI 250 Kg/m3

2. Rumus Kombinasi Pembebanan sesuai peraturan pembebanan (5%)

Sesuai dengan SNI – 2847 – 2019 Pasal 5.3.1 kombinasi-kombinasi pembebanan


adalah:

1,4DL
1,2DL + 1,6LL
1,2DL + 1LL + 1EX + 0,3EY
1,2DL + 1LL – 1EX + 0,3EY
1,2DL + 1LL + 1EX – 0,3EY
1,2DL + 1LL – 1EX – 0,3EY
1,2DL + 1LL + 0,3EX + 1EY
1,2DL + 1LL – 0,3EX + 1EY
1,2DL + 1LL + 0,3EX – 1EY
1,2DL + 1LL – 0,3EX – 1EY
 0,9DL + 1EX + 0,3EY
 0,9DL + 1EX – 0,3EY
 0,9DL – 1EX + 0,3EY
 0,9DL – 1EX – 0,3EY
 0,9DL + 0,3EX + 1EY
 0,9DL + 0,3EX – 1EY
 0,9DL – 0,3EX + 1EY
 0,9DL – 0,3EX – 1EY 

DL merupakan Beban mati (Dead Load)


LL merupakan Beban Hidup (Live Load)
EX merupakan  Beban gempa searah sumbu x (Earthquake- X)
EY merupakan Beban gempa searah sumbu y (Earthquake- Y)
Lalu untuk perhitungan awal kominasi yang akan kita pakai adalah

1,4DL
1,2DL + 1,6LL

DL DAN LL kita masukkan angka yang telah kita hitung tadi yaitu:

N
KOMBINASI PERHITUNGAN TOTAL
O
1 1,4 DL 1,4 (1261) 1765,4 Kg/m2
2 1,2DL + 1,6LL 1,2(1261) + 1,6(250) 593,2 Kg/m2
TOTAL 2358,7 Kg/m2

Jadi total kombinasi pembebanannya adalah 2358,7 Kg/m2

3. Sistim rangka pemikul yang diterapkan jika kategori bangunan tingkat tinngi
daerah Palu

Palu berada pada zona gempa 4 yang artinya Palu memakai system rangka pemikul
momen mengengah,Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)
atau Intermediate Moment Resisting Frame (IMRF), Metode ini digunakan untuk
perhitungan struktur gedung yang masuk di zona gempa 3 dan 4 yaitu wilayah dengan
tingkat gempaan sedang. Pasal- pasal yang digunakan dalam SNI 1726-2019

4. Peraturan apa saja yang diterapkan dalam perencanaan tuliskan lengkap SNI nya

 Menghitung pembebanan rencana (ini dapat kita lihat dalam SNI – 2847 – 2019
Pasal 4.3 , juga dapat kita lihat berapa beabannya dalam Peraturan Muatan
Indonesia (PMI))
 Beban Layan, ini dapat kita lihat pada SNI – 2847 – 2019 Pasal 4.7)
 Kombinasi Beban dan Faktor dapat kita lihat pada SNI – 2847 – 2019 Pasal 5.3.1
disediakan tabel
 Pelat, diatur dalam SNI – 2847 – 2019 Pasal 7 dan SNI – 2847 – 2019 Pasal SNI –
2847 – 2019 Pasal 8.3.1.2 untuk ketebalan minimum pelat)
 Balok dan kolom masing masing diatur didalam SNI – 2847 – 2019 yaitu pasal 9 &
10)
 lalu kemudian setelah itu ada SNI – 2847 – 2019 Pasal 11 yang mengatur
mengenai dinding
 perancangan struktur geempa pada bangunan diatur dalam SNI – 2847 – 2019
Pasal 18
 kemudia pelat juga dapat dilihat dari PBBI Tahun 89 yang menghitung momen
inersia
5. Tuliskan proses pemodelan Bangunan 3D Dengan Software ETABS/SAP2000

1. Desain bangunan yang ingin kita rancang di SAP 2000

2. Desain material beton seperti tipe beton dan tulangan ( masukkan f’c, f’y, dan E nya)

3. Kemudian tentukan frame section, frame section sendiri berisi profil beton yang ingin
kita gunakan (ukuran kolom dan baloknya)
4. LOAD COMBINATION
Setelah Itu masukkan load kombinasi sesuai dengan SNI – 2847 – 2019 Pasal 5 yang
tadi telah dijawabarkan di soal nomor 2.

5. Kita masukkan joint kita yaitu jepit untuk pondasi

6. Lalu kita menginput beban pada plat lantai yang tadi telah kita hitung di soal nomor 1
7. Lalu masukkan pembebanan gempa sesuai data yang kita dapatkan dari data nasional
(puskim.pu), kita mengambil rencana bangunan di Palu, maka kita gunakan Palu

8. Kemudian kita rancang load case nya didalam sap2000

9. Setelah itu kita Define MASS untuk memasukkan kombinasi beban apa saja yang
ingin kita analisis

10. Lalu terakhir adalah kita run analysis untuk melihat keadaan bangunan yang telah kita
rancang
6. Menentukan Waktu Getar Alami Struktur

Waktu getar alami didapat dengan mencari data-data hn yaitu ketinggian struktur (m)
di atas dasar sampai tingkat tertinggi struktur, Ct dan x dan ditentukan sesuai SNI Gempa 03-
1726-2012 Pasal 7.8.2.1

Ta = Ct x hnx

Ta = 0,0466 x 60,9

Ta = 0,2337341 detik

7. Membentuk Spektrum Respon Gempa Rencana.


Grafik ini dapa diambil dari data Puskim PU
menentukan kategori resiko dapat dilihat data sesuai SNI 1726 – 2019 mengenai
gempa
KATEGORI RESIKO FAKTOR KEUTAMAAN
II (Rumah Sakit) 1,0

kemudian menentukan table klasidikasi sius tanah yang kita gunakan,perencanaan


kita tanah lunak

Menentukan Koefisien situs dan parameter respons spektral percepatan gempa


maksimum yang dipertimbangkan risiko
Sms = Fa x Ss
= 1.269 x 0,664
= 0,8423

Sm1 = Fv x S1
= 1.819 x 0,291
= 0,529

Menentukan parameter percepatan spektral desain

Sds = 2/3 x Sms


= 2/3 x 0,8423
= 0,562

Sd1 = 2/3 x Sm1


= 2/3 x 0,529
= 0,353

8. Menghitung Gaya Geser Dasar Seismik Dengan Cara Statik Ekivalen

Menentukan Kategori desain seismic diatur pada (SNI Gempa 03-1726-2012 Pasal
6.5 atau yang terbaru yaitu SNI 1726 – 2019 Tentang gempa)

Pemilihan sistem struktur dan parameternya


Susai pada tabel diatas maka nilai sistem rangka pemikul momen khusus
(SRPM-K)

- R =8
- Ω0 = 3
- Cd =5½
- hn = Tidak dibatasi (TB)

Gaya dasar sesmik = V = CS x w

CS = Sds / (R/Ie)

= 0,562 / (8/1)

= 0,07

V = 0,07 x 2358,7

= 165,109
9. Menghitung Distribusi Vertikal Gaya Gempa Statik Ekivalen

Menghitung sesuai dalam SNI 1726 -2019, untuk merencanakan sesuai dengan
ketentuan di Palu.
CVx = (Wx x hx x k)/ ws x hx x k )
Wx hx merupakan bagian berat total struktur sementara h1 w1 merupakan
ketinggian dari dasar bagnunan nya

10. Menghitung Gaya Geser Dasar Seismik cara DinamiK


Menghitung rumus yang telah ditetapkan berdasarkan table table diatas dibagi
jumlha lantyainya

11. Menghitung Gaya Gempa Rencana


Menghitung gaya gemmpa rencvana harusb mencari data-data bersadarkan sni
1726- 209 yaitu mencari tipe bangunan, melalui table menetukan kartegori desain
nya

12. Pemeriksaan Terhadap Ketidakberaturan Vertikal dan Horizontal


Memeriksan keadaan horizontal dan vertical bangunan berdsdsar sni 1726 - 2019

Anda mungkin juga menyukai