Anda di halaman 1dari 1

Menyadari fenomena perkembangan industri 4.

0 mendapat respon positif dari berbagai kalangan


masyarakat. Fenomena ini juga membawa banyak keuntungan untuk masyarakat Indonesia baik
dalam sektor pendidikan ekonomi,transportasi dan lain-lain. Mahasiswa yang juga terpapar
fenomena industri ini juga mulai harus menyesuaikan diri dengan pesatnya arus perkembangan.
Lantaran hal tersebut, KSEI Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
menggelar Seminar dengan mengusung tema “UMKM di era 4.0 masih relevankah?”. Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bapak Samsuri S.E.,M.Si membuka Seminar yang
dilaksanakan pada Senin (26/09/2022) di Auditorium Kh. As’ad Syamsul Arifin Ibrahimi
Genteng Banyuwangi sekitar pukul 09:00.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 140 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini
berlangsung dengan lancar tanpa kendala. Dengan mengundang dua narasumber yan bersentuhan
langsung dengan fenomena industri 4.0. Gilang Ramadhan selaku Gubernur Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam menyampaikan pada sambutannya bahwa seminar ini tak hanya membuat
mahasiswa melek dengan kondisi sekitar, tapi juga dapat menangkap, mengola dan
menuangkannya dalam bentuk tulisan ilmiah. Karna mahasiswa dan dunia kepenulisan adalah
dua hal yang tidak terpisahkan.
Era revolusi industry 4.0 merupakan perkembangan teknologi digital yang dinilai cukup
menguntungkan bagi pelaku-pelaku UMKM. Bahkan dibeberapa daerah mulai menggerakkan
UMKM berbasis online. “Jadi, apa sebenarnya UMKM naik kelas masih relavankah? Ini menjadi
salah satu tantangan kita bersama untuk bisa menjawab pertanyaan ini” Ucap ibu Emi Hidayati
M,Si selaku Ketua LPPM IAI Ibrahimy.
Topik pembahasanpun dilanjutkan oleh bapak Atho’ilah Aly Najamudin, S.Sos, M.A atau yang
kerap disapa kang Atho’. Kang Atho’ menyampaikan beberapa hal yang diperlukan dalam
menjadi seorang entrepreneur, menganalisa pasar serta memahami marketing digital. Selain itu
beliau juga mengingatkan bahwa mahasiswa juga harus tetap memperhatikan dan terus
memperbaiki cara penulisannya dalam karya tulis ilmiah.
Kang Atho’ juga menyampaikan betapa pentingnya pengetahuan serta ketelitian mahasiswa
dalam menuangkan gagasan-gagasan pemikirannya secara sistematis agar dapat tersusun dengan
baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai