Anda di halaman 1dari 4

B.

DIODA (DIODE)
1) PENGERTIAN
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu
arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda
sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda
pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-)
dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n
semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi
tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.

2) FUNGSI DIODA DAN JENIS-JENISNYA


Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa Jenis,
diantaranya adalah :
a) Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai
penyearah arus AC ke arus DC.
b) Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai
penstabil tegangan.
c) Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan
d) Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya
e) Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali

3) SIMBOL DIODA
Gambar dibawah ini menunjukan bahwa Dioda merupakan komponen Elektronika
aktif yang terdiri dari 2 tipe bahan yaitu bahan tipe-p dan tipe-n :

4) PRINSIP KERJA DIODA


Pada umumnya dioda adalah sebagai alat yang terbentuk dari beberapa
bahan semikonduktor dengan muatan Anode (P) dan muatan Katode (N) yang
biasanya terdiri dari geranium atau silikon yang digabungkan, dan muatan yang
bertipe N merupakan bahan dengan kelebihan elektron, dan sebaliknya muatan
bertipe P merupakan bahan dengan kekurangan satu elektron yang dipisahkan
oleh depletion layer yang terjadi akibat keseimbangan kedua muatan tersebut,
oleh karena itu dioda tersebut menghasilkan suatu hole yang berfungsi sebagai
pembawa tegangan atau muatan sehingga terjadi perpindahan sekaligus
pengaliran arus yang terjadi di hole tersebut yang menghasilkan tegangan arus
searah atau biasa disebut dengan DC.
Prinsip Kerja Dioda berbeda dengan prinsip atau teori elektron yang
menyebutkan bahwa arus listrik yang terjadi dikarenakan oleh pergerakan elektron
dari kutub positif menuju ke kutub negatif, tetapi dioda ini hanya mengalirkan arus
satu arah saja, yaitu DC. Oleh karena jika dioda dialiri oleh tegangan P yang lebih
besar dari muatan N, maka elektron yang terdapat pada muatan N akan mengalir
ke muatan P yang disebut sebagai Forward Bias, bila terjadi sebaliknya, yaitu jika
dioda tersebut dialiri dengan tegangan N yang lebih besar daripada tegangan P,
maka elektron yang ada di dalamnya tidak akan bergerak, sehingga dioda tidak
mengaliri muatan apapun, pada kondisi seperti ini sering disebut sebagai reverse
bias.

1
Gambar Skema Prinsip Kerja Dioda

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Prinsip Kerja Dioda merupakan


salah satu alat yang sangat unik karena mampu memanipulasi muatan hingga
menjadi muatan yang searah atau DC. Sambungan antara muatan anoda (P)
dengan muatan katoda (N) dinamakan sebagai depletion layer (lapisan deplesi)
dimana terjadi keseimbangan muatan elektron dan hole. Biasanya pada sisi P
banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima muatan elektron, sedangkan
pada sisi N banyak elektron yang siap untuk membebaskan diri, dengan kata lain
jika sisi P diberi muatan potensial yang lebih, maka elektron dari sisi N akan
langsung mengisi setiap hole-hole yang ada di sisi P.
Untuk dapat memperjelas prinsip kerja Dioda dalam menghantarkan dan
menghambat aliran arus listrik, dibawah ini adalah rangkaian dasar contoh
pemasangan dan penggunaan Dioda dalam sebuah rangkaian Elektronika.

5) SIFAT DIODA
a) Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif =>
katoda) akan menghantarkan arus dan sebaliknya,

b) Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif =>
anoda) tidak akan menghantarkan arus.

2
6) FUNGSI DIODA
a) Sebagai penyearah.
b) Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya
polaritas.

7) CARA MENGUKUR DIODA DENGAN MULTIMETER


Untuk mengetahui apakah sebuah Dioda dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan fungsinya, maka diperlukan pengukuran terhadap Dioda tersebut dengan
menggunakan Multimeter (AVO Meter).
1. Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Analog
a) Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x100
b) Hubungkan Probe Merah pada Terminal Katoda (tanda gelang)
c) Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Anoda.
d) Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
e) Jarum pada Display Multimeter harus bergerak ke kanan
f) Balikan Probe Merah ke Terminal Anoda dan Probe Hitam pada Terminal
Katoda (tanda gelang).
g) Baca hasil Pengukuran di Display Multimeter
h) Jarum harus tidak bergerak.
**Jika Jarum bergerak, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah rusak.

2. Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Digital


Pada umumnya Multimeter Digital menyediakan pengukuran untuk Fungsi
Dioda, Jika tidak ada, maka kita juga dapat mengukur Dioda dengan Fungsi
Ohm pada Multimeter Digital.
Cara Mengukur Dioda dengan menggunakan Multimeter Digital
(Fungsi Ohm / Ohmmeter)
a) Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω)
b) Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
c) Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
d) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
e) Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.64MOhm)
f) Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
g) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
h) Nilai Resistansinya adalah Infinity (tak terhingga) atau Open Circuit.
**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah
Rusak.

3
Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Digital
(Menggunakan Fungsi Dioda)
a) Aturkan Posisi Saklar pada Posisi Dioda
b) Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
c) Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
d) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
e) Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.42 V)
f) Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
g) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
h) Tidak terdapat nilai tegangan pada Display Multimeter.
**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah
Rusak.

Catatan Penting :
Hal yang perlu diperhatikan disini adalah Cara Mengukur Dioda dengan
menggunakan Multimeter Analog dan Multimeter Digital adalah terbalik.
Perhatikan Posisi Probe Merah (+) dan Probe Hitamnya (-).
Cara-cara pengukuran tersebut diatas juga dapat digunakan untuk menentukan
Terminal mana yang Katoda dan mana yang Terminal Anoda jika tanda gelang
yang tercetak di Dioda tidak dapat dilihat lagi atau terhapus (hilang).

Anda mungkin juga menyukai