Anda di halaman 1dari 8

Nama : Siska Maulana Dewi

NIM : 042010299
Kelas : Manajemen 2A
Resume Analisis Statement Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
Ada beberapa pengertian yang bisa kita jadikan acuan untuk memahaminya. Pertama
adalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut KBBI, analisis adalah
penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya, dan penelaahan bagian itu sendiri, serta
hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang sesuai dengan pemahaman arti
keseluruhan. Menurut Sofyan Syafri, analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit
menjadi bagian unit terkecil.
Pertama menurut Munawir dalam buku berjudul Analisa Laporan Keuangan, laporan
keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi. Informasi tersebut
sesuai dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang
bersangkutan. Pengertian lain datang dari Sutrisno, dalam buku Manajemen Keuangan (Teori,
Konsep dan Aplikasi). Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
meliputi dua laporan utama, yakni neraca dan laporan laba rugi.
Sekarang, kita coba gabungkan maksud dari analisis laporan keuangan. Analisis laporan
keuangan merupakan proses penguraian catatan akuntansi perusahaan untuk mendapatkan
informasi yang dapat digunakan oleh perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, kita akan melihat pengertiannya menurut seorang ahli, yaitu Sofyan
Syafri, dimana analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi
satu unit informasi yang lebih kecil. Kemudian melihat hubunganya yang bersifat signifikan atau
memiliki makna antara satu dengan yang lain. Baik data kuantitatif ataupun non kuantitatif,
dengan tujuan mengetahui suatu kondisi keuangan lebih dalam. Kondisi keuangan tersebut yang
menjadi sangat penting dalam proses pengambilan keputusan suatu perusahaan.
Analisis laporan keuangan (ALK) merupakan salah satu bagian yang sangat penting dan
juga terintegrasi dari analisis bisnis. Analisis bisnis adalah suatu proses untuk mengevaluasi
perkembangan dan resiko ekonomi entitas bisnis atau perusahaan.
Sedangkan analisis laporan keuangan (ALK) adalah suatu proses menganalisis laporan
keuangan entitas/perusahaan dengan menggunakan berbagai macam alat dan juga teknik analisis
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam analisis bisnis. ALK ini pada umumnya
dilakukan untuk memhami kinerja keuangan entitas yang sudah berhasil diraih perusahaan pada
3 kegiatan utamanya yaitu kegiatan operasional, investasi, dan juga pendanaan.
Dengan melakukan ALK ini, seluruh pihak yang mempunyai kepentingan akan
memperoleh informasi yang lebih tepat dan akurat serta bisa diandalkan untuk kepentingan
pengambilan kebijakan.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Pada dasarnya tujuan dari ALK adalah untuk membantu para pengguna laporan keuangan
dalam memperkirakan masa yang akan datang suatu entitas dengan cara membandingkan,
mengevaluasi, dan juga menganalisis tendensi dari setiap aspek keuangan suatu entitas.
Namun selain itu terdapat tujuan lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu sebagai berikut.
1. Bisa dipakai sebagai pembanding dengan entitas lain yang sejenis mengenai hasil yang
berhasil mereka raih.
2. Melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen perusahaan.
3. Mengetahui berbagai macam langkah perbaikan di masa yang akan datang berdasarkan
hasil analisis terhadap posisi keuangan.
4. Mengetahui berbagai kekuatan atau potensi yang dimiliki oleh perusahaan.
5. Mengetahui berbagai kelemahan atau kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan.
6. Menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan.
Dari sudut pandang lain tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983:32)
yang disampaikan oleh Sofyan (2007:18) adalah sebagai berikut.
1. Screening
Proses analisis dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui kondisi dan juga
situasi suatu entitas dan laporan keuangan tanpa harus terjun secara langsung ke
lapangan.
2. Understanding
Dengan melakukan proses analisis, informasi yang masih mentah dari laporan
keuangan akan menjadi lebih detail, medalam, dan luas.
Hubungan satu pos dengan pos yang lainnya ini akan bisa menjadi suatu indicator
atau tolak ukur tentang posisi dan juga prestasi keuangan perusahaan serta
memperlihatkan bukti kebenaran dalam penyusunan laporan keuangan.
Oleh karena itu dapat memahami kondisi dari perusahaan, keuangannya, dan apa
yang dihasilkannya.
3. Forcasting
Proses analisis dipakai untuk bisa memprediksi atau meramalkan keadaan
keuangan suatu entitas atau perusahaan di masa depan.
4. Diagnosis
Proses analisis dimaksudkan untuk dapat menggambarkan atau melihat berbagai
kemungkinan masalah yang terjadi, baik dalam manajemen, operasi, keuangan, atau
masalah lain yang ada di perusahaan.
5. Evaluation
Proses analisis dilakukan untuk menilai berbagai pencapaian atau prestasi yang
sudah di capai oleh semua pihak yang mengelola perusahaan.

Metode Analisis Laporan Keuangan


Terdapat 2 metode yang sangat umum dipakai dalam melakukan proses ALK, yaitu
sebagai berikut.
1. Metode Horisontal (Dinamis)
Metode horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara melakukan
perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga akan diketahui
perkembangannya.
Metode ini dikatakan dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun.
Artinya metode ini menjadikan periode sebelumnya sebagai dasar untuk melakukan
perbandingan terhadap laporan pada periode sekarang dan seterusnya.
2. Metode Vertikal (Tetap/Statis)
Metode vertikal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis
laporan keuangan pada periode tertentu, yaitu dengan melakukan perbandingan antara
pos satu dengan yang lainnya pada laporan keuangan di periode yang sama.
Metode ini dikatakan statis atau tetap karena metode ini hanya membandingkan
berbagai pos laporan keuangan pada periode yang sama.

Teknik Analisis Laporan Keuangan


Terdapat beberapa teknik yang dapat dipakai untuk melakukan analisis terhadap laporan
keuangan, berikut beberapa teknik yang digunakan dengan berbagai metode.
1. Teknik Komparatif / Perbandingan
Teknik komparatif atau teknik perbandingan adalah teknik yang digunakan untuk
melakukan analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk 2 periode
atau lebih dengan menunjukan:
a. Data absolut atau berbagai jumlah dalam satuan rupiah.
b. Kenaikan atau pun juga penurunan dalam jumlah rupiah.
c. Kenaikan atau pun juga penurunan dalam persentase.
d. Perbandingan yang dinyatakan dalam bentuk rasio.
e. Persentase total.
2. Teknik Analisis Trend atau Tendensi
Teknik analisis trend adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui trend atau
tendensi dari kondisi keuangan perusahaan, apakah menunjukan kecenderungan tetap,
naik atau bahkan menurun.
Hal tersebut dilakukan dengan cara membuat plot atas rasio keuangan dari waktu
ke waktu. Hal ini sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
keadaan perusahaan sudah membaik atau memburuk dari waktu ke waktu.
3. Teknik Analisis Laporan dengan Persentase per Komponen (Common Size
Statement)
Teknik analisis laporan dengan persentase per komponen adalah teknik analisis
untuk mengetahui persentase investasi pada setiap aktiva terhadap total aktiva-nya.
Selain itu juga untuk mengetahui struktur modal dan juga beban yang terjadi
dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Teknik Index Time Series
Teknik index time series adalah teknik analisis terhadap informasi historis yang
dibutuhkan untuk melihat berbagai trend yang mungkin terjadi.
Selanjutnya bisa menganalisis apa yang terjadi dibalik angka trend – trend
tersebut. Dalam metode ini berbagai macam perubahan structural yang akan berdampak
terhadap angka – angka keuangan harus diperhatikan.
Berikut ini merupakan beberapa contoh dari perubahan strukturan yang dapat
berpengaruh terhadap trend keuangan suatu perusahaan:
a. Peraturan pemerintah.
b. Perubahan kompetisi.
c. Perubahan teknologi.
d. Akuisisi dan juga marge (penggabungan perusahaan).
5. Teknik Analisis Rasio
Teknik analisis rasio adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui hubungan dari
setiap akun tertentu yang terdapat di dalam laporan posisi keuangan (neraca) atau laporan
laba rugi secara individu atau gabungan dari kedua laporan tersebut.
Sebenarnya terdapat 15 rasio keuangan, namun dalam artikel ini akan dijelaskan 7
macam rasio keuangan yang sering digunakan yaitu.
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang membicarakan apakah perusahaan bisa
melunasi atau membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva
lancarnya (likuid) atau tidak.
b. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang berbicara apakah suatu entitas bisa melunasi
semua utangnya (solvent) atau tidak (insolvent).
c. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang berbicara tentang apakah suatu entitas bisa
menghasilkan keuntungan (profitable) atau tidak.
d. Rasio Pasar
Rasio pasar adalah sekumpulan rasio yang membicarakan tentang nilai
perusahaan relative terhadap nilai buku perusahaan. Rasio ini terdiri dari Deviden
Yield, Price Earning Ratio, Price to Book Value, dan 2 rasio lainnya.
e. Rasio Arus Kas Bebas
Adalah rasio yang membicarakan sisa perhitungan arus kas yang dihasilkan oleh
perusahaan pada akhir periode keuangan atau setelah dikurangi belanja modal untuk
pengembangan perusahaan.
6. Teknik Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
Adalah teknik analisis yang dipakai untuk mempelajari bagaimana suatu entitas
atau perusahaan dalam mengaplikasikan kebijakan investasi-nya dan mengaplikasikan
kebijakan financial-nya selama periode tertentu dari kegiatan operasinya (pada umumnya
1 tahun).
7. Teknik Analisis Break Even Point
Teknik analisis break even point adalah suatu analisis untuk dapat menentukan
tingkat penjualan yang harus diraih oleh suatu entitas supaya entitas tersebut tidak
mengalami kerugian, namun juga belum mendapatkan keuntungan.
Dengan menggunakan analisis ini akan diketahui berbagai macam tingkat
keuntungan ataupun kerugian terhadap suatu tingkat penjualan.
8. Teknik Analisis Gross Profit
Teknik analisis gross profit adalah suatu analisis yang bertujuan untuk
mengetahui berbagai macam sebab perubahan laba kotor suatu entitas dari suatu periode
ke periode lainnya atau perubahan laba kotor dari suatu periode dengan laba yang
dianggarkan untuk periode tersebut.
9. Teknik Dupont Analysis
Dupont analysis adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui efisiensi
perusahaan dalam menggunakan aktivanya dan bisa mengukur tingkat profit atas
penjualan yang didapatkan oleh perusahaan.
Analisis ini dipakai degan tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas perusahaan
dalam memutar modalnya. Para manajemen perusahaan dapat memakai teknik ini untuk
menganalisa berbagai cara yang bisa memperbaiki kinerja perusahaan.

Model Analisis Laporan Keuangan


Terdapat beberapa model dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Berikut
merupakan penjelasannya.
1. Bankruptcy Model
Bankruptcy model adalah model yang memberikan rumusan untuk menilai kapan
suatu perusahaan akan mengalami kebangrutan atau gulung tikar.
Dengan memakai suatu rumus yang diisi dengan menggunakan rasio keuangan,
maka akan bisa diketahui suatu angka tertentu yang akan menjadi bahan untuk
memprediksi kapan kemungkinan suatu perusahaan akan bangkrut.
2. Net Cash Flow Prediction Model
Net Cash Flow Prediction model adalah model yang didesain untuk mengetahui
seberapa besar arus kas masuk bersih suatu perusahaan pada periode yang akan datang.
3. Take Over Prediction Model
Take Over Prediction model adalah model yang dimaksudkan untuk mengetahui
kapan kemungkinan suatu entitas akan diambil alih oleh perusahaan lain.

Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan


Terdapat beberapa keterbatasan atau kekurangan dalam melakukan analisis laporan
keuangan, yaitu sebagai berikut.
1. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, sehingga kelemahan yang
ada di dalam laporan keuangan harus selalu diingat-ingat. Hal tersebut supaya
kesimpulan dari hasil analisis tidak salah.
2. Objek dalam melakukan proses analisis laporan keuangan hanyalah laporan keuangan.
Untuk dapat memberikan suatu penilaian terhadap laporan keuangan tidak cukup hanya
dengan menggunakan angka – angka yang terdapat pada laporan keuangan. Tapi juga
harus melihat beberapa aspek lainnya seperti situasi ekonomi, gaya manajemen, situasi
industry, tujuan perusahaan, budaya perusahaan, dan budaya masyarakat.
3. Objek dalam proses analisis adalah informasi historis yang mencerminkan masa lalu dan
keadaan ini bisa berbeda dengan keadaan di masa yang akan datang.
4. Apabila melakukan perbandingan dengan perusahaan lain, maka harus dilihat beberapa
perbedaan prinsip yang dapat menjadi penyebab perbedaan angka. Misalnya prinsip
akuntansi, ukuran perusahaan, jenis industry, periode laporan, laporan individual atau
konsolidasi, motif perusahaan.
5. Laporan keuangan hasil konsolidasi atau hasil dari konversi mata uang asing harus
mendapatkan perhatian khusus. Hal tersebut dikarenakan perbedaan dapat terjadi karena
maslah kurs konversi atau metode konsolidasi. 

Anda mungkin juga menyukai