Isolasi Dan Penentuan Struktur Metabolit Sekunder
Isolasi Dan Penentuan Struktur Metabolit Sekunder
net/publication/279504009
CITATIONS READS
0 755
4 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Alfian Noor on 28 July 2015.
ABSTRACT
An isolation and structure determination of secondary metabolites of sponge of Biemna triraphis has
been carried out. Separation techniques used consisted of maceration (ethanol) and fractionation
(mixture of n-hexane & acetone), while structural determination were conducted using GC-MS, H-NMR,
and IR. Activity tests to Artemia salina were applied. White crystals were found with Rf value 0.68 on
TLC with eluent of n-hexane:acetone 5:2 and m.p 1300C. Instrumental analysis indicated fragmentation
values (m/e) were 414, 396, 381, 371, 329, 303, 273, 255, 231, 213, 159, 57, and 43 and chemical shift
of H-NMR (δ) were 0.678, 0.819, 0.854, 0.905, 1.008, 3.525 and 5.345 and infra red absorptions,
(cm-1) were 3432.67, 2931.26, 2869.55, 1635.33, 1457.92, 1380.78, 1056.79, and 802.24.
Apparently, β-sitosterol was the most possible candidate for the structure of the compound. Activity test
results also indicated its high bioactivity.
2
Ajuk Sapar, A.S Kumanireng, N.de Voogd, dan Alfian Noor Mar.Chim.Acta
Gambar 1 Gambar 2
Spong spesis Biemna triraphis Fragmentasi isolat tunggal dan estimasi
Struktur adalah ß-stigmasterol
3
Vol. 5 No.1 Isolasi dan Penentuan Struktur Metabolit ...
merupakan puncak serapan proton pada atom C-3 Struktur ß-sitosterol diduga terbentuk dari
yang memiliki gugus hidroksil beriorientasi . asam asetat melalui jalur asam mevalonat
Dengan demikian puncak-puncak serapan tersebut kemudian mengalami berbagai macam reaksi
mengacu pada puncak serapan karateristik senyawa kondensasi, siklisasi, dan sebagainya sampai
jenis sterol yaitu -sitosterol. terbentuknya senyawa-antara (intermediates). Pada
Dari hasil analisis inframerah berbagai pembentukan turunan-turunan 24-alkil kolesterol,
serapan gugus fungsi dapat dilihat dalam Tabel-1 di metilen kolesterol menjadi zat antara untuk
bawah ini. pembentukan senyawa-senyawa lain seperti
clionasterol, -sitosterol, campesterol, 28-
isofukosterol, fukosterol dan brassikasterol.
Tabel 1. Struktur -sitosterol dapat dilihat dalam Gambar 4.
Pita Serapan Spektrum IR
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Renai
Sante Institute of Integrative Medicine
menunjukkan bahwa salah satu efek farmakologis
No. Gugus Fungsi Serapan (cm-1)
dari β-sitosterol adalah kemampuan menghambat
kerja enzim yang mengkonversi testosteron menjadi
1. Uluran O-H 3432,67 dehidrotestosteron (DHT) yang merupakan
penyebab terjadinya kanker prostat.
2. Uluran C-H Asimetrik 2931,26
3. Uluran C-H simetrik 2869,55
4. Uluran C=C 1635,33
5. Tekukan C-H 1457,92 dan 1380,78 KESIMPULAN
6. Uluran C-O 1056,79 Hasil interprestasi dengan IR, H-NMR,
7. Tekukan C-H 802,24 dan GC-MS mengindikasikan bahwa isolat tunggal
berupa senyawa berbentuk kristal memiliki sifat
dan karateristik yang sama dengan -sitosterol.
Selain itu, uji bioaktivitas menunjukkan
bahwa Biemna triraphis adalah bioaktif
Serapan maksimum pada daerah dengan nilai LC50 terhadap Artemia salina
= 3432,67 cm-1 menjelaskan adanya gugus OH sebesar 454 ppm, dan uji bioaktivitas terhadap
dan didukung oleh serapan ulur C-O pada = isolat kristal menunjukkan bahwa metabolit
1056,79 cm-1. Puncak serapan u lur tak simetrik sekunder yang dikandungnya adalah bioaktif
dar metil atau metilen (-CH2-) terlihat pada daerah dengan nilai LC50 sebesar 76 ppm.
= 2931,26 cm-1 dan uluran simetrik pada daerah
= 2869,55 cm-1. Serapan tekukan dari gugus metil
dan metilen muncul pada = 1457,92 cm-1.
Serapan pada daerah = 1635,33 cm-1 memberi UCAPAN TERIMA KASIH
isaarat adanya ikatan rangkap (=C-H) dalam
molekul yang dibuktikan dengan munculnya Kepada Program Buginesia dan Rob van
serapan tekukan C-H keluar bidang pada daerah Soest dari Universitas Amsterdam atas bantuannya
= 802,24 cm-1. Dengan demikian senyawa isolat dalam memberikan informasi rujukan tentang
memiliki gugus fungsi OH, -CH3, -CH2-, dan =CH- kekayaan keragaman hayati spong di Kepulauan
Spermonde.
Gambar 4.
Struktur senyawa -sitosterol yang ditemukan dalam contoh
spong Biemna triraphis
4
Ajuk Sapar, A.S Kumanireng, N.de Voogd, dan Alfian Noor Mar.Chim.Acta
DAFTAR PUSTAKA
Daloze, D. and J. C. Braekman, 1994. Separation Methods : Application to the Isolation of Sponge
Metabolites. In : Soest, R. W. M. Van, Th. M. G. van Kempen, and J. C. Braekman. (Eds.), Spons in Time
and Spaces. Proc.4th Int. Porifera Congr. Rotterdam : Balkema.
Ireland, C., D. Roll, T. Molnski, T. McKee, M. Zabriske, and J. C. Swersey, 1988. Uniqueness of The Marine
Chemical Environment. Categories of Marine Natural Products from Invertebrates in Biomedical
Importance of Marine Organisms, Fautin, D. G., (Ed.), California Academy of Sciences, San Fransisco
45-57.
Voogd, N. de, 1997. Cross-shelf Distribution of South West Sulawesi Open Reef Sponges, thesis, University of
Amsterdam
Ralph, D. F., 1988. What Are Sponnges ?. Adapted From : Hooper, JNA. Sponguide, version April 1988.
Queensland Museum. Australia.
Silverstein, R. M., G. C. Bassler and T. C. Morril, 1986. Spectrometric Identification of Organic Compounds.
Fourth Edition. John Wiley and Sons, Inc. Singapore.
Soest, R. W. M. van and J. C. Braekman, 1999. Cheomosystematics of Polifera : A Review. Memories of The
Queensland Museum 44 : 569-589. Brisbane