Anda di halaman 1dari 9

Laprak

Pengenalan alat ukur Panjang


Defa Fauzi Ma’ruf
5012221176/../30 Oktober 2022
Depertemen Teknik sipil
Fakultas Teknik Sipil Perencanaan dan kebumian
Institut teknologi sepuluh nopember Surabaya

ABSTRAK

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari yang Namanya pengukuran,
banyak aspek dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan pengukuran. Seperti mengukur
tinngi Contohnya saat ingin menjahit baju, kita akan mengukur ukuran badan kita dengan alat ukur
agar baju yang dijahit sesuai dengan ukuran badan kita. Alat ukur sudah menjadi hal yang sangat
dibutuhkan pada jaman sekarang ini, alat ukur memung
.

BAB 1 : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang (min 2 paragraf) paragraf 1 isinya tentang penerapan praktikum dalam kehidupan
sehari-hari. Dan paragraf tentang praktikum yang akan dijalankan

Manusia dan lingkungannya merupkan suatu kesatuan yang tdk dapat dipisahkan, karena setiap
manusia melakukan sesuatu pasi tidak lepas dari fenomena alam, terkadang manusia tidak
menyadari bahwa terdapat banyak fenomena alam yang terjadi di sekitar nya. Untuk mengetahui
secara pasti tentang fenomena-fenomena alam di sekitar nya, manusia menciptakan berbagai
macam alat ukur yg dapat digunakan sebgai alat bantu pada kehidupan sehari hari.sehingga
memudhakn manusia untuk mengetahui dan menerapkan perhitungan perhitungan terhadap
fenomena alam atau hukum fisika tersebut. Alat ukur yang termasuk serring dipakai yaitu alat ukur
Panjang. Karena banyak sekali aspek-aspek pada kehidupan sehari-hari yang memerlukakn alat ukur
Panjang, mulai dari pengukuran yang kecil smapai pengukuranan besar pasti memerlukan alat ukur
agar hasil dari pengukuran tersebut bisa sesuai dengan apa yg diinginkan

Dari zaman dahulu hingga zaman sekarang ini, perkembangan dan inovasi pada alat ukur
Panjang pun trs berkembang pesat untuk lebih memaksimalkan ketelitian dan kesesuaian dalam
mengukur sesuatu. diadakannnya praktikum ini sebagai wadah untuk lebih mengetahui fungsi-funsi
dan cara penggunaan alat ukur tersebut agar dapat digunakan dengan benar di kehidupan sehari-
hari, terkhusus untuk mempelajari alat ukur panjang

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan masalah yang terdapat pada percobaan kali ini adalah Bagaimana cara mengukur berbagai
macam benda dengan berbagai macam alat ukur Panjang.
1.3 Tujuan,
Tujuan dari percobaan kali ini yaitu unntuk Mengukur besaran penajng dengan berbagai alat ukur
Panjang dan mengetahui bagaimana menggunakan alat ukur Panjang dengan baik dan benar
Laprak

BAB II
Dasar Teori

2.1. Besaran ()diktat itb


Besaran fisika adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur.
Panjang, massa, lama waktu pertandingan bola, suhu udara, kekerasan benda,
kecepatan mobil, terang cahaya, energi yang tersimpan dalam bensin, arus
listrik yang mengalir dalam kabel, adalah contoh sifat-sifat benda yang dapat dikur.
Maka semuanya merupakan besaran fisika.

sekelompok besaran fisika saja yang lebih mendasar dan semua besaran fisika
lainnya (yang sangat banyak tersebut) dapat diturunkan dari besaran dalam
kelompok tersebut. Kelompok besaran yang mendasar inilah yang harus
ditentukan. Kelompok besaran ini selanjutknya dinamakan besaran pokok.

Semua besaran fisika selain tujuh besaran pokok dalam Tabel 1.1 dinamakan besaran turunan. Semua
besaran turunan merupakan kombinasi
dari besaran-besaran pokok Karena jumlah besaran fisika sangat banyak maka boleh dikatakan bahwa
hampir semua besaran fisika merupakan besaran turunan..

2.2. Satuan
Satuan baku adalah satuan yang diterima secara umum dan terdefinisi dengan pasti nilainya.
Untuk menyeragamkan penggunaan satuan di seluruh dunia, pada
Konferensi Umum Berat dan Pengukuran ke-14 tahun 1971 ditetapkan satuan internasional untuk tujuh
besaran pokok. Satuan tersebut selanjutnya dinamakan satuan SI (Le Systeme Internationale).

Di dalam mekanika, besaran fisika yang digunakan hanayalah panjang, massa, dan
waktu. Satuan SI untuk ketiga besaran terebut adalah meter, kilogram, dan
Laprak

sekon. Kelompok tiga satuan ini diberi nama khusus yaiu satuan MKS (M =
meter, K = kilogram, dan S = second).

Setiap kuantitas yang kita ukur, seperti panjang, kecepatan, atau arus listrik,
terdiri dari bilangan dan satuan. Seringkali kita diberi kuantitas dalam satu set
satuan, tapi kami ingin itu dinyatakan dalam set unit lain. Sebagai contoh, misalkan kita
mengukur lebar rak adalah 21,5 inci, dan kami ingin menyatakannya dalam sentimeter. Kita harus
menggunakan faktor konversi, yang dalam hal ini, menurut definisi, adalah tepat
atau, ditulis dengan cara lain,
Karena mengalikan dengan angka satu tidak mengubah apa pun, lebar kita
rak, dalam cm, adalah

2.3. Pengukuran
Pengukuran merupakan proses eksperimental memperoleh satu atau lebih nilai kuantitas yang
cukup dapat dikaitkan dengan kuantitas
deskripsi kuantitas yang sepadan dengan tujuan penggunaan
hasil pengukuran, prosedur pengukuran, dan pengoperasian sistem pengukuran terkalibrasi
sesuai dengan prosedur pengukuran yang ditentukan.
Teori apa pun yang dikembangkan dalam fisika maupun bidang ilmu lain harus dapat dibuktikan
dengan pengukuran. Jika teori tidak sesuai dengan hasil pengukuran maka teori tersebut ditolak.
pengukuran pada dasarnya adalah membandingkan nilai besaran fisis yang dimiliki benda dengan nilai
besaran fisis alat ukur yang sesuai. Jadi dalam setiap pengukuran diperlukan alat ukuran yang sesuai.
Pengukuran besaran panjang memerlukan alat ukur panjang, pengukuran besaran massa memerlukan
alat ukur massa, dan sebagainya.
CATATAN
1 – Pengukuran menyiratkan perbandingan jumlah atau penghitungan entitas.
2 – Pengukuran mengandaikan

2.4. Alat Ukur


Mistar
Cara mengukur dengan mistar atau meteran sangat sederhana yaitu: (a) tempatkan satu ujung mistar
tepat sejajar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur; (b) Baca skala pada mistar yang
berimpitan dengan ujung kedua benda. Skala tersebut mengungkapkan panjang benda yang diukur
Kita juga mendefinisikan besaran yang dinamakan nilai skala terkecil (NST). NST suatu alat ukur
adalah jarak antara dua skala berdekatan pada alat ukur Alat ukur dengan NST sangat kecil merupakan
alat yang sangat presisi. Makin kecil NST maka makin sensitif alat tersebut.

Mikrometer
Mikro meter berasal dari kata micro (yang berarti kecil) dan meter
(yang berarti alat ukur). Jadi dapat didefinisikan bahwa mikrometer ialah alat ukur yangmempunyai
kemampuan pengukuran yang sangat kecil.
. Mikrometer sekrup dapat mengukur hingga
ketelitian 0,01 mm. Namun, jangkauan panjang pengukuran yang dapat
dilakukan sangat terbatas. Hasil pengukuran dapat diperoleh
dengan membaca dua skala yang ada pada batang mikrometer atau bisa juga
dibaca dari jarum penunjuk atau angka digital pada display.
Laprak

2.3.1 Jangka Sorong


Jangka sorong dapat mengukur hingga ketelitin 0,1 mm. Bahkan, jangka sorong terbaru dapat
mengukur hingga ketelitian 0,02 mm.
Cara penggunaan jangka sorong ada yang mudah dan ada yang agak sulit. Jangka sorong jenis
lama, memiliki skala goresan pada bagian yang digeser. Skala ini sering disebut skala nonius
atau vernier. Ketika menentukan panjang benda maka dua skala yang harus
dibaca sekaligus.
Jangka sorong terbaru, yaitu jangka sorong digital sangat mudah penggunaanya. Panjang benda
langsung tertera pada layar.

2.5. Kalibrasi
Kalibrasi merupakan serangkaian kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standard ukurannya yang
mampu telusur ke standard nasional untuk satuan ukuran maupun internasional
Kalibrasi dapat dinyatakan dengan pernyataan, fungsi kalibrasi, diagram kalibrasi,
kurva kalibrasi, atau tabel kalibrasi. Dalam beberapa kasus mungkin terdiri dari aditif atau
koreksi multiplikasi dari indikasi dengan ketidakpastian terkait.
Kalibrasi tidak boleh disamakan dengan penyesuaian sistem pengukuran, yang sering keliru
disebut 'kalibrasi sendiri', atau dengan verifikasi kalibrasi.
Terkadang langkah pertama saja dalam definisi di atas dianggap sebagai kalibrasi.

2.6. Pengukuran Ketakpastian


Pengukuran yang akurat merupakan suatu yang penting pada prhitungan fisika. Akan tetapi kita tidak
bisa mengkur dengan sangat tepat. Pasti terdapat ketidakpastian di setiap pengukuran yang kita
lakukan, beberapa fakotr nya yaitu keterbatasan akurasi alat ukur, ketidakmampuan membaca oleh
instrumen alat ukur tersebut.

Sebagai contoh,
jika Anda menggunakan penggaris sentimeter untuk mengukur lebar papan (Gbr. 1-5),
hasilnya bisa diklaim presisi hingga sekitar 0,1 cm (1 mm), terkecil
pembagian pada penggaris, meskipun hasil yang di dapat dikatakan klaim yang valid juga.

Saat memberikan hasil pengukuran, penting untuk menyatakan


estimasi ketidakpastian dalam pengukuran. Misalnya, lebar papan
dapat ditulis sebagai . tulisan ("plus atau minus 0,1 cm") mewakili
mengirimkan perkiraan ketidakpastian dalam pengukuran, sehingga lebar sebenarnya
kemungkinan besar terletak antara 8,7 dan 8,9 cm
Persen ketidakpastian adalah rasio dari ketidakpastian dengan nilai yang diukur, dikalikan
dengan 100. Misalnya, jika pengukuran adalah 8,8 cm dan ketidakpastian sekitar 0,1 cm, persen ketidak
pastian adalah

where L means kira-kira sama dengan.


ketidakpastian dalam nilai numerik diasumsikan satu atau beberapa unit dalam
digit terakhir yang ditentukan.
Misalnya, jika panjang diberikan sebagai 8,8 cm, ketidakpastian diasumsikan:
sekitar 0,1 cm atau 0,2 cm

BAB III METODOLOGI


Laprak

3.1 Alat dan Bahan


1.mistar centimeter
2. mikrometer skrup
3. Jangka sorong
4. kelereng / manik manik
5. buku
3.2 Skema Alat
Gambar seperti yang dimodul, jangan lupa diberi kata pengantar.

B Jangka sorong

3.3. Langkah Kerja


Mengikuti yang dimodul, berupa
paragraf dan menggunakan kalimat
pasif.

When giving the result of a measurement, it is important to state the estimated uncertainty in the
measurement. For example, the width of a board might be written as The (“plus or minus 0.1 cm”)
Laprak

represents the estimated uncertainty in the measurement, so that the actual width most likely lies
between 8.7 and 8.9 cm

Cara membaca panjang pengukuran dengan mikrometer cukup


sederhana.
2.. Amati skala tetap yang telah dilewati oleh silinder putar. Pada Gambar 1.23, skala tetap
yang dilewati silinder putar adalah 5,5 mm
ii. Amati skala pada silinder putar yang tepat berimpit dengan garis horizontal pada batang tetap. Pada
Gambar 1.23 skala ke-28 pada
silinder putar berimpit dengan garis horizontal skala tetap.
iii. Pertambahan anjang yang ditunjukkan oleh skala silinder putar adalah
28  0,01 mm = 0,28 mm
iv. Panjang pengukuran = skala tetap yang dilewati + pertambahan
anjang pada silinder putar

. Cara membaca skala jangka sorong terebut sebagai berikut.

1) Amati, berapa nilai terkecil skala nonius


2) Amati skala utama yang tepat dilewati skala nol nonius.
3) Tentukan skala nonius ke berapa yang tepat berimpit dengan skala
utama.
4) Hitung kelebihan anjang yang dinyatakan oleh skala nonius
5) Panjang benda yang diukur adalah anjang yang ditunjukkan skala
utama + kelebihan anjang yang ditunjukkan skala nonius.

2. Jika jumlah skala ninius adalah 10 maka nilai terkecil skala tersebut
adalah 1 mm/10 = 0,1 mm (Gambar 1.14 atas)

digeserPada Gambar 1.14 atas, skala utama yang tepat dilewati adalah 40 mm
+ 2 mm = 42 mm
i. Pada Gambar 1.15 atas, skala ninius ke-7 berimpit dengan skala utama
i. Pada Gambar 1.15 atas, kelebihan anjang adalah 7  0,1 mm = 0,7 mm
i. Pada Gambar 1.15 atas, anjang benda = 42 mm + 0,7 mm = 42,7 mm
,
Laprak

Kita akan mempelajari cara membaca jangka sorong jenis lama. Jangka
sorong tersebut memiliki skala nonius berupa goresan pada bagian yang digeser

Balazs, Anna. "International vocabulary of metrology-basic and general concepts and associated
terms." Chemistry International 25 (2008).

Giancoli, Douglas C. "Physics: Principles with Applications -Standalone book." (2013).


Laprak

Bab4

Setelah percobaan dilaksanakann , didapatkan hasil dari pengukuran objek dengan alat ukur Panjang
sebagai berikut:
Laprak

BAB 5

Kesimulan

Berdasrkan hasil data percobaan dan perhitungan dari prakitkum pengenalan alat ukur Panjan yang telah
diperolah, dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Ada berbagagi macam alat ukur Panjang dengan tingkat ketelitiann yang beraga yang dapat kita
pakai untuk megukur Panjang pada kehidupan sehari- hari sesuai dengan kebutuhan kita
2. Dalam setiap pengukuran yang dilaksanakn pasti memiliki nilai ketidakpastian yang dikarenakan
oleh keterbatasan tingktat ketelitian alat dan kesalahan manusia (human error) yang terjadi dan
tidak dapat dihindari
3. Secara matematis, untuk mecari nilai ketdak pastia bisa dirumuskan denga :
4.

Anda mungkin juga menyukai