Anda di halaman 1dari 58

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)


SEMESTER V TA 2022 - 2023

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III


KODE MATA KULIAH : IPKK 501

TIM PENYUSUN :
Eka Nugraha Naibaho, S.Kep., Ns., M.Kep

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

MATA KULIAH : Keperawatan Medikal Bedah III (KMB III)

Medan, 2022

Tim Ajar
Eka Nugraha Naibaho, S.Kep., Ns., M.Kep
Ratna Dewi, S.Kep., Ns., M.Kep
Nixson Manurung, S.Kep., Ns., M.Kep
Dr. Qodri Tanjung, Sp.An
Dr. Christina Sp.KK

Mengetahui, Menyetujui,
Wakil Rektor 1 Ka Prodi S1 Keperawatan

Sarida Surya Manurung, S.Kep., Ns., M.Kes Rostinah Manurung, S.Kep., Ns., M.Kes
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

MATA
KODE MK BOBOT(sks) SEMESTER DIREVISI DIBUAT
KULIAH
Keperawatan 2 SKS (teori)
Medikal Bedah IPKK 501 1 SKS (praktik laboratorium) V September 2022
III (KMB III)
OTORISASI Koordinator Mata kuliah Ketua Program Studi Wakil Rektor 1
Tanda Tangan : Tanda Tangan : Tanda Tangan :

(Eka Nugraha Naibaho, S.Kep., Ns., M.Kep) (Rostinah Manurung, S.Kep., Ns., M.Kes) (Sarida Surya Manurung, S.Kep., Ns., M.Kes)

CPL-Prodi (Capaian Pembelajaran Lulusan)


S11 Mahasiswa mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan
tindakan professional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggung jawabnya, dan hukum/peraturan perundangan
S12 Mahasiswa mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia.
Capaian P4 Mahasiswa mampu menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau
Pembelajaran berkelompok pada bidang keperawatan medikal bedah
P13 Mahasiswa mampu menguasai metode penelitian ilmiah
KK1 Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia;
KK2 Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi keperawatan medikal bedah sesuai dengan delegasi
KK16 Mahasiswa ampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat,
profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat;
KK18 Mahasiswa mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan medikal bedah pada klien dewasa
KU1 Mahasiswa mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara
dengan standar kompetensi kerja profesinya
KU12 Mahasiswa mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)


CPMK 1 Menjelaskan konsep teoritis medis pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal pada klien dewasa (P13, KU1, KU12, KK1)
CPMK 2 Menerapkan proses asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan
etis (P13, KU1,KU12, KK1)
CPMK 3 Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal
dan etis (P4, KU1, KK2, KK16)
CPMK 4 Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian (Evidance Based Nursing) kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem
muskuloskeletal (P4, P13, KK2, KK18)
CPMK 5 Melaksanakan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan muskuloskeletal pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis (S12, KU12, KK1)
CPMK 6 Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan muskuloskeletal pada klien dewasa sesuai dengan standard yang
berlaku dengan berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif (S12, P4, P13, KK18)
CPMK 7 Menjelaskan konsep teoritis medis pada kasus gangguan sistem integumen pada klien dewasa (P13, KU1, KU12, KK1)
CPMK 8 Menerapkan proses asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem integumen pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
(P13, KU1,KU12, KK1)
CPMK 9 Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem integumen pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan
etis (P4, KU1, KK2, KK16)
CPMK 10 Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian (Evidance Based Nursing) kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem integumen (P4,
P13, KK2, KK18)
CPMK 11 Melaksanakan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan integumen pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis (S12, KU12, KK1)
CPMK 12 Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan integumen pada klien dewasa sesuai dengan standard yang berlaku
dengan berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif (S12, P4, P13, KK18)
CPMK 13 Menjelaskan konsep teoritis medis pada kasus gangguan sistem persepsi sensori pada klien dewasa (P13, KU1, KU12, KK1)
CPMK 14 Menerapkan proses asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem persepsi sensori pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan
etis (P13, KU1,KU12, KK1)
CPMK 15 Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persepsi sensori pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal
dan etis (P4, KU1, KK2, KK16)
CPMK 16 Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian (Evidance Based Nursing) kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem persepsi
sensori (P4, P13, KK2, KK18)
CPMK 17 Melaksanakan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan persepsi sensori pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis (S12, KU12, KK1)
CPMK 18 Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan persepsi sensori pada klien dewasa sesuai dengan standard yang
berlaku dengan berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif (S12, P4, P13, KK18)
CPMK 19 Menjelaskan konsep teoritis medis pada kasus gangguan sistem persarafan pada klien dewasa (P13, KU1, KU12, KK1)
CPMK 20 Menerapkan proses asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
(P13, KU1,KU12, KK1)
CPMK 21 Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan
etis (P4, KU1, KK2, KK16)
CPMK 22 Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian (Evidance Based Nursing) kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem persarafan (P4,
P13, KK2, KK18)
CPMK 23 Melaksanakan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan persarafan pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis (S12, KU12, KK1)
CPMK 24 Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, sistem persepsi sensori, sistem integumen dan sistem
persarafan pada klien dewasa (S11, S12, KK2)
CPMK 25 Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan persarafan pada klien dewasa sesuai dengan standard yang berlaku
dengan berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif (S12, P4, P13, KK18)

Deskripsi Bahan Fokus mata ajar ini adalah pada pemenuhan kebutuhan klien dewasa dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan.
Kajian & Pokok Pemberian asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan berdasarkan proses keperawatan
Bahasan dengan mengaplikasikan ilmu biomedik seperti biologi, biokimia, anatomi, fisiologi, patofisiologi, ilmu keperawatan medikal bedah, ilmu penyakit dalam,
farmakologi, nutrisi, bedah dan rehabilitasi. Gangguan sistem tersebut meliputi gangguan peradangan, kelainan degeneratif, keganasan dan trauma, yang
termasuk dalam 10 kasus terbesar baik lokal, regional, nasional dan internasional. Lingkup bahasan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi asuhan
terhadap klien. Intervensi keperawatan meliputi terapi modalitas keperawatan pada berbagai kondisi termasuk terapi komplementer. Proses pembelajaran
dilakukan melalui kuliah pakar, Belajar Berdasarkan Masalah (BDM), dan praktik laboratorium.
Bahan Kajian/ 1. Anatomi, fisiologi, kimia, fisika, dan biokimia terkait sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan (CPMK 2)
materi 2. Tanda dan gejala, patofisiologi, farmakologi, dan terapi diet pada gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan (CPMK 2)
pembelajaran 3. Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan, intervensi serta rasional) secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual
dan fokus pengkajian pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan dengan memperhatikan aspek legal etis
(CPMK 3)
4. Pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan dengan memperhatikan aspek legal etis
(CPMK 4)
5. Integrasi hasil-hasil penelitian (Evidance Based Nursing) yang sudah publish kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem
muskuloskeletal (Fraktur), integumen (Combustio), persepsi sensori (Otitis Media Akut, Glaukoma, Katarak) dan persarafan (Stroke, Head injury) (CPMK
5)
6. Manajemen asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawtan, intervensi, implementasi, dan evaluasi) pada kasus dengan gangguan
sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis (CPMK 6)
7. Fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan pada klien dewasa (CPMK 7)
8. Intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan pada klien dewasa sesuai dengan
standar yang berlaku (CPMK 8)

Peta Kompetensi Capaian Pembelajaran Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III (KMB III)
1. Menjelaskan konsep teoritis medis pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal pada klien dewasa (P13, KU1, KU12, KK1)
2. Menguraikan proses asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
(P12, KU1, KU12, KK2)
3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan
etis (P4, KU1, KK2, KK16)
4. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem muskuloskeletal (P4, KK2, KK18)
5. Melaksanakan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis (S12, KU12, KK1)
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal pada klien dewasa sesuai dengan standard yang
berlaku dengan berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif (S12, P4, P13, KK18)
7. Menjelaskan konsep teoritis medis pada kasus gangguan sistem integumen pada klien dewasa (P13, KU1, KU12, KK1)
8. Menguraikan proses asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem integumen pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis (P12,
KU1, KU12, KK2)
9. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem integumen pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis (P4,
KU1, KK2, KK16)
10. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem integumen (P4, KK2, KK18)
11. Melaksanakan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem integumen pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis (S12, KU12, KK1)
12. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem integumen pada klien dewasa sesuai dengan standard yang berlaku
dengan berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif (S12, P4, P13, KK18)
13. Menjelaskan konsep teoritis medis pada kasus gangguan sistem persepsi sensori pada klien dewasa (P13, KU1, KU12, KK1)
14. Menguraikan proses asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem persepsi sensori pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis
(P12, KU1, KU12, KK2)
15. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persepsi sensori pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan
etis (P4, KU1, KK2, KK16)
16. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem persepsi sensori (P4, KK2, KK18)
17. Melaksanakan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem persepsi sensori pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis (S12, KU12, KK1)
18. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem persepsi sensori pada klien dewasa sesuai dengan standard yang
berlaku dengan berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif (S12, P4, P13, KK18)
19. Menjelaskan konsep teoritis medis pada kasus gangguan sistem persarafan pada klien dewasa (P13, KU1, KU12, KK1)
20. Menguraikan proses asuhan keperawatan pada kasus gangguan sistem persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis (P12,
KU1, KU12, KK2)
21. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persarafan pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis (P4,
KU1, KK2, KK16)
22. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan dalam mengatasi masalah sistem persarafan (P4, KK2, KK18)
23. Melaksanakan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan sistem persarafan pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis (S12, KU12, KK1)
24. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan system muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi sensori dan sistem persarafan
pada klien dewasa (S11, S12, KK2)
25. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem persarafan pada klien dewasa sesuai dengan standard yang berlaku
dengan berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif (S12, P4, P13, KK18)

Evaluasi Akhir Semester /UAS (Minggu ke-8)

13. Mampu melaksanakan fungsi advokasi dan komunikasi pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi
sensori dan sistem persarafan pada klien dewasa (Mg 7T)

12. Mampu melakukan pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persarafan dengan memperhatikan aspek legal etis (Mg 7 T)

11. Mampu menguraikan asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawtan, intervensi serta rasional) secara komprehensif meliputi bio-
psiko-sosio-spiritual dan fokus pengkajian pada kasus gangguan sistem persarafan (Mg 7 T)
10. Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, kimia, fisika, dan biokimia terkait sistem persarafan (Mg 6 T)

9. Mampu melakukan pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem persepsi sensori dengan memperhatikan aspek legal etis (Mg 6 T)

8. Mampu menguraikan asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawtan, intervensi serta rasional) secara komprehensif meliputi bio-
psiko-sosio-spiritual dan fokus pengkajian pada kasus gangguan sistem persepsi sensori (Mg 6 T)

7. Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, kimia, fisika, dan biokimia terkait sistem persepsi sensori (Mg 5 T)

6. Mampu melakukan pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem integumen dengan memperhatikan aspek legal etis (Mg 5 T)

Evaluasi Tengah Semester /UTS (Minggu ke-4)

5. Mampu menguraikan asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawtan, intervensi serta rasional) secara komprehensif meliputi bio-
psiko-sosio-spiritual dan fokus pengkajian pada kasus gangguan sistem integumen (Mg 3 T)

4. Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, kimia, fisika, dan biokimia terkait sistem integumen (Mg 2 T)
3. Mampu melakukan pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem muskuloskeletal dengan memperhatikan aspek legal etis (Mg 2 T)

2. Mampu menguraikan asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, diagnosis keperawtan, intervensi serta rasional) secara komprehensif
meliputi bio-psiko-sosio-spiritual dan fokus pengkajian pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal (Mg 1 T)

1. Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, kimia, fisika, dan biokimia terkait sistem muskuloskeletal (Mg 1T)

Daftar Referensi Utama

1. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2017). Standar Diagnosis Kepeawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator Diagnosis. Edisi 1.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Indonesai PPNI.
2. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Indonesa PPNI.
3. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan Keperawatan.Edisi 1.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Indonesia PPNI.
4. Wilkinson, J.M., & Ahern, N.R. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Edisi Bahasa Indonesia 11. Jakarta: EGC.

Pendukung
1. Barber, B., & Robertson, D. (2012). Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland Bain Ltd, Glasgow.
2. Dudek, S.G. (2013). Nutrition Essentials for Nursing Practice, 7th. Lippincott: William Wilkins.
3. Hidayah, N., & Nisak, R. (2018). Terapi Komplementer untuk Mahasiswa Keperawatan (Evidence Based Practice). Yogyakarta: Samudra Biru.
4. Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Maas, M.L., & Swanson, S. (2011). NOC and NIC Linkages to NANDA-I and Clinical
Conditions: Supporting Critical Reasoning and Quality Care, 3e. Philladelphia: Mosby Elsevier.
5. Lewis, S.L., Dirksen, S.R., Heitkemper, M.M., Bucher, L., & Harding, M.M. (2014). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical
Problems. Canada: Elsevier.
5. Lynn, P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health.
6. Madara, B., & Denino, V.P. (2008). Pathophysiology; Quick Look Nursing, 2nd ed. Jones and Barklet Publisher, Sudbury.
7. Mc Cance, K.L., & Huethe, S.E. (2013). Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults and Children, 7e. Elsevier.
8. Rosyidi, K. (2013). Prosedur Praktik Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.
9. Silverthorn, D.U. (2012). Human Physiology: An Integrated Approach (6th Edition).
10. Skidmore-Roth, L. (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference. Toronto: Mosby.

Software Hadware
 OS : MS Windows  Noteboox pc
Media  MS Office Power Point  Lcd Projector
Pembelajaran  MS Windows Media Player  White Board
 Internet Explorer / Google Chrome / Firefox  Peralatan laboratorium

Dosen 1. Eka Nugraha Naibaho, S.Kep., Ns., M.Kep (ENN)


2. Ratna Dewi, S.Kep., Ns., M.Kep (RD)
3. Nixson Manurung, S.Kep., Ns., M.Kep
4. Dr. Qodri Tanung Sp. An
5. Dr. Christina Sp.KK

Assessment/ 1. Penugasan
Penilaian a. Tugas Terstruktur (10%)
b. Tugas Mandiri (10%)
2. Skill lab (Simulasi/Redemonstrasi) (20%)
3. UTS (%)
4. UAS (40%)

Prasyarat Mata Ilmu Keperawatan Dasar, Biomedik, Keperawatan Medikal Bedah I dan II.
Kuliah
Keterangan:
T : Teori
P : Praktik
Penilaian
Pengalaman Belajar
Kemampuan Materi Pokok (Bahan Bentuk Pembelajaran
Hari/ Estimasi Dosen
No. Pert ke Akhir yang Kajian – Sub Bahan (Metode Dan Aktivitas Kriteria dan Bobot
Tanggal Waktu Indikator Pengampu
Diharapkan Kajian) Pengalaman Belajar) Aktivitas Dosen Mahasiswa dan bentuk %
Tagihan Mahasiswa
I Senin, Mahasiswa 1. Struktur dan fungsi Bentuk:  Dosen menjelaskan  Menyimak dan Kriteria:  Skor jawaban 6% Dr. Qodri
1 Teori 13 Sept mampu dari sistem Kuliah profil lulusan, memahami Rubrik yang tepat
2021 menjelaskan muskuloskeletal CPL, CPMK, penjelasan umum Analitik untuk pre test
struktur dan metode yang dan post test
fungsi sistem 2. Konsep medis pada pembelajaran, disampaikan oleh
muskuloskeletal kasus dengan Metode: TM: tagihan tugas, dosen Bentuk Test:
serta konsep 1. Mini lecture (2x50)’ kriteria bentuk  Memahami  Jumlah
gangguan sistem jawaban
teoritis medis penilaian dan penjelasan
pada kasus muskuloskeletal: 2. Discovery learning TT : evaluasi penilaian. tentang Struktur yang tepat
untuk pre
gangguan sistem Fraktur (2x60)’  Dosen menjelaskan dan fungsi dari
muskuloskeletal test dan
kontrak sistem post test
pada klien perkuliahan (Beban muskuloskeletal
dewasa (C2) SKS dan jadwal
perkuliahan)
 Dosen membagi
mahasiswa menjadi
4 kelompok
 Dosen menjelaskan
terkait tugas
kegiatan mandiri
untuk menjawab
soal pre test dan
post test dengan
memberikan
umpan balik sesuai
dengan teori dan
konsep.
 Dosen menjelaskan
3. Self directed KM : materi tentang
learning (2x60)’ struktur dan fungsi
dari sistem
muskuloskeletal

2 2 Selasa, 3. Kosep medis pada Bentuk:  Dosen menjelaskan  Menyimak dan Kriteria:  Skor jawaban 6% Dr. Qodri
Teori 14 Sept kasus dengan Kuliah profil lulusan, memahami Rubrik yang tepat
2021 gangguan sistem CPL, CPMK, penjelasan umum Analitik untuk pre test
muskuloskeletal metode yang dan post test
pembelajaran, disampaikan oleh
yang disebabkan Metode: TM: Bentuk Test:
tagihan tugas, dosen
gangguan imun: 1. Mini lecture (2x50)’ kriteria bentuk  Memahami  Jumlah
Lupus penilaian dan penjelasan jawaban
Rhematoid Arthritis 2. Discovery TT : evaluasi penilaian. tentang konsep yang tepat
untuk pre
Osteoporosis learning (2x60)’  Dosen membagi medis pada kasus
test dan
Osteoartritis mahasiswa menjadi dengan gangguan post test
4 kelompok sistem
 Dosen menjelaskan muskuloskeletal
terkait tugas
kegiatan mandiri
untuk menjawab
soal pre test dan
post test dengan
memberikan
umpan balik sesuai
dengan teori dan
konsep.
 Dosen menjelaskan
3. Self directed KM : materi tentang
learning (2x60)’ konsep medis pada
kasus dengan
gangguan sistem
muskuloskeletal.

3 3 Rabu, Mahasiswa 1. Asuhan keperawatan Bentuk:  Dosen menjelaskan  Menyimak dan Kriteria:  Skor jawaban 7% ENN
Teori 15 Sept mampu pada gangguan sistem Kuliah profil lulusan, memahami Rubrik yang tepat
2021 menguraikan muskuloskeletal CPL, CPMK, penjelasan umum Analitik untuk pre test
proses asuhan secara komprehensif metode yang dan post test
keperawatan meliputi bio-psiko- pembelajaran, disampaikan oleh
pada kasus Metode: TM: tagihan tugas, dosen Bentuk Test:
sosio-spiritual:
gangguan sistem 1. Mini lecture (2x50)’ kriteria bentuk  Memahami  Jumlah
muskuloskeletal 1) Pengkajian penilaian dan jawaban
penjelasan
pada klien keperawatan 2. Cooperative TT : evaluasi penilaian. tentang materi yang tepat
dewasa dengan 2) Analisa data & learning (2x60)’  Dosen membagi tentang Asuhan untuk pre
memperhatikan keperawatan pada test dan
diagnosis mahasiswa menjadi
post test
aspek legal dan keperawatan 4 kelompok gangguan sistem
etis (C2) 3) Intervensi  Dosen menjelaskan muskuloskeletal
keperawatan dan terkait tugas
kegiatan mandiri
rasional
untuk menjawab
2. Fokus pengkajian soal pre test dan
terkait sistem post test dengan
muskuloskeletal memberikan
umpan balik sesuai
dengan teori dan
konsep.
 Dosen menjelaskan
3. Self directed KM : materi tentang
learning (2x60)’ Asuhan keperawatan
pada gangguan
sistem
muskuloskeletal

4 1 Senin, Mahasiswa 1. Praktik pendidikan Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 6% ENN
Praktik 27 Sept mampu kesehatan pada Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 melakukan masalah gangguan kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria
simulasi sistem Metode:  Dosen  Menyusun Satuan grading  Ketepatan da
pendidikan Simulasi (lab skill) menunjukkan dan Acara kerapian SAP,
muskuloskeletal Bentuk Non
kesehatan menjelaskan cara Penyuluhan leaflet, poster,
penyusunan Satuan (SAP), leaflet, Test: dan video
dengan kasus 2. Pencegahan primer, Acara Penyuluhan poster, dan video  Komuni edukasi
gangguan sekunder, dan tersier kasi
(SAP), leaflet, edukasi pada 10
sistem
muskuloskeletal pada masalah poster, dan video kasus penyakit  Penampi
pada klien gangguan sistem edukasi terbesar lan
dewasa dengan muskuloskeletal  Dosen memberikan gangguan sistem  SAP,
memperhatikan kesempatan kepada muskuloskeletal leaflet,
aspek legal dan kelompok 1 untuk  Mempraktikkan poster, dan
3. Persiapan,
etis (A2, P2) mempraktikkan pemberian video
pelaksanaan, dan pendidikan pendidikan edukasi
paska pemeriksaan kesehatan dan kesehatan terkait
diagnostik dan berdiskusi terkait masalah,
laboratorium pada masalah, pencegahan  Ketepatan
masalah gangguan pencegahan primer, primer, sekunder, mempraktikkan
sekunder, tersier, tersier, dan pemberian
sistem
dan pemeriksaan pemeriksaan pendidikan
muskuloskeletal diagnostik pada diagnostik pada kesehatan dan
setiap 10 kasus setiap 10 kasus pembuatan video
penyakit gangguan penyakit edukasi pada 10
sistem gangguan sistem kasus penyakit
muskuloskeletal muskuloskeletal terbesar
dengan media gangguan sistem
LCD, leaflet, dan muskuloskeletal
poster dan mbuat
satu video
edukasi durasi 15
menit
5 2 Selasa, Mahasiswa 1. Hasil-hasil penelitian Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 7% ENN
Praktik 28 Sept mampu tentang Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 mengintegrasika penatalaksanaan kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria
n hasil-hasil grading
gangguan sistem
penelitian Metode:
muskuloskeletal
kedalam asuhan Simulasi  Dosen Tugas 1: Bentuk Non  Ketepatan
keperawatan 2. Trend dan issue mengarahkan  Mencari dan Test: analisa jurnal
dalam mengatasi terkait gangguan kelompok 1 membuat  Artikel dan yang menjadi
masalah sistem sistem mencari jurnal dan pembahasan telaah EBP yang
muskuloskeletal muskuloskeletal membuat jurnal terindeks jurnal sesuai dengan
(A3, P3) 3. Evidence based pembahasan jurnal yang 5 tahun terindeks 5 kasus penyakit
terindeks 5 tahun terakhir (EBP) tahun pada gangguan
practice (EBP)
terakhir yang yang sesuai di terakhir sistem
dalam EBP dan muskuloskeletal
sesuai dengan dengan penyakit
penatalaksanaan kasus penyakit pada gangguan terkait 10  Kerapian dan
kasus gangguan pada gangguan sistem kasus ketepatan
sistem system muskuloskeletal penyakit sistematika
muskuloskeletal muskuloskeletal (kelompok 1) terbesar di penulisan telaah
 Kelompok 1 gangguan dan
 Dosen memberikan mempresentasikan sistem pembahasan
kesempatan kepada pembahasan dan muskulosk jurnal
kelompok 1 untuk mempraktikkan eletal  Penampilan dan
menyampaikan jurnal terindeks  Persentasi keaktifan saat
tugas, berdiskusi yang 5 tahun  Komunikas presentasi dan
dan melakukan terakhir (EBP) i dan diskusi
EBP terkait hasil yang sesuai penampila kelompok dan
penelitian yang dengan kasus n ketepatan
menjadi trend issue penyakit pada melakukan EBP
untuk gangguan sistem
penatalaksanaan muskuloskeletal
tindakan
keperawatan pada
kasus penyakit di
ganggan sistem
muskuloskeletal
6 3 Rabu, Mahasiswa 1. Clinical pathway Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 5% ENN
Praktik 29 Sept mampu atau Web of Caution Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 melaksanakan (WOC) dari tiga kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria
simulasi grading
kasus penyakit
pengelolaan Metode:  Dosen memberikan  Berdiskusi dan
asuhan terbesar di gangguan Simulasi tiga soal kasus membahas askep Bentuk Non
keperawatan sistem penyakit terbesar di (pengkajian, Test:  Ketepatan
pada sekelompok muskuloskeletal gangguan sistem diagnosa,  Persentasi analisa
klien dengan 2. Manajemen asuhan muskuloskeletal intervensi,  Komunikas manajemen
gangguan sistem keperawatan pada kepada kelompok implementasi, i dan asuhan
muskuloskeletal tiga kasus penyakit satu untuk dan evaluasi) dari penampila keperawatan
pada klien dilakukan setiap tiga kasus n (pengkajian,
terbesar di gangguan
dewasa dengan pengelolaan askep penyakit  Clinical diagnosa,
memperhatikan sistem (pengkajian, intervensi,
gangguan sistem pathway
aspek legal dan muskuloskeletal diagnosa, muskuloskeletal atau Web implementasi,
etis (A3, P3) secara komprehensif intervensi, serta membuat of Caution dan evaluasi)
meliputi bio-psiko- implementasi, dan clinical pathway (WOC) pada tiga kasus
sosio-spiritual: evaluasi) serta atau Web of sampai penyakit
1) Pengkajian mengarahkan Caution (WOC) timbulnya gangguan
keperawatan rancangan clinical sampai timbulnya masalah sistem
pathway atau Web masalah keperawata muskuloskeletal
2) Analisa data &
of Caution (WOC) keperawatan dari n dari 3  Ketepatan
diagnosis sampai timbulnya 3 kasus penyakit kasus pembuatan
keperawatan masalah tersebut penyakit clinical
3) Intervensi keperawatan dari 3 (kelompok 1) tersebut pathway atau
keperawatan dan kasus penyakit  Video Web of Caution
rasional tersebut tindakan (WOC) sampai
4) Implementasi  Dosen memberikan keperawata timbulnya
kesempatan kepada n masalah
keperawatan
kelompok 1 untuk keperawatan
5) Evaluasi asuhan mempraktikkan dari 3 kasus
keperawatan pengelolaan askep penyakit
(pengkajian, tersebut
diagnosa,  Ketepatan
intervensi, melakukan dan
implementasi, dan kreativitas
evaluasi) pembuatan
video tindakan
keperawatan
pada prioritas
diagnosis
keperawatan
yang ditemukan
pada kasus dan
harus
berdasarkan
EBP yang
sesuai
7 4-5 Senin, Mahasiswa Tindakan keperawatan Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 8% ENN
Praktik 04 Okt mampu pada sistem Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 mendemonstrasi muskuloskeletal: kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria
kan intervensi
1. Praktikum prosedur Metode:  Dosen grading
keperawatan Simulasi (lab skill) menunjukkan cara  Memperhatikan  Ketepatan
pembidaian
pada kasus 2. Praktikum prosedur melakukan dan memahami menjelaskan
dengan gangguan perawatan luka pembidaian, cara melakukan Bentuk Non dan mempraktik
sistem 3. Praktikum prosedur perawatan luka, pembidaian, Test: kan
muskuloskeletal
ROM
ROM perawatan luka,  Komuni pembidaian,
pada klien  Dosen ROM kasi perawatan luka,
dewasa sesuai memberikan  Penampi ROM
dengan standar kesempatan lan
yang berlaku kepada setiap  Mempraktikkan  Leaflet
dengan berfikir mahasiswa untuk pembidaian,
kreatif dan mempraktikkan perawatan luka,
inovatif sehingga pembidaian, ROM
menghasilkan perawatan luka,
pelayanan yang ROM
efisien dan  Dosen
efektif (A2, P2) mengarahkan
kelompok untuk  Ketepatan dan
membuat cara kerapian dalam
kerja pembidaian, membuat leaflet
perawatan luka,
ROM dalam
leaflet

8 4 Senin, Mahasiswa 1. Struktur dan fungsi Bentuk:  Dosen menjelaskan  Menyimak dan Kriteria:  Skor jawaban 6% Dr.
Teori 20 Sept mampu dari sistem Kuliah profil lulusan, memahami Rubrik yang tepat Cristine
2021 menjelaskan integumen CPL, CPMK, penjelasan umum Analitik untuk pre test
struktur dan metode yang dan post test
fungsi sistem 2. Konsep medis pada Metode: TM: pembelajaran, disampaikan oleh
integumen serta kasus penyakit 1. Mini lecture (2x50)’ tagihan tugas, dosen Bentuk Test:
konsep teoritis dengan gangguan kriteria bentuk  Memahami  Jumlah
medis pada kasus sistem integumen: TT : penilaian dan penjelasan jawaban
gangguan sistem 2. Discovery (2x60)’ evaluasi penilaian. tentang materi yang tepat
1) Sindrom Steven
untuk pre
integumen pada Jhonson learning  Dosen membagi tentang Struktur
klien dewasa test dan
2) Luka Bakar mahasiswa menjadi dan fungsi dari post test
(C2) 4 kelompok sistem integumen
 Dosen menjelaskan
terkait tugas
kegiatan mandiri
untuk menjawab
soal pre test dan
post test dengan
memberikan
umpan balik sesuai
dengan teori dan
konsep.
3. Self directed KM :  Dosen menjelaskan
learning (2x60)’ materi tentang
Struktur dan fungsi
dari sistem
integumen

9 5 Selasa, 3. Konsep medis pada Bentuk:  Dosen menjelaskan  Menyimak dan Kriteria:  Skor jawaban 6% Dr.
Teori 21 Sept kasus penyakit dengan Kuliah profil lulusan, memahami Rubrik yang tepat Cristine
2021 gangguan sistem CPL, CPMK, penjelasan umum Analitik untuk pre test
integumen: metode yang dan post test
Metode: TM: pembelajaran, disampaikan oleh
3) Herpes Zoster 1. Mini lecture (2x50)’ Bentuk Test:
tagihan tugas, dosen
4) Ulkus Dekubitus kriteria bentuk  Memahami  Jumlah
TT : penilaian dan penjelasan jawaban
2. Discovery (2x60)’ evaluasi penilaian. tentang konsep yang tepat
untuk pre
learning  Dosen membagi medis pada kasus
test dan
mahasiswa menjadi penyakit dengan post test
4 kelompok sistem integumen
 Dosen menjelaskan
terkait tugas
kegiatan mandiri
untuk menjawab
soal pre test dan
post test dengan
memberikan
umpan balik sesuai
dengan teori dan
konsep.
3. Self directed KM :  Dosen menjelaskan
learning (2x60)’ materi tentang
konsep medis pada
kasus penyakit
dengan sistem
integumen

10 6-7 Rabu, Mahasiswa 1. Asuhan keperawatan Bentuk:  Dosen menjelaskan  Menyimak dan Kriteria:  Skor jawaban 7% RD
Teori 22 Sept mampu pada gangguan Kuliah profil lulusan, memahami Rubrik yang tepat
2021 menguraikan sistem integumen CPL, CPMK, penjelasan umum Analitik untuk pre test
proses asuhan metode yang dan post test
secara komprehensif
keperawatan pembelajaran, disampaikan oleh
pada kasus meliputi bio-psiko- Metode: TM: Bentuk Test:
tagihan tugas, dosen
gangguan sistem sosio-spiritual: 1. Mini lecture (2x50)’ kriteria bentuk  Memahami  Jumlah
integumen pada 1) Pengkajian penilaian dan penjelasan jawaban
klien dewasa keperawatan 2. Cooperative TT : evaluasi penilaian. tentang konsep yang tepat
untuk pre
dengan 2) Analisa data dan learning (2x60)’  Dosen membagi medis pada kasus
memperhatikan test dan
diagnosis mahasiswa menjadi penyakit dengan post test
aspek legal dan 4 kelompok sistem integumen
keperawatan
etis (C2)  Dosen menjelaskan
3) Intervensi
terkait tugas
keperawatan dan kegiatan mandiri
rasional untuk menjawab
2. Fokus pengkajian soal pre test dan
terkait terkait sistem post test dengan
integumen memberikan
umpan balik sesuai
dengan teori dan
konsep.
 Dosen menjelaskan
1. Self directed KM : materi tentang
learning (2x60)’ konsep medis pada
kasus penyakit
dengan sistem
integumen
11 Ujian Tengah Semester (UTS)
12 6-7 Selasa, Mahasiswa 1. Praktik pendidikan Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 6% RD
Praktik 05 Okt mampu kesehatan pada Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 melakukan masalah gangguan kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria  Ketepatan dan
simulasi
sistem integumen Metode:  Dosen  Menyusun Satuan grading kerapian SAP,
pendidikan Simulasi (lab skill) menunjukkan dan Acara leaflet, poster,
kesehatan menjelaskan cara Penyuluhan Bentuk Non dan video
dengan kasus 2. Pencegahan primer, penyusunan Satuan (SAP), leaflet, Test: edukasi
gangguan sistem sekunder, dan tersier Acara Penyuluhan poster, dan video  Komuni
integumen pada pada masalah (SAP), leaflet, edukasi pada 10 kasi
klien dewasa gangguan sistem poster, dan video kasus penyakit  Penampi
dengan integumen edukasi terbesar lan
memperhatikan  Dosen memberikan gangguan sistem  SAP,
aspek legal dan kesempatan kepada integumen leaflet,
3. Persiapan,
etis (A2, P2) kelompok 2 untuk  Mempraktikkan poster, dan  Ketepatan
pelaksanaan, dan mempraktikkan pemberian video mempraktikkan
paska pemeriksaan pendidikan pendidikan edukasi pemberian
diagnostik dan kesehatan dan kesehatan terkait pendidikan
laboratorium pada berdiskusi terkait masalah, kesehatan dan
masalah gangguan masalah, pencegahan pembuatan video
pencegahan primer, primer, sekunder, edukasi pada 10
sistem integumen
sekunder, tersier, tersier, dan kasus penyakit
dan pemeriksaan pemeriksaan terbesar
diagnostik pada diagnostik pada gangguan sistem
setiap 10 kasus setiap 10 kasus integumen
penyakit gangguan penyakit
sistem integumen gangguan sistem
integumen
dengan media
LCD, leaflet, dan
poster dan mbuat
satu video
edukasi durasi 15
menit
13 8 Rabu, Mahasiswa 1. Hasil-hasil penelitian Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 7% RD
Praktik 06 Okt mampu tentang Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 mengintegrasika penatalaksanaan kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria
n hasil-hasil gangguan sistem  Dosen  Mencari dan grading
penelitian integumen Metode: mengarahkan membuat
kedalam asuhan
2. Trend dan issue terkait
Simulasi kelompok 1 pembahasan Bentuk Non  Ketepatan
keperawatan mencari jurnal dan jurnal terindeks Test: analisa jurnal
gangguan sistem
dalam mengatasi membuat yang 5 tahun  Artikel dan yang menjadi
masalah sistem integumen pembahasan jurnal terakhir (EBP) telaah EBP yang
integumen (A3, 3. Evidence based terindeks 5 tahun yang sesuai di jurnal sesuai dengan
P3) practice (EBP) dalam terakhir yang dengan penyakit terindeks 5 kasus penyakit
penatalaksanaan kasus sesuai dengan pada gangguan tahun pada gangguan
gangguan sistem kasus penyakit sistem integumen terakhir sistem
pada gangguan (kelompok 1) EBP dan integumen
integumen
sistem integumen  Kelompok 1 terkait 10  Kerapian dan
 Dosen memberikan mempresentasikan kasus ketepatan
kesempatan kepada pembahasan dan penyakit sistematika
kelompok 1 untuk mempraktikkan terbesar di penulisan telaah
menyampaikan jurnal terindeks gangguan dan
tugas, berdiskusi yang 5 tahun sistem pembahasan
dan melakukan terakhir (EBP) integumen jurnal
EBP terkait hasil yang sesuai  Persentasi  Penampilan dan
penelitian yang dengan kasus  Komunikas keaktifan saat
menjadi trend issue penyakit pada i dan presentasi dan
untuk gangguan sistem penampila diskusi
penatalaksanaan integumen n kelompok dan
tindakan ketepatan
keperawatan pada melakukan EBP
kasus penyakit di
ganggan sistem
integumen
14 9 Senin, Mahasiswa 1. Clinical pathway atau Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 5% RD
Praktik 11 Okt mampu Web of Caution Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 melaksanakan (WOC) dari tiga kasus kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria
simulasi grading
penyakit terbesar di
pengelolaan Metode:  Dosen memberikan Tugas 1:
asuhan gangguan sistem Simulasi tiga soal kasus  Berdiskusi dan Bentuk Non
keperawatan integumen penyakit terbesar di membahas askep Test:  Ketepatan
pada sekelompok 2. Manajemen asuhan gangguan sistem (pengkajian,  Persentasi analisa
klien dengan keperawatan pada integumen kepada diagnosa,  Komunikas manajemen
gangguan sistem pada tiga kasus kelompok dua intervensi, i dan asuhan
integumen pada untuk dilakukan implementasi, penampila keperawatan
penyakit terbesar di
klien dewasa pengelolaan askep dan evaluasi) dari n (pengkajian,
gangguan sistem (pengkajian,
dengan setiap tiga kasus  Clinical diagnosa,
memperhatikan integumen secara diagnosa, intervensi,
penyakit pathway
aspek legal dan komprehensif meliputi intervensi, gangguan sistem atau Web implementasi,
etis (A3, P3) bio-psiko-sosio- implementasi, dan integumen serta of Caution dan evaluasi)
spiritual: evaluasi) serta membuat clinical (WOC) pada tiga kasus
1) Pengkajian mengarahkan pathway atau sampai penyakit
rancangan clinical Web of Caution timbulnya gangguan
keperawatan
pathway atau Web (WOC) sampai masalah sistem
2) Analisa data & of Caution (WOC) timbulnya keperawata integumen
diagnosis sampai timbulnya masalah  Ketepatan
n dari 3
keperawatan masalah keperawatan dari kasus pembuatan
3) Intervensi keperawatan dari 3 3 kasus penyakit penyakit clinical
keperawatan dan kasus penyakit tersebut tersebut pathway atau
rasional tersebut (kelompok 2)  Video Web of Caution
 Dosen tindakan (WOC) sampai
4) Implementasi
keperawatan
mengarahkan  Kelompok 2 keperawata timbulnya
pembuatan video mempraktikkan n masalah
5) Evaluasi asuhan pelaksanaan keperawatan
pengelolaan
keperawatan tindakan askep dari 3 kasus
keperawatan pada (pengkajian, penyakit
prioritas diagnosis diagnosa, tersebut
keperawatan yang intervensi,  Ketepatan
ditemukan pada implementasi, melakukan dan
kasus dan harus dan evaluasi) kreativitas
berdasarkan EBP  Kelompok 2 pembuatan
yang sesuai membuat satu video tindakan
video role play keperawatan
tentang pada prioritas
pelaksanaan diagnosis
tindakan keperawatan
keperawatan yang ditemukan
pada prioritas pada kasus dan
diagnosis harus
keperawatan berdasarkan
yang EBP yang
ditemukanpada sesuai
kasus dan harus
berdasarkan EBP
yang sesuai
15 10 Selasa, Mahasiswa Tindakan keperawatan Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 8% RD
Praktik 12 Okt mampu pada sistem integumen: Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 mendemonstrasi praktikum prosedur kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria
kan intervensi
perawatan luka  Dosen grading
keperawatan Metode: menunjukkan cara  Memperhatikan  Ketepatan
pada kasus Simulasi (lab skill) melakukan dan memahami menjelaskan
dengan gangguan perawatan luka cara melakukan Bentuk Non dan mempraktik
sistem integumen  Dosen memberikan perawatan luka Test: kan perawatan
pada klien kesempatan kepada  Komuni luka
dewasa sesuai setiap mahasiswa  Mempraktikkan kasi
dengan standar untuk perawatan luka  Penampi
yang berlaku mempraktikkan lan
dengan berfikir perawatan luka  Tabel
kreatif dan  Dosen penilaian
inovatif sehingga mengarahkan  Mahasiswa hasil
menghasilkan mahasiswa untuk membuat tabel perawatan  Ketepatan dan
pelayanan yang membuat tabel penilaian luka kerapian dalam
efisien dan penilaian hasil perawatan luka membuat tabel
efektif (A2, P2) perawatan luka penilaian
perawatan luka
16 8-9 Rabu, Mahasiswa 1. Struktur dan fungsi Bentuk:  Dosen menjelaskan  Menyimak dan Kriteria:  Skor jawaban 6% Dr. Qodri
Teori 13 Okt mampu dari sistem persepsi Kuliah profil lulusan, memahami Rubrik yang tepat
2021 menjelaskan sensori CPL, CPMK, penjelasan umum Analitik untuk pre test
struktur dan metode yang dan post test
fungsi sistem 2. Konsep medis pada pembelajaran, disampaikan oleh
persepsi sensori kasus penyakit Metode: TM: tagihan tugas, dosen Bentuk Test:
serta konsep 1. Mini lecture (2x50)’ kriteria bentuk  Memahami  Jumlah
dengan gangguan
teoritis medis penilaian dan penjelasan jawaban
pada kasus sistem persepsi 2. Discovery TT : yang tepat
evaluasi penilaian. tentang struktur
gangguan sistem sensori: learning (2x60)’  Dosen membagi dan fungsi dari untuk pre
persepsi sensori Glaukoma test dan
mahasiswa menjadi sistem persepsi post test
pada klien Otitis media 4 kelompok sensori
dewasa (C2) NPC  Dosen menjelaskan
Sinusitis terkait tugas
Mastoiditis kegiatan mandiri
untuk menjawab
soal pre test dan
post test dengan
memberikan
umpan balik sesuai
dengan teori dan
konsep.
 Dosen menjelaskan
3. Self directed KM : materi tentang
learning (2x60)’ struktur dan fungsi
dari sistem
persepsi sensori

17 10 Senin, Mahasiswa 1. Asuhan keperawatan Bentuk:  Dosen menjelaskan  Menyimak dan Kriteria:  Skor jawaban 7% NM
Teori 18 Okt mampu pada gangguan sistem Kuliah profil lulusan, memahami Rubrik yang tepat
2021 menguraikan persepsi sensori secara CPL, CPMK, penjelasan umum Analitik untuk pre test
proses asuhan metode yang dan post test
komprehensif meliputi
keperawatan pembelajaran, disampaikan oleh
pada kasus bio-psiko-sosio- Metode: TM: Bentuk Test:
tagihan tugas, dosen
gangguan sistem spiritual: 1. Mini lecture (2x50)’ kriteria bentuk  Memahami  Jumlah
persepsi sensori 1) Pengkajian penilaian dan penjelasan jawaban
pada klien keperawatan 2. Cooperative TT : evaluasi penilaian. tentang asuhan yang tepat
dewasa dengan 2) Analisa data dan learning (2x60)’  Dosen membagi keperawatan pada untuk pre
memperhatikan mahasiswa menjadi gangguan sistem test dan
diagnosis persepsi sensori post test
aspek legal dan 4 kelompok
keperawatan
etis (C2)  Dosen menjelaskan
3) Iintervensi dan terkait tugas
rasional kegiatan mandiri
2. Fokus pengakajian untuk menjawab
terkait sistem soal pre test dan
persepsi sensori post test dengan
memberikan
umpan balik sesuai
dengan teori dan
konsep.
3. Self directed KM :  Dosen menjelaskan
learning (2x60)’ materi tentang
asuhan keperawatan
pada gangguan
sistem persepsi
sensori

18 11 Selasa, Mahasiswa 1. Praktik pendidikan Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 6% NM


Praktik 26 Okt mampu kesehatan pada Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 melakukan masalah gangguan kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria
simulasi
sistem persepsi
Metode:  Dosen  Menyusun Satuan grading  Ketepatan dan
pendidikan Simulasi (lab skill) menunjukkan dan Acara kerapian SAP,
kesehatan sensori Bentuk Non
menjelaskan cara Penyuluhan leaflet, poster,
dengan kasus penyusunan Satuan (SAP), leaflet, Test: dan video
gangguan sistem 2. Pencegahan primer, Acara Penyuluhan poster, dan video  Komuni edukasi
persepsi sensori sekunder, dan tersier (SAP), leaflet, edukasi pada 10 kasi
pada klien pada masalah poster, dan video kasus penyakit  Penampi
dewasa dengan gangguan sistem edukasi terbesar lan
memperhatikan
persepsi sensori  Dosen memberikan gangguan sistem  SAP,
aspek legal dan kesempatan kepada persepsi sensori leaflet,
etis (A2, P2) kelompok 3 untuk  Mempraktikkan poster, dan  Ketepatan
3. Persiapan,
pelaksanaan, dan mempraktikkan pemberian video mempraktikkan
paska pemeriksaan pendidikan pendidikan edukasi pemberian
diagnostik dan kesehatan dan kesehatan terkait pendidikan
berdiskusi terkait masalah, kesehatan dan
laboratorium pada
masalah, pencegahan pembuatan video
masalah gangguan pencegahan primer, primer, sekunder, edukasi pada 10
sistem persepsi sekunder, tersier, tersier, dan kasus penyakit
sensori dan pemeriksaan pemeriksaan terbesar
diagnostik pada diagnostik pada gangguan sistem
setiap 10 kasus setiap 10 kasus persepsi sensori
penyakit gangguan penyakit
sistem persepsi gangguan sistem
sensori persepsi sensori
dengan media
LCD, leaflet, dan
poster dan mbuat
satu video
edukasi durasi 15
menit
19 12 Rabu, Mahasiswa 1. Hasil-hasil penelitian Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 7% NM
Praktik 27 Okt mampu tentang Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 mengintegrasika penatalaksanaan kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria
n hasil-hasil grading
gangguan sistem
penelitian Metode:  Mencari dan
persepsi sensori
kedalam asuhan Simulasi  Dosen membuat Bentuk Non  Ketepatan
keperawatan 2. Trend dan issue terkait mengarahkan pembahasan Test: analisa jurnal
dalam mengatasi gangguan sistem kelompok 1 jurnal terindeks  Artikel dan yang menjadi
masalah persepsi persepsi sensori mencari jurnal dan yang 5 tahun telaah EBP yang
sensori (A3, P3) 3. Evidence based membuat terakhir (EBP) jurnal sesuai dengan
practice (EBP) dalam pembahasan jurnal yang sesuai di terindeks 5 kasus penyakit
terindeks 5 tahun dengan penyakit tahun pada gangguan
penatalaksanaan kasus
terakhir yang pada gangguan terakhir sistem persepsi
gangguan sistem EBP dan sensori
sesuai dengan sistem persepsi
persepsi sensori kasus penyakit sensori (kelompok terkait 10  Kerapian dan
pada gangguan 1) kasus ketepatan
sistem persepsi  Kelompok 1 penyakit sistematika
sensori mempresentasikan terbesar di penulisan telaah
pembahasan dan gangguan dan
 Dosen memberikan mempraktikkan sistem pembahasan
kesempatan kepada jurnal terindeks persepsi jurnal
kelompok 1 untuk yang 5 tahun sensori  Penampilan dan
menyampaikan terakhir (EBP)  Persentasi keaktifan saat
tugas, berdiskusi yang sesuai  Komunikas presentasi dan
dan melakukan dengan kasus i dan diskusi
EBP terkait hasil penyakit pada penampila kelompok dan
penelitian yang gangguan sistem n ketepatan
menjadi trend issue persepsi sensori melakukan EBP
untuk
penatalaksanaan
tindakan
keperawatan pada
kasus penyakit di
ganggan sistem
persepsi sensori

20 13 Senin, Mahasiswa 1. Clinical pathway Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 5% NM


Praktik 01 Nov mampu atau Web of Caution Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 melaksanakan (WOC) dari tiga kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria
simulasi grading
kasus penyakit
pengelolaan Metode:  Dosen memberikan Tugas 1:
asuhan terbesar di gangguan Simulasi tiga soal kasus  Berdiskusi dan Bentuk Non
keperawatan sistem persepsi penyakit terbesar di membahas askep Test:  Ketepatan
pada sekelompok sensori Manajemen gangguan sistem (pengkajian,  Persentasi analisa
klien dengan asuhan keperawatan persepsi sensori diagnosa,  Komunikas manajemen
gangguan sistem pada pada tiga kasus kepada kelompok intervensi, i dan asuhan
persepsi sensori penyakit terbesar di dua untuk implementasi, penampila keperawatan
pada klien dilakukan dan evaluasi) dari n (pengkajian,
gangguan sistem pengelolaan askep
dewasa dengan setiap tiga kasus  Clinical diagnosa,
memperhatikan persepsi sensori (pengkajian, intervensi,
penyakit pathway
aspek legal dan secara komprehensif diagnosa, gangguan sistem atau Web implementasi,
etis (A3,P3) meliputi bio-psiko- intervensi, persepsi sensori of Caution dan evaluasi)
sosio-spiritual: implementasi, dan serta membuat (WOC) pada tiga kasus
1) Pengkajian evaluasi) serta clinical pathway sampai penyakit
keperawatan mengarahkan atau Web of timbulnya gangguan
2) Analisa data & rancangan clinical Caution (WOC) masalah sistem persepsi
pathway atau Web sampai timbulnya keperawata sensori
diagnosis
of Caution (WOC) masalah n dari 3  Ketepatan
keperawatan sampai timbulnya keperawatan dari kasus pembuatan
3) Intervensi masalah 3 kasus penyakit penyakit clinical
keperawatan dan keperawatan dari 3 tersebut tersebut pathway atau
rasional kasus penyakit (kelompok 3)  Video Web of Caution
4) Implementasi tersebut  Kelompok 3 tindakan (WOC) sampai
keperawatan mempraktikkan keperawata timbulnya
 Dosen memberikan pengelolaan n masalah
5) Evaluasi asuhan
kesempatan kepada askep keperawatan
keperawatan kelompok 3 untuk (pengkajian, dari 3 kasus
mempraktikkan diagnosa, penyakit
pengelolaan askep intervensi, tersebut
(pengkajian, implementasi,  Ketepatan
diagnosa, dan evaluasi) melakukan dan
intervensi, kreativitas
implementasi, dan pembuatan
evaluasi) video tindakan
 Dosen menanggapi keperawatan
dan menilai pada prioritas
mahasiswa saat  Kelompok 3 diagnosis
mempraktikkan membuat satu keperawatan
pengelolaan askep video role play yang ditemukan
dan clinical tentang pada kasus dan
pathway atau Web pelaksanaan harus
of Caution (WOC) tindakan berdasarkan
sampai timbulnya keperawatan EBP yang
masalah pada prioritas sesuai
keperawatan diagnosis
 Dosen keperawatan
mengarahkan yang
pembuatan video ditemukanpada
pelaksanaan kasus dan harus
tindakan berdasarkan EBP
keperawatan pada yang sesuai
prioritas diagnosis
keperawatan yang
ditemukan pada
kasus dan harus
berdasarkan EBP
yang sesuai

21 14 Selasa, Mahasiswa Tindakan keperawatan Bentuk: (2x170)  Dosen  Mendengarkan Kriteria: 8% ENN
Praktik 02 Nov mampu pada sistem persepsi Praktikum menit menyampaikan dan memahami Rubrik
2021 mendemonstrasi sensori: kontrak kuliah penjelasan dosen kriteria
kan intervensi
1. Pemberian obat tetes Metode:  Dosen  Memperhatikan grading
keperawatan Simulasi (lab skill) menunjukkan cara dan memahami
2. Pemasangan NGT
pada kasus melakukan cara melakukan Bentuk Non  Ketepatan
dengan gangguan pemberian obat tabel penilaian Test: menjelaskan
sistem persepsi tetes, pemasangan hasil pemberian  Komuni dan
sensori pada NGT obat tetes, kasi mempraktikka
klien dewas  Dosen memberikan pemasangan  Penampi n pemasangan,
sesuai dengan kesempatan kepada NGT lan tabel penilaian
standar yang setiap mahasiswa  Mempraktikkan  Tabel hasil
berlaku dengan untuk melakukan tabel penilaian penilaian pemberian
berfikir kreatif pemberian obat hasil pemberian hasil obat tetes,
dan inovatif tetes, pemasangan obat tetes, pemberian pemasangan
sehingga NGT pemasangan obat tetes, NGT
menghasilkan  Dosen NGT pemasang  Ketepatan dan
pelayanan yang mengarahkan  Mahasiswa an NGT kerapian dalam
efisien dan mahasiswa untuk membuat tabel membuat tabel
efektif (A2,P2) membuat tabel penilaian hasil penilaian hasil
penilaian hasil pemberian obat pemberian obat
pemberian obat tetes, tetes,
tetes, pemasangan pemasangan pemasangan
NGT NGT NGT

22 11-12 Selasa, Mahasiswa 1. Struktur dan fungsi Bentuk: TM:  Dosen menjelaskan  Menyimak dan Kriteria: Skor jawaban 6% Dr. Qodri
Teori 19 Okt mampu dari sistem Kuliah (2x50)’ profil lulusan, memahami Rubrik yang tepat
2021 menjelaskan persarafan CPL, CPMK, penjelasan umum Analitik untuk pre test
struktur dan TT : metode yang dan post test
fungsi sistem 2. Konsep medis pada (2x60)’ pembelajaran, disampaikan oleh
persarafan serta kasus dengan Metode: tagihan tugas, dosen Bentuk Test:
konsep teoritis gangguan sistem 1. Mini lecture kriteria bentuk  Memahami  Jumlah
medis pada kasus 2. Discovery penilaian dan penjelasan jawaban
gangguan sistem persarafan: learning evaluasi penilaian. yang tepat
tentang struktur
persarafan pada Stroke  Dosen membagi dan fungsi sistem untuk pre
klien dewasa test dan
Head injury mahasiswa menjadi persarafan
post test
(C2) Meningitis 4 kelompok
Ensefalitis  Dosen menjelaskan
terkait tugas
kegiatan mandiri
untuk menjawab
soal pre test dan
post test dengan
memberikan
umpan balik sesuai
dengan teori dan
konsep.
3. Self directed KM :  Dosen menjelaskan
learning (2x60)’ materi tentang
struktur dan fungsi
sistem persarafan

23 13 Rabu, Mahasiswa 1. Asuhan keperawatan Bentuk: TM:  Dosen menjelaskan  Menyimak dan Kriteria: Skor jawaban 7% ENN
Teori 20 Okt mampu pada gangguan Kuliah (2x50)’ profil lulusan, memahami Rubrik yang tepat
2021 menguraikan sistem persarafan CPL, CPMK, penjelasan umum Analitik untuk pre test
proses asuhan TT : metode yang dan post test
secara komprehensif
keperawatan (2x60)’ pembelajaran, disampaikan oleh
pada kasus meliputi bio-psiko- Metode: tagihan tugas, dosen Bentuk Test:
gangguan sistem sosio-spiritual: 1. Mini lecture kriteria bentuk Memahami  Jumlah
persarafan pada a) Pengkajian penilaian dan penjelasan jawaban
klien dewasa keperawatan 2. Cooperative evaluasi penilaian. tentang asuhan yang tepat
untuk pre
dengan b) Analisa data & learning  Dosen membagi keperawatan pada
test dan
memperhatikan diagnosis mahasiswa menjadi gangguan sistem
post test
aspek legal dan keperawatan 4 kelompok persarafan
etis (C2) c) Intervensi  Dosen menjelaskan secara
keperawatan dan terkait tugas komprehensif
rasional kegiatan mandiri
untuk menjawab
2. Fokus pengkajian
soal pre test dan
terkait sistem post test dengan
persarafan memberikan
umpan balik sesuai
dengan teori dan
konsep.
3. Self directed KM :  Dosen menjelaskan
learning (2x60)’ materi tentang
asuhan
keperawatan pada
gangguan sistem
persarafan secara
komprehensif

24 14 Senin, Mahasiswa 1. Peran dan fungsi Bentuk:  Dosen menjelaskan  Menyimak dan Kriteria: Skor jawaban 7% NM
Teori 25 Okt mampu perawat Kuliah profil lulusan, memahami Rubrik yang tepat
2021 melaksanakan 2. Fungsi advokasi CPL, CPMK, penjelasan umum Analitik untuk pre test
fungsi advokasi metode yang dan post test
pada kasus dengan
dan komunikasi Metode: TM: pembelajaran, disampaikan oleh
pada kasus gangguan sistem 1. Mini lecture (2x50)’ Bentuk Test:
tagihan tugas, dosen
dengan gangguan muskuloskeletal, kriteria bentuk Memahami  Jumlah
sistem integuman, persepsi 2. Discovery TT : penilaian dan penjelasan jawaban
muskuloskeletal, sensori dan learning (2x60)’ evaluasi penilaian. tentang peran yang tepat
untuk pre
integuman, persarafan pada  Dosen membagi dan fungsi
persepsi sensori test dan
klien dewasa mahasiswa menjadi perawat
post test
dan persarafan 4 kelompok
pada klien  Dosen menjelaskan
dewasa (C3) terkait tugas
kegiatan mandiri
untuk menjawab
soal pre test dan
post test dengan
memberikan
umpan balik sesuai
dengan teori dan
konsep.
3. Self directed KM :  Dosen menjelaskan
learning (2x60)’ materi tentang
peran dan fungsi
perawat

25 Ujian Akhir Semester (UAS)


RANCANGAN TUGAS
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A. 2019/2020

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III SKS : 4 (2T, 2P)


SEMESTER : V TUGAS KE : 1
MINGGU KE : 1, 5, 9, 13

1. TUJUAN TUGAS
Hardskill:
Mahasiswa diharapkan mampu menggambarkan gambar muskulo, jaringan kulit, organ
persepsi sensori, persarafan yang ada pada tubuh manusia serta menjelaskan kelainan-
kelainan yang bisa terjadi pada sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan
persarafan..
Softskill
Mahasiswa diharapkan mampu memahami gambar muskulo, jaringan kulit, organ persepsi
sensori, persarafan yang ada pada tubuh manusia serta menjelaskan kelainan-kelainan yang
bisa terjadi pada sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan.
2. URAIAN TUGAS
a. Objek Garapan
Analisa gambar gambar muskulo, jaringan kulit, organ persepsi sensori, persarafan yang
ada pada tubuh manusia serta menjelaskan kelainan-kelainan yang bisa terjadi pada
sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan.
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan
Mahasiswa menggambarkan muskulo, jaringan kulit, organ persepsi sensori, persarafan
yang ada pada tubuh manusia serta menjelaskan kelainan-kelainan yang bisa terjadi pada
sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan. Hasil tugas
dikumpulkan sebagai laporan individu.
c. Metode dan cara pengerjaan serta acuan yang digunakan
Penyelesaian tugas dibuat berdasarkan materi/bahan ajar yang telah disampaikan oleh
dosen pengampu mata kuliah dan literatur terkait dan terbaru dan dikerjakan secara
mandiri.
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Hasil studi disajikan dalam laporan bentuk gambar muskulo, jaringan kulit, organ
persepsi sensori, persarafan serta penjelasan kelainan-kelainan yang bisa terjadi pada
sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan laporan yang ditulis
tangan, dan dikumpulkan pada dosen pengampu mata kuliah.

3. KRITERIA PENILAIAN
a. Melakukan analisa gambar serta penjelasan kelainan-kelainan yang terjadi (65%)
b. Kerapian penulisan laporan (35%)
RANCANGAN TUGAS
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A. 2019/2020

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III SKS : 4 (2T, 2P)


SEMESTER : V TUGAS KE : 2
MINGGU KE : 1, 5, 9, 13

1. TUJUAN TUGAS
Hardskill:
Mahasiswa diharapkan mampu membuat bagan patofisiologi sampai timbulnya masalah
keperawatan pada 10 penyakit terbesar dari masing-masing gangguan sistem
muskuloskeletal (kelompok 1), sistem integumen (kelompok 2), sistem persepsi sensori
(kelompok 3), dan sistem persarafan (kelompok 4).
Softskill
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan berpikir kritis dalam menentukan bagan
patofisiologi dari 10 penyakit penyakit terbesar sampai menimbulkan masalah keperawatan
pada gangguan sistem muskuloskeletal (kelompok 1), sistem integumen (kelompok 2),
sistem persepsi sensori (kelompok 3), dan sistem persarafan (kelompok 4).
.
2. URAIAN TUGAS
a. Objek Garapan
Analisa patofisiologi 10 penyakit terbesar sampai timbulnya masalah keperawatan pada
gangguan sistem muskuloskeletal (kelompok 1), sistem integumen (kelompok 2), sistem
persepsi sensori (kelompok 3), dan sistem persarafan (kelompok 4).
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan
Mahasiswa membuat bagan patofisiologi 10 penyakit terbesar sesuai kasus gangguan
sistem muskuloskeletal yang diberikan oleh dosen, kemudian menganalisa bagan
patofisiologi sampai timbulnya masalah keperawatan. Hasil diskusi dipaparkan oleh
kelompok dan dikumpulkan sebagai laporan diskusi.
c. Metode dan cara pengerjaan serta acuan yang digunakan
Penyelesaian tugas dibuat berdasarkan materi/bahan ajar yang telah disampaikan oleh
dosen pengampu mata kuliah dan literatur terbaru, didiskusikan bersama teman
kelompok (1 kelompok terdiri dari 5-6 mahasiswa).
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Hasil studi disajikan dalam bentuk bagan patofisilogi 10 penyakit terbesar dari gangguan
sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan yang ditulis tangan
dan diketik, kemudian dikumpulkan pada dosen pengampu mata kuliah.

3. KRITERIA PENILAIAN
a. Membuat bagan patofisiologi penyakit sampai timbulnya masalah keperaatan pada
gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan (masing-
masing kelompok) dengan tepat (65%)
b. Kemampuan menyampaikan bagan patofisiologi penyakit dengan tepat (25%)
c. Kerapian penulisan bagan patofisiologi penyakit hasil diskusi (10%)
RANCANGAN TUGAS
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A. 2019/2020

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III SKS : 4 (2T, 2P)


SEMESTER : V TUGAS KE : 1
MINGGU KE : 2, 6, 10, 14

1. TUJUAN TUGAS
Hardskill:
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan analisa kasus gangguan sistem muskuloskeletal
(kelompok 1), integumen (kelompok 2), persepsi sensori (kelompok 3), persarafan
(kelompok 4) dan mendokumentasikan proses keperawatan medikal bedah sesuai kasus yang
diberikan (meliputi pengkajian, penentuan diagnosa dan intervensi keperawatan serta
rasional) dan membentuk format pengkajian sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi
sensori dan persarafan.
Softskill
Mahasiswa diharapkan mampu memahami proses/asuhan keperawatan medikal bedah dan
berpikir kritis dalam menangani kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen,
persepsi sensori dan persarafan dan membentuk format pengkajian dalam konteks asuhan
keperawatan

2. URAIAN TUGAS
a. Objek Garapan
Analisa tahap asuhan keperawatan pada contoh kasus pasien dengan gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan.
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan
Mahasiswa menuliskan 10 penyakit terbesr dari hasil pencarian, kemudian menganalisa
tahap asuhan keperawatan pada kasus tersebut, serta mendokumentasikannya meliputi:
pengkajian, perumusan diagnosa dan intervensi keperawatan serta rasional pada kasus
yang ada dan membentuk format pengkajian. Hasil diskusi dipaparkan oleh kelompok
dan dikumpulkan sebagai laporan diskusi.
c. Metode dan cara pengerjaan serta acuan yang digunakan
Penyelesaian tugas dibuat berdasarkan materi/bahan ajar yang telah disampaikan oleh
dosen pengampu mata kuliah dan litratur terbaru didiskusikan bersama teman kelompok
(1 kelompok terdiri dari 5-6 mahasiswa).
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Hasil studi disajikan dalam bentuk makalah lengkap (cover, kata pengantar, daftar isi,
bab 1 Pendahuluan, bab 2 Tinjauan Pustaka, bab 3 Tinjauan kasus, bab 4 penutup, format
pengkajian masing-masing sistem, dan daftar pustaka), dengan sumber minimal 1 buku
dan 1 artikel penelitian. Makalah ditulis dengan huruf arial ukuran 11, spasi 1,15, serta
dibuat point penjelasan dalam bentuk ppt untuk dipresentasikan.

3. KRITERIA PENILAIAN
a. Melakukan analisa pengkajian kasus keperawatan dan membentuk format pengkajian
masing-masing sistem dengan tepat (40%)
b. Menentukan diagnosa keperawatan dan prioritasnya dengan tepat (25%)
c. Menentukan intervensi keperawatan dengan tepat (25%)
d. Kerapian penulisan laporan hasil diskusi (10%)
RANCANGAN TUGAS
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A. 2019/2020

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II SKS : 4 (2T, 2P)


SEMESTER : IV TUGAS KE : 1
MINGGU KE : 1, 4, 7, 13

1. TUJUAN TUGAS
Hardskill:
Mahasiswa diharapkan mampu menciptakan suatu karya sebagai wujud aplikasi edukasi
tentang masalah penyakit, upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada gangguan
sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori, persarafan.
Softskill
Mahasiswa diharapkan mampu menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP), leaflet, poster,
dan video edukasi dengan kalimat dan gambar yang menarik dan dapat dipahami oleh orang
lain terutama orang awam medis tentang masalah penyakit, upaya pencegahan primer,
sekunder, dan tersier pada gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori,
persarafan.

2. URAIAN TUGAS
a. Objek Garapan
Pembuatan SAP, leaflet, poster, dan video kesehatan tentang masalah penyakit dan upaya
pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada gangguan sistem muskuloskeletal,
integumen, persepsi sensori, persarafan..
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan
Mahasiswa mencari literatur pendukung tentang masalah penyakit dan upaya pencegahan
primer, sekunder, dan tersier pada gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi
sensori, persarafan.. Kemudian hasil penemuan literature dirangkum ke dalam bentuk
SAP, leaflet, poster, dan video edukasi (praktik pemberian pendidikan kesehatan
dilakukan oleh kelompok 1: sistem muskuloskeletal, kelompok 2: sistem integumen,
kelompok 3: sistem persepsi sensori, kelompok 4: sistem persarafan). Hasilnya
dikumpulkan setelah dikonsulkan dan disetujui oleh dosen pengampu mata kuliah.
c. Metode dan cara pengerjaan serta acuan yang digunakan
Penyelesaian tugas dibuat berdasarkan petunjuk yang diberikan oleh dosen pengampu
mata kuliah. Sumber penyusunan materi edukasi didapatkan dari buku, artikel penelitian
dan atau situs web resmi terkait masalah penyakit dan upaya pencegahan primer,
sekunder, dan tersier pada gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori,
persarafan.
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Hasil studi disajikan dalam bentuk video pendidikan kesehatan (tersusun sistematis dari
judul video, kata pembuka dan penjelasan dari kelompok, SAP, leaflet, poster
dikumpulkan dalam bentuk soft file dan print out.

3. KRITERIA PENILAIAN
a. Menjelaskan masalah penyakit dan upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada
gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori, persarafan dengan tepat
(45%)
b. Penggunaan literature sesuai topik dan terbaru (10 tahun terakhir) dari sumber terpercaya
untuk membentuk SAP, leaflet, dan poster (30%)
c. Tampilan tugas dalam video edukasi yang menarik dan mudah dipahami (25%)
Format Media Pembelajaran
1. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Hal-hal yang harus diperhatikan dlam menyusun satuan acara penyuluhan:
1. Awal dibuat keterangan tentang pokok bahasan, sasaran, tempat atau lokasi, hari dan tanggal,
dan waktu.
2. Susun Tujuan Instruksional Umum (TIU), Tujuan Instruksional Khusus (TIK), Materi,
Metode, Media, kemudian susun kegiatan penyuluhan dan buat criteria evaluasi.
3. Lampiran materi lengkap dan daftar pustaka.
2. Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus
untuk sasaran dan tujuan tertentu dengan kalimat-kalimat singkat, padat, mudah dimengerti, dan
gambar-gambar yang sederhana. Ukuran leaflet 20 x 30 cm yang berisi tulisan 200 – 400 kata
dan disajikan secara berlipat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat leaflet :
1. Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai.
2. Tuliskan apa tujuannya.
3. Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflet.
4. Kumpulan tentang subjek yang akan disampaikan.
5. Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk didalamnya bagaimana bentuk tulisan
gambar serta tata letaknya.
6. Buatkan konsepnya. Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yang hampir sama
dengan kelompok sasaran, perbaiki konsep, dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi.

3. Poster
Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-
kata. Poster merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar dengan tujuan mempengaruhi
seseorang agar tertarik atau bertindakan pada sesuatu. Makna kata-kata dalam poster harus jelas
dan tepat serta dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Cara pembuatannya
harus menarik, sederhana, dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja.
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pembuatan poster :
1. Dibuat dalam tata letak yang menarik, misal besarnya huruf, gambar, dan warna yang
mencolok, misal kombinasi warna merah yang tidak bertabrakan yaitu biru tua-merah,
hitam-kuning, merak kuning, biru tua-biru muda.
2. Perhatikan jarak huruf, bentuk dan ukuran.
3. Mengunakan kata yang provokatif, sehingga menarik perhatian
4. Dapat dibaca dari jarak 6 meter
5. Ukuran yang besar: 50 x 70 cm, kecil : 35 x 50 cm.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain poster. Poster secara umum terdiri atas
beberapa bagian, yaitu :
1. Judul (head line)
2. Subjudul (sub head line)
3. Body copy/copy writing, dan
4. Logo dan indentitas.
Judul harus dapat dibaca jeas dari jarak enam meter, mudah dimengerti, mudah diingat. Sub
judul harus menjelaskan, melengkapi, dan menerangkan judul secara singkat. Warna merupakan
salah satu unsur grafis. Pengertian warna bisa meliputi warna simbolik atau rasa kejiwaan.
Warna dapat dibagi menjadi tiga kelompok menurut jenisnya, yaitu warna primer (merah,
kuning, biru), warna sekunder (hijau, kuning, lembayung), dan warna tersier (cokelat kemerahan,
cokelat kekuningan, cokelat kebiruan). Warna sebagai simbol mempunyai arti tersendiri.
Misalnya, merah berarti berani, putih berarti suci, kuning berarti kebesaran, hitam berarti abadi,
hijau berarti harapan, dan merah muda berarti cemburu. Mengenal rasa warna dapat diartikan
sebagai berikut merah adalah warna panas, biru adalah warna dingin, dan hijau adalah warna
sejuk.

4. Video Edukasi
a. Durasi video antara 10-15 menit
b. Video harus mencantumkan data sumber yang jelas dari orang atau literatur
c. Video menggunakan kalimat dan gambar yang menarik dan dapat dipahami oleh orang
lain
terutama orang awam medis.
Contoh Satuan Acara Penyuluhan:

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Hipertensi


Sasaran : Masyarakat yang tinggal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I
Tempat : Lingkungan VI Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur
Waktu : 1 x 50 menit

I. Tujuan Instruksional umum


Setelah proses penyuluhan diharapkan masyarakat mengerti tentang penyakit hipertensi dan
pengobatan tradisional penderita hipertensi.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian penyakit hipertensi.
2. Menyebutkan penyebab penyakit hipertensi.
3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit hipertensi
4. Menjelaskan tentang komplikasi penyakit hipertensi.
5. Menjelaskan cara mencegah komplikasi dari penyakit hipertensi.
6. Melakukan pengobatan tradisional pada penderita hipertensi.

III. Materi
1. Pengertian penyakit hipertensi
2. Penyebab penyakit hipertensi
3. Tanda dan gejala penyakit hipertensi
4. Komplikasi penyakit hipertensi
5. Cara mencegah komplikasi dari penyakit hipertensi
6. Pengobatan tradisional pada penderita hipertensi

IV. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Tanya jawab

V. Media
1. LCD / Flipchart
2. Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 menit Pembukaan Mendengarkan pembukaan
a) Membuka kegiatan dengan yang disampaikan oleh
mengucapkan salam moderator.
b) b) Memperkenalkan diri
c) c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) d) Menjelaskan materi yang akan
diberikan
e) e) Menyampaikan kontrak waktu
2 15 menit Pelaksanaan Mendengarkan dan
Penyampaian materi oleh pemateri: memberikan umpan balik
a) Menggali pengetahuan peserta tehadap materi yang
tentang penyakit hipertensi disampaikan.
b) Menjelaskan tentang pengertian
penyakit hipertensi
c) Menyebutkan penyebab penyakit
hipertensi
d) Menyebutkan tanda dan gejala
penyakit hipertensi
e) Menjelaskan komplikasi penyakit
hipertensi
f) Menjelaskan pencegahan komplikasi
dari penyakit hipertensi
g) Melakukan pengobatan tradisional
pada penderita hipertensi
3 20 menit Tanya jawab Mengajukan pertanyaan
Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya tentang materi yang
kurang dipahami
3 15 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan
Menanyakan kembali kepada peserta
tentang materi yang telah diberikan dan
reinforcement kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan
4 5 menit Penutup Mendengarkan dengan
a) Mempersilahkan fasilitator untuk seksama dan menjawab
menambahkan ataupun menjelaskan salam
kembali jawaban pertanyaan peserta
yang belum terjawab.
b)Menjelaskan kesimpulan dari materi
penyuluhan
c) Ucapan terima kasih
d) Salam penutup

VII. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir ditempat penyuluhan
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Lingkungan VI Kelurahan Pulo Brayan Darat
I Kecamatan Medan Timur.
2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan
memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus.
LAMPIRAN MATERI
PENYAKIT HIPERTENSI

A. Pengertian Penyakit Hipertensi


Hipertensi merupakan gangguan pada sistem pembuluh darah yang ditandai dengan
meningkatnya tekanan darah ≥ 140/90 mmHg.

B. Penyebab Penyakit Hipertensi


Beberapa faktor pemicu penyakit DM antara lain:
1. Gaya hidup tidak sehat
 Konsumsi garam berlebih
 Merokok
 Minum-minuman beralkohol
 Kurang olah raga
2. Kegemukan
3. Stres atau banyak pikiran

C. Tanda dan Gejala Penyakit Hipertensi


Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain:
1. Sakit kepala
2. Mudah marah
3. Telinga berdengung
4. Mata terasa berat atau pandangan kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung, dan ginjal
5. Mudah lelah
6. Susah tidur
7. Terasa sakit di tengkuk

D. Komplikasi Penyakit Hipertensi


Adapun komplikasi pada penyakit hipertensi antara lain:
1. Penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah
2. Penyakit jantung
3. Serangan otak/stroke
4. Penglihatan menurun
5. Gangguan gerak dan keseimbangan
6. Kerusakan ginjal
7. Kematian

E. Cara Mencegah Komplikasi Darah Tinggi


1. Berat badan ideal
2. Makan-makanan yang bergizi
3. Olah raga teratur
4. Mengubah kebiasaan hidup (kurangi merokok, minum kopi)
5. Kurangi makan berlemak tinggi dan tinggi bergaram
6. Kontrol teratur ke puskesmas/fasilitas kesehatan
7. Hindari stres
8. Dekatkan diri pada Tuhan yang Maha Esa

F. Pengobatan Tradisional
Adapun pengobatan tradisional penderita hipertensi yaitu:
1. Mentimun dan bawang putih
Cara pembuatan dan penggunaannya:
Dua mentimun setengah tua yang panjangnya sejengkal dan 3 siung bawang putih.
Mentimun dan bawang putih dikupas, dicuci, dan diparut. Tambahkan ½ gelas air dingin.
Campur semuanya, peras dan saring. Untuk penderita dengan tensi di atas 200 mm Hg, minum 3
kali sehari ½ gelas. Frekuensi minum 3 hari berturut-turut, kemudian kontrol dahulu tensinya.
Bila sudah normal, hentikan sehari. Setelah itu minum lagi 1 kali sehari ½ gelas. Jika belum
normal, pengobatan bisa dilanjutkan sampai seminggu. Mentimun dan bawang putih dikupas,
dicuci, dan diparut. Tambahkan ½ gelas air dingin. Campur semuanya, peras dan saring. Untuk
penderita dengan tensi di atas 200 mm Hg, minum 3 kali sehari ½ gelas. Frekuensi minum 3 hari
berturut-turut, kemudian kontrol dahulu tensinya. Bila sudah normal, hentikan sehari. Setelah itu
minum lagi 1 kali sehari ½ gelas. Jika belum normal, pengobatan bisa dilanjutkan sampai
seminggu.
2. Mentimun
Cara pembuatan dan penggunaannya:
Buah mentimun dapat dimakan / dijus 2-3 kali sebayak 2 buah sehari.
3. Bawang putih
Cara pembuatan dan penggunaannya:
Tiga siung bawang putih mentah, makan langsung setiap pagi dan sore dan dapat juga
direbus/dikukus namun sebaiknya ditambah menjadi 8-9 siung sebab banyak zat berkhasiat yang
larut dalam air rebusan.
4. Bawang putih dan seledri
Cara pembuatan dan penggunaannya:
Dua siung bawang putih dan 10 lembar daun seledri. Bawang putih dikupas dan dicuci.
Kedua bahan itu diblender atau ditumbuk bersama-sama sampai lembut. Setelah itu diseduh
dengan air panas sebanyak ½ gelas. Tutup rapat. jika airnya sudah dingin, peras dan saring.
Minumlah air saringan itu dua kali sehari ½ gelas. Ramuan ini tidak tahan lama, sehingga harus
dibuat baru setiap kali mau minum. Minum 3 hari berturut-turut, kemudian kontrol tensinya.
Kalau sudah normal, hentikan selama 1 hari, selanjutnya minum lagi 1 kali sehari selama 5 hari.
Catatan: meminum ramuan ini terus menerus bisa menurunkan tensi terlalu drastis sehingga
badan menjadi lemas.
5. Akar pule pandak, daun kumis kucing dan pohon meniran
Cara pembuatan dan penggunaannya:
Dua jari tangan akar pule pandak, 2 pohon meniran cabut dengan akarnya, 15 lembar daun
kumis kucing. Akar pule pandak, pohon meniran, dan kumis kucing dicuci dan dipotong kecil-
kecil. Ketiga bahan itu dimasukkan ke dalam air bersih sebanyak 4 gelas. Rebus sampai tersisa 3
gelas. Cara meminumnya sama dengan menurunkan hipertensi dengan menggunakan bawang
putih dan mentimun.
6. Buah Belimbing Wuluh
Buah belimbing wuluh dapat mengontrol takanan darah dan dapat menurunkan tekanan
darah bagi penderita yang telah terkena penyakit hipertensi.
Cara pembuatan dan penggunaannya:
Ambillah 3 buah belimbing wuluh, rebus dengan air sebanyak 4 gelas, dinginkan lalu minum
1 gelas sehari atau dapat juga di buat jus.
7. Biji Alpukat
Cara pembuatan dan penggunaannya:
Ambil biji alpukat di iris-iris tipis, dicuci bersih, dijemur hingga kering, kemudian direbus
tambahkan air 2 gelas kemudian rebus sampai 1 gelas lalu minum sekaligus atau dibagi 2
menjadi 2 kali minum pagi dan sore.

DAFTAR PUSTAKA
Muhammadun. (2010). Hidup Bersama Hipertensi. In Books : Yogjakarta.

Mustamin. (2010). Asupan Natrium, Status Gizi dan Tekanan Darah Tinggi Usia Lanjut. Jurnal
Media Gizi Pangan. Volume IX. Edisi 1 : Makassar.

Ridwan, M. 2009. Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Hipertensi. Pustaka


Widyamara: Jakarta.

Smeltzer., & Bare. (2010). Textbook of medical surgical nursing. 12th Edition. Philadelphia:
Lippincott William & Wilkins.

Williams, L.S & Hopper, P.D. (2007). Understanding medical surgical nursing. Third Edition.
Philadelphia : FA Davis.
RANCANGAN TUGAS
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A. 2019/2020

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III SKS : 4 (2T, 2P)


SEMESTER : V TUGAS KE : 1
MINGGU KE : 3, 7, 11, 15

1. TUJUAN TUGAS
Hardskill:
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan hasil-hasil penelitian terkait masalah pada
keperawatan medikal bedah. Evidence based practice terkait hasil penelitian yang menjadi
trend and issue dalam penatalaksanaan tindakan keperawatan pada kasus gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori, persarafan.
Softskill
Mahasiswa diharapkan mampu menelaah artikel hasil-hasil penelitian terkait masalah pada
keperawatan medikal bedah dan menerapkan pada kasus. Evidence based practice terkait
hasil penelitian yang menjadi trend and issue dalam penatalaksanaan tindakan keperawatan
pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori, persarafan.

2. URAIAN TUGAS
a. Objek Garapan
Telaah artikel jurnal hasil-hasil penelitian terkait masalah pada keperawatan medikal
bedah. Evidence based practice terkait hasil penelitian yang menjadi trend and issue
dalam penatalaksanaan tindakan keperawatan pada kasus gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori, persarafan.
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan
Mahasiswa membaca dan menelaah artikel penelitian terkait masalah pada keperawatan
medikal bedah sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori, persarafan yang
diberikan dosen. Hasil telaah dirangkum dalam saru laporan diskusi/paper dan
dikumpulkan pada dosen pengampu mata kuliah.
c. Metode dan cara pengerjaan serta acuan yang digunakan
Penyelesaian tugas dibuat berdasarkan petunjuk telaah artikel jurnal yang dijelaskan oleh
dosen pengampu mata kuliah. Sumber penyusunan telaah dari artikel penelitian yang
dibagikan oleh dosen.
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Hasil studi disajikan dalam bentuk laporan diskusi hasil telaah artikel penelitian dengan
analisis PICO (Patient/Population/Problem, Intervention/Prognostic factor/Exposure,
Comparison, Outcome) atau menurut kesepakatan dosen yang mengajar materi tersebut.
Hasil telaah ditulis dan dikumpulkan pada dosen.

3. KRITERIA PENILAIAN
a. Menjelaskan dan menelaah hasil-hasil penelitian terkait masalah pada keperawatan
medikal bedah, sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori, persarafan dengan
tepat sesuai format (70%)
b. Kerjasama dan keaktifan anggota kelompok (20%)
c. Tampilan tugas dalam bentuk yang menarik dan ketepatan pelaksanaannya (10%)
RANCANGAN TUGAS
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A. 2019/2020

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III SKS : 4 (2T, 2P)


SEMESTER : V TUGAS KE : 2
MINGGU KE : 2, 5, 7, 14

1. TUJUAN TUGAS
Hardskill:
Mahasiswa diharapkan mampu merumuskan asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi, dan evaluasi) secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-
spiritual) pada gangguan sistem muskuloskeletal (kelompok 1), sistem integumen (kelompok
2), sistem persepsi sensori (kelompok 3), sistem persarafan (kelompok 4) dan membuat
video saat melakukan tindakan keperawatan berdasarkan prioritas diagnosa dari kasus.
Softskill
Mahasiswa diharapkan mampu memahami asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi, dan evaluasi) secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-
spiritual) pada gangguan sistem muskuloskeletal (kelompok 1), sistem integumen (kelompok
2), sistem persepsi sensori (kelompok 3), sistem persarafan (kelompok 4) dan video tindakan
keperawatan dengan kalimat dan gambar yang menarik dan dapat dipahami oleh orang lain
terutama orang awam medis.

2. URAIAN TUGAS
a. Objek Garapan
Konsep kasus dan asuhan keperawatan keperawatan pada sistem muskuloskeletal
(kelompok 1), sistem integumen (kelompok 2), sistem persepsi sensori (kelompok 3),
sistem persarafan (kelompok 4) dan pembuatan video saat melakukan tindakan
keperawatan berdasarkan prioritas diagnosa dari kasus.
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan
Mahasiswa mencari literatur tentang konsep kasus gangguan sistem endokrin: pengertian,
etiologi, manifestasi klinik, patofisiologi, penatalaksanaan termasuk farmakologi dan
terapi diet, merangkai contoh kasus sesuai topik yang diberikan, kemudian menganalisis
kasus dengan merumuskan asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasilnya disusun dalam bentuk
makalah sesuai aturan yang diberikan, dan dipresentasikan di forum diskusi dan
menampilkan video saat melakukan tindakan keperawatan berdasarkan prioritas diagnosa
dari kasus.
c. Metode dan cara pengerjaan serta acuan yang digunakan
Penyelesaian tugas dibuat berdasarkan petunjuk atau susunan makalah yang diberikan
oleh dosen pengampu mata kuliah. Sumber penyusunan makalah dan analisa didapatkan
dari buku dan artikel penelitian terkait asuhan keperawatan medikal bedah khususnya
tentang topik kasus yang dibagikan oleh dosen.
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Hasil studi disajikan dalam bentuk makalah lengkap (cover, kata pengantar, daftar isi,
bab 1 Pendahuluan, bab 2 Tinjauan Pustaka, bab 3 Tinjauan kasus, bab 4 penutup, daftar
pustaka), dengan sumber minimal 1 buku dan 1 artikel penelitian. Makalah ditulis dengan
huruf arial ukuran 11, spasi 1,15, serta dibuat point penjelasan dalam bentuk ppt untuk
dipresentasikan. Video tindakan keperawatan dengan kalimat dan gambar yang menarik
dan dapat dipahami oleh orang lain terutama orang awam medis.
3. KRITERIA PENILAIAN
a. Menjelaskan konsep masing-masing penyakit/kasus pada gangguan pada masing-masing
sistem (pengertian, etiologi, manifestasi klinik, patofisiologi, penatalaksanaan termasuk
farmakologi dan terapi diet), asuhan keperawatan medikal bedah dengan tepat (20%)
b. Menysusun kasus dengan gangguan sistem endokrin, imunologi, pencernaan, dan
perkemihan sesuai di klinik (15%)
c. Menyelesaikan studi kasus dengan merumuskan pengkajian, analisa data, diagnosa,
intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan (40%)
d. Penggunaan literature sesuai topik dan terbaru (10 tahun terakhir) dari sumber terpercaya,
serta kesesuaian penulisan sitasi dengan daftar pustakanya (15%)
e. Tampilan tugas dalam bentuk power point yang menarik dan video yang mnarik dan
mudah dipahami (10%)
RANCANGAN TUGAS
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A. 2019/2020

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III SKS : 4 (2T, 2P)


SEMESTER : V TUGAS KE : 1
MINGGU KE : 4, 12

1. TUJUAN TUGAS
Hardskill:
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan analisa kasus peran dan fungsi advokasi perawat
pada kasus dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan
persarafan.
Softskill
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan berpikir kritis tentang peran dan fungsi
advokasi perawat dalam menangani kasus gangguan sistem muskuloskeletal, integumen,
persepsi sensori dan persarafan.

2. URAIAN TUGAS
a. Objek Garapan
Analisa kasus peran dan fungsi advokasi perawat medikal bedah pada gangguan sistem
muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan.
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan
Mahasiswa menuliskan soal kasus yang diberikan oleh dosen, kemudian menganalisa
peran dan fungsi advokasi perawat medikal bedah terhadap kasus tersebut. Hasil diskusi
dipaparkan oleh kelompok dan dikumpulkan sebagai laporan diskusi.
c. Metode dan cara pengerjaan serta acuan yang digunakan
Penyelesaian tugas dibuat berdasarkan materi/bahan ajar yang telah disampaikan oleh
dosen pengampu mata kuliah dan didiskusikan bersama teman kelompok (1 kelompok
terdiri dari 5-6 mahasiswa).
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Hasil studi disajikan dalam bentuk laporan yang ditulis tangan, dijawab beruntun, dan
dikumpulkan pada dosen pengampu mata kuliah.

3. KRITERIA PENILAIAN
a. Melakukan analisa kasus peran dan fungsi advokasi perawat medikal bedah pada
gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan dengan
tepat (70%)
b. Kemampuan mempertanggungjawabkan pendapat kelompok dengan tepat terkait kasus
peran dan fungsi advokasi perawat medikal bedah (15%)
c. Kerapian penulisan laporan hasil diskusi (15%)
Rancangan Pembelajaran Praktikum
Level of
Tempat Praktikum
Perte- skills
CPMK Jenis Praktikum Assessment
muan 1 2 3 4 Skill kelas lapangan
lab
1 Mahasiswa mampu Pemberian v v Dosen
melakukan simulasi pendidikan
pendidikan kesehatan pada
kesehatan dengan masalah
kasus gangguan gangguan sistem
sistem muskuloskeletal
muskuloskeletal,
2 integumen, persepsi Pemberian v v Dosen
sensori dan pendidikan
persarafan pada kesehatan pada
klien dewasa masalah
dengan gangguan sistem
memperhatikan integumen
aspek legal dan etis
3 (P2) Pemberian v v Dosen
pendidikan
kesehatan pada
masalah
gangguan sistem
persepsi sensori

4 Pemberian v v Dosen
pendidikan
kesehatan pada
masalah
gangguan sistem
persarafan

5 Pemberian v v Dosen
pendidikan
kesehatan diet
dan gizi pada
gangguan sistem
muskuloskeletal,
integumen,
persepsi sensori
dan persarafan

6 Mahasiswa mampu Manajemen v v Dosen


melakukan simulasi askep pada kasus
pengelolaan asuhan gangguan sistem
keperawatan pada muskuloskeletal:
sekelompok klien melakukan
dengan gangguan tindakan
sistem keperawatan
muskuloskeletal, berdasarkan
integumen, persepsi prioritas
sensori dan diagnosa
persarafan pada keperawatan dari
klien dewasa kasus gangguan
dengan sistem
memperhatikan muskuloskeletal
7 aspek legal dan etis Manajemen v v Dosen
(P3) askep pada kasus
gangguan sistem
integumen:
melakukan
tindakan
keperawatan
berdasarkan
prioritas
diagnosa
keperawatan dari
kasus gangguan
sistem integumen

8 Manajemen v v Dosen
askep pada kasus
gangguan sistem
persepsi sensori:
melakukan
tindakan
keperawatan
berdasarkan
prioritas
diagnosa
keperawatan dari
kasus gangguan
sistem persepsi
sensori

9 Manajemen v v Dosen
askep pada kasus
gangguan sistem
persarafan:
melakukan
tindakan
keperawatan
berdasarkan
prioritas
diagnosa
keperawatan dari
kasus gangguan
sistem persarafan

10 Mendemonstrasika Intervensi v v Dosen


n intervensi keperawatan
keperawatan pada pada sistem
kegawat daruratan
muskuloskeletal:
sesuai dengan
standar yang 1. ROM
berlaku dengan
11 berfikir kreatif dan Intervensi v v Dosen
inovatif sehingga keperawatan
menghasilkan pada sistem
pelayanan yang integumen:
efisien dan efektif. 1. Perawatan
(P3)
luka
12 Intervensi v v Dosen
keperawatan
pada sistem
persepsi sensori:
13 Intervensi v v Dosen
keperawatan
pada sistem
persarafan:
Rancangan Pembelajaran SCL
Capaian Akhir Bahan kajian Tempat SCL
Pembelajaran Kelas Lab Klinik/
No. Metode lapangan Assessment
yang
Diharapkan
1. Mahasiswa mampu Konsep dan ruang 1. Mini lecture v Dosen
menjelaskan lingkup KMB III: 2. Collaborative
konsep dan ruang 1. Profil lulusan Learning
lingkup 3. Self directed
program studi
Keperawatan
learning
Medikal Bedah III 2. Capaian
(KMB III) (C2) pembelajaran
prodi dan mata
kuliah
3. Kontrak
perkuliahan dan
penugasan
4. Penjelasan
metode
pembelajaran dan
pembagian tugas
5. Ruang lingkup
keperawatan
medikal bedah III
6. Perencanaan
strategis dalam
membuat fokus
pengkajian KMB
III
2. Mahasiswa mampu 1. Anatomi, 1. Mini lecture v Dosen
melakukan asuhan fisiologi, kimia, 2. Collaborative
keperawatan fisika, dan Learning
dengan kasus 3. Self directed
biokimia terkait
gangguan sistem learning
muskuloskeletal, sistem
integumen, persepsi muskuloskeletal
sensori dan
persarafan pada 2. Patofisiologi,
klien dewasa pemeriksaan
dengan diagnostik, dan
memperhatikan penatalaksanaan
aspek legal dan etis terkait
(C2)
farmakologi dan
terapi diet pada
gangguan sistem
muskuloskeletal

1. Asuhan v
keperawatan pada
gangguan sistem
muskuloskeletal
secara
komprehensif
meliputi bio-
psiko-sosio-
spiritual:
1) Pengkajian
keperawatan
2) Analisa data &
diagnosis
keperawatan
3) Intervensi
keperawatan dan
rasional
2. Fokus pengkajian
terkait sistem
muskuloskeletal

1. Anatomi, v
fisiologi, kimia,
fisika, dan
biokimia terkait
sistem integumen

2. Patofisiologi,
pemeriksaan
diagnostik, dan
penatalaksanaan
terkait
farmakologi dan
terapi diet pada
gangguan sistem
integumen

1. Asuhan v
keperawatan pada
gangguan sistem
integumen secara
komprehensif
meliputi bio-
psiko-sosio-
spiritual:
1) Pengkajian
keperawatan
2) Analisa data
dan diagnosis
keperawatan
3) Intervensi
keperawatan
dan rasional
2. Fokus pengkajian
terkait terkait
sistem integumen
1. Anatomi, fisiologi, v
kimia, fisika, dan
biokimia terkait
sistem persepsi
sensori

2. Patofisiologi,
pemeriksaan
diagnostik, dan
penatalaksanaan
terkait
farmakologi dan
terapi diet pada
gangguan sistem
persepsi sensori
1. Asuhan v
keperawatan pada
gangguan sistem
persepsi sensori
secara
komprehensif
meliputi bio-
psiko-sosio-
spiritual:
1) Pengkajian
keperawatan
2) Analisa data
dan
diagnosis
keperawatan
3) Iintervensi
dan rasional
2. Fokus
pengakajian
terkait sistem
persepsi sensori
1. Anatomi, v
fisiologi, kimia,
fisika, dan
biokimia terkait
sistem persarafan
2. Patofisiologi,
pemeriksaan
diagnostik, dan
penatalaksanaan
terkait
farmakologi, dan
terapi diet pada
gangguan sistem
persarafan
1. Asuhan v
keperawatan pada
gangguan sistem
persarafan secara
komprehensif
meliputi bio-
psiko-sosio-
spiritual:
1) Pengkajian
keperawatan
2) Analisa data
3) Diagnosis
keperawatan,
4) Intervensi
keperawatan
dan rasional
2. Fokus
pengakajian terkait
sistem persarafan
3. Mahasiswa mampu 1. Praktik pendidikan 1. Simulasi (lab v Dosen
melakukan simulasi kesehatan pada skill)
pendidikan masalah gangguan 2. Project Based
kesehatan dengan Learning (PjBL)
sistem
kasus gangguan
sistem muskuloskeletal
2. Pencegahan
muskuloskeletal, primer, sekunder
integumen, persepsi dan tersier pada
sensori dan masalah gangguan
persarafan pada
sistem
klien dewasa
dengan muskuloskeletal
memperhatikan 3. Persiapan,
aspek legal dan etis pelaksanaan, dan
(P2) paska pemeriksaan
diagnostik dan
laboratorium pada
masalah gangguan
sistem
muskuloskeletal

1. Praktik pendidikan v
kesehatan pada
masalah gangguan
sistem integumen

2. Pencegahan
primer, sekunder
dan tersier pada
masalah gangguan
sistem integumen

3. Persiapan,
pelaksanaan, dan
paska pemeriksaan
diagnostik dan
laboratorium pada
masalah gangguan
sistem integumen

1. Praktik pendidikan v
kesehatan pada
masalah gangguan
sistem persepsi
sensori

2. Pencegahan
primer, sekunder
dan tersier pada
masalah gangguan
sistem persepsi
sensori

3. Persiapan,
pelaksanaan, dan
paska pemeriksaan
diagnostik dan
laboratorium pada
masalah gangguan
sistem persepsi
sensori

1. Praktik pendidikan v
kesehatan pada
masalah gangguan
sistem persarafan

2. Pencegahan
primer, sekunder
dan tersier pada
masalah gangguan
sistem persarafan

3. Persiapan,
pelaksanaan, dan
paska pemeriksaan
diagnostik dan
laboratorium pada
masalah gangguan
sistem persarafan

Praktik pendidikan v
kesehatan tentang
diet dan gizi pada
gangguan sistem
muskuloskeletal,
integumen, persepsi
sensori dan
persarafan
4. Mahasiswa mampu 1. Hasil-hasil 1. Simulasi (lab v Dosen
mengintegrasik penelitian skill)
an hasil-hasil tentang
penelitian kedalam
penatalaksanaan
asuhan keperawatan
dalam mengatasi gangguan sistem
masalah sistem muskuloskeletal
muskuloskeletal, 2. Trend dan issue
integumen, persepsi terkait gangguan
sensori dan sistem
persarafan (P3) muskuloskeletal
3. Evidence based
practice (EBP)
dalam
penatalaksanaan
kasus gangguan
sistem
muskuloskeletal
1. Hasil-hasil v
penelitian tentang
penatalaksanaan
gangguan sistem
integumen
2. Trend dan issue
terkait gangguan
sistem integumen
3. Evidence based
practice (EBP)
dalam
penatalaksanaan
kasus gangguan
sistem integumen
1. Hasil-hasil v
penelitian tentang
penatalaksanaan
gangguan sistem
persepsi sensori
2. Trend dan issue
terkait gangguan
sistem persepsi
sensori
3. Evidence base
practice (EBP)
dalam
penatalaksanaan
kasus gangguan
sistem persepsi
sensori
1. Hasil-hasil v
penelitian tentang
penatalaksanaan
gangguan sistem
persarafan
2. Trend dan issue
terkait gangguan
sistem persarafan
3. Evidence base
practice (EBP)
dalam
penatalaksanaan
kasus gangguan
sistem persarafan
5. Mahasiswa mampu Praktik manajemen 1. Role play v Dosen
melakukan simulasi asuhan keperawatan 2. Project Based
pengelolaan asuhan pada kasus dengan Learning (PjBL)
keperawatan pada
gangguan sistem
sekelompok klien
dengan gangguan muskuloskeletal
sistem
muskuloskeletal,
Praktik manajemen v
integumen, persepsi
sensori dan asuhan keperawatan
persarafan pada pada kasus dengan
klien dewasa gangguan sistem
dengan integumen
memperhatikan
aspek legal dan etis Praktik manajemen v
(P3) asuhan keperawatan
pada kasus dengan
gangguan sistem
persepsi sensori

Praktik manajemen v
asuhan keperawatan
pada kasus dengan
gangguan sistem
persarafan

6. Mahasiswa mampu 1. Peran dan fungsi 1. Mini lecture v Dosen


melaksanakan perawat 2. Cooperative
fungsi advokasi dan 2. Fungsi advokasi Learning
komunikasi pada 3. Self directed
pada kasus dengan
kasus dengan learning
gangguan sistem gangguan sistem
muskuloskeletal, muskuloskeletal,
integumen, persepsi integumen,
sensori dan persepsi sensori
persarafan pada dan persarafan
klien dewasa (C3) pada klien dewasa
7. Mahasiswa mampu Intervensi Simulasi (skill v Dosen
mendemonstrasikan keperawatan pada lab)
intervensi sistem
keperawatan pada
kasus dengan muskuloskeletal:
gangguan sistem 1. ROM
muskuloskeletal, Intervensi
integumen, persepsi
keperawatan pada
sensori dan
persarafan pada sistem integumen:
klien dewasa sesuai 1. Perawatan luka
dengan standar
yang berlaku
dengan berfikir
kreatif dan inovatif
sehingga
menghasilkan
pelayanan yang
efisien dan efektif
(P3)

RANCANGAN PENILAIAN PEMBELAJARAN


Level of Taxonomy
Capaian Akhir Pembelajaran Jumlah Soal
Pertemuan 20% 80%
yang Diharapkan (Total=120)
1 2 3 4 5 6
1 Mahasiswa mampu menjelaskan V 2
2 konsep teoritis medis pada kasus V 2
gangguan sistem muskuloskeletal (C2)
3 Mahasiswa mampu menguraikan V 2
proses asuhan keperawatan pada kasus
gangguan sistem muskuloskeletal pada
klien dewasa dengan memperhatikan
aspek legal dan etis (C2)
4 Mahasiswa mampu melaksanakan V 24
fungsi advokasi dan komunikasi pada
kasus dengan gangguan sistem
muskuloskeletal pada klien dewasa
(C3)
5 Mahasiswa mampu menjelaskan V 2
6 konsep teoritis medis pada kasus V 2
gangguan sistem integumen (C2)

7 Mahasiswa mampu menguraikan V


proses asuhan keperawatan pada kasus
gangguan sistem integumen pada klien
dewasa dengan memperhatikan aspek
legal dan etis (C2)
8 Mahasiswa mampu melaksanakan V 24
fungsi advokasi dan komunikasi pada
kasus dengan gangguan sistem
integuman pada klien dewasa (C3)

9 Mahasiswa mampu menjelaskan V 2


10 konsep teoritis medis pada kasus V 2
gangguan sistem persepsi sensori (C2)

11 Mahasiswa mampu menguraikan V 2


proses asuhan keperawatan pada kasus
gangguan sistem persepsi sensori pada
klien dewasa dengan memperhatikan
aspek legal dan etis (C2)
12 Mahasiswa mampu melaksanakan V 24
fungsi advokasi dan komunikasi pada
kasus dengan gangguan sistem
persepsi sensori pada klien dewasa
(C3)
13 Mahasiswa mampu menjelaskan V 2
14 konsep teoritis medis pada kasus V 2
gangguan sistem persarafan (C2)
15 Mahasiswa mampu menguraikan V 2
proses asuhan keperawatan pada kasus
gangguan sistem persarafan pada klien
dewasa dengan memperhatikan aspek
legal dan etis (C2)
16 Mahasiswa mampu melaksanakan V 2
17 fungsi advokasi dan komunikasi pada V 24
kasus dengan gangguan sistem
persarafan pada klien dewasa (C3)

Anda mungkin juga menyukai