Anda di halaman 1dari 1

WARISAN

Pak Somat sedang terbaring di rumah sakit. Kondisi kesehatannya sedang


buruk, la merasa perlu untuk bertemu dengan seluruh anggota keluarganya. Ia
pun meminta suster memanggilkan seluruh keluarganya ke dalam kamar.

Seluruh anggota keluarga Pak Somat pun berkumpul. Mereka mengelilingi


tempat tidur Pak Somat. Si suster ikut mendengarkan dari balik pintu.

Untukmu Aku tinggalkan Perumahan Mega Mendung. Kau putra sulungku yang
bijaksana, Dengan mata berkaca-kaca, Pak Somat berpesan, "Kau Istriku yang
begitu setia. Aku harap kau bisa merawat Apartemen Bunga Bakung. Kau
putriku satu-satunya, semoga kau cukup puas dengan Deretan Villa di Paradise
Land. Dan Kau putra bungsuku yang tampan, meski pun masih kecil, Aku harap
kau bisa menerima Apartemen Tanah Merah."

Suster tersenyum pada Bu Somat, dan berkata "Wah Bu, bapak baik sekali ya.
la sangat memikirkan masa depan keluarganya. la meninggalkan warisan yang
sangat banyak. Anda sekeluarga bisa hidup senang sampail tujuh turunan."

Sambil meringis, Bu Somat berkata "Yang diwariskan itu adalah rute


pengantaran koran. Kalau tidak bekerja mengantar koran, ya mana bisa makan
kita."

Anda mungkin juga menyukai