Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK.H DENGAN


THALASEMIA

Diajukan Guna Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Anak

Nama :Sri Midayanti


NIM : 211560311008

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
2022
PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKes MEDISTRA INDONESIA

LAPORAN KASUS PENGKAJIAN ANAK

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Klien

Nama : An. H
Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Bekasi

Umur Anak : 2 Tahun 2 Bulan

Diagnosa Medis : Thalasemia

Tanggal Masuk RS : 08 Maret 2022

Tanggal Pengkajian : 09 Maret 2022

Identitas Penanggung Jawab

Nama Ayah : Tn. G

Nama Ibu : Ny. M

Pendidikan Ayah : SMA

Pekerjaan Ayah : Wiraswasta

Pekerjaan Ibu : IRT

Agama : Islam

Suku Bangsa : Betawi

2. Riwayat Keperawatan

a. Riwayat penyakit
Keluhan utama :
Ibu Klien mengatakan anaknya pucat dan Lemas serta tidak nafsu makan

b. Riwayat penyakit sekarang :

Ibu pasien mengatakan anaknya baru sembuh dari batuk 3 hari yang lalu, kemudian
pasien tidak nafsu makan dan hanya mau minum ASI. Pasien tampak pucat dan lemas.
Paisen baru 1 bulan lalu melakukan transfui di Rumah Sakit. pasien dibawa periksa ke
Poliklinik lalu dianjurkan untuk rawat inap. Saat dilakukan pengkajian pasien tampak
lemas dan pucat dan

c. Riwayat keperawatan dahulu :


1) Pre natal :
Ibu pasien mengatakan dalam masa kehamilan tidak ada masalah dengan
kandungan, dan selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan terdekat.
2) Natal :
Ibu mengandung selama 9 bulan dan lahir secara normal dibantu tenaga medis
bidan.
Ibu mengatakan saat lahir BB pasien 2.300 gram dan PB 40 cm.
3) Post natal :
Ibu pasien mengatakan sejak lahir pasien sering demam naik turun, berat badan sulit
naik, dan ISPA. Saat pasien usia 11 bulan, pasien batuk berdahak hingga sesak dan
disertai demam naik turun selama 2 minggu kemudian diperiksakan ke RS ternyata
kadar Hb hanya 6 g/dl. Setelah melakukan pemeriksaan dan terdiagnosis menderita
Thalasemia pasien rutin menjalani transfusi 4 minggu sekali.

4) Luka / operasi : Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah di operasi dan tidak
ada luka

5) Allergi : Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi apapun

6) Pola kebiasaan : Kegiatan bermain di rumah sakit tidak ada

7) Tumbuh kembang :

1) Tengkurap usia : 3 bulan

2) Duduk usia : 5 bulan

3) Berdiri usia : 10 bulan

4) Mengoceh usia : 9 bulan

5) Bicara usia : 12 bulan


d. Riwayat Imunisasi :
BCG : 1 kali ( 1 bulan ) HB : 3 kali (12,14,20 bulan)

DPT : 3 kali ( 2,3,4 bulan) Meningitis :-


Polio : 4 kali ( 2,3,4,5 bulan) Lain – lain :-
Campak : 1 kali ( 9 bulan)

e. Riwayat kesehatan keluarga :


Ibu pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan

f. Riwayat keluarga :
Ibu pasien mengatakan dari keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan.

g. Komposisi keluarga :

Lengkap Keluarga Inti terdiri dari Ayah,ibu,dan pasien

h. Lingkungan rumah dan Komunitas : Lingkungan rumah dan Komunitas pasien baik

i. Kultur dan kepercayaan : Keluarga pasien percaya kalua pasien akan sembuh

j. Fungsi dan hubungan keluarga : baik

k. Pola perilaku yang mempengaruhi kesehatan : Tidak ada

l. Persepsi keluarga terhadap anak : Orang tua jika anaknya sakit selalu membawa anaknya
periksa ke rumah sakit ada klinik terdekat
B. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum : KU lemah, pasien berbaring di tempat tidur, dan terpasang


IVFD

2. Kesadaran : Kesadaran compos mentis & GCS E4M6V5

3. Antropometri
BB : 12kg
TB : 40 cm
LL :

4. Tanda – tanda vital :


Nadi : 90 x/mnit
Suhu : 37 C
Pernafasan : 23 x/mnit

5. Kepala dan wajah


Rambut kepala : Penyebaran rambut merata berwarna hitam rambut
mudah dicabut
Bentuk kepala : Bentuk kepala normal
Lingkar kepala: 54 cm

6. Mata : tampak simetris, tidak ada strabisms, Sklera ikterik


Konjungtiva : Konjuntiva anemis

7. Telinga : Bentuk telinga sedang, simetris kanan dan kiri. Lubang telinga bersih,
tidak ada serumen berlebih, pendengaran berfungsi dengan baik

8. Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung, dan tidak ada kelainan.

9. Mulut : Keadaan mukosa bibir kering dan pucat. Tidak terdapat caries pada gigi
Tonsil ukuran normal uvula letak simetris ditengah

10. Tenggorokan: tidak ada kelainan.

11. Leher : Kelenjar getah bening teraba, tiroid teraba, posisi trakea letak ditengah

12. Dada : Bentuk dada simetris, irama nafas teratur, pola nafas normal,tidak ada otot
bantu pernafasan, vocal permitus
13. Paru – paru : Ekspansi paru anterior dan posterior dada normal, perkusi sonor,
auskultasi suara nafas vesikuler.

14. Jantung :

Pada pemeriksaan inspeksi CRT >3 detik tidak ada sianosis. Pada pemeriksaan
palpasi iktus kordis teraba hangat.

Perkusi : batas jantung : Basic jantung berada di ICS II dari lateral ke media
linea , para sterna sinistra, tidak melebar.bunyi jantung II : normal dan regular,

bunyi jantung tambahan : tidak ada bunyi jantung tambahan, dan tidak ada kelainan

15. Abdoment :

Inspeksi : Bentuk abdomen bulat dan datar, benjolan/masa tidak ada pada perut, tidak
tampak bayangan pembuluh darah pada abdomen, tidak ada luka operasi. Palpasi :
tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa. Perkusi : timpani Auskultasi : peristaltic
5x/menit

16. Kulit : Warna kulit pucat tampak Kelabu Hemosiderosis (penumpukan zat besi dalam
jaringan kulit)

17. Genetalia : Scrotum sudah turun dan tidak ada kelainan.


Rektum : Tidak ada lesi
Neurologi : Tidak ada kelainan
Endokrin : Tidak ada kelainan

18. Kekuatan Otot

5 5

5 5

Ekstremitas

Pergerakan sendi bebas, tidak ada kelainan ekstermitas, tidak ada kelainan tulang
belakang, turgor kulit baik. Dan Tidak Odema
.

C. Pola Kesehatan Fungsional


Kebutuhan Dasar Di Rumah Di Rumah Sakit
Nutrisi / Makan / Minum Di rumah klien Frekuensi Di rumah sakit klien makan
makan 3 kali sehari, 2-3 hanya 2 sendok tidak di
sendok makan, jenis makanan habiskan
nasi, lauk, sayur dan buah, dan
susu
Eliminasi Di rumah BAB 2 kali buang Di rumah sakit BAB 1 kali ,
air kecil frekuensi 4 kali sehari BAK 2 kali
warna kuning jernih dan tidak
ada gangguan ataupun
kelainan
Istirahat dan tidur Di rumah Tidur siang ± 1 jam Di rmah sakit klien tidur siang
per hari, malam hari ± 6 jam jam 13:00 sampai jam 15: 00
per hari, tidak ada keluhan
sulit tidur

Aktivitas dan latihan : Di rumah klien bermain Kegiatan bermain di rumah


dengan anak tetangga yang sakit hanya di ata tempat tidur
seusia dan di asuh oleh kadang di gendong oleh orang
orangtuanya tua nya ke luar kamar
perawatan
D. Pemeriksaan Penunjang :
Hasil Laboratorium

Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil


09/03/2022 Leukosit 14.000 sel/mm:
7,1 g/dl
Hemoglobin
26,7 %
Hematokrit
312.000/mm3
Trombosit

10/03/2022 Leukosit 17.000 sel/mm


10,6 g/dl
Hemoglobin
36,2 %
Hematokrit
266.000/mm3
Trombosit

E. Penatalaksanaan Dan Terapi :


1.Exjade 500 mg (Oral) 1 x 1
2.Vitamin C (Oral) 1 x 1
3.Asam Folat (Oral) 1 x 1

NaCl 0,9% (IVFD)

PRC 180 cc (IVFD) 2 hari


F. Pengkajian Tumbuh Kembang :

1. Personal sosial/kemandirian bergaul

Orangtua anak mengatakan bahwa anak susdah mampu mengenal orang lain. Klien juga sudah
bisa berjalan dan duduk.

2. Motorik Halus

Orangtua mengatakan bahwa anak sudah mulai bisa bermain dengan teman se usia nya

3. Bahasa

Orangtua mengatakkan bahwa anak sudah bisa berbicara satu atau dua kata.

4. Motorik Kasar

Orang tua mengatakan bahwa si anak termasuk anak yang kurang lincah.

Si anak termasuk anak yang rewel.


G. ANALISA DATA

NO KELOMPOK DATA PENYEBAB MASALAH KEPERAWATAN


1 DS :
Adanya gangguan pada Perfusi Perifer Tidak Efektif
1. Ibu mengatakan pasien
tampak pucat sintetis Hb A


2. Ibu klien mengatakan
Mutasi DNA
anaknya dan lemas

DO :
1. Pasien tampak pucat Produksi rantai alfa dan

2. Crt >3dtk beta Hb berkurang

3. Pasien tampak lemah ↓

4. Hb 7,1 g/dl Kelainan pada eritrosit

5. Nadi 80 x/m suhu 37’c ↓


Pengikatan O2 berkurang

Kompensator meningkat
pada rantai α

Rantai β produksi terus
menerus

Hb defectif

Ketidakseimbangan
polipeptida

Eritrosit tidak stabil

Hemolisis

Suplay O2 ke jaringan
perifer menurun

Perfusi Perifer Tidak
Efektif

2 DS : Adanya gangguan pada Defisit nutrisi


1. Ibu mengatakan pasien
sintetis Hb A
kurang nafsu makan

2. Ibu mengatakan BB
pasien sejak lahir sulit Mutasi DNA
naik

3. Ibu mengatakan pasien
hanya ingin minum susu Produksi rantai alfa dan
beta Hb berkurang
DO : ↓
1. Pasien tampak kurus Kelainan pada eritrosit
2. Pasien hanya mau ↓
3. minum susu saja Pengikatan O2 berkurang
4. A: BB 10 kg, TB 82 cm ↓
LILA 9, IMT 14,8
Kompensator meningkat
5. HB 7,1 g/dl, HT kurang)
26,7% pada rantai α

6. turgor kulit baik,tampak ↓


lemah Rantai β produksi terus
7. BTKTP, frekuensi 3x menerus
habis 2-3 sendok sehari,
setiap makan ↓
Hb defectif

Ketidakseimbangan
polipeptida

Eritrosit tidak stabil

Hemolisis

Ketidakseimbangan suplay
O2 dan kebutuhan

Hipoksia

Dyspneu

Penggunaan otot bantu
napas

Kelelahan

Malas makan

Ketidakseimbangan intake
Nutrisi

Defisit nutrisi

DS : Adanya gangguan pada Gangguan Integritas Kulit


1. Ibu klien mengatakan kulit sintetis Hb A
anaknya kering warna ↓
pucat Mutasi DNA
DO : ↓

1. Kulit tampak pucat Produksi rantai alfa dan


beta Hb berkurang
2. Warna kelabu

3. Hemosiderosis
Kelainan pada eritrosit
(penumpukan zat besi

dalam jaringan kulit)
Pengikatan O2 berkurang
4. Kulit kering tidak elastis

Kompensator meningkat
pada rantai α

Rantai β produksi terus
menerus

Hb defectif

Hemosiderosis

Gangguan integritas kulit

Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Perfusi Perifer Tidak Efektif Berhuungan Dengan penurunan konesntrasi hemoglobine
2. Defisit Nutrisi Berhubungan Dengan Kurangnya Asupan Makanan
3. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan iritasi Hemosiderosis (penumpukan zat besi dalam
jaringan kulit)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Dx keperawatan Perencanaan
Tujuan, kriteria evaluasi Intervensi Rasional
1 Perfusi Perifer Setelah dilakukan asuhan Perawatan Sirkulasi
Tidak Efektif keperawatan selam 3 x 24 Observasi
1. Mendeteksi sedini mungkin untuk
Berhuungan jam diharapakan perfusi 1. Periksa sirkulasi perifer (mis: nadi perifer, edema, pengisian
perkembangan sirkulasi perifer
Dengan penurunan perifer membaik . kapiler, warna, suhu, anklebrachial indeks)
2. Factor resiko dapat menyebabkan
konesntrasi Dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis: diabetes,
timbulnya masalah sirkulasi
hemoglobine orang tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi)
1. Kekutan nadi perifer
meningkat 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada 3. Gangguan sirkulasi dapat
2. Penyembuhan luka ekstermitas menyebabkan hpertermi dan edema
membaik
3. Sensasi meningkat Terapeutik
1. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area 1. Pemasangan infus pada area yg
4. Warna kulit pucat
menurun keterbatasan perfusi perfusinya kurang bagus dapat
5. Edema perifer menurun 2. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas dengan menyebabkan gangguan
6. Nyeri ekstremitas keterbatasan perfusi 2. Menghindari terjadinya emboli pada
menurun
3. Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area pembuluh darah kapiler
7. Parastesia menurun
yang cedera
8. Kelemahan otot menurun 3. Untuk menghindari cedera di area
4. Lakukan pencegahan infeksi
9. Kram otot v menurun perifer
5. Lakukan perawatan kaki dan kuku
10. Bruit femoralis menurun
6. Lakukan hidrasi
11. Pengisian kapiler
membaik
Edukasi
12. Akral membaik
1. Anjurkan berolahraga rutin
13. turgor kulit membaik 1. Berolahraga secara rutin dapat
2. Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit
terbakar
14. Tekanan darah sistolik menikngkatkan sirkulasi perifer
membaik 3. Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
15. Tekanan darah diastolik 4. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis:
membaik
melembabkan kulit kering pada kaki)
16. Tekanan arteri rata-rata
5. Anjurkan program rehabilitasi vaskuler
membaik
6. Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis:
17. Indeks ankle-brachial
membaik rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
7. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan
(mis: rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilang rasa)

Kolaborasi

1. Pemberian tranfusi Darah (Jika Perlu)

3 Devisit Nutrsi Manajemen nutrisi


Tujuan
Berhubungan
Observasi
Setelah Dilakukan Tindakan
Dengan Kurangnya 1. Identifikasi status nutrisi
Keperawatan Selama 3 X 24
Asupan Makanan 2. Identifikasi alergi dan inteloransi makanan 1. Agar mengetahui kebutuhan nutrisi yang
jam Diharapkan nutrisi
3. Identifikasi identifikasi makanan yang disukai akan di implementasikan
membaik.
4. Identifikasi kebutuhan kalori dan nutris 2. Mendeteksi dan Mencegah terjadinya
Denga Kriteria Hasil : 5. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik alergi pada makanan
1. Perasaan cepat 6. Monitor asupan makanan 3. Mengetahui seberapa kebutuhan kalori
kenyang 7. Monitor berat badaan untuk klien
2. Nyeri abdomen 8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium 4. Menimbang berat badan agar sesuai
3. Berat badan Terapeutik dengan target yang diharapkan
1. Lakukan oral hygiene sebelum makan
4. Indeks masa tubuh 1. Mencegah terjadinya stomatitis pada
2. Fasilitasi menentukan pedoman diet
(IMT) anak
3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
5. Frekuensi makan 2. Sajian makanan yang menark dapat
4. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah kontifasi
6. Nafsu makan meningkatkan nafsu makan
5. Berikan makann tinggi kalori dan tinggi protein
3. Makanan tinggi serat mempermudah
6. Berikan suplemen makanan
peristaltic usus bekerja
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk 1. Edukasi untuk keluarga dapat
2. Anjurkan diet yang diprogramkan meningkatkan pengetahuan
Kolaborasi 1. Pemberian medikasi sebelum makan
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan untuk mencegah muntah
2. Kolaborasi dengan ahli gizi 2. Ahli gizi dapat membantu menghitung
kebutuhan asupan makanan anak

3 Gangguan Integritas Obsevasi 1. sirkulasi yang kurang baik akan


Tujuan
Kulit berhubungan 1. Identifikasi penyebab dan gangguan integritas kulit (mis, menimbulkan isitasi pada kulit sekitar
Setelah Dilakukan Tindakan
dengan iritasi perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan anus
Keperawatan Selama 3 X 24
Hemosiderosis kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan
jam Diharapkan integritas
(penumpukan zat mobilitas)
kulit membaik.
besi dalam jaringan
Terapeutik 1. Merubah posisi anak dapat menghindari
kulit) Denga Kriteria Hasil :
1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring penekanan terhadap kulit yang terlalu
1. Elastisitas meningkat
2. Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu lama
2. Hidrasi meningkat
3. Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama 2. Dapat mengurangi perkembangan bakteri
3. Perfusi jaringan
periode diare
4. Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada kulit di area tertentu
meningkat
kering 3. Untuk menjaga elastistias kulit agar
4. Kerusakan jaringan
5. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik lembab
5. Kerusakan lapisan kulit
pada kulit sensitive
6. Pigmentsi abnormal 1. Penggunaan alcohol dapat mengiritasi
6. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
menurun kulit
7. Hemtoma menurun Edukasi
8. Kemerahan menurun 1. Anjurkan menggunakan pelembab (mis, lotion, serum)
9. Perdarahan menurun 2. Anjurkan minum air yang cukup
10. Nyeri menurun 3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
5. Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
6. Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat
berada diluar rumah
7. Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

TANGGAL /
NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
JAM
I 09 Maret 2022
08:00 Identifikasi adanya perubahan sensasi DX.I
S:
RH : Ibu klienmengatakan anaknya pucat
08:10 Monitor perubahan kulit 1. Ibu mengatakan anaknya tampak pucat dan
lemah
RH: Klien tampak pucat
O:
08:30 Melakukan pengkajian pada pasien
1. Pasien tampak pucat
RH : Ibu klien mengatakan pernah dirawat juga
2. Pasien tampak lemah
sebelumnya
3. Akral dingin
09:00 Melakukan pemeriksaan fisik pada anak
4. Nadi 80 x/m
RH : Antropometri
BB : 12kg 5. Hb 7,1 g/dl

TB : 40 cm A : Masalah Teratasi Sebagian


09:20 Memberikan terapi obat oral Exjade 500mg P : Lanjutkan intervensi
RH : Klien tampak meminum obat di bantu oleh 1. Anjurkan program diet untuk memperbaiki

10:00 ibunya sirkulasi

Memberikan transfusi darah PRC 1 kantong 2. Anjurkan mengecek air mandi untuk

RH : Tidak ada reaksi transfusi menghindari kulit terbakar

10:30 Mengganti cairan IVFD NaCl 0,9% 20ytpm 3. Kolaborasi pemberian tranfusi darah PRC

RH : Klien tampak rewel


11:00 Memberikan diit pada anak
RH : Makanan tidak dihabiskan
MengAnjurkan menggunakan pelembab (mis, lotion,
11:30 serum)
DX.II
RH : Kulit klien tidak elastis S:
12:00 MengAnjurkan minum air yang cukup 1. Ibu mengatakan anaknya tidak mau makan
RH : klien minum 100cc O:
MengAnjurkan meningkatkan asupan nutrisi 1. Pasien tampak pucat
12:20 RH :Klien tidak menghabiskan makanan 2. Pasien tampak lemah

3. Makanan tidak dihabiskan

4. Nadi 80 x/m

5. Hb 7,1 g/dl

A : Masalah Teratasi Sebagian


P : Lanjutkan intervensi
1. Timbang BB anak Secara berkala
2. Anjurkan mengecek makan makanan yang
hangat
3. Kolaborasi pemberian diit oleh tim gizi

DX.III

S:
1. Ibu mengatakan anaknya tidak mau makan
2. Ibu klien mengatakan kulit anaknya pucat
O:
6. Pasien tampak pucat

7. Pasien tampak lemah

8. Kulit tidak elasis


9. Hb 7,1 g/dl

A : Masalah Teratasi Sebagian


P : Lanjutkan intervensi
1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
2. Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang,
jika perlu
3. Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama
selama periode diare
4. Gunakan produk berbahan petroleum atau
minyak pada kulit kering
5. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitive

10 Maret 2022 Memonitor perubahan kulit DX.I


08:00 RH: Klien tampak pucat S:

08:10 Mengatur lingkungan yang nyaman 1. Ibu mengatakan anaknya tampak pucat dan
lemah
RH : Klien tampak nyaman
O:
08:30 Menimbang berat badan Klien
1. Pasien tampak pucat
RH : 12kg
2. Pasien tampak lemah
09:00 Memberikan terapi obat oral Exjade 500mg
3. Akral dingin
RH : Klien tampak meminum obat di bantu oleh
ibunya 4. Nadi 80 x/m

09:20 Memberikan transfusi darah PRC 1 kantong 5. Hb 10 g/dl

RH : Tidak ada reaksi transfusi A : Masalah Teratasi Sebagian


Mengganti cairan IVFD Nacl 0,9% 20/tpm mikro
P : Lanjutkan intervensi
RH : Klien tampak rewel
1. Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari
11:00 Memberikan diit pada anak
kulit terbakar
RH : Makanan tidak dihabiskan
2. Kolaborasi pemberian tranfusi darah
11:30 MengAnjurkan menggunakan pelembab (mis, lotion,
serum)
12:00 RH : Kulit klien tidak elastis DX.II
S:
MengAnjurkan minum air yang cukup
RH : klien minum 100cc 1. Ibu mengatakan anaknya tidak mau makan
O:
12:20 MengAnjurkan meningkatkan asupan nutrisi
1. Pasien tampak pucat
RH :Klien tidak menghabiskan makanan
2. Pasien tampak lemah
3. Makanan tidak dihabiskan
4. Nadi 80 x/m
5. Hb 10 g/dl
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Timbang BB anak Secara berkala
2. Anjurkan mengecek makan makanan yang hangat
3. Kolaborasi pemberian diit oleh tim gizi

DX.III

S:
1. Ibu mengatakan anaknya tidak mau makan
2. Ibu klien mengatakan kulit anaknya pucat
O:
1. Pasien tampak pucat
2. Pasien tampak lemah
3. Kulit tidak elasis
4. Hb 7,1 g/dl
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
2. Lakukan pemijatan pada area penonjolan
tulang, jika perlu
3. Bersihkan perineal dengan air hangat,
terutama selama periode diare
4. Gunakan produk berbahan petroleum atau
minyak pada kulit kering
5. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitive

Anda mungkin juga menyukai