Anda di halaman 1dari 2

Journalistic LANGUAGE

Topik 15
Kolom dan Resensi
Seorang penulis kolom biasa disebut dengan kolumnis. Dinamakan kolom karena
tulisan ini dimasukkan ke dalam suatu rubrik khusus di surat kabar yang membahas sesuatu
yang khusus juga. Seorang kolumnis biasanya memiliki pengetahuan yang luas dan
mengauasai betul masalah yang diketengahkan. Masalah yang diungkapkan dalam kolom
tersebut bisa bidang ekonomi, politik, sosial dan teknologi.
Tulisan kolom agak mirip dengan tajuk rencana di surat kabar. Ia disampaikan
dengan bahasa yang padat dan tajam. Masalah yang disorot bisanya masalah yang hangat dan
menjadi perdebatan publik. Oleh karena itu, seorang kolumnis harus rajin membaca surat
kabar karena pada umumnya tulisan kolom diangkat dari berita-berita yang muncul di surat
kabar. Berbeda dari feature, kolom menampilkan tulisan yang berat dan menyorot hal-hal
yang krusial
Keraf (2001) mengatakan bahwa resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai
nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para
pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat
atau tidak.
Seorang penulis resensi bertolak dari tujuan untuk membantu para pembaca dalam
menentukan perlu tidaknya membaca sebuah buku tertentu, atau perlu tidaknya menikmati
hasil karya seni. Untuk memberi pertimbangan atau penilaian objektif atas karya tulis,
penulis resensi harus tujuan pengarang dan maksud resensi itu. Unsur-unsur yang
diketengahkan dalam resensi adalah latar belakang atau deskripsi isi buku, macam atau jenis
buku dan keunggulan buku.

Kesimpulan
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa tugas dan peran jurnalistik di era
globalisasi ini semakin penting mengingat begitu derasnya arus informasi memasuki berbagai
sektor kehidupan manusia. Dalam hal pelaksanaan tugas jurnalistik itu, wartawan merupakan
sosok dan insan yang paling banyak memegang peranan karena sesuai dengan bidang tugasnya.
Selain itu, tugas jurnalistik dapat juga dilaksanakan oleh para penulis non wartawan yang
berminat mengembangkan bakat menulisnya di media massa. Seseorang yang ingin menulis di
media massa dapat memilih jenis karya jurnalistik yang diinginya. Jenis-jenis karya jurnalistik
tersebut adalah berita, feature, reportase, artikel dan kolom. Ada juga bentuk karya jurnalistik
lainnya seperti puisi dan resensi.
Mahasiswa yang ingin mengembangkan diri dalam tulis menulis di media massa harus
sudah mulai dari sekarang dan terus berlatih. Ia harus rajin mengirim tulisan ke media massa
baik majalah maupun suratkabar. Jika memungkinkan, ia dapat mengkhususkan dirinya untuk
menulis satu jenis karya jurnalistik. Dengan cara ini, seorang mahasiswa akan cepat dikenal di
lingkungannya atau oleh masyarakat luas. Kalau sudah demikian, mahasiswa tadi tidak hanya
mempereoleh kepuasan batin, melainkan juga mendapatkan uang dan meraih popularitas. Di
samping ilmu tersalurkan, sang mahasiswa tersebut juga telah ikut mencerdaskan masyarakat
demi kemajuan bangsa.
Waktu terus berputar, hari saling berganti dan masa kian cepat berlalu. Hari ini lebih baik
dari hari kemarin, dan hari esok tentu akan lebih baik dari hari ini. Mahasiswa yang telah
memiliki secuil niat dan keinginan dalam dirinya untuk menulis karya jurnalistik, segeralah
mulai menulis. Jangan tunggu sampai nanti atau esok. Bila belum juga mulai, tentu tidak ada
yang bisa dinilai dan diukur. Anda mungkin memiliki bakat, namun jika tidak dituangkan dalam
karya nyata maka bakat anda akan terpendam dan lapuk dimakan masa. Semoga!

Anda mungkin juga menyukai