Anda di halaman 1dari 13

MATERI

Pengembangan Silabus, RPP, dan Bahan Ajar

KELOMPOK KERJA GURU


MADRASAH IBTIDAIYAH
KE.GEMUH
TAHUN 2018

PENGEMBANGAN SILABUS
1
A. Pengertian dan Dasar-dasar Silabus
1. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
2. Silabus dapat didefinisikan sebagai “garis besar, ringkasan, atau pokok-pokok isi atau
materi pelajaran”. Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standart kompetensi dan kemampuan
dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari
siswa dalam mencapai standart kompetensi dan kemampuan dasar.
3. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap
satuan pendidikan
B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Silabus
1) ILMIAH,yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yg menjadi muatan dlm silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2) RELEVAN, yaitu cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional,
dan spiritual peserta didik.
3) SISTEMATIS, yaitu komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4) KONSISTEN, yaitu adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian
5) MEMADAI, yaitu cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penialian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar
C. Komponen Silabus
Komponen Silabus Kurikulum 2013:
1. Identitas mata pelajaran
Khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B atau SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ Paket
C/Paket C kejuruan.
2. Identitas sekolah
2
Meliputi nama satuan pendidikan dan kelas.
3. Kompetensi inti
Merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik unthuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran.
4. Kompetensi dasar
Merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan
yang terkait muatan atau mata pelajaran.
5. Tema
Khusus SD/MI/SDLB/Paket A
6. Materi pokok
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik yang dilakukan untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan.
8. Penilaian
Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk melakukan pencapaian hasil
belajar peserta didik.
9. Alokasi waktu
Sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau
satu tahun.
10. Sumber belajar
Dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain
yang relevan.
D. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
1) Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji KI dan KD mata pelajaran sebagaimana tercantum pada SI, dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,
tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI dalam tingkat;
b. Keterkaitan antara KI dan KD dalam mata pelajaran;
c. Keterkaitan antar KD pada mata pelajaran;
3
d. Keterkaitan antara KI dan KD antar mata pelajaran.

2) Mengidentifikasi Materi Pembelajaran


Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik;
b. karakteristik mata pelajaran;
c. relevansi dengan karakteristik daerah;
d. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spritual peserta didik;
e. kebermanfaatan bagi peserta didik;
f. struktur keilmuan;
g. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
h. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan alokasi
waktu.
3) Melakukan Pemetaan Kompetensi
a. mengidentifikasi KI, KD dan materi pembelajaran
b. Mengelompokkan KI, KD dan materi pembelajaran
c. Menyusun KI, KD sesuai dengan keterkaitan
4) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah:
a. Disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik (guru), agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai KD.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
4
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu
kegiatan peserta didik dan materi.

5) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku
yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian. Kata Kerja Operasional (KKO) indikator dimulai dari tingkatan berpikir
mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak
(bukan sebaliknya). Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji
akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.
6) Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek
dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan
serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
7) Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan
alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
8) Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan
5
fisik, alam, sosial, dan budaya. Penulisan buku sumber harus sesuai kaidah yang berlaku
dalam Bahasa Indonesia. Penentuan sumber belajar didasarkan pada KI dan KD serta
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

6
A. Pengertian RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. Rencana Pelaksanaan dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar
(KD).
B. Prinsip RPP
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum
dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk
rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang
dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan.
3. Mendorong partisipasi aktif peserta didik. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk
menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar,
proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar, dan kebiasaan belajar.
4. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dalam RPP
dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,
dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedial.
Pemberian pembelajaran 7emedy dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian
dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi.
Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.
6. Keterkaitan dan keterpaduan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan
memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan
lintas mata pelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
7. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi
C. Komponen RPP
7
Komponen-komponen RPP  Kurtilas
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
2. Identitas mata pelajaran/ subtema
3. Kelas/ Semester
4. Materi pokok
5. Alokasi waktu, Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar. 
6. Kompetensi inti
7. Kompetensi dasar, Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran. 
8. Indikator pencapaian kompetensi, Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat
diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 
9. Tujuan pembelajaran, Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
10. Materi ajar, Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
11. Metode pembelajaran, Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar
atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
12. Media Pembelajaran 
13. Kegiatan pembelajaran
1) Pendahuluan 
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditunjukkan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta
didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan
8
pendahuluan, guru: menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dan menyampaikan materi 
dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2) Inti  
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti ini dilakukan secara
sitematis. pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik.
3) Penutup 
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran; melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; dan memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil pembelajaran; merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik; dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya. 
14. Penilaian hasil belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar
disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar
Penilaian.
15. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
D. Langkah-langkah Pengembangan RPP
Cara penyusunan RPP dalam garis besarnya dapat mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
9
1. Mengisi kolom identitas
2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
3. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator yang akan
digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun
4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta indikator yang telah ditentukan.
5. Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok! pembelajaran yang terdapat
dalam silabus. Materi standar merupakan uraian dari materi pokok/ pembelajaran.
6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.
7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan
akhir.
8. Menentukan sumber belajar yang digunakan.
Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik penskoran.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

A. Pengertian Bahan Ajar


1. Bahan ajar adalah suatu bahan/ materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang
digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

10
2. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau
instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bahan yang dimaksudkan dapat
berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. Pandangan dari ahli lainnya mengatakan
bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis
maupun tidak tertulis, sehingga tercipta suatu lingkungan atau suasana yang
memungkinkan siswa belajar.
B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
Dalam mengembangkan bahan ajar tentu perlu memperhatikan prinsisp-prinsip
pembelajaran. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi
pembelajaran diantaranya meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Ketiga
penerapan prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut:
1. Prinsip relevansi, artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada
kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian KI dan KD. Cara termudah ialah
dengan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.
Dengan prinsip dasar ini, guru akan mengetahui apakah materi yang hendak diajarkan
tersebut materi fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap atau aspek psikomotorik
sehingga pada gilirannya guru terhindar dari kesalahan pemilihan jenis materi yang
tidak relevan dengan pencapaian KI dan KD.
2. Prinsip konsistensi, artinya keajegan. Artinya ada kesesuaian (jumlah/banyaknya) antara
kompetensi dan bahan ajar; jika kompetensi dasar yang ingin dibelajarkan mencakup
keempat keterampilan berbahasa, bahan yang dipilih/dikembangkan juga mencakup
keempat hal itu.
3. Prinsip kecukupan, artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu
sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu
mencapai SK dan KD. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu
dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

C. Komponen Bahan Ajar


Pedoman pengembangan buku ajar adalah terpenuhinya komponen-komponen bahan ajar
yang relevan dengan kebutuhan proses belajar-mengajar, seperti adanya:
1. Petunjuk penggunaan buku ajar,
2. Rujuan umum dan khusus  pembelajar,
11
3. Epitome (kerangka isi).,
4. Uraian isi bahan pembelajaran,
5. Gambar/ilustrasi,
6. Rangkuman,
7. Soal latihan, kunci jawaban, balikan dan,
8. Tugas-tugas.

D. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar


1. Melakukan Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
Analisis kebutuhan belajar adalah suatu proses awal yang dilakukan untuk menyusun
bahan ajar. Dalam analisis kebutuhan bahan ajar, di dalamnya terdapat tiga tahap.
Tahapan dalam analsis kebutuhan bahan ajar terdiri dari: analisis terhadap kurikulum,
analisis sumber belajar, dan penentuan jenis serta judul bahan ajar. Keseluruhan proses
tersebut menjadi bagian integral dari suatu proses langkah-langkah pembuatan bahan
ajar yang tidak bisa kita pisah-pisahkan. Berikut penjelasan tahap-tahap dalam analisis
kebutuhan bahan ajar.
2. Menyusun Peta Bahan Ajar
Setelah proses analisis kebutuhan bahan ajar selesai kita laksanakan, selanjutnya
dalam membuat dan menyusun bahan ajar kita akan mengetahui jumlah bahan ajar yang
mesti kita siapkan dalam satu semester tertentu. Maka, langkah yang perlu kita lakukan
berikutnya adalah menyusun peta kebutuhan bahan ajar. Hal ini penting kita lakukan
mengingat peta bahan ajar mempunyai banyak kegunaan. Menurut Diknas, paling tidak
ada tiga kegunaan penyusunan peta kebutuhan bahan ajar. Kegunaan dari penyusunan
peta bahan ajar adalah:
1) dapat mengetahui jumlah bahan ajar yang harus ditulis
2)  dapat mengetahui sekuensi atau urutan bahan ajar (urutan bahan ajar ini sangat
diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan)
3) dapat menentukan sifat bahan ajar
3. Membuat Struktur Bahan Ajar
Bahan ajar terdiri dari atas susunan bagian-bagian yang kemudian dipadukan, sehingga
menjadi sebuah bangunan utuh yang layak disebut sebagai bahan ajar. Susunan atau
bangunan atau bangunan bahan ajar inilah yang dimaksud dengan struktur bahan ajar.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa masing-masing bentuk bahan ajar
12
memiliki struktur berbeda. Oleh karena itu, kita perlu memahami dan mengetahui
masing-masing bentuk bahan ajar tersebut agar bisa membuat berbagai bahan ajar yang
baik. Namun, dari beraneka ragam struktur bahan ajar yang ada, secara umum ada tujuh
komponen dalam setiap bahan ajar, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau
materi pokok, informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.

13

Anda mungkin juga menyukai