Anda di halaman 1dari 14

MODUL AJAR 2

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


Satuan Pendidikan : SMKs YPT Banjarmasin
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : X/1
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Alokasi waktu : 2 pertemuan (2 × 45 menit)

Kompetensi Dasar
3.3. Menentukan nilai variabel pada sistem persamaan linear dua variabel dalam masalah
kontekstual
4.3. Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3.1 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan linear dua variabel
3.3.2 Menentukan model matematika yang berkaitan dengan masalah kontekstual sistem
persamaan linear dua variabel
3.3.3 Menentukan nilai variabel pada sistem persamaan linear dua variabel dalam
masalah kontekstual dengan menggunakan metode grafik
4.3.1 Menyusun model matematika yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel
4.3.2 Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan linear
dua variabel

Tujuan Pembelajaran
Kegiatan 1
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan konsep sistem persamaan linear dua variabel
2. Peserta didik dapat menentukan model matematika yang berkaitan dengan masalah
kontekstual Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
3. Peserta didik dapat menyusun model matematika yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel
Kegiatan 2
1. Peserta didik dapat menentukan nilai variabel pada sistem persamaan linear dua variabel
dalam masalah kontekstual dengan menggunakan metode grafik
2. Peserta didik dapat memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel
PETA KONSEP SPLDV

B𝐸𝑁𝑇𝑈𝐾 𝑈𝑀𝑈𝑀
KONSEP 𝑎 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1 … (1)
ቊ 1
SPLDV 𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2 … (2)

SPLDV Grafik

Metode
Eliminasi
Penyelesaian

Substitusi
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Kegiatan 1

Pagi ini, pak Hasan pergi bersama istrinya ke sebuah warung makan untuk sarapan.
Sesampainya disana, pak Hasan pun memesan makanan, yakni dua porsi nasi pecel dan 3 gelas
es jeruk dan membayar Rp. 48.000,00,- . Selang beberapa waktu kemudian datang Kakak dari
pak Hasan dan diajak lah makan juga di warung tersebut dan memesan 1 porsi nasi pecel dan
1 gelas es jeruk dan dibayar oleh pak Hasan Rp. 21.000. Sesampainya di rumah, Pak Hasan
lupa membelikan untuk anaknya sehingga hanya akan diberikan uang saja dan membeli sendiri
tetapi pak Hasan tidak tahu harga satu porsi nasi pecel tersebut. Berapakah uang yang harus
diberikan ke anak pak Hasan ?

Untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut, mari simak materi pada modul ini

A. Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Saat kalian SMP, kalian telah mempelajari konsep persamaan linear dengan satu variabel.
Masih Ingatkah kalian ?
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang memiliki dua variabel tunggal dan
masing-masing berpangkat satu. Bentuk umum persamaan linear dua variabel adalah
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
Dengan 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦 adalah variabel
a merupakan koefisien untuk x
b merupakan koefisien untuk y
c merupakan konstanta
dan a  0, b  0
Hal – hal Yang Berhubungan Dengan Persamaan Linear Dua Variabel
a. Suku
Suku yaitu bagian dari suatu bentuk aljabar yang terdiri dari variabel, koefisien dan
konstanta. Dan setiap suku di pisahkan dengan tanda baca penjumlahan ataupun
pengurangan
Contoh : 6𝑥 – 𝑦 + 4 , maka suku – suku dari persamaan tersebut adalah 6𝑥 , −𝑦 dan 4
b. Variabel
Variabel yaitu peubah atau pengganti suatu bilangan yang biasanya dilambangkan
dengan huruf seperti 𝑥 dan 𝑦.
Contoh : Mika memiliki 2 buah nanas dan 5 buah jeruk.
Jika dituliskan dalam bentuk persamaan adalah Nanas = 𝑥, Jeruk = 𝑦
Persamannya adalah 2𝑥 + 5𝑦
c. Koefisien
Koefisien yaitu suatu bilangan yang menyatakan banyaknya suatu jumlah variabel yang
sejenis. Koefisien disebut juga dengan bilangan yang ada di depan variabel, karena
penulisan sebuah persamaan koefifien berada di depan variabel
Contoh : Mika memiliki 2 buah nanas dan 5 buah jeruk. Jika di tulis dalam bentuk
persamaan adalah :
Jawab :
Nanas = 𝑥 dan Jeruk = 𝑦
Persamaannya adalah 2𝑥 + 5𝑦
Dimana 2 dan 5 adalah koefisien, dan 2 adalah koefisien 𝑥 dan 5 adalah koefisien 𝑦
d. Konstanta
Konstanta yaitu bilangan yang tidak diikuti dengan variabel, maka nilainya tetap atau
konstan untuk berapapun nilai perubahnya
Contoh : 2𝑥 + 5𝑦 + 7, dari persamaan tersebut konstanta adalah 7, karena 7 nilainya
tetap dan tidak terpengaruh dengan berapapun variabelnya

Coba kalian perhatikan persamaan-persamaan berikut ini.


a. 2𝑥 + 3𝑦 = 12
b. 𝑝 + 𝑞 + 6 = 10
c. 10𝑚 − 𝑛 = 50
Bentuk persamaan tersebut memiliki dua variabel yang belum diketahui nilainya.
Bentuk ini merupakan persamaan linear dua variabel. Oleh karena itu, Persamaan linear
dua variabel adalah persamaan yang memiliki dua variabel, yang masing-masing
berpangkat satu.

Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) adalah sebuah sistem/kesatuan dari
beberapa persamaan linear dua variabel yang sejenis. Persamaan linear dua variabel sejenis
yang dimaksud di sini adalah persamaan dua variabel yang memuat variabel yang sama.
Bentuk umum SPLDV
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1 … (1)
{
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2 … (2)
Dengan 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦 adalah variabel
𝑎1 𝑑𝑎𝑛 𝑎2 merupakan koefisien untuk x
𝑏1 𝑑𝑎𝑛 𝑏2 merupakan koefisien untuk y
𝑐1 𝑑𝑎𝑛 𝑐2 merupakan konstanta

Ayo mencoba menentukan PLDV dan SPLDV!


Manakah diantara persamaan berikut yang merupakan Persamaan linear Dua Variabel
(PLDV) dan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) ? Jelaskan alasannya!
a. 𝑥 + 𝑦 = 7
b. 4𝑥 + 2𝑦 = 2; 7𝑥 + 4𝑦 = 2
c. 𝑥 2 + 7𝑥 + 6 = 0
d. 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 5
Penyelesaian:
a. 𝑥 + 𝑦 = 7, merupakan PLDV karena mempunyai dua variabel yang berpangkat satu
b. 4𝑥 + 2𝑦 = 2; 7𝑥 + 4𝑦 = 2, merupakan SPLDV karena terdiri dari lebih dari satu
PLDV
c. 𝑥 2 + 7𝑥 + 6 = 0, bukan PLDV/SPLDV karena terdapat variabel yang berpangkat
dua
d. 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 5, bukan PLDV/SPLDV karena persamaan mempunyai tiga variabel
yang berbeda
B. Cara Menyelesaikan Soal Cerita SPLDV
Untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan sistem persamaan linear dua
variabel maka langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
1. Membuat Model Matematika
Langkah awal untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan SPLDV
adalah membuat model matematika. Memisalkan masing-masing variabel sesuai dengan
soal yang ada kemudian disesuaikan dengan
Model matematika ini merupakan penjabaran soal ke dalam kalimat matematika. Dalam
hal ini kalian harus mengetahui mana yang menjadi variabel, mana yang menjadi
koefisien, dan mana yang menjadi konstanta dari soal cerita yang diberikan.
2. Mencari Himpunan Penyelesaian
Setelah soal tersebut diubah ke dalam bentuk kalimat matematika atau model
matematika maka carilah himpunan penyelesaiannya.
Untuk mencari himpunan penyelesaian ini kalian dapat menggunakan tiga metode yang
akan kita pelajari pada pertemuan berikutnya.

Contoh Soal dan Pembahasannya


1. Ibu Hayati dan ibu Sofi berbelanja di pasar. Ibu Hayati membeli 3 kg apel dan 4 kg
jeruk dengan harga Rp 58.000,00. Ibu Sofi membeli 4 kg apel dan 3 kg jeruk dengan
harga Rp 61.000,00. Tentukanlah model matematika dari pernyataan tersebut !
Penyelesaian:
Membuat model matematika
Misalkan:
Harga 1 kg apel = x rupiah ; Harga 1 kg jeruk = y rupiah
Ibu Hayati membeli 3 kg apel dan 4 kg jeruk dengan harga Rp 58.000,00, maka
persamaan linearnya adalah 3𝑥 + 4𝑦 = 58.000
Ibu Sofi membeli 4 kg apel dan 3 kg jeruk dengan harga Rp 61.000,00, maka
persamaan linearnya adalah 4𝑥 + 3𝑦 = 61.000.
Jadi, sistem persamaan linear dari pernyataan tersebut adalah:
3𝑥 + 4𝑦 = 58.000; 4𝑥 + 3𝑦 = 61.000
3𝑥 + 4𝑦 = 58.000
Atau bisa dituliskan {
4𝑥 + 3𝑦 = 61.000
2. Pak Ardan memelihara 22 ekor hewan terdiri dari kambing dan bebek. Jika jumlah
kaki kambing dan bebek pak Ardan ada 60. Buatlah model matematika dari
pernyataan tersebut !
Penyelesaian:
Misalkan:
𝑥 = kaki kambing
𝑦 = kaki bebek
Pak Ardan memelihara 22 ekor hewan terdiri dari kambing dan bebek, maka
persamaan linearnya adalah 𝑥 + 𝑦 = 22
Jika jumlah kaki kambing dan bebek pak Ardan ada 60, karena kambing memiliki 4
kaki dan bebek 2 kaki maka persamaan linearnya adalah 4𝑥 + 2𝑦 = 60
Jadi, sistem persamaan linear dari pernyataan tersebut adalah:
𝑥 + 𝑦 = 22; 4𝑥 + 2𝑦 = 60
𝑥 + 𝑦 = 22
Atau bisa dituliskan {
4𝑥 + 2𝑦 = 60

Evaluasi Kegiatan 1
1. Dari bentuk-bentuk berikut manakah yang merupakan bentuk Sistem Persamaan
linear dua variabel ? dan Berikan alasannya !
a. 𝑥+𝑦 =3
b. 2𝑥 + 5𝑦 = 10; 𝑦 − 𝑥 = 15
c. 𝑥 2 + 𝑥 + 25 = 0
2. Tempat parkir untuk motor dan mobil dapat menampung 20 buah kendaraan. Jumlah
roda seluruhnya 56 buah. Jika banyak motor dinyatakan dengan x dan banyak mobil
dinyatakan dengan y. Tentukan bentuk model matematika dari permasalahan Sistem
persamaan linear dua variabel dari pernyataan di atas !
RANGKUMAN
1. Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang memiliki dua variabel tunggal
dan masing-masing berpangkat satu.
2. Bentuk umum persamaan linear dua variabel adalah
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
3. SPLDV adalah sebuah sistem/kesatuan dari beberapa persamaan linear dua variabel
yang sejenis.
4. Bentuk umum SPLDV
𝑎 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1 … (1)
{ 1
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2 … (2)
Kegiatan 2

Pendahuluan
Pada saat pandemi covid-19 yang terjadi baru-baru ini, salah satu cara
untuk meminimalisir peningkatan penularan covid 19 adalah dengan tetap di
rumah apabila tidak memiliki kegiatan yang mengharuskan untuk keluar rumah.
Ibu Nani dan keluarga berusaha menerapkan imbauan dari pemerintah untuk
bersama-sama meminimalisir peningkatan penularan covid- 19, sehingga Bu Ida
hanya keluar rumah sekali dalam sepekan untuk membeli makanan dan bahan
makanan untuk persediaan selama 1 pekan ke depan. Mengetahui hal itu, anak
Bu Ida yaitu Rafli dan Fany menitip kepada ibunya untuk membelikan kue
kesukaan mereka yaitu kue pie buah dan getuk pelangi. Raffi dan Fany berpesan
agar pesanan kue mereka dibungkus dalam tempat berbeda. Rafli memesan 5 kue
pie buah dan 2 getuk pelangi, sedangkan Fany memesan 2 kue buah dan 4 getuk
pelangi. Setelah Bu Ida kembali kerumah, Bu Ida memberi tahu kepada anaknya
bahwa bungkusan kue Rafli seharga Rp. 9.000,00 dan bungkusan kue Fany
seharga Rp. 10.000,00. Bu Ida lupa menanyakan berapa harga masing-masing
kue.
Dapatkah kalian membantu Bu ide untuk menentukan harga masing-masing kue?

Permasalahan di atas meminta kamu untuk menemukan harga masing-masing kue


pie buah dan getuk pisang.

Untuk memecahkan masalah tersebut, kita dapat mengubah permasalahan tersebut dengan
bentuk SPLDV. Selanjutnya kita bisa mencari penyelesaian dari SPLDV tersebut guna
memperoleh pemecahan dari masalah tersebut. Bagaimana caranya?. Untuk memahaminya,
simak pada modul ini.
Metode Penyelesaian SPLDV

Penyelesaian SPLDV dapat dilakukan dengan cara:


1. Metode Grafik
2. Metode Eliminasi
3. Metode Substitusi
Nah pada kegiatan hari ini kita akan belajar menentukan nilai variabel pada sistem persamaan
linear dua variabel dalam masalah kontekstual dengan menggunakan metode grafik.

1. Metode Grafik
Metode grafik merupakan metode penyelesaian persamaan linear yang diselesaikan
dengan bantuan grafik pada bidang koordinat kartesius.
Langkah Penyelesaian SPLDV dengan Metode Grafik adalah sebagai berikut:
1) Tentukan titik potong garis dengan sumbu x, syarat 𝑦 = 0
2) Tentukan titik potong garis dengan sumbu y, syarat 𝑥 = 0
3) Gambar garis dari setiap persamaan pada koordinat kartesius
4) Tentukan titik potong kedua garis, titik potong tersebut adalah penyelesaian dari
SPLDV

Contoh Permasalahan

Andin dan Yusi berniat akan membeli baju dan kaos di toko Cempaka, Andin membeli 2
baju dan 4 kaos dengan harga Rp85.000,00,- sedangkan Yusi membeli 3 baju dan 1 kaos
tipe yang sama dengan harga Rp75.000,00,-. Tentukan harga sebuah baju dan harga sebuah
kaos dengan tipe yang sama?

Penyelesaian
1. Memodelkan permasalahan ke bentuk matematika
Memisalkan: Baju = x
Kaos = y
Buat model matematikanya:
1) Andin membeli 2 baju dan 3 kaos dengan harga Rp85.000,- diperoleh 2𝑥 + 4𝑦 =
85.000
2) Yusi membeli 3 baju dan 1 kaos dengan harga Rp75.000,- diperoleh 3𝑥 + 𝑦 = 75.000

Sehingga diperoleh 2 persamaan:


2𝑥 + 4𝑦 = 85.000
{
3𝑥 + 𝑦 = 75.000

2. Penyelesaian masalah dengan Metode Grafik


• Buat tabel untuk menentukan titik yang berpotongan dengan sumbu x dan y
Persamaan 1: 2𝑥 + 4𝑦 = 85.000
𝑥 0 42.500
𝑦 21.250 0
(𝑥, 𝑦) (0, 21.250) (42.500,0)

Sehingga diperoleh titik (0, 21.250) dan (42.500, 0)

Persamaan 2: 3𝑥 + 𝑦 = 75.000
𝑥 0 25.000
𝑦 75.000 0
(𝑥, 𝑦) (0,75.000) (25.000,0)
Sehingga diperoleh titik (0, 75.000) dan (25.000, 0)

Maka grafik dari kedua persamaan tersebut adalah:

Titik A merupakan titik perpotongan


dua persamaan garis

Diperoleh himpunan penyelesaian dari dua persamaan di atas adalah {21.500, 10.500},
sehingga harga satu baju Rp21.500,- dan harga satu kaos Rp10.500,-.
Evaluasi Kegiatan 2

1. Dalam sebuah konser musik, terjual tiket kelas I dan kelas II sebanyak 500 lembar. Harga
tiket kelas I adalah Rp. 8.000,00 sedangkan harga tiket kelas II adalah Rp. 6.000,00. Jika
hasil penjualan seluruh tiket adalah Rp. 3.250.000,00. Tentukan banyaknya tiket kelas I dan
kelas II yang terjual !
RANGKUMAN
Langkah Penyelesaian SPLDV dengan Metode Grafik adalah sebagai berikut:
1. Tentukan titik potong garis dengan sumbu x, syarat 𝑦 = 0
2. Tentukan titik potong garis dengan sumbu y, syarat 𝑥 = 0
3. Gambar garis dari setiap persamaan pada koordinat kartesius
4. Tentukan titik potong kedua garis, titik potong tersebut adalah penyelesaian dari
SPLDV

PENUTUP
Berdasarkan hasil kegiatan akhir, guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Dari hasil tes, guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran oleh Peserta didik baik secara individu maupun kelas. Dengan memperhatikan
penguasaan Peserta didik, guru perlu melakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut
pembelajaran dapat berupa remedial dan/atau pengayaan.

DAFTAR PUSTAKA
• Kasmina dan Toali. 2013. Matematika Kelas X. Jakarta: Erlangga.
• Buku Paket Matematika Kelas X Kemdikbud RI.
• Buku Penunjang Bahan Ajar untuk SMK/MAK Kelas X Semua Kompetensi Keahlian
Kurikulum 2013 (Edisi revisi 2017/2018), Suka Ilmu.
• Buku Paket Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X (Sukino, Erlangga)
• Internet, antara lain:
https://www.youtube.com/watch?v=jaJdNRVTyvU
https://www.youtube.com/watch?v=zGh4XnPni7E
https://www.youtube.com/watch?v=63NN80NHo24

Anda mungkin juga menyukai