OLEH
NAMA KELOMPOK :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan energi bertambah semakin cepat dari tahun ke tahun, sementara
sumber yang dapat langsung untuk digunakan untuk kebutuhan tertentu semakin
terbatas.Meskipun energi yang bersumber pada radiasi matahari (energi surya) sangat
berlimpahtetapi sejauh ini belum dapat pemanfaatannya masih belum dapat optimal. Secara
ekonomisperalatan yang diperlukan untuk mengkonversi energi surya masih relatif
mahaldibandingkan sumber-sumber energi yang bersumber pada minyak dan gas bumi serta
batubara.
Reaktor fusi nuklir merupakan salah satu sumber energi alternatif masa depan
yangmenggunakan bahan bakar yang tersedia melimpah, sangat efisien, bersih dari polusi,
tidak akan menimbulkan bahaya kebocoran radiasi dan tidak menyebabkan sampah radioaktif
yang merisaukan seperti pada reaktor fisi nuklir. Sejauh ini reaktor fusi nuklir masih belum
dioperasikan secara komersial. Prototip reaktor-reaktor fusi saat ini masih dalam tahap
eksperimentasi pada beberapa laboratorium diUSA dan di beberapa negara maju lainnya.
Suatu konsorsium dari USA, rusia, Eropa danJ epang telah mengajukan pembangunan suatu
reaktor fusi yang disebut International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) di
Cadarache (Perancis) untuk mengujikelayakan dan keberlanjutan penggunaan reaksi fusi
untuk menghasilkan energi listrik.
Reaktor-reaktor nuklir yang saat ini dioperasikan untuk menghasilkan energi (listrik)
merupakan reaktor fisi nuklir. Dalam reaktor fisi nuklir energi diperoleh dari pemecahan
satuatom menjadi dua atom. Dalam reaktor-reaktor fisi nuklir konvensional, neutron lambat
yang menumbuk inti atom bahan bakar (umumnya Uranium) menghasilkan inti atom baru
yangsangat tidak stabil dan hampir seketika pecah menjadi dua bagian (inti) dan sejumlah
neutrondan energi yang besar. Pecahan hasil reaksi fisi tersebut merupakan sampah radioaktif
denganwaktu paruh yang sangat panjang sehingga menimbulkan masalah baru pada
lingkungan. Dalam reaksi fusi nuklir dua inti atom ringan bergabung menjadi satu inti baru.
Dalam suatu reaktor fusi, inti-inti atom isotop hidrogen (protium, deuterium, dan tritium)
bergabungmenjadi inti atom helium dan netron serta sejumlah besar energi. Reaksi fusi ini
sejenisdengan reaksi yang terjadi di dalam inti matahari dan bersifat jauh lebih bersih, lebih
aman. lebih efisien dan menggunakan bahan bakar yang jauh lebih berlimpah dibandingkan
dengan reaksi fisi nuklir.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan reaksi inti nuklir?
2. Bagaimana mekanisme reaksi inti nuklir?
3. Bagaimana tahap-tahap reaksi inti nuklir?
4. Apa saja jenis-jenis reaksi nuklir ditinjau dari energinya?
C. Tujuan
1. Untuk memahami reaksi inti nuklir
2. Untuk memahami mekanisme reaksi inti nuklir
3. Untuk mengetahui tahap-tahap reaksi inti nuklir
4. Untuk mengetahui jenis-jenis reaksi nuklir
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Reaksi inti sangat berbeda dengan reaksi kimia. Reaksi inti merupakan suatu proses
yang terjadi jika dua zarah (partikel) nuklir yang terikat sebagai inti yang menduduki salah
satu keadaan kuantumnya bertumbukan sehingga terjadi pertukaran tenaga (energi) dan
momentum (kadang-kadang juga terjadi pertukaran muatan listrik, momentum sudut, jumah
nukleon dan paritas). Reaksi inti adalah transformasi inti yaitu sebagai akibat ditembaki oleh
suatu projektil, yang dapat berupa inti-inti ringan, nukleon bebas, atau foton dengan energi
yang sesuai. Secara skematik reaksi inti dapat digambarkan:
a + X → Y + b + Q atau X (a,b)
Keterangan :
a = proyektil (peluru) b = partikel yang diamati
X = inti sasaran (target) Q = energi yang dihasilkan
Y = (inti hasil (produk)
14
7 N + 42He → 178O + 11 p
14 17
7 N (He , p) 8O
Dengan 42He adalah partikel ∝ dan proton adalah 11 p. Reaksi tersebut disebut juga
transmutasi terinduksi, sedangkan untuk peluruhan ∝ disebut dengan transmutasi
spontan. Pada reaksi ini berlaku pula hukum kekekalan nomor massa dan hukum kekekalan
nomor atom. Adapula suatu reaksi inti dengan penangkapan neutron disertai emisi foton
gamma yang disebut dengan tangkapan radiatif neutron . Sebagai contoh :
27 1 28 27 28
13 Al + 0n → γ + 13 Al atau 13 Al (n , γ ) 13 Al
Pada tahun 1937, James Chadwick melakukan suatu percobaan dengan menembakkan
partikel alfa pada keping berillium yaitu mendapatkan partikel yang baru pertama kali
diketahui yang disebut neutron dan inti karbon 12.
4 9 12 1
∝+ 2¿ 4 Be → 6C + 0n ¿
Cockroft dan Walton menyatakan bahwa proton yang dipercepat melalui medan listrik
dengan beda potensial 150 kV dapat membelah inti litium sehingga dihasilkan dua inti
helium. Pada reaksi ini juga berlaku hukum kekekalan nomor massa dan hukum kekekalan
nomor atom. Peristiwa tersebut dapat ditulis dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
1 7 4 4
p+ 1 Li → 3∝+ 2¿ 2 He ¿
Reaksi-reaksi inti diklasifikasikan menurut proyektil, partikel teramati dan inti sisa.
Jika proyektil dan partikel teramati adalah sama, maka dapat diperoleh reaksi hamburan
(scattering reaction). Jika inti sisa tetap berada dalam keadaan energi rendahnya atau
keadaan dasar, maka hamburannya adalah elastis. Tetapi jika inti sisanya berpindag ke suatu
keadaan tereksitasi, maka hamburannya tak elastis (inelastis). Proses pada saat proyektil
yang ditembakkan memperoleh tambahan nukleon dari atau memberi nukleon ke inti sasaran
berturut-turut disebut sebagai reaksi pengambilan (pick up) dan pelucutan (stripping).
Reaksi pengambilan dan pelucutan ini seringkali terjadi pada tingkat energi yang
cukup tinggi, sehingga dapat dianggap bahwa reaksinya langsung (direct). Dalam reaksi
pelucutan langsung ini dianggap bahwa nukleon mengambil bagian dalam memasuki atau
meninggalkan suatu orbit model-kulit tertentu dari inti sasaran tanpa mengganggu nukleon
lainnya.
Pada umumnya untuk menangkap neutron yang terjadi, digunakan logam yang
mampu menangkap neutron yaitu logam Cadmium atau Boron. Pengaturan populasi neutron
yang mengadakan reaksi fisi dikendalikan oleh batang pengendali yang terbuat dari batang
logam Cadmium, yang diatur dengan jalan memasukkan batang pengendali ke dalam teras-
teras bahan bakar dalam reaktor. Dalam reaktor atom, energi yang timbul kebanyakan adalah
energi panas, di mana energi panas yang timbul dalam reaktor ditransfer keluar reaktor
kemudian digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga diperoleh energi listrik.
Pada suatu reaktor nuklir, reaksi fisi dapat dimanfaatkan sebagai pusat pembangkit
tenaga listrik, karena reaksinya bisa dikendalikan. Sebaliknya, reaksi fisi yang tidak
terkendali akan menghasilkan ledakan energi, seperti pada bom atom.
3. Reaksi Fusi
Reaksi fusi (penggabungan inti) adalah reaksi nuklir yang melibatkan
penggabungan inti-inti atom dengan nomor atom kecil untuk membentuk inti yang lebih berat
dengan melepaskan sejumlah besar energi. Dalam reaksi fisi, sebuah neutron dipergunakan
untuk membelah sebuah inti yang besar, tetapi dalam reaksi fusi nuklir, dua inti yang bereaksi
harus saling bertumbukan. Karena kedua inti bermuatan positif, maka timbul gaya tolak yang
kuat antarinti, yang hanya dapat dilawan bila inti yang bereaksi memiliki energi kinetik yang
sangat besar.
Ada 2 syarat untuk mengendalikan fusi :
1) Suhu harus sangat tinggi (dalam orde 108 oC). Pada suhu tertentu disebut
suhu pembakaran (ignition temperature), proses fusi akan berlangsung
sendiri.
2) Pada suhu sangat tinggi, semua atom terionisasi habis membentuk suatu
plasma (sejenis gas yang disusun oleh partikel-partikel bermuatan seperti
H+ dan elektron).
Pada temperatur tinggi, reaksi fusi berlangsung sendiri, reaktan pada temperatur ini
berada dalam bentuk plasma (dengan kata lain inti dan atom bebas) dan inti memiliki energi
yang cukup untuk melawan gaya tolak elektrostatik. Bom fusi dan bintang-bintang
menghasilkan energi dengan cara seperti ini. Diharapkan metode ini akan digunakan dalam
reaktor termonuklir, sebagai sumber energi untuk kepentingan manusia. Berikut ini adalah
contoh reaksi fusi yang terjadi pada bintang, matahari, serta pada atom hidrogen. :
1H2 + 1H2 → 1H3 + 1H1 + 4 MeV
1 H2 + 1H2 → 2He3 + 0n1 + 3,3 MeV
1H2 + 1H2 → 2He4 + 0n1 + 17,6 MeV
Agar dapat terjadi reaksi fusi diperlukan temperatur yang sangat tinggi sekitar 108 K,
sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi termonuklir. Karena untuk bisa terjadi reaksi fusi
diperlukan suhu yang sangat tinggi, maka di matahari merupakan tempat berlangsungnya
reaksi fusi. Energi matahari yang sampai ke Bumi diduga merupakan hasil reaksi fusi yang
terjadi dalam matahari. Energi yang dihasilkan sangat tinggi, bahkan energi yang dihasilkan
400 kali lebih besar daripada energi fisi nuklir. Ini disebabkan rumus E = mc 2 menjelaskan
bahwa 90.000.000.000.000 Joule energi (sekitar 22,5 kiloton TNT atau bom atom Hiroshima)
sama dengan 1 gram massa, berarti massa mengandung energi yang luar biasa besar, maka
tidak heran mengapa fusi nuklir dapat memproduksi energi yang luar biasa besar.
Energi yang dihasilkan per reaksinya (antar 2 proton) adalah 4,2 x 10 -12 J. Tetapi,
setiap detiknya terjadi 9,2 x 1037 reaksi sehingga per detiknya Matahari menghasilkan energi
3.846 x 1026 J atau 9,2 x 1010 megaton TNT (setara dengan energi 100 miliar bom hidrogen.
Hal ini berdasarkan hasil pengamatan bahwa matahari banyak mengandung hidrogen (1H1).
Dengan reaksi fusi berantai akan dihasilkan inti helium-4. Di mana reaksi dimulai
dengan penggabungan antar dua atom hidrogen membentuk deutron, selanjutnya antara
deutron dengan deutron membentuk inti atom helium-3 dan akhirnya dua inti atom helium-3
bergabung membentuk inti atom helium -4 dan 2 atom hidrogen dengan melepaskan energi
total sekitar 26,7 MeV, yang reaksinya dapat dituliskan:
1H1 +1H1 → 1H2 + 1e0 +Q1
1H2 + 1H2 →2H3 + Q2
2H3 + 2H3 →2He4 + 2 1H1 + Q3
Reaksi tersebut dapat ditulis:
4 1H1→ 2He4 + 2 1e0 + Q
KESIMPULAN
Reaksi inti merupakan suatu proses yang terjadi jika dua zarah (partikel) nuklir yang
terikat sebagai inti yang menduduki salah satu keadaan kuantumnya bertumbukan sehingga
terjadi pertukaran tenaga (energi) dan momentum (kadang-kadang juga terjadi pertukaran
muatan listrik, momentum sudut, jumah nukleon dan paritas). Reaksi inti adalah transformasi
inti yaitu sebagai akibat ditembaki oleh suatu projektil, yang dapat berupa inti-inti ringan,
nukleon bebas, atau foton dengan energi yang sesuai. . Pada reaksi inti berlaku Hukum
kekekalan momentum linier dan momentum sudut, Hukum kekekalan energi total, Hukum
kekekalan jumlah muatan (nomor atom), dan Hukum kekekalan jumlah nukleon (nomor
massa).
Terdapat 3 tahapan untuk reaksi inti yaitu tahap zarah bebas, tahap inti majemuk dan
tahap akhir. Jenis-jenis reaksi nuklir ditinjau dari energinya yaitu reaksi eksoterm, reaksi fisi,
dan reaksi fusi. Pada suatu reaktor nuklir, reaksi fisi dapat dimanfaatkan sebagai pusat
pembangkit tenaga listrik, karena reaksinya bisa dikendalikan. Sebaliknya, reaksi fisi yang
tidak terkendali akan menghasilkan ledakan energi, seperti pada bom atom.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/31693391/
Contoh_Makalah_tentang_Reaksi_Inti_dan_Teknologi_Nuklir_SMA_NEGERI_1_PANDEG
LANG (diakses pada tanggal 29 Maret 2020)
https://sainsmini.blogspot.com/2015/11/penjelasan-mengenai-reaksi-inti-fisi.html
(diakses pada tanggal 29 Maret 2020)
http://widyasujarwati.blogspot.com/2013/02/makalah-fisika-inti.html (diakses pada
tanggal 29 Maret 2020)