Anda di halaman 1dari 2

TONGKAT SAPU

NAMA:ANGGER ARIFFAHI
KELAS:7H/06
ANGGER memandang tongkat sapu di pojokan gedung.
Tongkat sapu itu telah menghancurkan hidupnya dan juga
telah memberikan kehidupan baginya. Gedung yang
mewah, dimana anak-anak orang kaya di sekolahkan di
gedung bertingkat itu. Anak-anak yang kurang sopan
terhadap dirinya . sering kali dia di remein menimbulkan
sakit hati di dadanya. Setiap harinya dia di temani tongkat
sapu walaupun dia membencinya tapi dia tidak bisa
melepasnya dari kehidupan yang ada. Tongkat sapu
menemaninya untuk membersihkan gedung SMA Jaya
Perkasa. Anak-anak yang tahunya hanya makan tanpa
peduli membuang sampah pada tempatnya. Karena
mungkin mereka berpikir ada dua sahabat yang akan
membersihkannya. Si tongkat sapu dan bapak tua yang
umurnya sudah 15 tahun. Hatinya terhibur jika hari senin
mulai tiba. Pada waktu upacar bendera anak-anak sering
menyanyikan lagu wajib nasional indonesia pusaka, lagu
favoritnya bapak tua. Esok harinya yang di tunggu bapak
tua, dia berangkat pagi dari rumahnya yang reyot. Di buat
dari kardus-kardus, sering kali wilayah yang dia tempati di
gusur. Walaupun dia mendapatkan gaji setiap bulan tapi dia
belum bisa membayar kontrakan yang layak huni. Masih
banyak alasan kenapa dia belum memakai uang gajinya. Ini
semua ada kaitannya dengan tongkat sapu.Bapak itu
menangis mendengar lagu itu.Dia lalu pergi menemui si
tongkat sapu.Hari-harinya yang selalu dengan si tongkat
sapu.Kadang dia marah dengan tongkat sapu di bantingnya
tongkat sapu itu.Kadang dia mengelus si tongkat kayu
dengan lembut.Pagi ini dia melihat ceria.si tongkat sapu di
bersihkan dan di elus-elus .
“Hari ini adalah gajiku,aku berterimakasih kepadamu.Aku
akan mengumpulkan uang,istriku akan kembali
kepadaku”.Katanya dengan tersenyum.Dia melewati koridor
gedung ke kantor atas untuk menerima gajinya.”permisi ,
pak saya mau mengambil gaji “.
“oh ya pak angger,terimakasih ini gaji anda”.Kata atasan
dengan tersenyum ramah membuatb bapak itu nyaman
.Hari yang membuat bahagia,uang yang sudah dia
kumpulkan selama dua tahun mencapai satu juga.Dia tak
ingin istrinya menjadi pembantu di sana.Istrinya umur nya
seperti bapak itu.Ia ingin ia dan istrinya sama-sama
bersama.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai