Oleh:
Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, MPM.
Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN
Mengapa Perlu Dilakukan UU CK dan PP No. 21 Tahun 2021 merupakan langkah strategis
Penataan Ruang?
pemerintah dalam mengatasi permasalahan investasi dan penciptaan
lapangan kerja, yang salah satunya diakibatkan oleh tumpang tindih
pengaturan penataan ruang.
Pasal 2
Menimbang (2) Satu peta hasil percepatan pelaksanaan KSP sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), berfungsi sebagai acuan:
a. bahwa untuk memberikan a. kebijakan pembangunan berbasis spasial;
kemudahan dan kepastian b. perencanaan dan pemanfaatan ruang yang terintegrasi dalam
hukum dalam berinvestasi rencana tata ruang di darat, laut, dalam bumi, dan udara;
serta perizinan pemanfaatan c. kesesuaian dan perizinan pemanfaatan ruang masing-masing
ruang perlu ketersediaan sektor;
rencana tata ruang d. penyelesaian tumpang tindih pemanfaatan ruang; dan
dan/atau rencana zonasi e. perbaikan data IGT masing-masing sektor.
yang selaras dengan rencana
pembangunan nasional dan
pemanfaatan ruang eksisting
Lampiran
Amanat kepada Kementerian ATR/BPN untuk penyediaan dan pemutakhiran
6 Peta Tematik Tata Ruang.
3
Status Ketersediaan Peta Tematik Tata Ruang Sesuai Perpres No. 23/2021
3
Peta RTRW Kabupaten Skala 1:50.000 465 61 Pemutakhiran
Peta RTRW Kota Skala 1:25.000 RTRWK RTRWK
4
Terobosan Kebijakan UU CK terkait Perencanaan Tata Ruang
Sudah masuk
ke dalam peta
tematik PKSP
Penghapusan Ketentuan Penetapan (Perpres No.
Kawasan Strategis (KS) 23/2021)
5
Terobosan Kebijakan UU CK terkait Perencanaan Tata Ruang
Ruang
Udara
PP No. 21 Tahun
Ruang
2021 telah mengatur
Darat
pengintegrasian
muatan teknis
ruang laut menjadi Ruang
satu produk rencana Laut
tata ruang.
Ruang
Dalam
Bumi
Kedepannya, sesuai amanat UU CK, peta tematik RTRL, RZWP3K, RZ KSN, dan RZ KSNT yang berupa PPKKT akan terintegrasi ke dalam RTR.
Integrasi ini akan dilakukan di masa transisi. Selepas masa transisi, penyusunan RTRWN, RTRWP, dan RTR KSN akan langsung memuat
pengaturan ruang untuk wilayah laut/perairan.
8
Terobosan Kebijakan UU CK terkait Perencanaan Tata Ruang
Dalam rangka
percepatan
penyusunan
RDTR, daerah
yang belum
memiliki Peta
Rupabumi
Indonesia dapat
menggunakan
Peta Dasar
Lainnya sesuai
ketentuan tingkat Peta Dasar Lainnya
ketelitian RTR Peta Rupabumi Indonesia
yang telah mendapat Rekomendasi dari BIG
yang disertai oleh
rekomendasi dari
Badan Informasi
Geospasial (BIG). • Dengan berlakunya PP No. 21/2021, PP No. 8/2013 tentang Ketelitan Peta Rencana Tata Ruang dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
• Contoh peta dasar lainnya: peta dasar pertanahan (yang sesuai dengan ketelitian RTR dan mendapat
rekomendasi dari BIG
PP No. 21/2021: Pasal 12 ayat (3), Pasal 16 ayat (8), Pasal 19 ayat (8), Pasal 19 ayat (3), Pasal 23 ayat (3), Pasal 27 ayat (3), Pasal 36 ayat (3), Pasal 39 ayat (3), Pasal 46 ayat (3), Pasal 53 ayat (3), Pasal 57 ayat (3)
9
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional