Anda di halaman 1dari 30

Ganggang Biru, Hijau, Hias, dan

Karang

Disusun oleh:
Muhamad Tegar Pratama
(17304241038)
Soleh Saputra (17304241039)
Kelas Cyanophyceae
Alga biru (Cyanophyceae) atau ganggang belah
(Schizhophyceae) atau ganggang lendir adalah
ganggang bersel tunggal dengan bentuk mirip benang
dan struktur tubuh yang masih sederhana.
Ciri-ciri :
1. Warnanya biru kehijauan.
2. Bersifat autotrof.
3. Inti dan kromatofora tidak ditemukan.
4. Dinding sel mengandung pektin,hemiselulosa, dan
selulosa yang kadang berupa lendir.
5. Pembiakan selalu vegetatif dengan membelah.
6. Umumnya tidak bergerak.
Pada Cyanophyceae terdapat fikoeritrin
(kromoprotein berwarna merah) dan fikosianin
(kromoprotein berwarna biru) yang kadarnya
tidak stabil sehingga warnanya berubah-ubah.
Gejala ini disebut dengan adaptasi kromatik
yang berhubungan dengan proses asimilasi.
Pada Cyanophyceae, dua jenis asam nukleat
telah berkumpul jadi satu namun
kromosomnya belum tampak. Pada sel yang
tua dapat ditemukan pula vakuola.
Cyanophyceae terbagi dalam 3 bangsa, yaitu :
1. Bangsa Chrooccales
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora dengan
warna kehijau-hijauan.
Pada suku Chroococcaceae terdapat jenis-jenis:
a. Chroococcus turgiditus
b. Gloecapsa sanguinea
Pada umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada
cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan, sel-
selnya akan tetap bergandengan dengan perantaraan lendir
tadi. Dengan demikian akan terbentuk kelompok-kelompok
atau disebut juga koloni.
Gloecapsa sanguinea Chroococcus turgiditus
2. Bangsa Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk
benang dan mempunyai spora. Benang-benang tersebut
dapat putus-putus dan disebut hormogonium, yang dapat
merayap dan merupakan koloni baru.
Spora terbentuk dari isi sel (endospora). Setelah keluar
dari sel induknya, spora dapat menjadi tumbuhan baru. Suku
Chamaesiphonales contohnya adalah Chamaesiphon
confervicolus.

Chamaesiphon
confervicolus
3. Bangsa Hormogonales
Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, diselubungi suatu
membran. Benang-benang itu melekat pada substratnya, jarang
memiliki percabangan sejati. Benang-benang tersebut selalu dapat
membentuk hormogonium.
a. Suku Oscillatoriaceae
 Didalamnya termasuk marga Oscillatoria yang hidup dalam air
atau di atas tanah yang basah, sel-selnya bulat, merupakan
benang-benang dan pada akhirnya membentuk koloni yang
berlendir. Pada jarak tertentu dalam benang-benang tersebut
terdapat sel-sel yang dindingnya tebal, kehilangan zat-zat warna
yang berguna untuk asimilasi, sehingga terlihat kekuning-kuningan
dan disebut heterosista. Heterosista ini dalam keadaan khusus
dapat tumbuh menjadi benang baru , akan tetapi fungsinya belum
dikenal. Contoh : O. limosa, O. princeps.
b. Suku Rivulariaceae
Meliputi marga Rivularia. Pada koloni Rivularia tampak
adanya polaritas. Pangkalnya terdiri dari heterosista,
ujungnya berakhir dalam suatu rambut. Contoh : Rivularia
bullata, Rivularia haematites.
c. Suku Nostaceae
Meliputi marga Nostoc dan Anabaena.
• Nostoc dapat menambat unsur N dari udara dan sering
bersimbiosis dengan Fungi membentuk Lichenes. Contoh:
N. communae, N. sphaeroides.
• Anabaena juga menambat unsur N dari udara dan dapat
bersimbiosis dengan tanaman lain. Contoh : A. Cycadeae
bersimbiosis dengan pakis haji dalam akar-akar bunga
karang.
Rivularia bullata N. communae
Kelas Charophyceae (Ganggang
Karang)
Kelas ini tersusun atas beberapa marga saja.
Ciri-ciri:
1. Sel-selnya memiliki dinding sel, klorofil a dan b,
zat tepung sebagai hasil asimilasi.
2. Hidup di dasar kolam atau selokan sebagai
bentos.
3. Talus berbuku-buku dengan ruas yang panjang
dengan cabang-cabang yang tersusun dalam
sebuah karangan.
4. Pembiakan seksual dengan oogami.
5. Habitusnya seperti tumbuhan yang seluruhnya
hidup di dalam air.
Pada buku-buku tumbuh cabang-cabang
pendek yang beruas-ruas. Dari ketiak- ketiak
cabang itu tumbuh cabang-cabang yang
susunannya sama dengan sumbu pokok.
Sumbu pokok dan cabang-cabangnya
bertambah panjang seiring dengan sel ujung
yang selalu memisahkan segmen dan
membentuk dinding pemisah melintang.
Sel-selnya mengandung sebuah inti dan
kloroplas berbentuk bulat. Dalam sel-sel ruas
inti mengadakan pembelahan amitosis,
sehingga dalam sel-sel ruas terdapat
beberapa inti.
Pembiakan aseksual dengan spora tidak ditemukan. Sedangkan
pembiakan seksualnya adalah :
1. Anteridium => 8 sel (oktan) => 24 sel. Dari 24 sel itu, 8 sel
yang paling luar berbentuk pipih dinamakan sel-sel dinding
(pelindung), 8 sel di tengah dinamakan sel-sel pemegang
(manubrium), 8 sel yang paling dalam dinamakan sel pokok.
sel-sel yang paling dalam membuat 3-6 dinding sekunder dan
dari sel-sel ini ditonjolkan 3-5 sel-sel benang spermatogen
yang terdiri atas sel-sel berbentuk cakram.
2. Oogonium awalnya mengandung satu sel telur kemudian
oogonium tersebut diselubungi 5 buluh yang terpilin. Ujung
benang-benang se;ubung oogonium ini seperti mahkota yang
terdapat celah untuk jalan masuknya spermatozoid.
Pada perkecambahan zigot, terjadi pembelahan reduksi dan
terjadilah 4 inti haploid. Dari 4 inti ini, yang 3 mengalami
degenerasi, sehingga hanya dihasilkan 1 zigot yang akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru.
Charophyceae merupakan golongan yang terasing,
baik ke atas maupun ke bawah. Menurut susunan
talusnya, kelompok ganggang ini termasuk
organisme yang lebih tinggi tingkat
perkembangannya. Dari bentuk talus dan alat-alat
perkembangbiakan seksual, sukar ditemukan
hubungannya dengan salah satu golongan
Chlorophyceae, tetapi umumnya masih dianggap
berdekatan.
Semua warga kelas ini hanya dimasukkan dalam
satu bangsa saja yaitu Charales yang terbagi dalam
beberapa suku diantaranya suku Characeae yang
meliputi antara lain Chara fragilis, Chara intermedia,
Nitella gracilis, Tolypella prolifera.
Tolypella prolifera Nitella gracilis

Chara fragilis Chara intermedia


Kelas Chlorophyceae (Ganggang
Hijau)
Sel-sel ganggang hijaub mempunyai kloroplas , pada
kloropas terdapat pirenoid, hasil asimilasi berupa
tepung dan lemak.
Ciri ciri :
1. Mengandung kloroplas (plastisida berwarna hijau).
2. Tubuhnya bersel satu, berkoloni, dan bersel banyak.
3. Sebagian besar hidup di air tawar, tetapi ada
beberapa species yang hidup di air laut, di tempat-
tempat basah, dan ada pula yang hidup sebagai
eksofit dan endofit pada makhluk lain.
4. Bereproduksi secara vegetatif (aseksual) dan
generatif (seksual).
Chlorophyceae terbagi dalam 6 bangsa, yaitu :
1. Bangsa Chlorococcales
Sel-sel vegetatif tidak dapat bergerak,
mempunyai satu inti dan satu kloropas.
Mereka merupakan satu koloni yang
bentuknya bermacam-macam.
Chlorococcales hidup sebagai plangton
dalam air tawar, kadang kadang pada kulit
pohon dan tembok yang basah. Contoh
ganggang yang terdapat pada bangsa ini
antara lain Chlorella vulgaris, Pediastrum
bonganum, Chlorococcum humicola.
Chlorella vulgaris Pediastrum bonganum

Chlorococcum humicola
2. Bangsa Ulotrichales
Sel –selnya selalu mempunyai satu inti
dan satu kloroplas. Yang masih
sederhana membentuk koloni berupa
benang yang bercabang atau tidak. Ada
pula yang bertalus yang berbentuk pipa
maupun pita. Dalam bangsa ini termasuk
antara lain suku Ulotrichaceae, yaitu
Ulothrix zonata dan dari suku Ulvaceae,
yaitu Ulva lactuca dan Enteromorpha
intestinalis.
Ulothrix zonata

Enteromorpha intestinalis

Ulva lactuca
3. Bangsa Cladophorales
Sel-selnya berinti banyak, kloroplas
berbentuk jala dengan pirenoid-pirenoid,
membentuk koloni berupa benang-
benang yang bercabang, hidup dalam air
tawar yang mengalir atau dala air laut.
Berkembang biak secara vegetatif
dengan zoospora dan generatif dengan
isogami. Dalam bangsa ini termasuk
suku Cladophoracecae, contohnya
Cladophora glomerata dan Cladophora
dichotoma.
Cladophora glomerata
Stigeoclonium lubricum

Coleochaete scutata
5. Bangsa Oedogoniales
Hidup dalam air tawar, sel-selnya
mempunyai satu inti dan kloroplas
berbentuk jala. Koloni berbentuk benang.
Perkembangbiakan secara vegetatif
dengan zoospora dan generatif dengan
oogami. Bangsa ini hanya meliputi satu
suku saja, yaitu Oedoginiaceae,
contohnya Oedogonium concatenatum
dan Oedogonium ciliatum.
Oedogonium ciliatum
6. Bangsa Siphonales (Clorosiphonales)
Bentuknya bermacam-macam, kebanyakan
hidup dalam air laut. Talusnya tidak
mempunyai dinding pemisah yang
melintang, sehingga dinding selnya
menyelubungi massa plasma yang
mengandung banyak inti dan kloroplas,
hanya alat-alat berkembang biak saja yang
terpisah oelh suatu sekat. Ada beberapa
jenis ganggang yang masuk dalam bangsa
ini, antara lain Protosiphon botryoides,
Halicystis ovalis, Caulerpa prolifera, dan
Vaucheria sessilis.
Protosiphon botryoides Halicystis ovalis

Caulerpa prolifera Vaucheria sessilis


Ganggang Hias (Bangsa
Desmidiales)
Karena bentuknya yang beraneka rupa ganggang ini
juga dinamakan ganggang hias.
Ciri-ciri:
1. Bentuknya beranekaragam
2. Berlendir (merayap)
3. Hidup di rawa-rawa gambut
4. Bentuk sel beragam tetapi simetris
5. Kloroplas besar tersusun kompleks, pirenoid satu
atau lebih, inti di tengah
6. Reproduksi aseksual dan seksual
Yang termasuk dalam bangsa ini yaitu dari suku
Desmidiaceae, antara lain Costerium moniliforme,
Cosmarium botrytis, Desmidium aptoganum.
Cosmarium botrytis Desmidium aptoganum

Costerium moniliforme

Anda mungkin juga menyukai