Semnasmipa, Artikel39 (345-353)
Semnasmipa, Artikel39 (345-353)
Abstrak: Cedera olah raga merupakan aspek penting yang diperhatikan dalam olahraga kompetitif.
Penanganan yang kurang baik dapat menghambat performa pemain di lapangan dan mengakibatkan
gangguan atau keterbatasan fisik. Berbagai jenis cedera pada pemain sepakbola antara lain: sprain, strain,
knee injuries, compartment syndrome, shin splints, achilles tendon injuries, dan fractures. Beberapa
penyebab cedera antara lain: latihan yang berlebihan, ketidakseimbangan, kurangnya pemanasan, metode
latihan yang salah, kelainan struktural, kelemahan otot, tendon, dan ligament. Beberapa penanganan
cedera antara lain dengan terapi kompres es, kompresi daerah yang cedera, posisikan daerah cedera lebih
tinggi dari jantung, dan mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera. Beberapa pencegahan antara lain:
menggunakan pelindung tubuh, memilih kelengkapan olahraga yang sesuai, memperkuat otot di daerah
yang rentan cedera, dan latihan peregangan.
346
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
otot tertarik pada arah yang salah, keras.Salah memilih sepatu juga
kontraksi otot yang berlebihan atau menyebabkan rasa sakit ini. Contoh:
ketika terjadi kontraksi, otot belum siap. peakaian sepatu berpul enam di lapangan
Strain sering terjadi pada bagian groin keras. Rasa sakit biasanya terasa di
muscles (otot pada kunci paha), bagian bawah lutut. Cedera ini bisa pulih
hamstrings (otot paha bagian bawah), dalam 5-7 hari.
dan otot quadriceps. Cedera tertarik otot Peregangan otot juga harus dihindari.
betis juga kerap terjadi pada para pemain Salah satu faktor yang memprovokasi
bola. Fleksibilitas otot yang baik bisa cedera ini adalah ketidakseimbangan
menghindarkan diri dari cedera macam antara otot quadriceps Contoh: vastus
ini. Kuncinya dalah selalu melakukan medialis lebih lemah dibandingkan
stretching setelah melakukan vastus lateralis. Ini membuat Q-angle
pemanasan, terutama pada bagian otot- dari pattela sehingga terjadi iritasi di
otot yang rentan tersebut (Hardianto lutut.akibatnya pattela tendonitis
Wibowo 1995: 22). menjadi cedera yang gampang terjadi di
Strain yang sering terjadi pada sepakbola lutut.
adalah pada otot hamstring. Hamstring
yang paling sering kita lihat pada saat c. Knee Injuries
pemain berlari kencang tiba-tiba dia Knee injuries adalah cedera yang
memegang bagian belakangnya sambil terjadi karena adanya paksaan dari
lari terpincang-pincang. Hamstring tendon. Saat mengalami cedera ini akan
terdiri dari empat otot yaitu merasakan nyeri tepat dibawah mangkuk
semitendinous, semimebranosus, biceps lutut setelah melakukan latihan olahraga.
femoris caput lognum, dan caput breve. Rasa sakit itu disebabkan oleh gerakan
Salah satu dari otot ini mengalami strain, melompat, menerjang maupun melompat
ketegangan mulai dari hanya tertarik dan turun kembali. Ada beberapa jenis
ringan sampai putus (biasanya pemain cedera lutut yang umum dialami oleh
mendengar bunyi 'tuk' apabila salah satu pemain bola, yaitu cedera pada medial
ototnya putus). Cedera ini terjadi karena collateral ligamen, meniscus, dan
apabila otot tersebut tiba" harus anterior cruciate ligamen, baik itu sobek
melakukan gerakan eksplosif tiba" pada jaringan, maupun putusnya jaringan
seperti sprint. Penyebab lain adalah otot tersebut.
tersebut sudah capek namun dipaksa
bekerja. Karena otot selalu berkontraksi, d. Compartment Syndrome
kadar asam sangat tinggi sehingga bila Para atlet pada umumnya sering
tiba" melakukan gerakan eksplosif, otot mengalami permasalahan (gangguan rasa
tersebut kaget dan tidak siap menerima nyeri atau sakit) yang terjadi pada kaki
tekanan. bawah (meliputi daerah antara lutut dan
Jika mengalami hamstring tingkat 1 pergelangan kaki). Terkadang rasa
(ringan) pemain tidak bisa bermain sakit/nyeri tersebut terjadi karena adanya
selama 2 pekan. Yang didera tingkat 2 suatu sindrom kompartemen
mesti absen sekitar 3-4 minggu, tingkat 3 (compartment syndrome). Diagnosis
(putus) harus absen 6-8 pekan. Waktu terhadap sindrom terhadap sindrom
rehat ini harus ditaati dengan tepat tersebut dilakukan dengan cara
karena proses penyembuhan ini tidak perkiraan, karena pola karakteristik
utuh maka cedera bisa berdampak (gejala) dan rasa sakit tersebut dan
panjang dan kronis. ukuran-ukuran tekanan
Ini juga sering dikeluhkan pemain. kompartemennya. Di antara beberapa
Cedera ini sering terjadi setelah pemain penyakit yang menyertai sindrom ini
berlatih atau beranding di lapangan yang
348
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
349
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
2) Fraktur Tulang Metatarsal /patah retak atau sampai patah maka penderita
tulang telapak kaki akan terasa nyeri saat kaki menapak
Tulang metatarsal terletak pada sehingga tidak bisa digunakan untuk
telapak kaki bagian tengah. Tulang ini berdiri bahkan berjalan. Seandainya
bersama tulang tulang lainnya di telapak mampu berdiri dan berjalan maka si
kaki berfungsi menjadi penyeimbang dan pemain akan merasakan nyeri yang
penopang kaki manusia, terutama saat sangat hebat.
berjalan. Jika mengalami cedera berupa
350
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
351
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
membebaskan diri dari beban. Jika nyeri (misalnya bisbol) gunakan pelindung
dan bengkak berkurang selama 48 jam khusus.
setelah cedera, gerakkan persendian c. Cedera otot pergelangan kaki
tulang ke seluruh arah. Hindari tekanan Banyak terjadi pada pesebakbola,
pada daerah cedera sampai nyeri hilang pemain hoki, pebasket, dan pevoli
(biasanya 7-10 hari untuk cedera ringan karena gerakan seperti melompat,
dan 3-5 minggu untuk cedera berat), berlari, dan berhenti mendadak
gunakan tongkat penopang ketika menyebabkan tendon terjepit.
berjalan bila dibutuhkan. Pencegahan: Perkuat pergelangan
Menurut Hardianto Wibowo kaki dengan naik turun tangga atau
(1995: 16), Cedera derajat I biasanya olahraga sejenisnya. Memakai
sembuh dengan cepat dengan pemberian pelindung kaki tidak menjamin
istirahat, es, kompresi dan elevasi keselamatan, tapi meminimalkan
(RICE). Terapi latihan dapat membantu risiko.
mengembalikan kekuatan dan d. Otot tertarik
fleksibilitas. Cedera derajat II terapinya Tidak melakukan pemanasan cukup,
sama hanya saja ditambah dengan kelelahan otot, dan otot lemah, adalah
immobilisasi pada daerah yang cedera.. beberapa sebabnya. Lari, joging,
Kunci dari penyembuhan adalah evaluasi basket, dan sepakbola, adalah contoh
dini dengan professional medis. olahraga paling potensial
Adapun pada beberapa cedera di menimbulkan cedera ini. Pencegahan:
lokasi tertentu, dapat dilakukan Latihan peregangan yang cukup
pencegahan antara lain. sebelum dan sesudah berolahraga.
a. Cedera lutut Hindari berlatih saat tubuh Anda
Sekitar 55 persen cedera akibat terasa lelah. Jangan berolahraga dulu
aktivitas olahraga berupa cedera lutut. sebelum Anda benar-benar pulih
Cedera ini termasuk satu dari 40 pascacedera, untuk menghindari
kasus bedah ortopedi. Terbanyak cedera lebih berat.
terjadi pada sendi dan tulang rawan e. Sakit punggung bagian bawah
(retak), termasuk sakit dan nyeri yang Banyak dialami oleh orang yang
terkait dengan tempurung lutut. duduk terlalu lama dan penderita
Risiko tinggi terjadi pada pelari, obesitas. Rentan pula dialami pelari,
perenang, step aerobic, pesepakbola, pebalap sepeda, pegolf, petenis, dan
pebasket, pevoli, dan atlet cabang pebisbol.
atletik. Ini karena lutut menjadi Pencegahan: Lakukan pemanasan
tumpuan, sehingga berpotensi terkena sebelum, selama, dan sesudah
arthritis. Pencegahan: gunakan berolahraga. Gerakan meluruskan
pelindung khusus. punggung dengan menarik perlahan
b. Cedera bahu kedua tangan ke atas dan menekuk
Sebanyak 20 persen cedera karena punggung ke samping.
olahraga terjadi pada bahu, termasuk f. Cedera tulang kering
akibat salah posisi, salah urat, dan Biasa menyerang pemula, yang
ketegangan otot. Penyebabnya, berambisi ingin meningkatkan tahap
aktivitas berlebih dan gerakan yang latihan. Memakai alas kaki yang tidak
salah di daerah bahu sehingga sesuai dengan aktivitas. Termasuk
mengenai tendon (urat). Gejalanya melompat dan berlari di landasan
nyeri, kaku pada bahu, otot terkilir, yang keras. Pencegahan: Pakailah alas
hingga tulang retak. Pencegahan: kaki yang tepat, berlatih secara
Untuk olahraga yang rentan benturan bertahap, peregangan, dan tidak
berlebihan.
352
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun 2014
353