Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN BACAAN

TENTANG

“PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR”

Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

OLEH

USWATUN HASANAH

NIM. 19016130

DOSEN PENGAMPU: Dra. Yeni Karneli, M, Pd, Kons

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020

1
PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR

1. Pengertian Kreativitas
Menurut Munandar, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu
hal-hal yang baru, tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah
ada sebelumnya. Selain itu, Csikszentmihalyi menyatakan kreativitas sebagai suatu  
tindakan, ide, atau produk yang mengganti sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang baru.
Rhodes menganalisis lebih dari 40 definisi tentang kreativitas, menyimpulkan
bahwa pada umumnya kreativitas dirumuskan dalam istilah pribadi (person), proses,
produk, dan lingkungan yang mendorong (press) individu ke perilaku kreatif. Berikut
beberapa definisi tentang kreativitas berdasarkan empat P, menurut para pakar: 
a) Definisi Pribadi 
Menurut Hulbeck Tindakan kreatif merupakan hal muncul dari keunikan
keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. 
b) Definisi Proses 
Definisi proses dikemukakan oleh Torrance yang pada dasarnya menyerupai
langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu proses merasakan kesulitan,
permasalahan, kesenjangan, membuat  dugaan dan memformulasikan hipotesis,
merevisi dan memeriksa kembali hibgga mengkomunikasikan hasil. 
c)  Definisi Produk 
Baron menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau
menciptakan sesuatu yang baru.
d)  Definisi Press 
Definisi Simpson (dalam Munandar, 2009) merujuk pada aspek dorongan internal,
yaitu kemampuan kreatif dirumuskan sebagai inisiatif yang dihasilkan individu dengan
kemampuannya untuk mendobrak pemikiran yang biasa. 
Kreativitas merupakan suatu potensi yang telah ada sejak anak dilahirkan, namun
potensi tersebut tidak akan berkembang secara optimal apabila tidak mendapatkan
pendidikan dan latihan dari lingkungannya. Setiap individu memiliki potensi kreatif, yang
membedakan antara individu yang satu dengan yang lain adalah besar atau kecilnya
potensi tersebut. Ada seorang individu yang sangat kreatif karena memiliki potensi

2
kreativitas yang besar, sedangkan individu yang lain kreativitasnya terbatas sepertinya
tidak kreatif. Hal ini karena individu yang bersangkutan potensi kreativitasnya hanyalah
kecil atau tidak sama seperti individu lain.

2. Karakteristik Individu Kreatif


Individu yang memiliki potensi kreativitas tinggi menunjukkan sikap dan perilaku
yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhasan perilaku kreatif
digambarkan oleh beberapa ahli berikut ini. Menurut Rogers ada tiga kondisi dari pribadi
kreatif.
a) Keterbukaan terhadap pengalaman.
b) Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal
locus of evaluation).
c) Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep-konsep.
Para ahli seperti Torrance dan Dembo; Munandar; Semiawan, Cohen, Siegelman
yang dikutip dalam Mudjiran mengemukakan beberapa ciri orang kreatif antara lain
berikut ini.
a) Suka humor, tidak kaku dan tidak tegang dalam bekerja.
b) Suka pada pekerjaan yang menantang.
c) Cukup kuat memusatkan perhatian.
d) Suka mengemukakan ide-ide baru dan bersifat imajinatif.
e) Lebih sensitif terhadap keadaan orang lain.
f) Tidak banyak terikat pada kelompoknya.
g) Mampu memunculkan ide-ide yang aneh.
h) Terbuka terhadap ide/penemuan baru
i)   Fleksibel/tidak kaku.
j) Memiliki konsep diri positif.
Menurut Munandar perilaku kreatif tidak hanya memerlukan kemampuan berpikir
kreatif (kognitif), tetapi juga memerlukan adanya sikap kreatif (afektif), pada saat sikap
kreatif dioperasionalkan.
Bedasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik orang
kreatif menurut kelompok, yaitu individu yang memilki ciri-ciri kemampuan untuk

3
bereksperimen, memiliki konsep diri positif, imajinatif, dan sensitif terhadap orang lain
dalam mengemukakan ide-ide yang baru terhadap ide-ide dan konsep-konsep pekerjaan
yang menantang.

3. Tahap-tahap Berkembangnya Kreativitas


a) Tahap persiapan (preparation) yaitu mulai dengan mempelajari latar belakang masalah
yang dihadapi.
b) Tahap konsentrasi (consentration) yaitu berpikir sepenuhnya tentang masalah tersebut.
c) Tahap inkubasi (incubation) yaitu istirahat untuk penenangan dengan cara santai
sejenak.
d) Illumination yaitu tahap “AHA” pada saat itu mendapatkan suatu ide/gagasan tentang
pemecahan masalah yang dihadapi tadi.
e) Fertifikasi/produksi yaitu tahap terakhir mulai memecahkan masalah tersebut dan
merealisasikan dalam bentuk ide-ide.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Kreativitas


David Campbel menjelaskan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi
berkembangnya kreativitas, yaitu berikut ini.
a) Faktor genetik.
b) Adanya keterbukaan dalam keluarga.
c) Adanya kebebasan psikologis.
d) Kehidupan yang sering berpindah-pindah.
e) Tersedianya fasilitas yang memadai untuk mengembangkan bakat.
f) Keberanian dalam mengambil resiko.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas, menurut Hurlock (1978)
adalah:
a)   Jenis kelamin
b) Status sosioekonomi
c) Urutan kelahiran
d) Ukuran keluarga
e) Lingkungan

4
f) Intelegensi

5. Upaya Guru dalam Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik dalam Proses


Pembelajaran
Menurut Clark dan Rogers untuk mengembangkan kreativitas (dalam mengajar)
perlu menciptakan rasa aman dan kebebasan psikologis. Untuk itu pendidik perlu
mengusahakan hal berikut ini.
a) Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.
b) Menghindarkan adanya suasana yang bersifat mengancam.
c) Memberikan empati terhadap persoalan yang dihadapi anak.
d) Memberikan kebebasan untuk berpendapat, permissiveness (memaklumi) terhadap
pemikiran anak.
Menurut David Campbel guru yang memiliki kebiasaan berikut ini sangat baik untuk
menumbuhkembangkan kreativitas anak.
a) Bersifat mengasuh/membimbing.
b) Suka bersifat informal.
c) Memiliki prsiapan mengajar yang matang.
d) Tidak terikat pada buku pelajaran saja.
e) Terbuka terhadap pendapat yang berlawanan.
f) Suka memberikan penguatan (reinforcement) bila ada siswa yang kreatif.
g) Tidak terlalu pasti.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa upaya guru dalam
mengembangkan kreativitas siswa, yaitu guru harus bersifat membimbing, informal,
terbuka terhadap pendapat dalam mengajar agar siswa diberi penguatan dalam kreativitas
dengan segala kelebihan dan keterbatasan siswanya agar terhindar dari suasana yang
bersifat mengancam.

.
 

5
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E. B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan.


Terjemahan oleh Istiwidayanti & Soedjarwo. 2009. Jakarta: Erlangga

Mudjiran, Dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Buku Ajar. Padang: FIP UNP.

Munandar, Utami. 1992. Mengambangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.

Munandar, Utami. (2004). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya.

Anda mungkin juga menyukai