Anda di halaman 1dari 32

TEKNOLOGI KULTUR SEL DAN

JARINGAN TANAMAN
Indah Hairunisa, M.Biotech., Apt.
S1 Farmasi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Apa yang akan dipelajari

 Definisi kultur sel dan jaringan tanaman.


 Prinsip kultur jaringan tanaman.

 Prinsip kultur sel tanaman

 Teknik kultur jaringan dan sel tanaman.


1. Definisi kultur sel dan jaringan tanaman

 Kultur jaringan merupakan teknik untuk


membudidayakan atau menumbuh tanaman dengan
cara mengisolasi eksplan seperti sel, jaringan, organ
maupun protoplas yang kemudian diinduksi (hormon)
dalam kondisi aseptik secara in vitro agar dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi
tanaman dengan organ yang lengkap (sudah
terbentuk daun, batang dan akar)
 Pada awalnya teknik ini digunakan untuk memperoleh
bibit tanaman dalam jumlah besar dan dalam waktu
yang relatif singkat, namun sekarang sudah
berkembang sehingga teknik ini digunakan untuk
mencapai banyak tujuan misalnya untuk menghasilkan
tanaman unggul dan metabolit sekunder tertentu.
Definisi lanjutan
 Kultur jaringan adalah salah satu usaha pembiakan
tanaman secara modern, karena dengan
mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti daun,
batang, tunas, akar dan biji yang ditanam pada
media buatan yang kaya akan nutrisi dan zat
pengatur tumbuh serta ditumbuhkan dalam kondisi
steril akan mampu tumbuh sempurna dan
menghasilkan tanaman yang sama dengan
induknya.
kelebihan dari kultur jaringan adalah :

 1. Adanya konsep totipotensi yaitu kemampuan sel untuk dapat tumbuh apabila
disimpan pada tempat yang sesuai, hal ini didukung dengan teori sel dari
Schleiden dan Schwann(1938).
 2. Dapat diperbanyak setiap saat tanpa tergantung musim karena dilakukan di
ruang tertutup, mempunyai daya multiplikasi yang tinggi, eksplan berasal dari
bahan tanaman yang kecil, menghasilkan tanaman seragam serta bebas penyakit
terutama bakteri dan jamur.
 3. Perbanyakan vegetatif, sehingga sel yang diperbanyak secara kultur jaringan
akan sama dengan induknya.
 4. Aseptis, bebas kontaminan, karena area kerja, peralatan dan eksplan harus
dalam keadaan steril.
 5. Untuk perbanyakan masal, waktu yang dibutuhkan relatif singkat, tidak
tergantung musim, bebas penyakit, memudahkan transportasi, dapat
digunakan untuk memproduksi senyawa metabolit sekunder dan menyimpan
plasma nutfah
2. Prinsip dasar kultur sel dan jaringan tanaman

 Prinsip tekhnik kultur jaringan yaitu perbanyakan


tanaman menggunakan media buatan yang
dilaksanakan di tempat steril dan aseptis (Marlina
dan Rusnandi, 2007).

 Perbanyakan melalui kultur jaringan ini sering


diistilahkan dengan teknik mikropropagasi
tanaman
Mikropropagasi
 Mikropropagasi merupakan teknik kultur jaringan
yang digunakan untuk menghasilkan tanaman
secara masal atau perbanyakan klonal dari
berbagai jenis tanaman.

 Jaringan tanaman mampu menghasilkan ribuan


tanaman secara terus menerus.
TEKNIK KULTUR JARINGAN
TANAMAN
Prinsip utama
 (1) select an appropriate explant from a healthy and
vigorous plant,
 (2) eliminate microbial contamination from the surface
of the explant,
 (3) inoculate the explant in an adequate culture
medium, and
 (4) provide the explant in culture with the proper
controlled environmental conditions. In the case of
in vitro regenerated plants, they are subjected to an
adaptation process (acclimatization) in the greenhouse
before the transference to ex vitro conditions.
Eksplan dalam kultur jaringan
 Depending on the part of the plant that is cultured,
we can refer them as :
1. cell culture (gametic cells, cell suspension, and
protoplast culture),
2. tissue culture (callus and differentiated tissues),
and
3. organ culture (any organ such as zygotic embryos,
roots, shoots, and anthers, among others).
Tahapan-tahapan melakukan kultur
jaringan tanaman
 Proses kultur jaringan dimulai dengan memotong bagian tanaman
yang akan dibiakkan dalam media kultur. Bagian tanaman yang
akan dikulturkan ini disebut sebagai eksplan.
 Bagaimana cara memilih jaringan yang baik?
 Bahan yang diperlukan dalam perbanyakan tanaman dengan
teknik ini bukan sembarang jaringan, melainkan jaringan yang
diperkirakan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman
baru. Bagian dari bahan tanaman yang diambil sekecil mungkin
untuk langsung dibuat kultur jaringan disebut eksplan, yang harus
memenuhi syarat berikut.
Syarat eksplan
1) Jaringan tersebut sedang aktif pertumbuhannya
bersifat meristematis, karena memiliki daya regenerasi yang
tinggi dan masih aktif membelah dan diharapkan pada
jaringan tersebut masih terdapat zat tumbuh yang masih aktif
sehingga membantu perkembangan jaringan selanjutnya.
2) Eksplan yang diambil berasal dari bagian daun,
akar, mata tunas, serbuk sari (anther) kuncup, ujung
batang dan umbi yang dijaga kesterilannya. Apabila
perlu dapat diambil dari bagian yang masih terlindung
secara alamiah seperti tertutup rapat oleh sisik, daun
pelindung, dan sebagainya.
3) Eksplan yang diambil dari jaringan yang masih
muda (bila ditusuk pisau akan terasa lunak sekali), kerena
mempunyai kemampun untuk membelah sehingga bersifat
meristematik.
Tahapan kultur jaringan tanaman
 Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan
tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah :
1. Pembuatan media,
2. Inisiasi,
3. Sterilisasi,
4. Multipikasi,
5. Pengakaran, dan
6. Aklimatisasi.
1. Pembuatan media
 edia merupakan faktor penentu dalam perbanyakan
dengan kultur jaringan.
 Media yang di gunakan biasanya terdiri dari garam
mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu di perlukan
juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain.
 Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga
bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung
dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.
 Hormon yang umum ditambahkan adalah hormon
auksin dan sitokinin
Komponen media kultur
Komponen dalam media kultur jaringan meliputi:
 Unsur hara makro yang meliputi nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium
(Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S).
 Unsur mikro yang meliputi boron (B), cobalt (Co), tembaga (Cu), Iodium
(I), besi (Fe), mangan (Mn), molybdenum (Mo), dan seng (Zn).
 Vitamin (vitamin B1) dan Myo-inositol. Untuk beberapa formula media ada
juga yang ditambahkan niasin dan piridoksin (B6).
 Gula (sukrosa) berfungsi sebagai sumber energi.
 Zat pengatur tumbuh (hormon) berfungsi untuk merangsang dan
mengontrol pertumbuhan.
 Agar-agar berfungsi sebagai pemadat media.
 Arang aktif berfungsi sebagai penyerap senyawa racun (jika diperlukan).
 Air suling (aquades) berfungsi sebagai pelarut.
Zat pengatur tumbuh (HORMON)
 Hormon yang digunakan umumnya adalah auksin dan
sitokinin
 Yang termasuk golongan sitokinin antara lain BA
(benzil adenin), kinetin (furfuril amino purin), 2-Ip
(dimethyl allyl amino purin), dan zeatin.
 Yang termasuk dalam golongan auksin antara lain
IAA (indole acetic acid), NAA (naphtalene acetic acid),
IBA (indole butiric acid), 2.4-D (2.4-dichlorophenoxy
acetic acid), dicamba (3,6-dicloro-o-anisic acid), dan
picloram (4-amino-3,5,6-tricloropicolinic acid).
Pengaruh komposisi sitokinin dan auksin

 Penggunaan zat pengatur tumbuh di dalam kultur


jaringan tergantung pada arah pertumbuhan
jaringan tanaman yang diinginkan.
 Untuk pembentukan tunas pada umumnya
digunakan sitokinin sedangkan untuk pembentukan
akar atau pembentukan kalus digunakan auksin.
 Namun demikian sering pula dibutuhkan keduanya
tergantung pada perbandingan/ratio sitokinin
terhadap auksin atau sebaliknya.
2. Inisiasi
 Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman
yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering
digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
Eksplan dapat berasal dari : daun, tunas, cabang, batang,
akar, embrio, kotiledon, hipokotil, epikotil
3. Sterilisasi
 Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam
kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang
steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-
alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan
terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol
yang disemprotkan secara merata pada peralatan
yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur
jaringan juga harus steril.
4. Multifikasi
 Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon
tanaman dengan menanam eksplan pada media.
Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk
menghindari adanya kontaminasi yang
menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.
Tabung reaksi yang telah ditanami eksplan
diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di
tempat yang steril dengan suhu kamar.
5. Pengakaran
 Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan
menunjukan adanya pertumbuhan akar yang
menandai bahwa proses kultur jaringan yang
dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan
dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan
dan perkembangan akar serta untuk melihat
adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur.
Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukan
gejala seperti berwarna putih atau biru
(disebabkan oleh jamur) atau busuk (disebabkan
bakteri).
6. Aklimatisasi
 Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar
dari ruangan aseptik ke bedeng. Pemindahan dilakukan
secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan
sungkup.
 Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar
dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur
jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit
dan udara luar.
 Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan
barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan
pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama
dengan pemeliharaan bibit generatif.
Istilah-istilah penting
 Aseptik : menumbuhkan jaringan tanaman pada kondisi bebas kontaminasi
mikroba
 Desinfektan : proses menghilangkan kontaminan permukaan eksplan yang
kemungkinan dapat tumbuh di lingkungan kultur jaringan dan berakibat
mematikan eksplan
 In vitro : kultur organ atau sel pada medium pertumbuhan yang mengandung
nutrisi, di dalam suatu wadah terbuat dari kaca/gelas (erlenmeyer, botol kaca
dsb) & dalam kondisi lingkungan yg terkontrol
 Ex vitro : menumbuhkan di luar wadah kaca, pada lingkungan yang terkendali
 Eksplan : bagian dari tanaman yang akan dikultur pada proses mikropropagasi
atau kultur jaringan
 Kalus : Eksplan akan terus membelah membentuk masa sel yang belum
terdifferensiasi
 Planlet : tanaman kecil hasil pertumbuhan kalus yang sudah terdifferensiasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai