Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM SEDERHANA SEL YAITU OSMOSIS DAN DIFUSI SERTA TRANSPOR


ANTAR MEMBRAN SEL

DISUSUN OLEH :
AMANDA DHIYA ARDININGRUM
XI MIPA 2

SMA NEGERI 2 TAMBUN SELATAN JL. ARIES KOMPLEK PERUM


KOMPAS,MEKARSARI TAMBUN SELATAN, 17510 TAHUN 2020/2021
BAB I PENDAHULUAN
A. Judul Praktikum
Osmosis pada tomat, Difusi pada teh celup dan Transpor Membran Sel pada kentang.

B. Landasan Teori
Mekanisme lalu lintas membran sel dibedakan menjadi dua yaitu tanspor pasif dan
transpor aktif. Transpor pasif merupakan difusi suatu zat melintasi membran biologis
tanpa pengeluaran energi, misalnya: difusi dan osmosis. Sedangkan transpor aktif
merupakan pergerakan zat melintasi membran plasma dengan diiringi penggunaan energi
akibat adanya gerakan yang melawan gradient konsentrasi yang diperantai oleh membran
plasma, misalnya transport natrium-kalium, eksositosis dan endositosis.
Menurut Rachmadiarti (2007:69), difusi adalah gerakan molekul dari konsentrasi lebih
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah, yaitu penurunan gradien konsentrasi sampai
mencapai keseimbangan dan penyebarannya seimbang. Difusi merupakan proses fisik
yang dapat diamati dengan beberapa tiap molekul.
Proses difusi terfasilitasi menggunakan fasilitas protein membran khusus yang dapat
mentranspor materi melalui membran yang biasanya disebut protein membran transpor.
Pada proses difusi sederhana tidak memerlukan adanya energi karena pada proses ini
pergerakan terjadi berdasarkan gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
1. Ukuran partikel. semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu bergerak,
sehingga kecepatan difusi tinggi.
2. Ketebalan membran. Semakin tebal membran semakin lambat kecepatan difusi.
3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4. Suhu. Semakin tinggi suhunya, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka semakin cepat pula kecepatan difusinya.
5. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi semakin lambat kecepatan
difusinya.
6. Perbedaan konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian, makin
besar proses difusi yang terjadi
Salah satu bagian difusi adalah osmosis yaitu perpindahan air dari larutan yang
mempunyai konsentrasi rendah ke larutan yang mempunyai konsentrasi tinggi melalui
membran semipermiabel. Osmosis adalah berdifusinya zat pelarut dari larutan yang
konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi melalui selaput
semipermiabel. Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul zat dari kerapatan rendah
ke kerapatan tinggi melalui suatu membran.
Osmosis merupakan kasus khusus pada transport pasif. Osmosis memungkinkan
difusi molekul air menyeberangi membrane yang permeable terhadap air tetapi tidak
permeable terhadap bahan terlarut yang terdapat didalam air.
Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan
lebih tinggi. Hal ini terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis.
Sebaliknya, jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan
banyak menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Larutan yang
menyebabkan sel menggelembung, atau tetap penuh, disebabkan oleh masuknya air
disebut larutan hipotonik. Larutan yang menyebabkan sel berkerut disebabkan karena
kehilangan air disebut larutan hipertonik.
Perbedaan antara difusi dan osmosis adalah, pada proses osmosis ditandai adanya
pergerakan molekul yang melewati membran hidup dan ini hanya terjadi secara alami
pada materi hidup. Berbeda dengan proses difusi yang dapa terjadi baik pada benda
hidup maupun tak hidup. Guna sel membran adalah sebagai transpor (pemasukan dan
pengeluaran) bahan-bahan makanan dan sisa makanan dalam sel serta memberi bentuk
sel. Bahan yang penting dalam sel membran yang berguna untuk transpor adalah
fosfolipid.

C. Tujuan Praktikum
1. Membuktikan terjadinya peristiwa osmosis pada tomat.
2. Membuktikan terjadinya peristiwa difusi pada tes celup dan air.
3. Membuktikan terjadinya peristiwa transpor membran sel pada kentang
4. Untuk melihat perubahan yang terjadi pada tomat yang direndam pada air biasa dan
air garam selama 10 menit.
5. Untuk melihat perubahan yang terjadi pada teh celup yang direndam pada air panas
dan air biasa selama 15 menit.
6. Untuk melihat perubahan yang terjadi pada kentang yang direndam pada air biasa,
air gula dan air garam selama 30 menit.
BAB II PEMBAHASAN
A. Alat dan Bahan
a. Alat dan Bahan pada Praktikum Osmosis Tomat :
Bahan : Alat :
1. Garam 1. Wadah (2 buah)
2. Tomat (2 buah) 2. Sendok
3. Air
b. Alat dan Bahan pada Praktikum Difusi Teh Celup :
Bahan : Alat :
1. Air Panas 1. Wadah (2 buah)
2. Air Biasa

3. The Celup (2 buah)


c. Alat dan Bahan pada Praktikum Tranpor Membran Sel pada Kentang :
Bahan : Alat :
1. Kentang 3 potong (3 gram) 1. Wadah (3 buah)
2. Air 2. Sendok
3. Gula 3. Tisu
4. Garam

B. Cara Kerja
a. Cara kerja praktikum Osmosis pada tomat :
1. Siapkan 2 buah wadah dan isi air secukupnya.
2. Pada wadah kedua, tambahkan garam kedalam air, dan aduk hingga merata.
3. Masukkan satu buah tomat pada masing-masing wadah secara bersamaan.
4. Diamkan selama 10 menit
5. Setelah 10 menit, keluarkan tomat dari wadah, kemudian amati perubahan yang
terjadi pada kedua buah tomat.
b. Cara kerja praktikum Difusi pada Teh Celup :
1. Siapkan 2 buah wadah
2. Isi wadah pertama dengan air biasa dan wadah kedua dengan air panas
secukupnya.
3. Masukkan satu teh celup pada masing-masing wadah secara bersamaan.
4. Diamkan selama 15 menit
5. Amati perubahan yang terjadi setiap 3 menit.
c. Cara kerja praktikum Osmosis pada Transpor Membran Sel pada Kentang :
1. Kupas kulit kentang hingga bersih, kemudian potong kentang menjadi 3 bagian
berbentuk balok.
2. Timbang 3 bagian kentang, pastikan ketiganya memiliki berat yang sama.
3. Siapkan 3 buah wadah dan isi air secukupnya.
4. Pada wadah kedua, tambahkan gula kedalam air dan aduk hingga merata.
5. Pada wadah ketiga, tambahkan garam kedalam air, dan aduk hingga merata.
6. Masukkan satu potong kentang yang telah disiapkan pada masing-masing wadah.
7. Diamkan selama 30 menit.
8. Setelah 30 menit, angkat semua kentang dari wadah dan keringkan dengan tisu.
9. Amati perubahan yang terjadi pada ketiga kentang tersebut.

C. Diskusi
1. Bagaimana keadaan tomat setelah dimasukkan kedalam air biasa dan air larutan
garam? Mengapa demikian?
Jawaban :
Tomat yang dimasukkan kedalam air biasa tidak mengalami perubahan apapun,
baik dari segi tekstur, bentuk atau ukuran. Sedangkan tomat yang dimasukkan
kedalam air garam selama 10 menit mengalami perubahan, yaitu tomat mengalami
penyusutan sehingga tomat menjadi lebih lembek dan lunak. Hal ini terjadi karena
adanya perpindahan air dari tomat yang merupakan larutan berkonsentrasi rendah
(hipotonik) menuju pelarutnya yaitu air garam yang merupakan larutan
berkonsentrasi tinggi (hipertonik).
2. Peristiwa apa yang terjadi pada kegiatan praktikum tomat tersebut? Jelaskan!
Jawaban :
Peristiwa yang terjadi pada tomat yang menyusut adalah peristiwa osmosis.
Osmosis adalah perpindahan air dari larutan yang mempunyai konsentrasi rendah ke
larutan yang mempunyai konsentrasi tinggi melalui membran semipermiabel. Hal
inilah yang terjadi pada tomat, dimana tomat merupakan larutan berkonsentrasi
rendah (hipotonik) dan air garam yang merupakan larutan berkonsentrasi tinggi
(hipertonik).
3. Bagaimana keadaan air yang berbeda suhu tersebut setelah dicelupkan teh celup
selama 15 menit? Mengapa demikian?
Jawaban :
Air yang berbeda suhu setelah dicelupkan teh celup selama 15 menit
mengalami perubahan warna. Akan tetapi, perubahan warna yang terjadi pada air
panas jauh lebih cepat daripada perubahan warna yang terjadi pada air biasa. Untuk
lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.
WAKTU WARNA AIR PANAS WARNA AIR BIASA
3 menit pertama kemerahan Oren kekuningan
3 menit ke-dua Merah kecoklatan Oren tua / Oren
kemerahan
3 menit ke-tiga Merah kecoklatan, warna Masih oren kemerahan
hampir menyebar keseluruh air
3 menit ke-empat Merah kecoklatan, warna Merah keorenan dan
sudah menyebar keseluruh air masih belum menyebar.
3 menit ke-lima Coklat sepenuhnya Coklat kemerahan
Hal ini terjadi karena adanya proses penyebaran molekul zat dari teh celup
yang berkosentrasi tinggi ke air yang berkosentrasi lebih rendah, sehingga membuat
warna air menjadi berubah. Faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa ini
adalah suhu, dimana suhu sangat berpengaruh pada kecepatan partikel dalam
bergerak. Jadi, semakin tinggi suhunya perubahan warna yang terjadi semakin cepat.
Sebaliknya, semakin rendah suhunya perubahan warna yang terjadi semakin lambat.
4. Peristiwa apa yang terjadi pada kegiatan praktikum air dan teh celup? Jelaskan!
Jawaban :
Peristiwa yang terjadi antara air dan teh celup adalah peristiwa difusi. Difusi
adalah gerakan molekul dari larutan berkonsentrasi lebih tinggi ke larutan
berkonsentrasi yang lebih rendah, yaitu penurunan gradien konsentrasi sampai
mencapai keseimbangan dan penyebarannya seimbang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya peristiwa difusi ini adalah suhu, ukuran partikel, jarak,
ketebalan membran, luas suatu area dan perbedaan konsentrasi. Jadi, semakin tinggi
suhunya proses difusi yang terjadi semakin cepat. Sebaliknya, semakin rendah
suhunya proses difusi yang terjadi semakin lambat.
5. Bagaimana keadaan kentang setelah dimasukkan kedalam air biasa, air gula dan air
larutan garam? Mengapa demikian?
Jawaban :
Kentang yang direndam pada air biasa dan air gula selama 30 menit tidak
mengalami perubahan apapun, baik dari bentuk, ukuran, tekstur, massa ataupun
warna. Sedangkan kentang yang di rendam pada air garam selama 30 menit
mengalami perubahan tekstur. Kentang yang semula bertektur keras berubah
menjadi lebih lentur, lembek dan tidak sekeras sebelumnya.
Hal ini terjadi karena adanya perpindahan air dari larutan berkonsentrasi
rendah (hipotonik) yaitu kentang menuju pelarutnya yang merupakan larutan
berkonsentrasi tinggi (hipertonik) yaitu air garam melalui membran semipermiabel,
agar tercapai keadaan seimbang.
6. Bagaimana massa kentang kentang setelah dimasukkan kedalam air biasa, air gula
dan air larutan garam? Mengapa demikian?
Jawaban :
Kentang yang direndam pada air biasa dan air gula selama 30 menit tidak
mengalami perubahan apapun pada massa-nya. Sedangkan kentang yang di rendam
pada air garam selama 30 menit mengalami perubahan, yaitu berupa penurunan pada
massa kentangnya. Kentang yang semula memiliki massa 3 gram berubah menjadi 2
gram setelah direndam.
Hal ini terjadi karena adanya perpindahan air dari larutan berkonsentrasi
rendah (hipotonik) yaitu kentang menuju pelarutnya yang merupakan larutan
berkonsentrasi tinggi (hipertonik) yaitu air garam melalui membran semipermiabel,
agar tercapai keadaan seimbang.
7. Peristiwa apa yang terjadi pada kegiatan praktikum kentang tersebut? Jelaskan!
Jawaban :
Peristiwa yang terjadi pada kentang adalah peristiwa transpor pasif membran
sel. Transpor pasif merupakan perpindahan molekul atau ion yang tidak
membutuhkan energi, terdiri dari difusi dan osmosis. Pada kentang transpor
membran yang terjadi adalah osmosis, yaitu perpindahan air dari larutan yang
mempunyai konsentrasi rendah menuju ke larutan yang mempunyai konsentrasi
tinggi melalui membran semipermiabel.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan pada tomat yang direndam dalam air biasa dan air garam, saya
dapat menyimpulkan bahwa tomat yang dimasukkan kedalam air biasa tidak mengalami
perubahan apapun. Sedangkan tomat yang dimasukkan kedalam air garam selama 10
menit mengalami perubahan, yaitu tomat mengalami penyusutan sehingga tomat menjadi
lebih lembek dan lunak. Hal ini terjadi karena adanya peristiwa osmosis, yaitu
perpindahan air dari tomat yang merupakan larutan berkonsentrasi rendah (hipotonik)
menuju pelarutnya yaitu air garam yang merupakan larutan berkonsentrasi tinggi
(hipertonik) melalui membran semipermiabel.
Dari percobaan pada teh celup dengan air biasa dan air panas, saya dapat
menyimpulkan bahwa perubahan warna yang terjadi pada air panas jauh lebih cepat
daripada perubahan warna yang terjadi pada air biasa. Hal ini terjadi karena adanya
peristiwa difusi, yaitu proses penyebaran molekul zat dari teh celup yang berkosentrasi
tinggi menuju ke air yang berkosentrasi yang lebih rendah, sehingga membuat warna air
menjadi berubah. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah suhu, dimana suhu
sangat berpengaruh pada kecepatan partikel dalam bergerak. Jadi, semakin tinggi
suhunya proses difusi yang terjadi semakin cepat. Sebaliknya, semakin rendah suhunya
proses difusi yang terjadi semakin lambat.
Dari percobaan pada kentang yang direndam dalam air biasa, air gula, dan air
garam, saya dapat menyimpulkan bahwa kentang yang direndam pada air biasa dan air
gula tidak mengalami perubahan apapun. Sedangkan kentang yang di rendam pada air
garam mengalami perubahan tekstur dan penurunan massa kentang. Kentang yang
semula bertekstur keras berubah menjadi lebih lentur, lembek dan tidak sekeras
sebelumnya. Begitu pula dengan massa kentang yang semula memiliki massa 3 gram
berubah menjadi 2 gram setelah direndam. Hal ini terjadi karena adanya peristiwa
transpor pasif membran sel, yaitu osmosis dimana adanya perpindahan air dari larutan
berkonsentrasi rendah (hipotonik) yaitu kentang menuju pelarutnya yang merupakan
larutan berkonsentrasi tinggi (hipertonik) yaitu air garam melalui membran
semipermiabel.

B. Saran
Pada praktikum tomat yang direndam dalam air biasa dan air garam, sebaiknya
proses perendaman tomat dilakukan lebih lama lagi dari 10 menit agar dapat melihat
perbedaan antara tomat yang direndam dalam air garam dan air biasa secara jelas dan
maksimal.
Pada praktikum teh celup dengan air biasa dan air panas, sebaiknya juga
menggunakan air dingin untuk percobaan, karena air dingin memiliki suhu yang lebih
rendah daripada air biasa. Dengan begitu hasil praktikum yang didapat bisa lebih
meyakinkan bahwa proses perubahan warna pada air yang dicelupkan teh celup memang
dipengaruhi oleh suhu sebagai salah satu faktornya dengan cara membandingkan
ketiganya.
Pada praktikum kentang yang direndam dalam air biasa, air gula dan air garam,
sebaiknya 3 bagian kentang yang dipotong tidak hanya memiliki massa yang sama tapi
juga memiliki panjang yang sama. Supaya dapat mengetahui apakah selain terjadi
perubahan pada massa juga bisa terjadi perubahan pada ukuran kentangnya.

Anda mungkin juga menyukai