Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adi Inggih Widodo

Nim : 044689315

Tugas 1 Pengantar Ilmu Politik

a. Telusuri secara online peraturan perUUan tersebut. Sebutkan UU tersebut dan pasalnya
serta jelaskan isi dari UU yang mengatur mengenai demonstrasi tersebut?
Jawab:
Aksi demonstrasi terkait Omnibus Law tersebut merupakan hak warga negara yang telah
diakomodir dalam UUD 1945. Hal ini tercantum dalam Pasal 28 UUD Negara Republik
Indonesia 1945 yang berbunyi :“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-
Undang”.Pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
menyampaikan pendapat dimuka umum juga tertulis:
Menimbang:
a) bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak asasi
manusia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Deklarasi Universal
Hak-hak Asasi Manusia.
b) bahwa kemerdekaan setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka
umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
c) bahwa untuk membangun negara demokrasi yang menyelenggarakan keadilan sosial
dan menjamin hak asasi manusia diperlukan adanya suasana yang aman, tertib dan
damai.
d) bahwa hak menyampaikan pendapat di muka umum secara bertanggung jawab sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, dan d,
perlu dibentuk Undang-undang tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum;

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG KEMERDEKAAN


MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM
 Pasal 2 (1)Setiap warga negara, secara perorangan atau kelompok
menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab
berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2)Penyampaian pendapat di muka umum dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang ini.
 Pasal 3 Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum dilaksanakan
berlandaskan pada : a. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban; b. asas
musyawarah dan mufakat; c. asas kepastian hukum dan keadilan; d. asas
proporsionalitas; dan e. asas manfaat.
 Pasal 5 Warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum berhak
untuk: a. mengeluarkan pikiran secara bebas; b. memperoleh perlindungan
hukum.
 Pasal 9 (1)bentuk penyampaian pendapat di muka umum dapat dilaksanakan
dengan: a. unjuk rasa atau demonstrasi; b. pawai; c. rapat umum; dan atau d.
mimbar bebas. (2)Penyampaian pendapat di muka umum sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dilaksanakan di tempat-tempat terbuka untuk umum,
kecuali: a.di lingkungan istana kepresidenan, tempat ibadah, instalasi militer,
rumah sakit, pelabuhan udara atau laut, stasiun kereta api, terminal angkutan
darat, dan obyekobyek vital nasional; b. pada hari besar nasional. (3)Pelaku
atau peserta penyampaian pendapat di muka umum sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dilarang membawa bendabenda yang dapat membahayakan
keselamatan umum.
 Pasal 12 (1)Penanggung jawab kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,
Pasal 9, dan Pasal 11 wajib bertanggung jawab agar kegiatan tersebut
terlaksana secara aman, tertib dan damai. (2)Setiap sampai 100 (seratus) orang
pelaku atau peserta unjuk rasa atau demonstrasi dan pawai harus ada seorang
sampai dengan 5 (lima) orang penanggung jawab.

(Sumber Referensi https://www.bphn.go.id/data/documents/98uu009.pdf)

b. Urutkan peraturan perUUan tersebut dari peraturan yang tertinggi (UUD 1945) sampai
dengan peraturan pelaksananya?
Jawab:
Tata urutan sebagai pedoman untuk pembentukan peraturan di bawahnya.
Sehingga setiap peraturan yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan aturan yang ada
diatasnya.
 UUD 1945 merupakan peraturan tertinggi dan sebagai dasar tertulis yang
membuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara.
 Ketetapan MPR merupakan putusan MPR yang ditetapkan dalam sidang-sidang
MPR. Itu terdapat dua macam putusan, yakni ketetapan dan keputusan. Ketetapan
adalah putusan MPR yang mengikat ke dalam dan ke luar majelis. Sementara
keputusan adalah putusan MPR yang mengikat ke dalam majelis saja.
 Undang-Undang (UU) adalah bentuk peraturan perundangan yang diadakan
untuk melaksanakan UUD dan ketetapan MPR. Lembaga yang berwenang
membentuk UU adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah
(Presiden).
 Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) merupakan
peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam keadaan bahasa. Itu tanpa melalui
persetujuan DPR, tapi DPR tetap mengawasi pelaksanaan peraturan tersebut.
 Peraturan Pemerintah merupakan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah
yang bertujuan untuk melaksanakan perintah UU. Pemerintah yang dimaksud itu
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Maka peraturan tersebut terdiri dari
peraturan pemerintah pusat dan peraturan pemerintah daerah.
 Keputusan Presiden (Keppres) adalah keputusan yang dibuat oleh presiden.
Keppres berfungsi untuk mengatur pelaksanaan administrasi negara dan
administrasi pemerintah
 Peraturan Daerah (Perda) adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah daerah
sesuai dengan kondisi daerahnnya. Itu sebagai pelaksana dari peraturan di atasnya.
Peraturan daerah tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah pusat.

Sumber Referensi
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/07/080000469/tata-urutan-
peraturan-perundangan-di-indonesia?page=all#:~:text=Dikutip%20situs%20resmi
%20Kementerian%

c. Beri kesimpulan (argumentasi Anda)!


Demontrasi sebagai wadah dari penyampaian pendapat terhadap aspirasi masyarakat
kepada pemerintah. Demonstrasi menjadi perwujudan demokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu pemerintah seharusnya memikirkan
akibat dari pembentukan pada peraturan tersebut (Omnibus Law) dan mencari solusinya.
Dan pemerintah lebih mengedepankan dan mempertimbangkan aspirasi masyarakat,
karena bagaimanapun dalam suatu pemerintahan, masyarakat berperan sebagai bahan
masukan dalam penyusunan suatu peraturan perundang-undangan.

Sumber Referensi : Pendapat saya sendiri

Anda mungkin juga menyukai