Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah yang berjudul “Zat dan Perubahannya” dapat kami selesaikan sesuai
denganyang diharapkan. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam salah
satu materi dari Mata Pelajaran PROYEK IPAS , yang mana materi Zat dan
Perubahannya sangatdiperlukan untuk memahami lingkungan hidup manusia. Dalam
proses pembuatan makalah ini tentunya kami mendapatkan bimbingan dan arahan,
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
a d a kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu,d e n g a n t a n g a n t e r b u k a k a m i m e n e r i m a s e g a l a s a r a n d a n k r i t i k
y a n g b e r s i f a t membangun. Dan besar harapan kami bahwa makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Materi...........................................................................................................
B. Sifat materi dan pengukurannya............................................................................
C. Perubahan materi.........................................................................................................
D. Bahan berbahaya dan beracun...............................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu contoh Ilmu Pengetahuan Alam ada di kehidupan kita sehari-
hari adalah dengan adanya perubahan wujud benda. Seperti berubahnya
airmenjadi es, es yang mencair, proses terjadinya hujan, dan masih banyak
lagikejadian lainnya. Agar kita mendapatkan pengetahuan yang lebih lagi
makasebaiknya kita mempelajari tentang perubahan wujud benda
PEMBAHASAN
Materi merupakan segala sesuatu (zat) yang menempati ruang dan memiliki massa.
Maksudnya menempati ruang itu apa, sih? Artinya, materi ini memiliki volume.
Sementara itu, maksud memiliki massa ini, artinya materi memiliki berat.
Contohnya kayak es krim tadi, teman-teman. Es krim itu termasuk materi karena
bisa kita masukkan ke dalam wadah (memiliki volume). Terus, kalo kita pegang es
krimnya, pasti akan terasa beratnya
Wujud zat juga dapat didefinisikan menggunakan konsep transisi fase. Sebuah
transisi fase menandakan perubahan struktur dan dapat dikenali dari perubahan
drastis dari sifat-sifatnya. Menggunakan definisi ini, wujud zat yang berbeda adalah
tiap keadaan termodinamika yang dibedakan dari keadaan lain dengan sebuah
transisi fase. Air dapat dikatakan memiliki beberapa wujud padat yang berbeda.
2.1 Gambar wujud materi
Zat-zat yang berwujud gas merupakan kumpulan zat yang berada dalam kondisi
bukan cairan dan padatan. Lautan udara di bumi mempunyai komposisi volume secara
kasar adalah 68% N2, 21% O2, dan 1% gas lainnya termasuk CO 2.tahun 1990-an kimia
tentang campuran gas-gas penting ini menjadi perhatian yang besar, disebabkan oleh
efek kerusakan karena polusi pada lingkungan. disini dipusatkan perhatian pada
perilaku zat-zat yang berwujud gas di bawah kondisi atmosfer normal, yang
didefinisikan pada suhu 25 °C dan tekanan 1 atmosfer (atm).[1]
Hanya 11 unsur saja yang pada kondisi atmosfer normal berwujud gas disertai dengan
senyawa gasnya yaitu:
unsur
H2 (molekul hidrogen)
N2 (nolekul nitrogen)
O2 (molekul oksigen)
O3 (ozon)
F2 (molekul fluorin)
Cl2 (molekul klorin)
He (helium)
Ne (neon)
Ar (argon)
Kr (kripton)
Xe (xenon)
Rn (radon)
a. Zat Tunggal
Zat tunggal adalah materi yang hanya terdiri atas satu jenis materi saja, sehingga
dinamakan tunggal. Menurut ilmu sains, zat tunggal juga disebut sebagai zat murni.
Mengapa disebut dengan zat murni? Hal ini dikarenakan zat ini terdiri atas atom-atom
dengan jenis kimiawi yang sama, misalnya adalah oksigen (O 2), air (H2O), besi (Fe), dan
lain sebagainya.
b . Zat campuran
Zat campuran adalah suatu zat yang tidak murni dan terdiri dari berbagai jenis
elemen yang digabungkan secara fisika ataupun kimia. Zat campuran bisa disebut juga
dengan zat tidak murn
zat campuran adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih zat yang bergabung
menjadi satu tanpa komposisi tetap dan masih mempunyai sifat zat asalnya. Sebagai
contoh udara, air laut, sirop, tanah, lem, makanan, kuningan, perunggu, dan sebagainya.
contoh dari zat campuran juga biasanya bisa ditemukan di kehidupan sehari-hari, antara
lain:
Cara cara pemisahan campuran beserta contohnya adalah sebagai berikut ini:
1. Pengayakan
2. Decanter
Metode decanter digunakan untuk memisahkan campuran yang penyusunnya berupa
cairan dan padatan. Ukuran partikel yang dipisahkan cukup besar sehingga dapat
mengendap di bawah cairan. Contohnya, memisahkan tanah dalam air.
3. Penyaringan
4. Pemusingan (Sentrifungsi)
5. Penguapan (Evaporasi)
Metode evaporasi digunakan untuk memisahkan campuran yang berupa cairan dan
padatan yang larut dalam cairan tersebut. Contohnya penguapan dalam pembuatan
garam dari air laut.
6. Sublimasi
Metode sublimasi digunakan untuk memisahkan campuran yang penyusunnya
merupakan zat yang menyublim ketika dipanaskan. Contohnya pemisahan iodine dari
campuran dengan pasir.
7. Penyaringan (ekstraksi)
8. Penyulingan( Distilasi)
9. Kromatografi
Metode kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran yang berupa larutan dan
volume campuran yang dipisahkan sangat sedikit hingga tidak mungkin dilakukan
dengna ekstraksi. Contohnya pemisahan campuran zat senyawa.
2.2.3 Pengukuran
a. toleransi pengukuran
Untuk definisi toleransi ukuran menjadi dua batas penyimpangan yang masih
diperhitungkan ataupun diijinkan terutama pada semua ukuran elemen. Hal ini
membuat toleransi mampu menggunakan semua perannya dalam proses produksi
menggunakan besaran lain yang sudah ditentukan skala dan satuannya. Hasil
Keterangan:
x = nilai besaran yang diukur;
xo = hasil pengukuran yang terbaca; dan
∆x = ketidakpastian pengukuran = 1/2 skala terkecil alat ukur.
b. alat ukur
a. Perubahan Wujud
Pada kondisi tertentu suatu zat benda yakni padat, cair, dan gas tidak bisa
mempertahankan bentuknya. Itulah sebabnya bisa mengalami perubahan wujud
seperti berubah warnanya, berubah bentuknya, dan muncul bau atau aroma lain
dari wujud sebelumnya. Hal tersebut terjadi tentu bukan tanpa sebab, melainkan
karena zat benda tersebut dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh panas,
suhu, kelembapan, dan sebagainya.
Perubahan wujud tersebut dapat bersifat atau tidak sementara yang artinya
menghasilkan zat benda yang baru dan tidak bisa dikembalikan lagi pada wujud
awalnya. Itulah sebabnya perubahan wujud benda sangat berkaitan dengan
perubahan fisika, kimia, dan biologi yang menjadi penyebab mengapa suatu zat
benda dapat berubah menjadi wujud benda yang lain. Pada proses perubahan
wujud tersebut ada yang memerlukan kalor atau melepaskan kalor.
benda-benda yang mudah berubah wujud. Untuk mengalami proses perubahan
wujud biasanya zat benda tersebut memiliki sifat atau karakteristik sebelum atau
sesudah terjadinya perubahan wujud.
Dalam kehidupan sehari-hari perubahan kimia dan perubahan fisika dapat diamati dari
keadaan awal dengan keadaan akhir materi/zat setelah mengalami perubahan Misal pada saat
kita menyalakan lilin. Pada saat lilin menyala apa yang terjadi? Coba Saudara amati pada sumbu
lilin dan batangan lilin!
Perubahan Fisika lainnya Beras adalah bahan makanan pokok penduduk di Indonesia. Beras
yang ditumbuk atau digiling menjadi tepung hanya menunjukkan perubahan bentuk da nukuran
saja
c. Pelarutan
Pelarutan zat berupa gas, cairan, atau padatan menjadi sebuah cairan atau larutan
adalah sebuah proses yang dilakukan untuk membuat zat asli menjadi larutan,
mengubah bentuk dari gas, cairan, atau padatan dari bentuk asalnya
Dalam ilmu kimia, perubahan zat tanpa disertai terbentuknya zat baru disebut
perubahan fisika. Perubahan fisika yang lain dapat diamati pada lingkungan di sekitar
kita. Misal pada proses melarutkan gula dalam air.
d. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya
terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya
pelarut organik. Proses ekstraksi dapat berlangsung pada: Ekstraksi parfum, untuk
mendapatkan komponen dari bahan yang wangi.
b. perkaratan / korosi
Berkaratnya besi merupakan perubahan kimia zat, hal tersebut dikarenakan reaksi
redoks mendorong pembentukan karat. Selain itu, berkaratnya besi mengubah
komposisi kimia dan sifat dari besi.
b. peragian (fermentasi)
Fermentasi atau peragian adalah proses produksi energi dalam sel dengan keadaan
anaerobik yang menghasilkan perubahan biokimia organik melalui aksi enzim
Tape dibuat dari beras, tepung beras ataupun ubi singkong dengan cara fermentasi.
Untuk membuat tape biasanya digunakan ragi sebagai bahan fermentasi agar
menghasilkan tekstur ubi singkong yang lunak dengan cita rasa manis dan agak asam
c. pembusukan (dekomposisi)
Pembusukan atau dekomposisi merupakan salah satu perubahan secara kimia yang
membuat objek, biasanya makhluk hidup yang mati dapat mengalami perusakan
susunan/struktur yang dilakukan oleh dekomposer atau media pembusukan
2.3.1 Klasifikasi B3
Kata B3 merupakan akronim dari bahan beracun dan berbahaya. Oleh karena
itu, pengertian limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau limbah yang sifat
dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya sehingga secara
langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan,
dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya. Limbah B3 bukan
hanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri. Kegiatan rumah tangga juga
menghasilkan beberapa limbah jenis ini. Beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan
rumah tangga domestik) di antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian,
deterjen pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai,
pengkilat kayu, pembersih oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan batu
baterai.
Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia
atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat
pernafasan atau kontak lewat kulit.
Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar
keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat
langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain.
Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan
limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat
beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan
keringat.
Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila
kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.
Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan.
Kerusakan dapat berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan
menjadi amat peka terhadap bahan kimia).
Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan
kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan ledakan.
Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi
kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang
tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya.
Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan atau
tumbukan), ada yang dibuat sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak
seperti trinitrotoluene (TNT), nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3).
Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat
menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya.
6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan
panas dan gas yang mudah terbakar.
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan
gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.
Adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan maupun gas cair
atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.
Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu atau lebih golongan di atas karena
memang mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat.
Padat Non Kertas, Kain, Plastik, Air, Uap Air, Pasir, Busa,
Logam Kayu CO2, Serbuk Kimia Kering, Cairan Kimia
Bahan-Bahan
Radioaktif Radioaktif <Belum Diketahui Secara Spesifik>
2.3.2 Pengelolaan B3
a. prosedur penyimpanan B3
B3 harus disimpan di dalam wadah yang dapat ditutup rapat, apabila setelah digunakan
wadah tempat penyimpanan tidak segera ditutup atau tidak rapat menutupnya maka
dapat merusak B3 karena B3 di antaranya merupakan bahan yang mudah teroksidasi
dengan adanya oksigen di udara
b. Pelabelan B3
Label Limbah B3 adalah setiap keterangan mengenai limbah B3 yang berbentuk tulisan
yang berisi informasi penghasil, alamat penghasil, waktu pengemasan, jumlah, dan
karakteristik limbah B3
c. Pengolahan Limbah B3
Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan dengan cara thermal, stabilisasi, solidifikasi
secara fisika, kimia, maupun biologi dengan cara teknologi bersih atau ramah
lingkungan. Kegiatan penimbunan limbah B3 wajib memenuhi persyaratan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan suatu zat baru dan tidak dapat
dikembalikan. Perubahan menghasilkan jenis dan sifat materi berbeda dari zat semula
dinamakan yang melibatkan penataan ulang atom dari satu atau lebih zat dan
perubahan dalam sifat atau komposisinya.
https://www.ruangguru.com/blog/penggolongan-materi-secara-fisika-padat-cair-dan-
gas
https://www.gramedia.com/literasi/sifat-benda-gas/
https://indonesiasafetycenter.org/bahan-kimia-berbahaya-dan-klasifikasinya/
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-limbah-b3-bahan-
berbahaya-beracun-41
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/53080/pp-no-74-tahun-2001
https://damkar.bandaacehkota.go.id/2020/07/13/6-kelas-klasifikasi-kebakaran-
menurut-nfpa-national-fire-protection-association-amerika/
https://id.wikipedia.org/wiki/Wujud_materi
https://www.gramedia.com/literasi/perubahan-wujud-benda/
https://www.gramedia.com/literasi/zat-tunggal/
https://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-zat-campuran.html
https://www.gramedia.com/literasi/besaran-turunan/
https://www.gramedia.com/literasi/macam-macam-besaran-pokok-dalam-fisika/
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/pengukuran-fisika-kelas-10/
#Konsep_Pengukuran