LOKASI
: SMK Taruna Masmur Pekanbaru
LINGKUP PENDIDIKAN
: Sekolah Menengah Kejuruan
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI
: Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Pada Materi Unsur, Senyawa, Campuran dan Metode Pemisahan Campuran di
kelas X TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) SMK Taruna Masmur Pekanbaru
PENULIS
: Shinta Riza, S.Pd
WAKTU PELAKSANAAN
: 30 Agustus 2022 dan 14 September 2022
A. SITUASI
A.1 Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting dalam masyarakat karena dalam keseharian
kita akan selalu berinteraksi dengan zat kimia sehingga diperlukan metode maupun pendekatan
yang tepat dalam menjelaskan materi kimia agar tidak menimbulkan salah konsep untuk beberapa
materi yang memang sulit dipahami. SMK Taruna Masmur Pekanbaru mempunyai peserta didik
yang bervariasi sehingga penguasaan mata pelajaran kimia oleh peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran juga beraneka ragam. Dalam berbagai materi ajar masih ada peserta didik yang
mengalami kesulitan untuk memahami materi tersebut. Di sisi lain, peserta didik kurang
termotivasi dalam belajar sehingga keaktifan peserta didik dalam belajar tergolong rendah. Hal ini
dapat dilihat dari hasil belajar sebagian peserta didik kelas X TKJ belum mencapai KKM.
B. TANTANGAN
B.1 Tantangan Untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran
Model pembelajaran PBL merupakan model pembelajaran inovatif secara tidak langsung
mengarahkan guru untuk lebih kreatif dalam merancang perangkat pembelajaran. Guru juga perlu
menambah wawasan sebagai pendukung berpikir kreatif dalam perancangan pembelajaran.
Selain itu, penyesuaian peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran PBL menjadi
tantangan baru bagi guru yang belum menerapkan model tersebut sebelumnya. Pemahaman
terhadap sintaks yang akan dilakukan dan dikombinasi dengan penggunaan media pembelajaran
sebagai support system guru dalam pembelajaran juga merupakan suatu tantangan baru yang
harus bisa di selesaikan dengan baik.
C. AKSI
C.1 Langkah-langkah yang Dilakukan Untuk Menghadapi Tantangan
Berdasarkan tantangan-tantangan dalam mencapai tujuan pembelajaran, guru perlu
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan terhadap perancangan perangkat pembelajaran. Pertama,
guru mengidentifikasi masalah yang sering ditemukan dalam pembelajaran. Setelah itu, guru
mencari dan menemukan alternatif solusi yang digunakan dengan mempertimbangkan hasil
diskusi kepada yang lebih profesional. Wawancara ini bisa dilakukan kepada kepala sekolah, wakil
kurikulum, guru senior, dan dosen. Hasil wawancara juga didukung dengan kajian literasi sebagai
penguatan terhadap alternatif solusi yang didapat. Selanjutnya guru mulai merancang perangkat
pembelajaran dan media pembelajaran yang akan di terapkan pada materi ajar unsur, senyawa,
campuran, dan metode pemisahan campuran. Dalam hal ini guru menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Video youtube, powerpoint, dan LKPD sebagai
media pembelajaran. Sarana pendukung juga menjadi pertimbangan sebagai support system,
seperti laptop, infocus, dan speaker. Asesmen kognitif dan asesmen non-kognitif seperti observasi
peserta didik, keterampilan presentasi juga dilakukan sebagai bahan refleksi dan evaluasi setelah
pembelajaran selesai dilaksanakan.