Anda di halaman 1dari 22

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


ACARA II: BATUAN SEDIMEN

LAPORAN

OLEH :
Chalisa Almadina Putri
D061221088

GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu geologi adalah ilmu yang membahas tentang semua sifat-sifat dan
unsur-unsur yang membentuk bumi, struktur bumi, proses-proses yang bekerja
baik di dalam maupun diatas permukaan bumi. Bumi terdiri atas beberapa
material, salah satunya adalah batuan. Batuan terdiri atas beberapa jenis yaitu
batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan beku adalah
batuan sedimen yaitu hasil rombakan dari batuan metamorf, atau batuan
sedimen yang telah ada. Secara umum, siklus batuan berasal dari magma,
yaitu batuan cair yang terbentuk jauh di bawah permukaan bumi. Karena
beberapa proses yang memakan waktu yang cukup lama magma mendingin
dan membeku, atau biasa juga disebut proses kristalisasi. Proses kristalisasi
magma terjadi pada dua jenis situasi yaitu dibawah permukaan bumi dan
diatas permukaan bumi. Mengingat begitu kompleksnya hal yang perlu
dielajari dari batuan sedimen maka dari itu dilaksanakanlah praktikum
mengenai batuan sedimen.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari praktikum ini adalah mampu mendeskripsikan serta
menjelaskan bebrbagai hal mengenai batuan sedimen.
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Praktikan mampu mengidentifikasi warna dan tekstur material batuan
sedimen.
2. Praktikan mampu mengidentifikasi mineral pada batuan sedimen
3. Praktikan mampu mengidentifikasi jenis batuan seimen

1.3. Alat dan Bahan


Alat dan bahan pada praktikum ini adalah:
1. Buku penuntun praktikum
2. Lembar Kerja Praktikum
3. ATK
4. HCL
5. Komperator
6. Pensil warna
7. Jas Laboratorium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Batuan Sedimen


Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses akumulasi atau
kumpulan material batuan yang terlapukkan atau terurai dari batuan induk yang
terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperature dan tekanan yang rendah
kemudian diendapkan pada suatu cekungan pengendapan, mebentuk sedimen di
bawah kondisi suhu dan tekanan rendah serta mempunyai karakteristik tentang
lingkungan pengendapan. Material-material sedimen itu kemudian terkomplaksi,
mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen.

2.2 Batuan Sedimen Klasttik

Batuan sedimen klastik terbentuk sebagai akibat pengendapan kembali


dari rombakan batuan asal, baik batuan beku, batuan metamorf ataupun batuan
sedimen yang lebih tua. Klastik adalah fragmentasi batuan asala dimulai dari
pelapukan, baik mekanik maupun kimiawi, lalu tererosi, transportasi dan
terendapkan pada cekungan pengendapan lalu mengalami proses diagenesa yaitu
proses perubahan-perubahan pada temperature rendah yang meliputi kompaksi,
sementasi, rekristalisasi, autigenesis, dan metasomatisme. Ahli geologi
menggunakan istila klastik dengan megacu pada batuan sedimen serta partikel
dalam transportasi sedimen baik dalam suspense atau lapisan, dan pada endapan
sedimen. Batuan klastik dapat dibagi sesuai dengan ukuran butiran bahan
komponen, dari yang terbesar sampai terkecil. (Devita dkk, 2017
2.2.1 Breksi

Batuan breksi adalah batuan sedimen klastik yang tersusun atas butiran-
butiran fragmen dengan diameter lebih besar dari 2mm dan membentuk sudut-
sudut fragmen yang angular. Berdasarkan mineral penusuran inilah kemudian
batuan breksi dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Granit breksi terbentuk dari pelapukan batuan granit


2. Breksi rijang, terbentuk dari pelapukan batuan rijang
3. Basalt breksi, yang terbentuk dari pelapukan batu basal
4. Andesit breksi, terbentuk dari pelapukan batuan andesit.

2.2.2 Konglomerat

Batu koglomerat adalah salah satu batuan yang ada di bumi, batu
konglomerrat juga menjai salah satu batuan yang umum ada di bumi.
Konglomerat terbentuk dari partikel kecil yang membentuk sedimentasi.
Konglomerat bertekstur kasar, dan berbentuk besar. Rata-rata berukuran lebih dari
2mm, terdiri dari materi sedimen yang halus dan kasar.
2.2.3 Batu Pasir Kuarsa

Batu pasir mengacu pada batuan sedimen dengan butiran antara 1/16 mm
dan 2 mm, yang sudah tersemen bersama melalui proses litifikasi. Oleh karena itu,
batu pasir tidak memiliki mineral tertentu, namun dalam praktiknya, batu pasir
biasanya hamper semua kuarsa.

2.2.4 Batu Lempung

Batu lempung yaitu batuan yang memiliki struktur padat dengan susunan
mineral yang lebih banyak dari batu lanau. Selain itu, batu lempung juga dapat
diartikan sebagai salah satu jenis batuan sedimen yang bersifat liat atau plastis,
tersusun dari hidrous aluminium silikat (mineral lempung) yang ukuran
butirannya halus. Ukuran butiran batu lempung sangatlah halus, yakni tidak lebih
dari 0,002 mm.

2.3 Batuan Sdimen Non Klastik


Batuan sedimen non klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari
proses kimia atau hasil kegiatan organisme, dant tidak mengalami proses
transportasi, sehingga pengendapannya secara insitu. Batuan sedien non klastik
disebut monomineralik karbonat yang artinya memiliki 1 kandungn mineral.
2.3.1 Batuan Nonklastik bersifat Silikaan

Rijang (Chert), merupakan batuan yang sangat keras dan tahan terhadap


proses lelehan, masif atau berlapis, terdiri dari mineral kuarsa mikrokristalin,
berwarna cerah hingga gelap. Rijang dapat terbentuk dari hasil proses biologi
(kelompok organisme bersilika, atau dapat juga dari proses diagenesis batuan
karbonat.

2.3.2 Batuan Non Klastik bersifat Karbonatan

Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe)
dan magnesium (Mg). Mineral olivine berwarna hijau, dengan kilap gelas,
terbentuk pada temperatur yang tinggi. Mineral ini umumnya dijumpai pada
batuan basalt dan ultramafic. Batuan yang keseluruhan mineralnya terdiri dari
mineral olivine dikenal dengan batuan Dunite.

2.4 Deskripsi Batuan Sedimen


Pendeskripsian batuan sedimen dapat dilakukan dengan:
2.4.1 Warna
Warna adalah tampakanan pada batuan yang dapat diliihat secara
makroskopis. Warna didefinisikan menjadi warna segar dan warna lapuk. Warna
segar adalah warna yang dihasilkan dari pembentukan batuan sendiri. Warna segar
pada batuan sedimen biasanya berwarna kekuningan, keabu-abuan. Warna lapuk
adalah warna yang terbentuk akibat dari pengaruh eksogen. Warna lapuk
umumnya berwarna kecoklatan, kehitaman.

2.4.2 Tekstur
Kenampakan yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk butir beserta
susunannya. Tekstur batuan sedimen klastik memiliki perbedaan dengan tekstur
sedimen non klastik. Struktur batuan sedimen non klastik meliputi:

1. Ukuran Butir

Skala Wentworth, 1922

Pemberian ukuran butir didasarkan pada pembagian besar butir yang yang
disampaikan oleh (Wenthwoth,1922)
2. Bentuk Butir

Bentuk Butir

Bentuk butir adalah nilai tingkat kebundaran dari material sedimen


akibat pengikisan pada sisi material tersebut atau pengaruh selama
transportasinya. Seperti bundar (rounded), agak membundar (well
rounded), permukaan yang umumnya datar dengan ujung yang
membundar (subrounded), agak menyudut (sub angular), permukaan yang
datar dengan ujung-ujung yang tajam menyudut (angular), agak
membundar tetapi memiliki keruncingan disetiap bagian (very ngular).
3. Kemas

Kemas tertutup Kemas Terbuka

Kema yaitu banyak sedikitnya rongga antar butir pada batuan sedimen.
Batuan sedimen yang memiliki kemas tertutup memiliki sedikit ruang antar butir
dan sebaliknya batuan sedimen yang berkemas terbuka berarti bahwa banyak
ruang atau rongga antar butir yang cenderung tertutup yang memiliki ukuran butir
pasir halus hingga lempung.
4. Sortasi
Pemilihan adalah keseragaman ukuran besar butir penyusun batuan
endapan/sedimen dikelompokkan sebagai berikut:
 Terpilah buruk (poorly sorted) merupakan tampilan pada baatuan
sedimen yang memiliki besar butir yng beragam dimulai dari
lempung hingga krikil bahkan bongkahan.
 Terpilah baik (well sorted) diperlihatkan oleh ukuran besar butir
yang seragam pada semua komponen batuaan sedimen.
5. Permeabilitas

Nilai dari suatu batuan untuk dapat meloloskan fluida yang melewatinya.
6. Porositas

Nilai dari suatu batuan untuk dapat menyimpan fluida.

2.4.2 Komposisi Material


Komposisi material dari batuan sedimen dapat digolongkn menjadi
1. Fragmen adalah komponen butiran yang berukuran lebih besar, bisa
berupa pecahan-pecahan batuan , mineral, cangkang fosil dalam batuan
yang kurannya lebih besar darpada pasir.
2. Matriks adalah komponen yang ukurannya lebih kecil dari fragmen dan
terletak diantaranya sebagai massa dasar, dapat berupa pecahan batuan,
mineral atau fosil.
3. Semen yaitu material pengisi rongga serta pengikat antar butir sedimen.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini, yang kita jumpai yaitu:

1.Warna dan tekstur pada batuan sedimen

a.Warna
Warna pada batuan dibagi menjadi dua yaitu warna segar dan
warna lapuk.
• Warna segar, merupakan warna dari batuan yang belum
tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna segar dalam batuan
sedimen terdapat pada bagian dalam batuan yang tidak terkena udara luar.
Baiasanya jika kita indin melihat warna batuan tersebut kita dapat
memecahkan terlebih dahulu batu menggunakan palu geologi.
• Warna lapuk, merupakan warna dari batuan yang sudah
tercampur oleh udara luar, dan cenderung memiliki tekstur yang berbeda.

b.Tekstur batuan
Tekstur batuan sedimen dibagi menjadi dua:
• Besar butir, merupakan besar butir pada batuan tersebut. Untuk
mengetahui besar butir tersebut dengan cara membandingkan butiran
dengan skala wentworth. Kita dapat menggunakan komperator untuk
memepermudah dalam menenutakan besar butirnya. Besar kecilnya
butiran pada batuan sedimen dapat menunjukkan besar kecilnya energy
hidrolik yang terjadi. jadi jika batuan berbutir halus maka dapat
disimpulkan bahwa batuan tersebut diendapkan dengan arus pelan.
•Bentuk butir,merupakan parameter yang menunjukkan jauh
dekatnya proses transportasi yang terjadi pada batuan tersebut. Jika
memiliki bentuk butir yanh menuyudut maka disimpulkan bahwa batuan
tersebut tertranspor dari batuan awal.
2.Mineral pada batuan sedimen
Mineral-mineral sekunder yang umum terdapat dalam batuan
sedimen misalnya kalsit (bereaksi oleh HCl, sedangkan kuarsa tidak),
aragonit (memiliki habit yang menjarum), pirit (kuning pucat seperti emas
dengan bentuk kristal kubik), glaukonit (berwarna hijau kotor), kaolinit
(serbuk putih seperti bedak). Mineral yang paling banyak djumpai pada
batuan sedimen adalah Mineralogi. Kebanyakan batuan sedimen
mengandung baik kuarsa (terutama batuan silisiklastik) maupun kalsit
( terutama batuan karbonat).

3.Jenis jenis batuan sedimen


Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu batuan sedimen klastik, batuan sedimen
biokimia, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen vulkanik.
•Batuan sedimen klastik
Sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal
dari pecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati.
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan
kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Contoh : limestone,
chalk, travertine, mergel, dolomite
•Batuan sedimen biokimia
merupakan jenis batuan yang terjadi karena pengendapan unsur gamping
serta silisium dengan batuan makhluk hidup.
•Batuan sedimen kimia
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan
kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Contoh: limestone,
chalk, travertine, mergel, dolomite.
BAB III
METODOLOGI

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Sampel
4.1.1 Sampel
No. Urut : 01
No. Peraga : 01
Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik
Warna Segar : Merah kecoklatan
Warna Lapuk : Coklat kekuningan
Tekstur
Permeabilitas :
Porositas :
Kemas :
Sortasi :
Ukuran Butir :
Struktur Sedimen :
Komposisi Kimia :
Komposisi Material :

Komposisi Bentuk Ukuran Batuan Asal %


Material
Fragmen
Maatriks
Semen
Nama Batuan :

Lembar Kerja Deskripsi Batuan Beku

No. Urut : 02
No. Peraga : R20
Jenis Batuan : Batuan sedimen klastik
Warna Segar : Coklat
Warna Lapuk : Kuning keoklatan
Tekstur
Permeabilitas : Low permeability
Porositas : Low porosity
Kemas : Tertutup
Sortasi : Terpilah buruk
Ukuran Butir : Coarse sand 1-1/2 mm
Struktur Sedimen :
Komposisi Kimia :
Komposisi Material :

Komposisi Bentuk Ukuran Batuan Asal %


Material
Fragmen
Matriks
Semen
Nama Batuan : Konglomerat

Sketsa Keterangan

Lembar Kerja Deskripsi Batuan Beku

No. Urut : 03
No. Peraga : Reham
Jenis Batuan : Batuan sedimen klastik
Warna Segar : Kuning keabuan
Warna Lapuk : Coklat kehitaman
Tekstur
Permeabilitas : Low permebiity
Porositas : Low porosity
Kemas : Tertutup
Sortasi : Terpilah baik
Ukuran Butir : Fine sand ¼ -1/8 mm
Struktur Sedimen :
Komposisi Kimia :
Komposisi Material :

Komposisi Bentuk Ukuran Batuan Asal %


Material

Nama Batuan :

Sketsa Keterangan

Lembar Kerja Deskripsi Batuan Beku

No. Urut : 04
No. Peraga :
Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik
Warna Segar : Hitam
Warna Lapuk :
Tekstur
Permeabilitas :
Porositas :
Kemas :
Sortasi :
Ukuran Butir :
Struktur Sedimen :
Komposisi Kimia :
Komposisi Material :

Komposisi Bentuk Ukuran Batuan Asal %


Material
Fragmen
Matriks
Semen
Nama Batuan :

Sketsa Keterangan

Lembar Kerja Deskripsi Batuan Beku

No. Urut : 05
No. Peraga : N14
Jenis Batuan : Batuan sedimen klastik
Warna Segar : Abu-abu kekuningan
Warna Lapuk : Coklat kehitaman
Tekstur
Permeabilitas : Low permeability
Porositas : Low porosity
Kemas : Tertutup
Sortasi : Terpilah baik
Ukuran Butir : Silt 1/16-1/256 mm
Struktur Sedimen :
Komposisi Kimia :
Komposisi Material :

Komposisi Bentuk Ukuran Batuan Asal %


Material
Fragmen
Matriks
Semen
Nama Batuan :

Sketsa Keterangan

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini, yang kita jumpai yaitu:
1.Warna dan tekstur pada batuan sedimen
a.Warna
Warna pada batuan dibagi menjadi dua yaitu warna segar dan warna lapuk.
• Warna segar, merupakan warna dari batuan yang belum
tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna segar dalam batuan
sedimen terdapat pada bagian dalam batuan yang tidak terkena udara luar.
Baiasanya jika kita indin melihat warna batuan tersebut kita dapat
memecahkan terlebih dahulu batu menggunakan palu geologi.
• Warna lapuk, merupakan warna dari batuan yang sudah
tercampur oleh udara luar, dan cenderung memiliki tekstur yang berbeda.

b.Tekstur batuan
Tekstur batuan sedimen dibagi menjadi dua:
• Besar butir, merupakan besar butir pada batuan tersebut. Untuk
mengetahui besar butir tersebut dengan cara membandingkan butiran
dengan skala wentworth. Kita dapat menggunakan komperator untuk
memepermudah dalam menenutakan besar butirnya. Besar kecilnya
butiran pada batuan sedimen dapat menunjukkan besar kecilnya energy
hidrolik yang terjadi. jadi jika batuan berbutir halus maka dapat
disimpulkan bahwa batuan tersebut diendapkan dengan arus pelan.
•Bentuk butir,merupakan parameter yang menunjukkan jauh
dekatnya proses transportasi yang terjadi pada batuan tersebut. Jika
memiliki bentuk butir yanh menuyudut maka disimpulkan bahwa batuan
tersebut tertranspor dari batuan awal.

2.Mineral pada batuan sedimen


Mineral-mineral sekunder yang umum terdapat dalam batuan
sedimen misalnya kalsit (bereaksi oleh HCl, sedangkan kuarsa tidak),
aragonit (memiliki habit yang menjarum), pirit (kuning pucat seperti emas
dengan bentuk kristal kubik), glaukonit (berwarna hijau kotor), kaolinit
(serbuk putih seperti bedak). Mineral yang paling banyak djumpai pada
batuan sedimen adalah Mineralogi. Kebanyakan batuan sedimen
mengandung baik kuarsa (terutama batuan silisiklastik) maupun kalsit
( terutama batuan karbonat).

3.Jenis jenis batuan sedimen


Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu batuan sedimen klastik, batuan sedimen
biokimia, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen vulkanik.
•Batuan sedimen klastik
Sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang
berasal dari pecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah
mati. Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan
kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Contoh : limestone,
chalk, travertine, mergel, dolomite
•Batuan sedimen biokimia
merupakan jenis batuan yang terjadi karena pengendapan unsur
gamping serta silisium dengan batuan makhluk hidup.
•Batuan sedimen kimia
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk
larutan kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Contoh:
limestone, chalk, travertine, mergel, dolomite.
• Batuan sedimen vulkanik
Batuan vulkanik adalah salah satu jenis batuan beku. Pembentukan
batuan vulkanik terjadi selama pendinginan magma ketika telah berbentuk
lava atau fragmen

5.2 SARAN
5.2.1 Saran untuk praktikum
• Tetap ramah kepada semua praktikan

5.2.2 Saran untuk laboratorium


• Menjaga kebersihan laboratorium
• Menyediakan kursi yang sesuai jumlah praktikan
• Membersihkan alat praktek
DAFTAR PUSTAKA
Batuan Sedimen. (2010). In Geologi Dasar.
Devita Ba'Diatan Fitri', D. I. (2017). Klasifikasi Jenis Batuan Sedimen
Berdasarkan Tekstur Dengan Metde Gray Level CO-0CCURRENCE
Matrix dan K-NN. e-Proceeding of Engineering, 1639.
Helfinalis. (2012). Sedimen dan Manfaatnya. Oseana.
S, P. A. (2015). Batuan sedimen non klastik. Academia.

Anda mungkin juga menyukai