Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH :
Chalisa Almadina Putri
D061221088
GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Batuan breksi adalah batuan sedimen klastik yang tersusun atas butiran-
butiran fragmen dengan diameter lebih besar dari 2mm dan membentuk sudut-
sudut fragmen yang angular. Berdasarkan mineral penusuran inilah kemudian
batuan breksi dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
2.2.2 Konglomerat
Batu koglomerat adalah salah satu batuan yang ada di bumi, batu
konglomerrat juga menjai salah satu batuan yang umum ada di bumi.
Konglomerat terbentuk dari partikel kecil yang membentuk sedimentasi.
Konglomerat bertekstur kasar, dan berbentuk besar. Rata-rata berukuran lebih dari
2mm, terdiri dari materi sedimen yang halus dan kasar.
2.2.3 Batu Pasir Kuarsa
Batu pasir mengacu pada batuan sedimen dengan butiran antara 1/16 mm
dan 2 mm, yang sudah tersemen bersama melalui proses litifikasi. Oleh karena itu,
batu pasir tidak memiliki mineral tertentu, namun dalam praktiknya, batu pasir
biasanya hamper semua kuarsa.
Batu lempung yaitu batuan yang memiliki struktur padat dengan susunan
mineral yang lebih banyak dari batu lanau. Selain itu, batu lempung juga dapat
diartikan sebagai salah satu jenis batuan sedimen yang bersifat liat atau plastis,
tersusun dari hidrous aluminium silikat (mineral lempung) yang ukuran
butirannya halus. Ukuran butiran batu lempung sangatlah halus, yakni tidak lebih
dari 0,002 mm.
Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe)
dan magnesium (Mg). Mineral olivine berwarna hijau, dengan kilap gelas,
terbentuk pada temperatur yang tinggi. Mineral ini umumnya dijumpai pada
batuan basalt dan ultramafic. Batuan yang keseluruhan mineralnya terdiri dari
mineral olivine dikenal dengan batuan Dunite.
2.4.2 Tekstur
Kenampakan yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk butir beserta
susunannya. Tekstur batuan sedimen klastik memiliki perbedaan dengan tekstur
sedimen non klastik. Struktur batuan sedimen non klastik meliputi:
1. Ukuran Butir
Pemberian ukuran butir didasarkan pada pembagian besar butir yang yang
disampaikan oleh (Wenthwoth,1922)
2. Bentuk Butir
Bentuk Butir
Kema yaitu banyak sedikitnya rongga antar butir pada batuan sedimen.
Batuan sedimen yang memiliki kemas tertutup memiliki sedikit ruang antar butir
dan sebaliknya batuan sedimen yang berkemas terbuka berarti bahwa banyak
ruang atau rongga antar butir yang cenderung tertutup yang memiliki ukuran butir
pasir halus hingga lempung.
4. Sortasi
Pemilihan adalah keseragaman ukuran besar butir penyusun batuan
endapan/sedimen dikelompokkan sebagai berikut:
Terpilah buruk (poorly sorted) merupakan tampilan pada baatuan
sedimen yang memiliki besar butir yng beragam dimulai dari
lempung hingga krikil bahkan bongkahan.
Terpilah baik (well sorted) diperlihatkan oleh ukuran besar butir
yang seragam pada semua komponen batuaan sedimen.
5. Permeabilitas
Nilai dari suatu batuan untuk dapat meloloskan fluida yang melewatinya.
6. Porositas
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini, yang kita jumpai yaitu:
a.Warna
Warna pada batuan dibagi menjadi dua yaitu warna segar dan
warna lapuk.
• Warna segar, merupakan warna dari batuan yang belum
tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna segar dalam batuan
sedimen terdapat pada bagian dalam batuan yang tidak terkena udara luar.
Baiasanya jika kita indin melihat warna batuan tersebut kita dapat
memecahkan terlebih dahulu batu menggunakan palu geologi.
• Warna lapuk, merupakan warna dari batuan yang sudah
tercampur oleh udara luar, dan cenderung memiliki tekstur yang berbeda.
b.Tekstur batuan
Tekstur batuan sedimen dibagi menjadi dua:
• Besar butir, merupakan besar butir pada batuan tersebut. Untuk
mengetahui besar butir tersebut dengan cara membandingkan butiran
dengan skala wentworth. Kita dapat menggunakan komperator untuk
memepermudah dalam menenutakan besar butirnya. Besar kecilnya
butiran pada batuan sedimen dapat menunjukkan besar kecilnya energy
hidrolik yang terjadi. jadi jika batuan berbutir halus maka dapat
disimpulkan bahwa batuan tersebut diendapkan dengan arus pelan.
•Bentuk butir,merupakan parameter yang menunjukkan jauh
dekatnya proses transportasi yang terjadi pada batuan tersebut. Jika
memiliki bentuk butir yanh menuyudut maka disimpulkan bahwa batuan
tersebut tertranspor dari batuan awal.
2.Mineral pada batuan sedimen
Mineral-mineral sekunder yang umum terdapat dalam batuan
sedimen misalnya kalsit (bereaksi oleh HCl, sedangkan kuarsa tidak),
aragonit (memiliki habit yang menjarum), pirit (kuning pucat seperti emas
dengan bentuk kristal kubik), glaukonit (berwarna hijau kotor), kaolinit
(serbuk putih seperti bedak). Mineral yang paling banyak djumpai pada
batuan sedimen adalah Mineralogi. Kebanyakan batuan sedimen
mengandung baik kuarsa (terutama batuan silisiklastik) maupun kalsit
( terutama batuan karbonat).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Sampel
4.1.1 Sampel
No. Urut : 01
No. Peraga : 01
Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik
Warna Segar : Merah kecoklatan
Warna Lapuk : Coklat kekuningan
Tekstur
Permeabilitas :
Porositas :
Kemas :
Sortasi :
Ukuran Butir :
Struktur Sedimen :
Komposisi Kimia :
Komposisi Material :
No. Urut : 02
No. Peraga : R20
Jenis Batuan : Batuan sedimen klastik
Warna Segar : Coklat
Warna Lapuk : Kuning keoklatan
Tekstur
Permeabilitas : Low permeability
Porositas : Low porosity
Kemas : Tertutup
Sortasi : Terpilah buruk
Ukuran Butir : Coarse sand 1-1/2 mm
Struktur Sedimen :
Komposisi Kimia :
Komposisi Material :
Sketsa Keterangan
No. Urut : 03
No. Peraga : Reham
Jenis Batuan : Batuan sedimen klastik
Warna Segar : Kuning keabuan
Warna Lapuk : Coklat kehitaman
Tekstur
Permeabilitas : Low permebiity
Porositas : Low porosity
Kemas : Tertutup
Sortasi : Terpilah baik
Ukuran Butir : Fine sand ¼ -1/8 mm
Struktur Sedimen :
Komposisi Kimia :
Komposisi Material :
Nama Batuan :
Sketsa Keterangan
No. Urut : 04
No. Peraga :
Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik
Warna Segar : Hitam
Warna Lapuk :
Tekstur
Permeabilitas :
Porositas :
Kemas :
Sortasi :
Ukuran Butir :
Struktur Sedimen :
Komposisi Kimia :
Komposisi Material :
Sketsa Keterangan
No. Urut : 05
No. Peraga : N14
Jenis Batuan : Batuan sedimen klastik
Warna Segar : Abu-abu kekuningan
Warna Lapuk : Coklat kehitaman
Tekstur
Permeabilitas : Low permeability
Porositas : Low porosity
Kemas : Tertutup
Sortasi : Terpilah baik
Ukuran Butir : Silt 1/16-1/256 mm
Struktur Sedimen :
Komposisi Kimia :
Komposisi Material :
Sketsa Keterangan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini, yang kita jumpai yaitu:
1.Warna dan tekstur pada batuan sedimen
a.Warna
Warna pada batuan dibagi menjadi dua yaitu warna segar dan warna lapuk.
• Warna segar, merupakan warna dari batuan yang belum
tercampur dengan lingkungan sekitarnya. Warna segar dalam batuan
sedimen terdapat pada bagian dalam batuan yang tidak terkena udara luar.
Baiasanya jika kita indin melihat warna batuan tersebut kita dapat
memecahkan terlebih dahulu batu menggunakan palu geologi.
• Warna lapuk, merupakan warna dari batuan yang sudah
tercampur oleh udara luar, dan cenderung memiliki tekstur yang berbeda.
b.Tekstur batuan
Tekstur batuan sedimen dibagi menjadi dua:
• Besar butir, merupakan besar butir pada batuan tersebut. Untuk
mengetahui besar butir tersebut dengan cara membandingkan butiran
dengan skala wentworth. Kita dapat menggunakan komperator untuk
memepermudah dalam menenutakan besar butirnya. Besar kecilnya
butiran pada batuan sedimen dapat menunjukkan besar kecilnya energy
hidrolik yang terjadi. jadi jika batuan berbutir halus maka dapat
disimpulkan bahwa batuan tersebut diendapkan dengan arus pelan.
•Bentuk butir,merupakan parameter yang menunjukkan jauh
dekatnya proses transportasi yang terjadi pada batuan tersebut. Jika
memiliki bentuk butir yanh menuyudut maka disimpulkan bahwa batuan
tersebut tertranspor dari batuan awal.
5.2 SARAN
5.2.1 Saran untuk praktikum
• Tetap ramah kepada semua praktikan