Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SINYAL DAN SISTEM

Disusun Oleh :
Divo Maulana (12250511717)
Abdullah Gimnastiar (12250511914)

UIN SULTAN SYARIF KASIM


PEKANBARU
RIAU
2022
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada bidang sistem linier.selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang sistem linier bagi para pembaca dan penulis.

Saya mengucapkan terima kasih pada ibu selaku dosen sistem linier yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini jauh dari kata
sempurna.oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Sistem persamaan linier memegang peranan yang penting dan menarik dalam
aljabar linier.pada kenyataannya,banyak soal-soal dalam aljabar linier dapat
disederhanakan menjadi penentuan solusi sistem persamaan linier.
jadi,teknik-teknnik yang diperkenalkan dalam bab ini akan dapat diterapkan untuk
menjabarkan ide-ide yang akan diperkenalkan kemudian.dilain pihak,sebagian dari
penjabaran itu akan memberi kita wawasan baru mengenai struktur dan sifat dari
persamaan linier.
Seluruh sistem persamaan linier melibatkan skalar-skalar baik sebagai koefisien
maupin konstanta,dan skalar tersebut dapat berasal dari medan bilangan K.secara umum
hampir tidak ada pengaruhnya jika kita mengamsumsikan bahwa seluruh saklar tersebut
adalah bilangan-bilangan real.dengan kata lain,skalar-skalar tersebut berasal dari medan
real R.

A. LATAR BELAKANG
Sistem linier merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam prodi elektro
fakultas teknik universitas pakuan pada semester genap.
dalam dunia engineer,seorang engineering pada umumnya ingin
mengoptimalkan pekerjaannnya.untuk itu,engineering tersebut membuat rumusan
masalah untuk mengoptimalisasikan pekerjaannya.

B. TUJUAN PEMBAHASAN
3.1 Mahasiswa dapat memahami konsep dan sifat sinyal beserta sistem.
3.2 Memahami persamaan deferensial linier,Respon frekuensi sistem dan respon
terhadap fungsi impuls.
3.3 Mahasiswa dapat memahami konsep sistem diskrit.
3.4 Mengerti dan memahami konvolusi waktu kontinyu.
3.5 Memahami konvolusi waktu diskrit danDekonvolusi.
3.6 Memahami transformasi laplace dan Inversnya.
3.7 Memahami deret fourier.
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP SINYAL
1.1 Konsep dan pengertian sinyal dan sistem.

Sinyal adalah suatu hal gejala fisika dimana satu atau beberapa dari
karakteristiknya melambangkan informasi atau data.sinyal merupakan representasi dari
data tersebut dalam bentuk besaran listrik seperti tegangan atau arus.besaran listrik inilah
yang dapat diolah,diukur dan dikirim ke tempat
lain.
Sinyal ada dua jenis yaitu :

Sinyal analog adalah sinyal yang mempunyai puncak positif dan negatif dimana
karakteristik dari sinyal tersebut akan berubah-ubah adalah frekuensi dan
ampitudo.digunakan istilah sinyal kontinyu,untuk menggambarkan bahwa besaran itu
mempunyai nilai yang kontinyu (tak terputus).
pada umumnya sinyal analog digambarkan dalam bentuk gelombang sinus yang
mempunyai 3 variabel yaitu:

a.) Amlitudo : menggambarkan tinggi gelombang


b.) Frekuensi : gelombang yang dihasilkan per detik
c.) Fasa : besarnya sudut yang terbentuk pada gelombang

gelombang sinus memiliki frekuensi tunggal,dimana gelombang sinus dapat


dideskripsikan memiliki frekuensi awal nol dan amplitudo awal nol.kemudian amplitudo
tersebut berubah-ubah seingga berpindah ke amplitudo maksimum positif.
Sinyal digital adalah sinyal yang memiliki dua keadaan yaitu logika 0 dan logika 1.
Inilah alasan mengapa disebut sinyal tak kontinyu. selain itu sinyal digital juga
mempunyai istilah tepi naik dan turun.tepi naik merupakan transisi negatif ke positif dan
tepi turun merupakan transisi positif ke negatif. sehingga tidak terpengaruh oleh
derau,proses informasinya pun cepat dan akurat akan tetapitransmisi dengan sinyal
digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.biasanya sinyal
ini juga dikenal dengan sinyal diskrit.

1.2 Sifat-sifat sinyal dan sistem.


1.) sistem bermemori dan tak bermemori.
Sistem tak bermemori adalah suatu sistem yang outputnya pada setiap variabel
independen (waktu) hanya bergantung pada inputnya pada saat yang sama.
Sistem bermemori adalah sistem yang ouputnya pada setiap variabel independen
(waktu) bergantung pada input pada saat sebelumnya.
2.) sistem inversibel
Pada sistem ini akan dihasilkan output yang berbeda untuk setiap input yang berbeda.
3.) sistem kausal/non antisipatif
Jika outputnya setiap saat hanya bergantung pada imput saat itu atau saat sebelumnya.
4.) sistem stabil BIBO
Jika iinput terbatas akan memberikan output terbatas.
5.) sistem time variant (TI)
Jika input bergeser waktu maka output akan tergeser jumlah waktu yang sama.

B. SINYAL ANALOG.
2.1 Persamaan diferensial linier
Bentuk umum PD linier orde n adalah :
a 0 (x) y (n−1)+…+ an – 1( x) y +an(x ) y =F(x )
Jika f(x) pada persamaan PD linier orde n sama dengan nol maka PD disebut PD
homogen. jika f(x)≠0 maka PD disebut PD lengkap atau PD tak homogen.
Untuk menyelesaikan persamaan linier orde-satu,pertama kita mengalikan kedua sisi
dengan daktor integrasi:
𝑑𝑦
+ 2𝑥 − 3𝑦
𝑑𝑥
2.2 Respon frekuensi sistem
Sebuah representasi dari respon sistem terhadap input sinusoida pada frekuensi
yang bervariasi.ouput dari sistem linear terhadap input sinusoida mempunyai frekuensi
yang sama tapi berbeda dalam hal magnitude dan phasa nya.
Frekuensi respon di definisikan sebagai perbedaan magnitude dan phasa antara input
dan output sinus.

2.3 Respon terhadap fungsi impuls


Respon impuls dari sebuah sistem LTI didefinisikan sebagai respon yang
diberikan sistem jika menerima input berupa sinyal impuls 𝛿(t).
Sinyal impuls :

{
δ [ t ] = 1t=0
0t≠0

Repons impuls dinotasikan sebagai h(t) dan persamaan respons impuls bisa
dilihat sebagai berikut :

h ( t )=π [ δ ( t ) ]

C. SISTEM DISKRIT.
3.1 Persamaan diferensial linier dan persamaan diferensial tidak homogen.
Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variabel
atau lebih,yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam
berbagagi orde.

Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam rekayasa,fisika,ilmu


ekonomi dan berbagai macam disiplin ilmu lain. Contoh pemodelan masalah dunia nyata
menggunaka persamaan diferensial adalah penentuan kecepatan bola yang jatuh bebas
diudara.percepatan bola teersebut kebawah tanah adalah percepatan karena gravitasi
dikurang dengan perlambatan gesekan udara. mencari kecepatan sebagai fungsi waktu
mensyaratkan pemecahan sebuah persamaan diferensial.
Sebuah persamaan disebut linier apabila fungsiyang tidak diketahui dan
turunannya muncul dalam pangkat satu,bila tidak memenuhi syarat ini maka disebut
persamaan non linier.
Persamaan linier tidak homogen.
Persamaan ini adalah persamaan yang yagn mempunyai bentuk.
(ar + b y+ c)dr +( px +qy +r )d y =0
Dengan a,b,c,p,q,r adalah konstanta. Contoh :
(3(x + y +2)) d x+( x+ y+ 2)d y=0
Dengan mengambil m=3 dan membagi kedua ruas dengan (x+y+2) diperoleh
:
3 d x+ d y=0
∫ 3 dx + ∫ dy=c
3 x+ y=C

3.2 Respon frekuensi dari sistem waktu diskrit dan fungsi impuls
Respon frekuensi sistem waktu diskrit akan menjadi jumlah salinan bergeser dari
respon frekuensi sistem waktu berkelanjutan.
Jika sistem waktu kontinu kira-kira terbatas pada frekuensi kurang dari
frekuensi nyquist dari sampling,maka respons frekuensi dari sistem waktu diskrit akan
kira-kira sama dengan frekuensi untuk frekuensi dibawah frekuensi nyquist.
Respon impuls sistem waktu diskrit yang sesuai kemudian didefinisikan sebagai
berikut:
N
h [ n ] =T hc ( nT )h [ n ] =T ∑ Ake sknT u ( n )
k=1

melakukan z transform pada respon waktu diskrit menghasilkan fungsi sistem waktu
diskrit sebagai berikut.
N
Ak
H ( z )= ∑
k=1 1−eskt−1
Jadi kutub dari fungsi sistem kontinu waktu ke kutub z=e s k t . nol jika ada.

Fungsi impuls
Adalah suatu isyarat atau pemberitahuan yang dapat ditangkap oleh indera untuk
kepentingan penyampaian peringatan,petunnjuk,atau informasi.

D. KONVOLUSI
4.1 Konvousi waktu kontinyu
Keluaran sistem dengan tanggapan impuls h(t) dan masukan x(t)
dapat dipresentasikan sebagai berikut:
y ( t ) =∑ ex ( τe ) δ ( t−τe )
allτ
Atau dapat juga dinyatakan :


y ( t ) =∫ x ( p ) h ( t− p ) dp
−∞

Kedua rumusan diatas dikenal sebagai integral konvolusi. Konvolusi


kontinyu mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : a.)komutatif
x(t)*y(t)=y(t)*x(t)
rxy(t)=ryx(t)
b.)distributif
x(t)*[y(t)±z(t)] = [x(t)*y(t)] ± [x(t)*z(t)]
rxy(t)=ryx(t)±rxz(t)
c.)asosisatif
x(t)*[y(t)*z(t)] = [x(t)*y(t)]*z(t)

E. KONVOLUSI DAN DEKONVOLUSI.

Konvolusi adalah cara untuk mengkombinasikan dua deret angka yang


menghasilkan deret angka yang ketiga.didalam dunia seismik deret angka tersebut adalah
wavelet sumber gelombang,reflektivitas bumi dan rekaman seismik.
Sedangkan dekonvolusi adalah dimana sebuah wavelet (gelombang yang
mempresentasikan satu reflektor) dipadatkan.wavelet harus dipadatkan karena wavelet
yang panjang menyebabkab kurangnya kemampuan untuk membedakan suatu
perlapisan.
Adapun beberapa proses dekonvolusi sebagai berikut:
a.) Spiking Deconvolution
b.) Filter inversi least square
c.) Predictive ddeconvolution
d.) inversi source wavelet
dalam melakukan dekkonvolusi setidaknya ada 7 asumsi yang digunakan yaitu :
1.)bumi terbuat dari lapisan yang horizontal dan memiliki kecepatan yang konstan
2.)sumber gelombang hanya terdiri dari gelombang P tanpa gelombang S
3.)komponen noise tidak ada
4.)bentuk source wavelet tidak berubah seiring menjajar kebawah permukaan
5.)bentuk source wavelet tidak diketahui
6.)reflektivitas merupakan proses yang acak
7.)wavelet seismik memiliki fase minimum karena inversinya fase minimum

5.1 Konvolusi waktu diskrit


Konvolusi antar 2 sinyal diskrit x[n] dan h[n] dapat dinyatakan :
y(n)=x(n)*h(n)∑allk x(k)h(n-k)

Komputasi tersebut diselesaikan dengan merubah indeks diskrit menjadi sinyal,dan


sinyal yang dihasilkan selanjutnya menjadi sebuah fungsi diskrit.
langkah berikutnya menentukan h(n-k) dengan h(-k) merupakan
pencerminan dari h(k) yang diorientasikan pada sumbu vertikal.

5.2 Dekonvolusi
Dekonvolusi adalah dimana sebuah wavelet (gelombang yang
mempresentasikan satu reflektor) dipadatkan.wavelet harus dipadatkan karena wavelet
yang panjang menyebabkab kurangnya kemampuan untuk membedakan suatu
perlapisan.
Tujuan proses dekkonvolusi ada dua macam yaitu:
1.)menghilangkan noise yang bersifat koheren
2.)memisahkan suatu sinyal seismik dengan koefisien refleksi dari suatu seismogram.
Dekonvolusi ini berperan untuk membentuk sinyal dan meningkatkan resolusi
data seismik.dekonvolusi dilakukan dengan melakukan konvolusi antara data seiismik
dengan sebuah filter yang dikenal dengan Wiener filter.
F. TRANSFORMASI LAPLACE DAN INVERSNYA.
6.1 Transformasi laplace
Adalah suatu metode operasional yang dapat digunakan secara mudah utnuk
menyelesaikan persamaan diferensial linier.dengan menggunakan metode ini dapat
mengubah fungsi umum seperti sinusoida,fungsi sinusoida teredam,fungsi eksponensial
menjadi fungsi-fungsi aljabar variabel kompleks s.
bila persamaan aljabar dalam s dipecahkan,maka penyelesaian dari persamaan
diferensial dapat dipeoleh dengan menggunakan tabel transformasi laplace.

Suatu kelebihan metode ini adalah memungkinkan penggunaan teknik grafis


untuk meramal kinerja sistem tanpa menyelesaikan persamaan diferensial sistem.
Secara umum transformasi laplace digunakan uutnuk mentransformasikan sinyal atau
sistem dari kawasan waktu ke kawasa-s.

l [ f ( t ) ]=F ( s )=∫ f ( t ) e−st dt
0

Fungsi f(s) adalah transformasi laplace dari f(t) adalah suatu frekuensi s,
s=𝜎 + 𝑗𝑤

6.2 Invers transformasi laplace


Jika transformasi laplace dari f(t) adalah f(s) : L[ F(t )]=f (s) maka f(t)
disebut invers transformasi laplaceyang dinotasikan sebagai :
F (t)=L−1[F ( s)]
Sifat-sifat invers transformasi laplace :
1.)sifat kelinieran
2.)sifat translasi
3.)sifat perubahan skala
4.)invers transformasi laplace dari derivatif *perkalia dengan t”
5.)invers transformasi laplace dengan interal

Invers transformasi laplace digunakan untuk menyelesaikan :


-bentuk gelombang periodik
-transienitas dalam rangkaian linear
-sistem linear dengan atau tanpa umpan balik
-vibrasi transien didalam sistem mekanik
-propagasi sinyal dalam sistemm komunikasi
Penyelesaian persamaan deferensial laninnya
G. DERET FOURIER
7.1 Deret Fourier
Merupakan pengurarian fungsi periodik menjadi jumlahan fungsi-fungsi
berisolasi,yaitu fungsi sinus dan kosinus.ataupun eksponensial kompleks.studi deret
fourier merupakan cabang analsis fourier.
Deret fourier diperkenalka oleh Joseph Fourier (1768-1830) untuk memecahkan masalah
persamaan panas di lempeng logam. P terkecil disebut periode dari f.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Persamaan linier yaitu persamaan yang setiap sukunya mengandung konstanta dengan
varriabelnya berderajat satu (tunggal) dan persamaan ini,dapat digambarkan dalam sebuah
grafik dalam sistem koordinat kartesius.

B. Daftar Pustaka
Ali mustofa ST,MT, 2018, Pengolahan sinyal digital, Malang, UB Press.

Edwin J.Purcell,Dale Varberg,Steven E.Rigdon, 2003, Kalkulus edisi 8,


Jakarta,Erlangga

Khairunnisa, 2019, Pengolahan Sinyal,edisi pertama, Banjarmasin utara,


Poliban Press.

Ir.Wijaya Widjanarka, 2006, Teknik Digital, Jakarta, Erlangga

William H,Hayt,Jr,Jack E,Kemmerly dan Steven M.Durbin, 2005, Rangkaian


Listrik, Bandung, Gelora Aksara Pertama

Anda mungkin juga menyukai