Anda di halaman 1dari 7

PKKMB FAKULTAS HARI KE 1

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pkkmb fakultas S

Yang di ampu oleh beberapa perwakilan pemateri

Nama : Nur Imania Danema

Npm : 2213046102

Prodi : Pendidikan Bahasa Lampung

PRODI PENDIDIKAN BAHASA LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat sekarang ini sedang gencar-gencarnya pembangunan karakter dirimahasiswa


di perbincangkan. Apalagi ini menyangkut kepribadian sehari-harimahasiswa dengan lingkungan
hidupnya baik ditempat pendidikan maupundilingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat.
Sekarang ini banyakmahasiswa yang mempunyai nilai ujian atau sering kita sebut juga dengan
IPKtinggi. Namun menurut saya IPK tinggi belum menjadi jaminan bahwa mahasiswasudah bisa
membangun karakter kepribadian dalam diri masing-masing. Kitasebagai mahasiswa sering
mendapatkan teori pengajaran dari para dosen kemudiankita juga diwajibkan aktif dalam
mencari referensi yang telah diajarkan para pengampu. Bukan hanya itu saja, dalam kehidupan
sehari-hari, kita dianjurkan pulauntuk mempraktekkan norma-norma positif dari teori-teori yang
telah kita terimadalam dunia pembelajaran.Mengingat pentingnya karakter dalam membangun
sumber daya manusia(SDM) yang kuat, maka pendidikan karakter harus dilakukan dengan
tepat.Dukungan dari berbagai pihak sangatlah diperlukan, baik oleh pemerintah,masyarakat,
keluarga maupun sekolah. Kondisi ini akan terbangun jika semua pihakmemiliki kesadaran
bersama dalam membangun pendidikan karakter. Dengandemikian, pendidikan karakter harus
menyertai semua aspek kehidupan terutamasekolah atau universitas.Lembaga pendidikan,
khususnya sekolah atau universitas dipandang sebagaitempat yang paling strategis untuk
membangun karakter seseorang. Karena pesertadidik lebih banyak menghabiskan waktu
kesehariaanya di sekolah atau universitas.Pendidikan karakter lebih diprioritaskan di sekolah
atau universitas dengan tujuanagar peserta didik dalam segala ucapan, sikap, dan, dan
perilakunya mencerminkankarakter yang baik dan ku

B. Sejarah fakultas
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung berawal dari Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Jakarta cabang Tanjungkarang, kuliah pertama dimulai pada tahun
ajaran 1966/1967. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1968, IKIP Jakarta cabang
Tanjungkarang diintegrasikan ke dalam Universitas Lampung menjadi 2(dua) fakultas, yaitu
Fakultas Keguruan (FK) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Fakultas Keguruan terdiri dari jurusan
Pendidikan Civic Hukum, Pendidikan Ekonomi Perusahaan, Pendidikan Sejarah, Pendidikan
Bahasa Indonesia, Pendidikan Geografi dan Pendidikan Matematika. Sedangkan Fakultas Ilmu
Pendidikan (FIP) hanya satu jurusan yaitu jurusan Pendidikan Umum. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 1980 dengan Keputusan Presiden Nomor 43/M/1982, Fakultas
Keguruan (FK) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) digabung menjadi satu fakultas, diberi nama
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP Unila).
C. Adapun tujuan di buat makalah ini yaitu
1. Memahami sistem perkuliahan dan pembimbing akademik yang nantinya akan menjadi
salah satu yang harus di ketahui oleh mahasiswa baru
2. Menciptakan mahasiswa yang beretika pendidikan, jujur, disiplin, cerdas, Dan bertanggung
jawab
3. Mengetahui apa saja kehidupan di kampus dengan baik dan benar

Bab II

PEMBAHASAN

1. Pembelajaran di perguruan tinggi di era 4.0 dan plagiarisme


a. Pembelajaran perguruan tinggi di era 4.0
Metode pembelajaran yang perlu mendapat perhatian untuk menjadi simbol persaingan
revolusi industri 4.0, antara lain pengembangan Sumber Daya Manusia, metode
pembelajaran pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran di era
revolusi industri 4.0. Metode yang dianggap tepat untuk diterapkan dalam revolusi industri
4.0, antara lain (1) pendidikan yang diselenggarakan atas dasar semangat penemuan, (2)
pendidikan yang diselenggarakan dengan semangat merakit, atau pendidikan yang
diselenggarakan untuk melembagakan “perakitan” cara berpikir (3) memanggil pelaku pasar
dan industrialis sukses yang dikenal sebagai praktisi atau penggiat dunia bisnis dan industri,
menjadikan mereka dosen, apapun gelar akademiknya, (4) pendidikan yang diselenggarakan
harus dikembangkan dalam studi bukan hanya didasarkan pada disiplin ilmu tetapi
berdasarkan kebutuhan pasar.
b. Plagiarisme
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan:

“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau
seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai”

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) disebutkan:

“Plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan
menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri”.

Menurut Oxford American Dictionary dalam Clabaugh (2001) plagiarisme adalah:

“to take and use another person’s ideas or writing or inventions as one’s own”

Menurut Reitz dalam Online Dictionary for Library and Information Science
(http://www.abc-clio.com/ODLIS/odlis_p.aspx) plagiarisme adalah : “Copying or closely
imitating take work of another writer, composer etc. without permission and with the
intention of passing the result of as original work”

Definisi di atas semoga bisa kita cermati, sehingga kita memahami apa yang dimaksud
dengan plagiarisme. Dengan demikian, pemahaman ini sebagai pegangan bagi kita untuk
tidak melakukan tindakan plagiat.
2. Sistem perkuliahan dan pembimbing akademik
a. Sitem perkuliahan
tuntutan adanya kejelasan kompetensi pada lulusan, diperlukan upaya-upaya mewujudkan
dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud di Program Studi
Teknik Informatika Universitas Lampung adalah kegiatan pembelajaran terprogram dalam
desain FEE (facilitating, empowering, enabling), sehingga mahasiswa belajar secara aktif.
Pembelajaran dipandang sebagai proses belajar yang dibangun oleh fasilitator untuk
mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir
mahasiswa, serta dapat meningkatkan dan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai
upaya meningkatkan penguasaan dan pengembangan yang baik terhadap materi
perkuliahan. Oleh karena itu, pembelajaran di Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lampung cenderung berpusat pada aktivitas belajar mahasiswa, bukan hanya pada aktivitas
dosen mengajar.

b. Pembimbing akademik
Dosen Pembimbing Akademik (Dosen PA), adalah dosen tetap/tidak tetap Universitas
Muhamadiyah Kotabumi yang diangkat berdasarkan Keputusan Rektor dan diserahi tugas
membimbing mahasiswa dengan tujuan untuk membantu mahasiswa menyelesaikan
studinya secepat dan seefisien mungkin, sesuai dengan kondisi dan potensi individual
mahasiswa. Hal tersebut membuat dosen pembimbing akademik memiliki peran yang
sangat penting dalam kelangsungan perkuliahan mahasiswa. Sayangnya, banyak yang
menganggap PA sebagai formalitas belaka.

Dikutip dari berbagai sumber, dalam penyelenggaraan pendidikan, seorang dosen


Pembimbing Akademik mempunyai tugas antara lain memberikan bimbingan akademik
yaitu membantu mahasiswa dalam merencanakan studi untuk jenjang studi selengkapnya
maupun tiap semester, juga membantu memilih atau menentukan program belajar,
kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kulikuler yang akan diikutinya dan juga monitor
perkembangan kemajuan studi mahasiswa dan apabila perlu, membangkitkan dan
mengembangkan motivasi belajarnya.

Sebagai dosen wali harus menguasai seluruh seluk beluk kurikulum fakultasnya dan juga
menguasai teknik-teknik bimbingan akademik. Peran dosen wali di beberapa perguruan
tinggi mempunyai tugas yang berbeda, tergantung dari peraturan kampus itu sendiri, dan
pastinya tidak banyak perbedaan. Namun secara umum tujuan bimbingan akademik adalah
sebagai berikut:
a. Membantu perguruan tinggi dalam mencapai tujuan pendidikan.
b. Membantu mahasiswa menyelesaikan studi agar tepat waktu dengan cara yang efektif
dan efisien.
c. Meningkatkan pencegahan agar mahasiswa terhindar dari kesulitan yang menghambat
studinya.
3. Fasilitas fakultas dan Kemahasiswaan
a. Ketersediaan Prasarana Tanah/Gedung

Investasi untuk pengadaan prasarana di FKIP Unila dalam tiga tahun terakhir ini sudah
disesuaikan dengan kebutuhan yang direncanakan dalam renstra unila. Pengadaan prasarana di
FKIP Unila diutamakan untuk pendukung proses pembelajaran dan di samping itu digunakan
untuk kegiatan praktik pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Adapun berbagai prasarana
sebagai pendukung kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di FKIP Unila, didiskripsikan
berikut ini.

Luas lahan yang dialokasikan untuk FKIP Unila adalah 18.720 m2 (Renstra Unila), ini merupakan
kekuatan (syarat ambang 10.000 m2) sehingga menjamin sustainabilitas yang tinggi. Hal ini
memberikan peluang bagi FKIP Unila untuk melakukan pengembangan bangunan dan
meningkatkan daya tampung. Tanah seluas 18.720 m2 dialokasikan untuk ruang administrasi
625,48 m2 (syarat ambang 800 m2), hal ini merupakan kekuatan dan memungkinkan
terciptanya suasana akademik yang kondusif serta manajemen internal yang kuat. Kondisi ini
menumbuhkan kepercayaan masyarakat, sehingga peminat untuk masuk ke FKIP Unila akan
meningkat.

Pada Tahun Akademik 2007/2008 luas ruang kuliah FKIP Unila 2741,77 m2 dan jumlah
mahasiswa 7.243 mahasiswa, sehingga rasio ketersediaanruang kuliah per mahasiswa = 2,64
m2:1 (syarat ambang 0,5 m2:1), hal ini merupakan kekuatan, sebab akan mendukung
terciptanya suasana akademik yang kondusif, produktivitas, serta sustainabilitas yang tinggi.
Akan tetapi pada tahun 2010 telah dimulai rencana penambahan ruang kuliah yang baru dengan
mempersiapkan pondasinya, dan diharapkan pada tahun 2013/2014 pembangungan gedung
perkuliahan berlantai 3 disebelah aula K telah selesai. Disamping itu, FKIP juga berencana untuk
merenovasi Aula K menjadi bangunan berlantai 3 dan diharapkan juga akan selesai pada kisaran
tahun tersebut.

FKIP Unila memiliki Laboratorium Pendidikan seluas 1186,98m2 dan Laboratorium Pembelajaran
seluas 80 m2 sehingga luas totalnya 1266,98 m2 (syarat ambang laboratorium universitas 800
m2), hal ini merupakan kekuatan dan menunjukkan relevansi yang tinggi. Kondisi ini merupakan
salah satu faktor yang dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk masuk kuliah di FKIP Unila,
akan tetapi keberadaan Laboratorium Komputer masih dirasakan kurang, karena dengan jumlah
mahasiswa sebanyak 7.243 mahasiswa hanya memiliki satu laboratorium dengan jumlah
komputer sebanyak 25 unit.
b. Kemahasiswaan
Pengembangan kemahasiswaan merupakan salah satu bagian dari sub sistem pendidikan tinggi
dan tidak terlepas dari kebijaksanaan umum sistem pendidikan. Pengembangan kemahasiswaan
merupakan tugas nasional yang penting karena mahasiswa sebagai sumberdaya manusia
merupakan potensi yang vital dan strategis. Pengembangan kemahasiswaan dilakukan selaras
dengan pembinaan dan pengembangan generasi muda Indonesia.

Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud nomor 155/O/1998 tentang Pedoman Umum


Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, pengembangan kemahasiswaan merupakan
wahana dan sarana membentuk mahasiswa menjadi manusia yang berjiwa pancasila,
bertanggung jawab, mandiri ,dan mampu mengisi kemerdekaan bangsa. Pengembangan
kehidupan kemahasiswaan tersebut dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Pengembangan kemahasiswaan di Universitas Lampung menjadi tanggugjawab seluruh sivitas


akademika, yang dilakukan dalam suatu tatanan sistematis yang mengandung rangkaian
program pembinaan yang menyeluruh, terarah dan terpadu, serta berlangsung secara terus
menerus, yang berlaku baik untuk mahasiswa program Sarjana, Diploma, maupun Pascasarjana

Bab lll

Kesimpulan

1. Kesimpulan
Pkkmb merupakan ajang pengenalan untuk mahasiswa baru agar bisa mempelajari lebih lanjut
tentang perkuliahan dan bisa menerima peraturan universitas tanpa ada nya ketidak
persetujuan karna semua sudah ada peraturan yang harus di jalankan sesuai dengan yang telah
di berikan oleh pemateri tentang universitas. Tidak hanya itu pkkmb mengarkan tentang cara
beretika, sopan santun dan materi lainya yg mungkin tidak akan kita dapat bila tidak mengikuti
pkkmb.

BAB IV
Saran Dan kesan
a. Kesan
Mengikuti ospek online di kampus ini membuat kemampuan bekerja sama saya menjadi
meningkat. Saya belajar bersosialisasi dengan mahasiswa baru yang berasal dari berbagai
wilayah di Indonesia, bahkan mahasiswa asing. Benar-benar pengalaman yang tidak
terlupakan.
b. Pesan
Perlu ada perbaikan koordinasi antarpanitia dan pihak kampus. Sebab, ada beberapa
instruksi berbeda dari panitia dan dari kampus, sehingga terkesan kurang profesional,
seperti saat menjelaskan tugas yang berikan selama pkkmb. Pihak kampus dapat
memberikan klarifikasi di luar kegiatan ospek online apabila diperlukan.

PENUTUP

Pada dasarnya pelaksanaan panduan PKKMB di perguruan tinggi merupakan salah satu upaya proses
percepatan adaptasi dan pembentukan pribadi mahasiswa yang utuh, berkualitas, sukses dalam studi,
serta siap menghadapi tantangan di masa depan. Panduan ini disampaikan kepada seluruh pihak yang
terkait untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru,
dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing perguruan tinggi

Anda mungkin juga menyukai