Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

M
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
DI RUANG TENANG WANITA RS JIWA SAMBANG LIHUM

Preseptor Akademik :
Noor Afni Oktavia, Ns., M.kep

Preceptor klinik
Norsyehan, S.Kep., Ners

OLEH :
Erma Apriani
NIM : 2114901110023
Kelompok A. 3

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Tanggal pengkajian : 27 Desember 2021                         


Jam : 09.30

I. DATA DEMOGRAFI
Biodata
Nama   ( inisial ) : Nn.M
Usia / tanggal lahir : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Kuin Utara
Suku / bangsa : Banjarmasin
Status pernikahan : Belum menikah
Agama / keyakinan : Islam
Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
Diagnosa Medis : Skizofrenia
No. Medical Record :
Tanggal Masuk : 18 Desember 2021 jam 10: 00 WITA

Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Usia : 70 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan / sumber penghasilan : Pensiunan
Hubungan dengan Pasien : Keluarga

II. KELUHAN UTAMA


Pada saat dilakukan pengkajian Pasien mengatakan sering berjalan-jalan
tanpa arah karena melihat bayangan, tapi pasien tidak kenal dengan bayangan
tersebut. pasien tampak bicara kasar dan mengatakan tidak suka jika perawat
banyak bertanya. Tatapan mata pasien tajam, dan pasien bicara kasar dan
sinis, pasien mengatakan untuk tidak banyak bertanya terhadapnya.

III. ALASAN MASUK


Pasien sering berjalan-jalan tanpa arah, dan sering menyebut nama seeorang
yang merupakan anggota keluarga.Pasien juga sering mengamuk dengan tiba-
tiba, karena merasa melihat bayangan tapi tidak tau, dan membisiki untuk
mengahncurkan keluarga atau orang-orang dirumah. Sehingga tgl 18
Desember pasien dibawa oleh keluarga ke RS Jiwa Sambang Lihum.
IV. Faktor Presipitasi dan Predisposisi
1. Faktor Presipitasi
Pasien mengatakan tidak rutin minum obat dirumah sehingga Pasien
kembali melihat dan merasakan kembali bayangan tersebut.
Masalah keperawatan : ketidakpatuhan pengobatan

2. Faktor predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya Tidak

Pasien sudah pernah menjalan perawatan yang sama di RSD Jiwa


Sambang Lihum tahun 2020.

b. Pengobatan sebelumnya.
Berhasil kurang berhasil tidak berhasil

Pasien sudah pernah dibawa dan dirawat di RS jiwa, dan sudah


diberikan obat rutin untuk dikonsumsi dirumah dengan teratur namun
pasien tidak rutin untuk meminum obat tersebut. Namun pasien mulai
mampu beradaptasi meskipun kadang masih mendengar dan melihat
bayangan tersebut.

3. Riwayat Aniaya
Pelaku/ Korban/Usia Saksi/
Usia Usia
Aniaya Fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan criminal

Jelaskan: Pasien mengatakan tidak pernah mengalami riwayat aniaya


seperti aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam
keluarga, dan tindakan kriminal.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


Ya Tidak
Dari hasil pengkajian, dalam keluarga tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Pasien mengatakan tidak ada masa lalu yang tidak menyenangkan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
V. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/90 HR = 86x/m RR = 23x/m T = 36,7

2. Ukur : TB : 150 cm BB : 52 kg
IMT : 52 Kg
150 cm x 150 cm
= 5 Kg
1,5 m x 1,5 m
= `23,1

3. Keluhan fisik : Ya Tidak


Pasien mengatakan tidak ada mengalami cidera fisik maupun keluhan fisik
lainnya, pasien tampak sehat, tidak ada gangguan makan, istrirahat
maupun masalah eliminasinya..
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
Laki-laki Pasien Garis
keturunan

Perempuan Tinggal serumah Perempuan meninggal

Laki – laki meninggal

Pasien anak ke 6 dari 8 bersaudara, dari Tn. T dan Ny. M. Ayah sudah
meninggal dunia pasien tinggal bersama ibu dan adik perempuannya..
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Keluarga mengatakan tubuh pasien agak kurus dan pasien menyukai
semua bagian tubuhnya saat ditanyai bagian tubuh mana yang disukai
pasien.
b. Identitas :
Pasien adalah seorang perempuan, pasien mengatakan usianya 48
tahun. Status pernikahan, belum menikah dan pasien merasa puas
sebagai perempuan.
c. Peran :
Keluarga mengatakan pasien sering membantu pekerjaan di rumah
apabila disuruh dan tergantung mood pasien.
d. Ideal diri :
Bisa membantu keluarga sebisa mungkin.
e. Harga diri :
Pasien tampak tidak merespon baik apabila ada temannya mengolok-
ngolok dia gangguan jiwa. Pasien juga mengatakan mampu menerima
diri dengan baik dan tidak ada masalah denga orang yang ada
disekitarnya.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
pasien mengatakan pasien sangat menyayangi keluarganya, baginya
mereka adalah orang yang terpenting dalam hidupnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien hanya warga biasa dan tidak mengikuti kegiatan dalam
masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien senang berbicara dengan orang lain namun apa yang diucapkan
pasien terkadang tidak nyambung, karena pasien mengatakan
dipengaruhi oleh bayangan yang membisikan pasien untuk menyakiti
orang tersebut.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori : pendengaran

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien beragama islam dan menyakini kebenaran agamanya.
b. Kegiatan ibadah :
Selama pasien mengalami gangguan kejiawaan pasien mampu
melaksanakan sholat.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VII.STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya

Saat dikaji, pasien mengatakan pasien rajin mandi setiap harinya, namun
pasien tidak ganti baju. jika diintruksikan mengganti baju pasien mampu
melakukannya. Namun pasien tampak tidak menyisir rambutnya dan tidak
mau merapikan bajunya.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri : berhias

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu


Memulai
pembicara
an

Pasien bicara dengan cepat, dan keras, namun orientasi pasien baik mampu
memulai pembicaraan dengan baik.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah dalam komunkasi Verbal

3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor


Kompulsif

Pasien tampak gelisah dan selalu menanyakan kapan boleh pulang kepada
perawat.
Masalah keperawatan : penikatan aktivitas motoric

4. Alam perasaaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebih

Pasien terlihat berbicara sendiri dan tertawa, pasien menunjukkan rasa


kebingungan dan khawatir. Pasien mengatakan melihat seorang tua yang
mengajaknya berbicara sambil membisikkan untuk menyakiti keluarga
pasien.
Masalah keperawatan : Perubahan persepsi sensori : halusinasi penglihatan

5. Afek
Adekuat Datar Tumpul Labil Tidak
sesuai
Saat dikaji pasien hanya berekspresi datar dengan apa yang terjadi, jika
seorang perawat mencoba untuk menanyakan atau menceritakan
pengalaman sedih maupun senang pasien hanya berekpresi datar. Pasien
tampak sesekali menatap tajam.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
6. lnteraksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah
tersinggung
Kontak mata (-) Defensif Curiga

Pada saat pengkajian, pasien tampak tidak koperatif dengan tidak mau
menjawab pertanyaan yang diberikan dan hanya dijawab dengan singkat
dan kasar, pasien juga menunjukkan sikap curiga atau perasaan tidak
percaya dengan perawat, kontak mata pasien kurang, namun pasien selalu
mampu menjawab pertanyaan yg diberikan walaupun dengan singkat.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan

7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan Derealisasi

Pengecapan Penciuman Depersonalisasi

Pasien terlihat berbicara sendiri, Pasien mengatakan melihat seorang yang


tidak dia kenal yang mengajaknya berjalan dan membsikkan untuk
menyakiti orang-orang yang ada disekitarnya. Waktu timbul saat pasien
melamun dan menyendiri . Setiap saat pasien berbicara sendiri.
Masalah keperawatan : Perubahan persepsi sensori : halusinasi penglihatan
dan pendengaran.

8. Proses Pikir
sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking Bicara cepat/logorea

pengulangan pembicaraan/persevarasi

Saat wawancara orentasi pasien baik karna mampu menjawab setiap


pertanyaan dengan tepat.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Pesimisme

Rendah diri Ide yang terkait Pikiran magis


Waham :
Agama Somatikk Kebesaran

Nihilistic Sisi pikir Siar pikir

Kontrolpikir Curiga
Pasien tidak ada masalah tentang isi fikir. Dan klien tidak mengalami
waham

10. Tingkat kesadaran


Compos mentis Apati somnolen Sopor Koma

waktu tempat Disorientasi orang

Kesadaran pasien kompos mentis, pasien mengetahui waktu interaksi


(Pagi hari). Namun pasien pada saat diwawancarai kadang bisa berbicara
sendiri.
Masalah keperawatan : gangguan proses pikir

11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat saat ini

Gangguan daya ingat jangka pendek konfabulasi

Tidak ada gangguan daya ingat jangka panjang :


Pasien dapat mengingat orang tuanya, alamat tinggalnya, pasien juga
dapat menggingat dirinya pernah sekolah dimana.
Tidak ada gangguan daya ingat jangka pendek :
Pasien dapat mengingat alasan kenapa pasien masuk RS jiwa dan yang
telah mengantarkan pasien tersebut.
Tidak ada gangguan daya ingat saat ini :
Daya ingat saat ini baik, saat ditanya menu makan tadi pagi pasien dapat
menyebutkannya.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


mudah beralih tidak mampu konsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana


Saat berinteraksi pasien dapat menjawab pertanyaan walau kadang
menunduk dan kontak mata tajam pasien mampu berhitung dapat
menyebutkan angka 1 – 10 berurutan dan benar

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan gangguan bermakna

Pasien mampu memberikan penilaian yang benar ketika diberikan 2


pilihan antara mencuci tngan sesudah makan saja atau sebelum dan
sesudah makan. kemudian Pasien mengatakan untuk mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
14. Daya tilik diri
mengingkari penyakit yang diderita

menyalahkan hal-haldiluar dirinya

Pasien mengatakan menyadari apa yang telah dilakukan pasien sehingga


dbawa ke RS jiwa. Pasien menyadari jika bayangan dan bisikan tersebut
dapat membahayakn dirinya dan keluarganya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total

Pasien dapat makan secara mandiri. Pasien makan 3x sehari dan pasien
makan makanan yang disediakan di rumah bermacam-macam, pasien
mampu menghabiskan 1 porsi yang disediakan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantual total

Pasien mampu BAB/BAK secara mandiri. Pasien mengetahui tempat


BAB/BAK yaitu toilet dan mampu membersihkan diri setelah
BAB/BAK.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total

Pasien dapat mandi secara mandiri 2x sehari, pasien menggunakan


sabun, shampo dan sikat gigi yang telah disediakan.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantual total

Pasien dapat berpakaian sendiri, namun tidak mampu untuk berhias


senidiri.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri : berhias

5. Istirahat dan tidur


Pasien mengatakan tidur siang dan tidur pada malam dengan nyenyak.
Tidak ada masalah dalam tidur pasien.

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantual total

Pasien mengatakan bahwa pasien tidak patuh dan tidak mau minum
obat yang diberikan, sehinggan harus dilakukan pengawaan minum oabt
Masalah keperawatan : ketidakpatuhan minum obat

7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan Ya tidak

Perawatan pendukung Ya tidak


Pasien mengatakan pasien pernah dilakukan pemeriksaan terkait
penyakitnya
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya tidak

Mencuci pakaian Ya tidak


Pengaturan keuangan Ya tidak

Pasien mengatakan jarang melakukan pekerjaan rumah seperti


mempersiapkan makan, menjaga kerapian rumah, dan mencuci pakaian
sendiri.
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja Ya tidak

Transportasi Ya tidak

Lain-lain Ya tidak
Pasien mengatakan jarang membantu orang tua, yang biasanya
berbelanja adalah adiknya.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
IX. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar

Olahraga mencederai diri

Lainnya _______________ lainnya : _______________

Pasien mampu berbicara dengan biak dan mampu mengulagi teknikh


relaksasi yang di ajarkan.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.

X. Masalah Psikososial dan Lingkungan


1. Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien tidak ada memiliki masalah dengan masyarakat sekitar.
2. Masalah dengan lingkungan
Pasien tidak pernah bermasalah dengan lingkungan sekitarnya.
3. Masalah dengan pendidikan
Pasien mengatakan pasien lulusan pendidikan S1
4. Masalah dengan perumahan
Pasien tidaak memiliki masalah di rumah, seluruh keluarga merawat
pasien.
5. Masalah dengan ekonomi
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki masalah dengan ekonomi.
6. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan pelayanan kesehatan.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

XI. Pengetahuan kurang tentang

Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

Koping obat-obatan

Lainnya :
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa
Pasien mengataan bahwa tidak mengetahui penyebab pastinya
penyakit yang di alami klien.
2. Obat-obatan
Pasien mengatakan tidak terlalu mengetahui tentang obat-obatan yang
digunakannya dan kegunaannya, pasien hanya mengetahui berapa kali
dia minum obat dan warna obat tersebut
3. Faktor presipitasi
Pasien mengatakan pasien berhubungan baik dengan sekitarnya
4. Koping
Pasien mengatakan pasien suka berbicara dan berteriak sendiri.

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosisa medic : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)

XIII. ANALISA DATA


Hari /Tanggal: Senin, 27 Desember 2021
NO. DATA MASALAH
1. DS:
- Pasien mengatakan melihat Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
bayangan sehingga berbicara penglihatan
dan berteriak sendiri
- Pasien mengatakan melihat
seorang yang tidak dikenal
mengajaknya berbicara sambil
pasien membisikkan untuk
melukai orang-orang yang ada
dirumah pasien.
- Waktu timbul saat pasien
melamun dan menyendiri.
DO:
Pasien terlihat berbicara sendiri
Pasien tampak berteriak
memanggil seseorang.
Pasien tampak gelisah.

2. DS:
- Pasien mengatakan pasien rajin Deficit perawatan diri : berhias
mandi setiap harinya, namun
pasien tidak mau ganti baju bila
tidak di instruksikan
- Pasien tidak mau merapikan
rambut maupun baju pasien

DO:
- Baju pasien tampak tidak rapi
- Rambut pasien tampak acak-
acakan
- Pasien tampak jarang
mengganti bajunya jika tidak di
intruksikan

I. POHON MASALAH

Deficit perawatan diri : berhias

Halusinasi Penglihatan

Koping individu inefektif

II. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Halusinasi: Penglihatan
2. Deficit perawatan diri : berhias

III. INTERVENSI

NO DIAGNOSA TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS INTERVENSI


1. Gangguan Setelah dilakukan SP 1 SP 1
persepsi intervensi keperawatan
sensori: diharapkan: 1. Pasien mampu 1. Identifikasi isi,
halusinasi mengidentifikasi frekuensi, waktu
penglihatan. Pasien mampu dengan terjadi, situasi
membina hubungan mendiskusikanisi, pencetus, perasaan,
saling percaya, waktu, frekuensi, respon pasien ketika
mengenal halusinasi, waktu situasi pencetus terjadi halusinasi
mengontrol halusinasi, perasaan dan respon 2. Jelaskan cara
dan mengikuti program pasien ketika terjadi mengontrol
pengobatan secara halusinasi halusinasi dengan
optimal. 2. Pasien mampu cara menghardik,
menjelaskan cara obat, bercakap-
mengontrol halusinasi cakap, dan
dengan cara melakukan kegiatan
menghardik, obat, harian.
bercakap-cakap, 3. Latih pasien cara
melakukan kegiatan mengontrol
3. Pasien mampu halusinasi dengan
memperagakan cara menghardik
menghardik 4. Pasien memasukan
4. Pasien memasukan kedalam jadwal
kedalam jadwal kegiatan harian
kegiatan harian cara untuk latihan
mengontrol halusinasi menghardik.
dengan menghardik
SP 2
SP 2
1. Evaluasi kegiatan
1. Pasien mampu menghardik
menghardik halusinasi 2. Latih cara
2. Pasien mampu mengontrol
menjelaskan kembali halusinasi dengan
tentang obat yang obat (Jelaskan
diminum: 6 Benar tentang obat yang
(Benar: Jenis, Dosis, diminum: 6 Benar
Frekuensi, cara, orang, (Benar: Jenis, Dosis,
dan kontinuitas minum Frekuensi, cara,
obat) orang, dan
3. Pasien mampu kontinuitas minum
menjelaskan obat)
pentingnya 3. Jelaskan pentingnya
penggunaan obat pada penggunaan obat
gangguan jiwa pada gangguan jiwa
4. Pasien mampu 4. Jelaskan akibat jika
menjelaskan akibat obat tidak diminum
jika obat tidak sesuai program
diminum sesuai 5. Jelaskan akibat putus
program obat
5. Pasien mampu 6. Jelaskan cara berobat
menjelaskan akibat 7. Masukan kedalam
putus obat jadwal kegiatan
6. Pasien mampu harian cara
menjelaskan cara mengontrol
berobat halusinasi dengan
7. Pasien memasukan menghardik dan
kedalam jadwal minum obat
kegiatan harian cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
dan minum obat
2. Deficit Setelah dilakukan SP 1 SP 1
perawatan diri : intervensi keperawatan
berhias diharapkan: 1. Pasien mampu 1. Identifikasi masalah
mengidentifikasi perawatan diri:
Pasien mampu masalah perawatan kebersihan diri,
membina hubungan diri: kebersihan diri, berdandan,
saling percaya, mampu berdandan, makan/minum,
mengidentifikasi makan/minum, BAB/BAK
perawatan diri: BAB/BAK 2. Jelaskan pentingnya
kebersihan diri, 2. Pasien mampu kebersihan diri
berdandan, menjelaskan 3. Jalaskan cara dan
makan/minum, pentingnya kebersihan alat kebersihan diri
BAB/BAK, mampu diri 4. Latih cara menjaga
menjaga kebersihan 3. pasien mampu kebersihan diri:
diri: mandi dan ganti menjelaskan cara dan mandi dan ganti
pakaian, sikat gigi, cuci alat kebersihan diri pakaian, sikat gigi,
rambut, potong kuku 4. Pasien mampu berlatih cuci rambut, potong
cara menjaga kuku
kebersihan diri: mandi 5. Masukan pada
dan ganti pakaian, sikat jadual kegiatan
gigi, cuci rambut, untuk latihan mandi,
potong kuku sikat gigi (2 kali per
5. Pasien memasukkan hari), cuci rambut (2
dalam kegiatan harian kali per minggu),
untuk latihan mandi, potong kuku (satu
sikat gigi (2 kali per kali per minggu)
hari), cuci rambut (2
kali per minggu),
potong kuku (satu kali
per minggu)

SP 2
1. Pasien mampu SP 2
melakukan kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
kebersihan diri. Beri kebersihan diri. Beri
pujian pujian
2. Pasien mampu 2. Jelaskan cara dan
menjelaskan cara dan alat untuk
alat untuk berdandan berdandan
3. Pasien mampu berlatih 3. Latih cara
cara berdandan setelah berdandan setelah
kebersihan diri: kebersihan diri:
sisiran, rias muka sisiran, rias muka
untuk perempuan; untuk perempuan;
sisiran, cukuran untuk sisiran, cukuran
pria untuk pria
4. Pasien 4. Masukkan pada
memaMasukkan pada jadual kegiatan
jadual kegiatan untuk untuk kebersihan
kebersihan diri dan diri dan berdandan
berdandan

IV. IMPLEMENTASI&CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP


No. Tanggal Implementasi Evaluasi

1. Senin, SP 1 Halusinasi S:

27-12-2021 1. Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu - Pasien mengatakan melihat


terjadi, situasi pencetus, perasaan, seorang lelaki tua yang
10.00 Wita respon pasien ketika terjadi mengajaknya berbicara Lelaki tua
halusinasi itu muncul terutama saat pasien
2. Menjelaskan cara mengontrol melamun dan menyendiri
halusinasi dengan cara menghardik, - Pasien merasa senang saat
obat, bercakap-cakap, dan melakukan melihat lelaki tua tersebut
kegiatan harian. - Setiap saat pasien berbicara
3. Melatih pasien cara mengontrol sendiri
halusinasi dengan menghardik
4. Memasukan kedalam jadwal kegiatan
harian untuk latihan menghardik. O:

- Pasien tampak mendengarkan


penjelasan perawat
- Pasien tampak menganggukan
kepala ketika perawat memberikan
penjelasan
- Pasien tampak kurang paham
ketika diajarkan cara menghardik
halusinasi
- Keluarga tampak mengerti cara
menghardik halusinasi
- Pasien masih kurang mampu
mempraktikan cara menghardik
halusinasi dengan mandiri
TTV pasien
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Suhu : 36,2 oC
Respirasi : 22 x/menit
A:

Gangguan persepsi sensori (Halusinasi


penglihatan)

P:

Lanjutkan intervensi:

SP 1 Halusinasi
Perawat
- Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu
terjadi, situasi pencetus, perasaan,
respon pasien ketika terjadi halusinasi
- Menjelaskan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik,
obat, bercakap-cakap, dan melakukan
kegiatan harian
- Mengajarkan Teknhik mengahrdik

Senin, SP 1 Defisit perawatan diri S:

27-12-2021 1. Mengidentifikasi masalah perawatan - Pasien mengatakan sudah


diri: kebersihan diri, berdandan, mengetahui manfaat dari menjaga
10.20 Wita makan/minum, BAB/BAK kebersihan
2. Menjelaskan pentingnya kebersihan - Dan pasien mengatakan sudah ganti
diri baju setiap selesai mandi.
3. Menjelaskan cara dan alat kebersihan
diri O:
4. Melatih cara menjaga kebersihan
diri: mandi dan ganti pakaian, sikat - Pasien tampak mendengarkan
gigi, cuci rambut, potong kuku penjelasan perawat
5. Memasukkan pada jadual kegiatan - Pasien tampak menganggukan
untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali kepala ketika perawat memberikan
per hari), cuci rambut (2 kali per penjelasan
minggu), potong kuku (satu kali per - Pasien tampak paham ketika
minggu) dijelaskan tentang pentingnya
kebersihan diri dan alat kebersihan
- Pasien sudah memahami tentang
pentingnya kebersihan diri dan alat
kebersihan

TTV pasien
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Suhu : 36,2 oC
Respirasi : 22 x/menit
A. Defisit Perawatan Diri

P:

Lanjutkan intervensi:

- SP 2 Defisit perwatan diri


Perawat melatih pasien bagaimana
berhias dan merapikan pakain
pasien.
2. Selasa, SP 1 Halusinasi S:

28-12-2021 1. Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu - Pasien mengatakan sudah bisa


terjadi, situasi pencetus, perasaan, melakukan cara menghardik
08.30 Wita respon pasien ketika terjadi halusinasi - Pasien mengatakan sudah
2. Menjelaskan cara mengontrol memasukkan kedalam jadwal
halusinasi dengan cara menghardik, kegiatan sehari-hari
obat, bercakap-cakap, dan melakukan
kegiatan harian. O:
3. Melatih pasien cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik - Pasien sudah paham ketika
4. Memasukan kedalam jadwal kegiatan diajarkan cara menghardik
harian untuk latihan menghardik. halusinasi
- Pasien sudah mampu mempraktikan
cara menghardik halusinasi dengan
mandiri
- TTV
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36, 5 oC
Respirasi : 20 x/menit

A : Halusinasi

P:

Lanjutkan intervensi:

- SP 2 Halusinasi
Perawat mengevaluasi cara pasien
menghardik
Perawat memberikan edukasi
tentang pentingnya minum obat
dengan teratur.
Selasa, SP 2 Defisit perawatan diri S:

28-12-2021 1. Mengevaluasi kegiatan kebersihan - Pasien mengatakan pasien mampu


diri. Beri pujian untuk mengganti baju
08.50 Wita 2. Menjelaskan cara dan alat untuk - Dan sudah mengganti baju sesudah
berdandan mandi
3. Melatih cara berdandan setelah
kebersihan diri: sisiran, rias muka O:
untuk perempuan; sisiran, cukuran
untuk pria - Pasien tampak Rapid an Bersih dan
4. Memasukkan pada jadual kegiatan mulai menata rambut dengan baik
untuk kebersihan diri dan berdandan
A:

Defisit peawatan diri tercapai sebagaim

P:
Lanjutkan intervensi:

- SP 3 Defisit perwatan diri


- Evaluasi cara pasien berdandan.
- Cara membersihkan kuku pasien.
- Masukan dalan kegiatan harian
pasien.
3. Rabu, SP 2 Halusinasi S:

29-08-2021 1. Mengevaluasi kegiatan menghardik - Pasien mengatakan sudah


2. Melatih cara mengontrol halusinasi memahami pentingnya penggunaan
09.30 Wita dengan obat (Jelaskan tentang obat obat pada gangguan jiwa
yang diminum: 6 Benar (Benar: Jenis, - Pasien mengatakan sudah
Dosis, Frekuensi, cara, orang, dan memahami pentingnya minum obat
kontinuitas minum obat) dan akibat jika obat tidak diminum
3. Menelaskan pentingnya penggunaan sesuai program
obat pada gangguan jiwa - Pasien mengatakan sudah
4. Menjelaskan akibat jika obat tidak memahami akibat putus obat
diminum sesuai program
5. Menjelaskan akibat putus obat
6. Menjelaskan cara berobat O
7. Memasukan kedalam jadwal kegiatan
harian cara mengontrol halusinasi - Pasien Mampu meminum obat
dengan menghardik dan minum obat dengan mandiri

- TTV

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 82 x/menit

Suhu : 36 oC

Respirasi : 20 x/menit

A:

Halusinasi SP 3

P:

Lanjutkan intervensi:

- SP 3 Halusinasi
Perawat melakukan evaluasi SP1
dan SP2
Cara menghardik dan pentingnya
minum obat rutin.
Memasukkan jadwal harian kedalam
kegaiatan harian pasien.

rabu, SP 2 Defisit perawatan diri S:

29-12-2021 1. Mengevaluasi kegiatan kebersihan - Pasien mengatakan pasien mampu


diri. Beri pujian untuk mengganti baju
10.00 Wita 2. Menjelaskan cara dan alat untuk - Dan sudah mengganti baju sesudah
berdandan mandi
3. Melatih cara berdandan setelah
kebersihan diri: sisiran, rias muka O:
untuk perempuan; sisiran, cukuran
untuk pria - Pasien tampak Rapi dan Bersih dan
4. Memasukkan pada jadual kegiatan mulai menata rambut dengan baik.
untuk kebersihan diri dan berdandan - Mulai menggunakan perhiasan
dengan benar
A:

Defisit peawatan diri tercapai

P:

Lanjutkan intervensi:

- SP 3 Defisit perwatan diri


- Evaluasi cara pasien berdandan.
- Cara membersihkan kuku pasien
- Masukan dalan kegiatan harian
pasien
4 Kamis SP 3 Halusinasi S:

29 Desember 1. Mengevaluasi kegiatan menghardik - Pasien mengatakan sudah tidak


2021 2. Melatih cara mengontrol halusinasi melihat bayangan dan bisikkan
dengan obat (Jelaskan tentang obat apapun.
yang diminum: 6 Benar (Benar: Jenis, - Pasien mengatakan sudah
Dosis, Frekuensi, cara, orang, dan memahami pentingnya penggunaan
kontinuitas minum obat) obat pada gangguan jiwa
3. Melatih pasien untuk mengontrol - Pasien mengatakan sudah
halusinasi dengan melaksanakan memahami pentingnya minum obat
aktivitas terjadwal (menonton televise dan akibat jika obat tidak diminum
atau membersihkan kamar sekitar sesuai program
pasien ) - Pasien mengatakan sudah
4. Memasukan kedalam jadwal kegiatan memahami akibat putus obat
harian cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik dan minum obat
O

- Pasien Mampu meminum obat


dengan mandiri

- Mampu mengahardik dengan baik

- TTV

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 82 x/menit

Suhu : 36 oC

Respirasi : 20 x/menit

A:

Halusinasi Tertasi

P:

Lanjutkan intervensi:

- Perawat melakukan evaluasi SP1


sampai SP3
Cara menghardik dan pentingnya
minum obat rutin.
Dan memasukkan jadwal harian
pasien
Banjarmasin, 30 Desember 2021

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Noor Afni Oktavia, Ns.,M.Kep Nursyehan Ns.,S.Kep.,Ns

Anda mungkin juga menyukai