Makalah Pengembangan Sains Keperawatan
Makalah Pengembangan Sains Keperawatan
Melalui makalah ini, kelompok tertarik untuk membahas tentang pengembangan sains
keperawatan dan hubungan antara pendidikan, pelayanan/praktik dan riset
keperawatan dalam pengembangannya.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Ilmu merupakan sebuah pengetahuan tentang sebab akibat atau asal usul yang
memiliki ciri adanya suatu metodologi yang harus dicapai secara logis dan koheren,
memiliki hubungan dengan tanggung jawab ilmuwan, bersifat universal, memiliki
objektifitas tanpa disisipi oleh prasangka prasangka subjektif, dapat dikomunikasikan,
kritis, terbuka dan berguna sebagai wujud hubungannya antara teori dan praktek
(Hidayat, 2008). Hidayat (2008) juga menjelaskan bahwa keperawatan adalah suatu
bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional dalam memenuhi kebutuhan
dasar manusia(biologis, psikologis, sosial dan spiritual) yang dapat ditujukan kepada
individu, keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit.
Delaune (2002) menjelaskan bahwa riset keperawatan adalah metode sistematis dari
hasil eksplorasi, deskripsi, penjelasan dari fenomena yang ada yang berhubungan
dengan berbagai faktor yang menyebabkan perubahan dari suatu fenomena tersebut
dan bagaimana fenomena tersebut mempengaruhi fenomena yang lain. Aktivitas
pelayanan keperawatan adalah substansi sehingga menghasilkan hasil yang valid dan
reliabel untuk klien baik secara individu, keluarga, group, maupun komunitas yang
didapat dari berbagai riset keperawatan yang memiliki kerangka pengetahuan (body
of knowledge).
Carper (1978, 1992) dalam Delaune (2002) menjelaskan bahwa riset keperawatan
harus memiliki empat pola fundamental. Empat pola fundamental tersebut antara lain
bersifat empirik: menggunakan riset sebagai hal yang menjelaskan, mendeskrisikan,
dan memprediksikan, etikal: memperluas pengetahuan untuk menilai, mengklarifikasi,
dan advokasi, personal: berfokus pada diri dan orang lain, serta estetik:
menginterpretasi, mensintesis dari suatu pengetahuan.
PEMBAHASAN
Florence Nightingale merupakan salah satu tokoh keperawatan yang berjasa dalam
perkembangan sains keperawatan dalam bidang pelayanan dan pendidikan. Florence
juga membuat standar pada pendidikan keperawatan dan standar pelaksanaan asuhan
keperawatan yang efisien serta membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran
dan perawatan pada orang sakit dengan orang sehat. Dan masih banyak tokoh lainnya
yang mengemukakan Teori Model Keperawatan demi perbaikan mutu pelayanan dan
pendidikan keperawatan demi tercapainya profesoinalime.
Dalam sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan
kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki
sistem pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan
keperawatan. Kemudian juga, berkembangnya standar kompetensi dalam pendidikan,
metode/sistem pembelajaran berdasarkan “student center learning” sehingga
mahasiswa diajarkan mampu untuk berfikir kritis, menganalisa dan mengambil
keputusan, berorientasi pada perkembangan pelayanan keperawatan secara global
serta menyiapkan para lulusan akedemika yang mampu bekerja secara profesional
baik ditingkat regional, nasional dan dunia (Siswanto, 2009).
Keperawatan sebagai suatu profesi, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
pengembangannya harus mampu mandiri. Untuk itu memerlukan suatu wadah yang
mempunyai fungsi utama untuk menetapkan, mengatur serta mengendalikan berbagai
hal yang berkaitan dengan profesi seperti pengaturan hak dan batas kewenangan,
standar praktek, standar pendidikan, legislasi, kode etik profesi dan peraturan lain
yang berkaitan dengan profesi keperawatan. Hal ini mengakibatkan profesi
keperawatan selalu dituntut untuk mengembangkan diri dan berpartisipasi aktif dalam
pengembangan profesionalime keperawatan dan peningkatan sistem pelayanan.
Perkembangan sains keperawatan saat ini sudah berkembang cukup pesat terutama
dalam bidang pelayanan. Pengembangan ini didukung dengan adanya riset yang
dilakukan, sehingga hasilnya dapat digunakan dalam bidang pelayanan. Praktik
keperawatan berorientasi pada pelayanan yang bersifat membantu (assistive in nature)
dan pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan Penerapan
manajemen asuhan keperawatan profesional dapat menjadi salah satu contoh dalam
pengembangan sains keperawatan di bidang pelayanan/praktik.
Perawat terampil memiliki kemampuan untuk mengenali lebih lanjut kondisi kliennya
karena telah memiliki pengalaman yang lama dalam merawat pasien. Mereka lebih
peka terhadap perubahan status klien, mengintepretasi situsi baru lebih cepat serta
memahami perubahan halus pada pola klien dengan lebih baik. Sedangkan, perawat
ahli dengan cepat memahami aspek-aspek penting dari situasi klien dan dapat
mengidentifikasi perubahan-perubahan penting. Mereka memiliki kemampuan intuisi
yang tinggi untuk mengenali faktor-faktor tersembunyi yang berinteraksi,
mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan dan melakukan tindakan yang sesuai.
Pemahaman mereka tidak didasarkan atas pengetahuan formal, meskipun hal ini tetap
ada dalam latar belakang pendidikan mereka, namun demikian mereka tidak
mengabaikan fakta-fakta penting dan tidak hanya bergantung pada intuisi mereka
untuk mengambil keputusan.
Riset keperawatan sebagai salah satu unsur penunjang dalam pengembangan ilmu
keperawatan yang dapat memberikan kontribusi yang sangat besar dalam
penyelesaian masalah keperawatan secara ilmiah. Riset keperawatan itu sendiri
merupakan suatu usaha yang sistematis, terkendali dan empiris dalama pengembangan
ilmu pengetahuan dan penyelesaian masalah. Riset keperawatan juga merupakan
proses ilmiah yang sangat berguna dalam menvalidasi pengetahuan yang ada dan
membangun pengetahuan baru baik langsung/tidak langsung dapat mempengaruhi
praktik keperawatan. Selain itu riset keperawatan juga dapat digunakan sebagai proses
pencarian kebenaran secara sistematis yang di desain untuk meningkatkan
pemahaman kita tentang isu – isu yang terkait dengan keperawatan.
Hasil dari riset keperawatan yang salah satunya digunakan dalam praktik keperawatan
berbasis temuan ilmiah (evidence based practice) sangat membantu perkembangan
praktik ilmu keperawatan. Dengan adanya hasil dari riset keperawatan diharapkan
mampu diaplikasikan dalam tindakan keperawatan melalui dukungan dari pemerintah
yang terus memberikan kesempatan dalam pengembangan lembaga penelitian yang
berfokus pada proses keperawatan.
Hasil dari riset keperawatan yang salah satunya digunakan dalam praktik keperawatan
berbasis temuan ilmiah (evidence based practice) sangat membantu perkembangan
praktik ilmu keperawatan. Dengan adanya hasil dari riset keperawatan diharapkan
mampu diaplikasikan dalam tindakan keperawatan melalui dukungan dari pemerintah
yang terus memberikan kesempatan dalam pengembangan lembaga penelitian yang
berfokus pada proses keperawatan.
Interaksi antara pendidikan, pelayanan, dan riset keperawatan saling berkaitan dan
mempengaruhi pengembangan sains keperawatan. Dalam pendidikan, sains
keperawatan menjadi dasar untuk pengembangan kurikulum sehingga dapat
memberikan kerangka ilmiah dan pemikiran analitis untuk menjawab fenomena-
fenomena yang ditemukan di pelayanan/praktik. Melalui pendidikan, metodemetode
ilmiah dipelajari dan teori keperawatan dikembangkan untuk menjadi tuntunan dalam
melakukan riset keperawatan.
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran