Anda di halaman 1dari 4

SOP PEMERIKSAAN TEKANAN BOLA

MATA
No. DOKUMEN : 001 / SOP / 425.102.6 / 2017

No. REVISI : 00
SOP
TANGGAL TERBIT : 16 Januari 2017

HALAMAN : 1/3

UPT
drg. Asri Wahyuningsih
PUSKESMAS NIP.19770408 200501 2 006

KEDOPOK
Pemeriksaan yang dilakukan dengan tekanan yang dihasilkan oleh isi
1. Pengertian bola mata terhadap dinding bola mata.

Sebagia acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui seberapa


2. Tujuan kuat atau normal tekanan bola mata seseorang

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Alat &
Bahan
6. Prosedur/ 1. Pemeriksaan Tekanan Bola Mata Secara Palpasi
Langkah - a. Memberikan penjelasan kepada penderita mengenai
langkah pemeriksaan yang akan dilakukan
b. Meminta pasien untuk duduk pada jarak jangkauan tangan
c. Meminta pasien untuk melihat ke bawah, namun tidak
memejamkan mata
d. Jari telunjuk tangna kiri dan kanan pemeriksa menekan
secara bergantian pada daerah palpebra superior
- Penilaian Tekanan Bola Mata
 TN = tekanan bola mata norma;
 TN+1 =tekanan bola mata agak tinggi
 TN+2 =tekanan bola mata cukup tinggi (hard)
 TN+3 =tekanan bola mata tinggi
 TN-1 =tekanan bola mata agak rendah
 TN-2 =tekanan bola mata cukup rendah
 TN-3 =tekanan bola mata rendah (soft)

SOP Pemeriksaan Tekanan Bola Mata 1


e. Menyebutkan dan mencatat hasil pemeriksaan tekanan bola
mata penderita
2. Pemeriksaan Tekanan Bola Mata Dengan Tonometer Schiotz
a. Memberikan penjelasan pada penderita mengenai
pemeriksaan yang akan dilakukan
b. Merakit tonometer dan memasang beban sesuai yang
diinginkan
c. Melakukan kalibrasi tonometer sebelum penggunaan dengan
menggunakan plat logam bulat kecil yang menyertainya. Skala
harus menunjukkan “0”
d. Melakukan disinfeksi telapak tonometer dengan alkohol
e. Meminta pasien untuk tidur telentang di tempat tidur
f. Menetesi mata pasien dengan tetrakain, ditunggu hingga mata
pasien tidak merasa pedas
g. Membuka kelopak mata pasien dengan telunjuk dan ibu jari
(tidak menekan bola mata pasien)
h. Meminta pasien meletakkan ibu jari tangannyadi depan
matanya atau melihat satu titik pada langit-langit ruangan
i. Dengan tangan lain meletakkan telapak tonometer Schiotz
pada per kornea
Catatan:
1. Letakkan telapak tonometer dengan beban 5,5 g pada
permukaan kornea
2. Perhatikan pergeseran jarum penunjuk tonometer
3. Bila jarum pada skala menunjukkan angka 2 atau kurang
tambahkan beban menjadi 7,5 gr lalu ukur tekanan sekali
lagi
4. Bila jarum skala masih menunjukkan pada angka 2 atau
kurang, tambahkan beban menjadi 10 gr. Ulangi
pengukuran
5. Setelah jarum tonometer menunjukkan angka yang tetap,
baca nilai pada skala busur Schiotz yang berantara 0-15
6. Hasil dicatat sebagai bacaan skala/bacaan beban, misal
5/5,5 8/7,5, 3/10
7. Menentukan hasil pengukuran tonometri setelah
menunjukkan angka yang tetap.
3. Pemeriksaan Fundus Bola Mata

SOP Pemeriksaan Tekanan Bola Mata 2


a. Memberikan penjelasan pada penderita mengenai
pemeriksaan yang akan dilakukan
b. Meminta pasien untuk melepas kacamata (bila memekai
kacamata) dan melihat satu titik di belakang pemeriksa
c. Pemeriksa berdiri di samping kanan atau kiri pasien sesuai
mata yang akan diperiksa. Pemeriksa menggunakan mata
kanan untuk memeriksa mata kanan pasien dan mata kiri
untuk memeriksa mata kiri pasien
d. Menyalakan oftalmoskop
e. Memegang oftalmoskop dengan cara menggenggam pada
bagian batang oftalmoskop, sedang jari telunjuk berada pada
panel pengukur dioptre lensa. Pada saat pemeriksaan, tangan
kanan digunakan untuk memeriksa mata kanan dan tangan kiri
untuk memeriksa tangan kiri
f. Memeriksa refleks fundus dengan mengarahkan sinar ke pupil
pasien mulai dari jarak 30 cm kemudian perlahan maju ke
depan
g. Melihat melalui lubang yang berada di kepala oftalmoskop
Menyebutkan hasil pemeriksaan fundus meliputi: Papil nervus
optic, pembuluh darah, macula dan kelainan lain yang
ditemukan, dna melakukan penilaian hasil pemeriksaan
dengan benar
Penilaian Funduskopi

Dapat dilihat keadaan normal dan patologik pada fundus mata


kelainan yang dapat dilihat:

1. Pada papil saraf optic


a. Papiledema (normal C/D ratio 0,3-0,5)
b. Hilangnya pulsasi vena saraf optic
c. Ekskavasi papil saraf optic pada galucoma
d. Atrofi saraf optic
2. Pada Retina
a. Perdarahan: perdarahan retina (lidah, api,dots, blots),
subretina, pre retina
b. Eksudat: soft eksudat, hard eksudat
c. Edema retina
3. Pmbuluh darah retina

SOP Pemeriksaan Tekanan Bola Mata 3


a. Perbandingan atau ratio arteri vena (normal = 2:3)
b. Perdarahan dari arteri atau vena
c. Adanya mikroaneurisma dari vena
4. Makula (ada tidaknya edema, eksudat, perdarahan)

7. Diagram Alir

8. Hal - hal
yang perlu
diperhatikan
Poli Mata

9. Unit terkait UGD

BP

10. Dokumen
Terkait

11. Rekaman
Historis N Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan o diberlakukan

SOP Pemeriksaan Tekanan Bola Mata 4

Anda mungkin juga menyukai