Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA
MODUL 1 : DIODA

DISUSUN OLEH :
Nicolas Yonara Tarigan
(20101021)
Partner Praktikum :
1. Muji Yanto (20101018)
2. Ebeneser Pinem (20101019)
3. Egia M. Syahbana (20101020)
Tanggal Praktikum : 18 Oktober 2021
Asisten Praktikum :
1. Dimas Aqil Nurfauzi (18101045)
2. Naura Nazhifah (19201004)
3. Erika Lety Istikhomah Puspita Sari (19201014)
LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL
FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2021
MODUL I
DIODA

1. TUJUAN
1. Praktikan dapat mengenal sistem rangkaian penyearah setengah
gelombang.
2. Praktikan dapat menggambarkan dan menghitung hasil penyearah.
3. Dapat menggunakan kapasitor sebagai filter pada rangkaian penyearah.
4. Dapat menggambarkan dan mengitung tegangan DC yang dihasilkan
rangkaian penyearah dengan filter kapasitor.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop : 1 (satu) buah
2. Softwere Multisim : 1 (satu) buah
III. DASAR TEORI
Dioda merupakan komponen elektronika non-linier yang
sederhana. Struktur dasar dioda berupa bahan semikonduktor type P yang
disambung dengan bahan type N. Pada ujung bahan type P dijadikan
terminal Anoda (A) dan ujung lainnya katoda (K), sehingga dua ter- minal
inilah yang menyiratkan nama dioda. Operasi dioda ditentukan oleh
polaritas relatif kaki Anoda terhadap kaki Katoda. Pada bab ini akan
dibahas prinsip kerja dan karakteristik dioda. Karakteristik diodaterdiri
atas kurva maju dan kurva mundur. Pada bias maju arus mengalir dengan
besar sedangkan pada bias mundur yang mengalir hanya arus bocor kecil
[1].

Operasi semua komponen benda padat seperti dioda, LED,


Transistor Bipolar dan FET serta Op-Amp atau rangkaian terpadu lainnya
(solid state) didasarkan atas sifat-sifat semikon- duktor. Secara umum
semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat kelistrikannya terletak an-
tara sifat-sifat konduktor dan isolator. Sifat-sifat kelistrikan konduktor
maupun isolator tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya
atau medan magnit, tetapi pada semikon duktor sifat-sifat tersebut sangat
sensitive [1].
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang
digabungkan. Dengan demikiandioda sering disebut PN junction. Dioda
adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yangmerupakan bahan
dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron
sehinggamembentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa
muatan. Apabila kutub P padadioda (anoda) dihubungkan dengan kutub
positif sumber maka akan terjadi pengaliran arus listrikdimana elektron
bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole sehingga
terjadipengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan
negatif baterai/sumber, makaelektron akan berpindah ke arah terminal
positif sumber. Didalam dioda tidak akan terjadiperpindahan electron [2].

Gambar 1.3.1 Simbol Dioda [2]

Gambar 1.3.2 Fisik Dioda [2]

5 Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut
Katoda. Lambang dioda sepertianak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi
N. Karenanya ini mengingatkan kita pada aruskonvensional dimana arus
mudah mengalir dari sisi P ke sisi N [2].

Jenis dari dioda lainnya adalah diode zener Dioda Zener (Zener
Diode) adalah KomponenElektronika yang terbuat dari Semikonduktor
dan merupakan jenis Dioda yang dirancang khususuntuk dapat beroperasi
di rangkaian Reverse Bias (Bias Balik). Pada saat dipasangkan
padaRangkaian Forward Bias (Bias Maju), Dioda Zener akan memiliki
karakteristik dan fungsisebagaimana Dioda Normal pada umumnya. Efek
Dioda jenis ini ditemukan oleh seorangFisikawan Amerika yang bernama
Clarence Melvin Zener pada tahun 1934 sehingga namaDiodanya juga
diambil dari nama penemunya yaitu Dioda Zener [2].

Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus


searah. Penyearah digunakanuntuk mendapatkan arus searah dari suatu
arus bolak-balik. Arus atau tegangan tersebut harusbenar-benar rata tidak
boleh berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi
peralatanyang dicatu.Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus
pada satu arah saja, yaitu pada saatdioda memperoleh catu arah/bias maju
(forward bias). Karena di dalam dioda terdapat junction(pertemuan)
dimana daerah semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu.
Padakondisi ini dioda dikatakan bahwa dioda dalam keadaan konduksi
atau menghantar danmempunyai tahanan dalam dioda relative kecil [2].

Sedangkan bila dioda diberi catu arah/biasmundur (Reverse bias)


maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai
tahanandalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir. Apabila dioda
silicon dialiri arus AC, maka yangmangalir hanya satu arah saja sehingga
arus output dioda berupa arus DC. Dari kondisi tersebutmaka dioda hanya
digunakan pada beberapa pemakaian saja antara lain sebagai
penyearahsetengah gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah
gelombang penuh (Full Wave Rectifier),rangkaian pemotong (Clipper),
rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan(Voltage
Multiplier) [2].
Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu
perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali
dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p.
Elektron-elektron tersebut akan menempati suatu tempat di sisi p yang
disebut dengan holes. Pergerakan elektron-elektron tersebut akan
meninggalkan ion positif di sisi n, dan holes yang terisi dengan elektron
akan menimbulkan ion negatif di sisi p. Ion-ion tidak bergerak ini akan
membentuk medan listrik statis yang menjadi penghalang pergerakan
elektron pada dioda [3].

Kondisi tegangan positif (Forward-bias), pada kondisi ini, bagian


anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian
katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal
akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik
menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke
sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang
negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut akan memungkinkan
pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir
seperti pada rangkaian tertutup [3].
IV. ANALISIS RANGKAIAN SKEMATIK

Pada praktikum praktikan hanya melakukan praktikum Penyearah


Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh. Dengan
melakukan praktikum ini memperoleh arus searah bolak balik. Pada
praktikum ini praktikan memperoleh nilai Tegangan DC (Vo DC) dan
Arus DC (Io DC), alat yang digunakan yaitu Osiloskop dan Multimeter
Digital. Praktikan membuat simulasi rangkaian dioda dengan software
Multisim, mulai dari membuat rangkaian, mensimulasikan, dan
memunculkan hasil keluarannya yang terlihat pada grafik pada bagian
hasil data.

Pada percobaan pertama praktikan merangkai rangkaian penyearah


setengah gelombang, rangkaian ini merupakan rangkaian yang paling
sederhana dari pada rangkaian yang lainnya. Setelah merangkai praktikan
akan mulai mengukur Vo DC (Tegangan) dan Io DC (Arus) yang telah
diubah dari arus AC menjadi DC, praktikan mendapati bahwa pada
pengukuran Io DC (Arus) semakin besar beban pada resistor yang
diberikan maka arus yang praktikan peroleh maka akan semakin kecil
namun berbanding terbalik ketika praktikan melakukan pengukuran Vo
DC (Tegangan) maka nilai tegangan yang praktikan peroleh semakin
membesar ketika nilai beban resistornya bertambah. Walau selisih antar
masing - masing nilainya tidak begitu besar, sedangkan untuk bentuk
sinyal pada masing-masing beban yang bertambah pada Vo DC praktikan
masih mendapati belum ada perubahan sedangkan pada Io DC praktikan
mendapati perubahan ketinggian sinyal pada masing-masing beban yang
semakin bertambah, ketika beban semakin besar maka tinggi gelombang
sinyalnya yang terlihat akan semakin tinggi.
Pada percobaan kedua, praktikan akan mengukur Vo & Io DC
dengan rangkaian yang sama akan tetapi pada rangkaian kali ini akan
ditambahkan Capasitor dibagian tengahnya. Dapat dilihat bahwa semakin
besar kapasitor dapat mempengaruhi sinyal pada osiloskop. Seperti pada
contoh jika pada kapasitor bernilai 47uF akan berbeda dengan 470uF.
Dapat dilihat pada Kapasitor yang lebih kecil, masih terdapat gundukan
kecil pada sinyal osiloskopnya sedangkan dengan kapasitor yang besar
akan membuat sinyal lebih landai atau hampir tidak ada gunung. Akan
tetapi nilai resistor juga mempengaruhi nilai perhitungannya. Karena jika
semakin besar nilai resistor maka nilai arus yang ada pada rangkaian
tersebut akan menjadi semakin kecil.
Percobaan ketiga, praktikan akan melakukan pengukuran pada
rangkaian penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda, disini
praktikan membentuk rangkaian dengan menggunakan 4 dioda sedangkan
pada setengah gelombang hanya menggunakan 1 dioda. Namun disini
praktikan mendapati bahwa hasil pengukuran yang praktikan peroleh
mungkin masih sama pada percobaan satu, yang dimana ketika praktikan
melakukan pengukuran Io DC (Arus) semakin besar beban nilai yang
diberikan maka hasil pengukurannya atau nilai arus tersebut semakin kecil
nilainya dan sebaliknya pada pengukuran Vo DC (Tegangan) semakin
besar nilai beban yang diberikan maka hasil dari nilai tegangan tersebut
semakin membesar walau hanya memiliki selisih yang sedikit, namun jika
diperhatikan lebih jelas lagi praktikan mendapati ketika menggunakan 4
dioda dibandingkan dengan 1 dioda disini hasil dari nilai tegangan pada 4
dioda lebih besar di bandingkan dengan 1 dioda. Sedangkan untuk bentuk
sinyal berubah pada panjang gelombangnya, ketika beban nilai resistornya
semakin besar, ketika semakin membesar maka panjang gelombangnya
semakin pendek sama dengan halnya pada percobaan pertama.
Sedangkan pada percobaan keempat, praktikan membuat rangkaian
seperti terdapat pada rangkaian percobaan ketiga dengan kapasitor
ditengahnya. Dapat dilihat bahwa jika semakin besar kapasitor yang
digunakan maka gunung dan lembah yang terbentuk akan semakin landai.
Akan tetapi jika nilai resistor yang digunakan lebih besar maka akan
diperoleh nilai arus yang kecil.
Dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja dari penyearah setengah
gelombang adalah mengambil sinyal positif. Pada saat memberikan output
positif maka dioda dalam keadaan forward bias dan pada saat memberikan
output negatif maka dioda dalam keadaan reverse bias. Apabila nilai beban
resistor semakin besar maka nilai arus pada resistor semakin kecil. dan
pada rangkain gelombang penuh, apabila semakin kecil kapasitor yang
digunakan maka arus yang mengalir semakin besar yang dapat
menyebabkan gelombang sinyal terlihat besar. Dan apabila semakin besar
nilai kapasitor yang digunakan, maka arus yang mengalir akan semakin
kecil yang menyebabkan gelombang semakin kecil.
V. HASIL DATA
Tabel 1.5.1 Pengukuran Penyearah Setengah Gelombang
Vin Beban Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
(AC) (Ω) VoDC IoDC VoDC IoDC

6 470 Ω 6V 5.067mA 2.844V

8 1 kΩ 8V 3.152mA

10 2,2 kΩ 10 V 1.912mA

Uraian Hasil Pengukuran :


1.

Gambar 1.5.1 Sinyal Osiloskop Dengan R=470 Ω


2.

Gambar 1.5.2 Sinyal Osiloskop Dengan R=1k Ω


3.

Gambar 1.5.3 Sinyal Osiloskop Dengan R=2.2k Ω

Tabel 1.5.2 Pengukuran filter kapasitor penyearah setengah


gelombang

Pengukuran Perhitungan
VODC
Filter Beban VODC
Vripple Vp Vrms
470 Ω
1 kΩ 8.461 V
47µF
2,2kΩ 8.447 V
470 Ω 8.428 V
1 kΩ 8.385 V
100 µF
2,2kΩ 8.376 V
470Ω 8.38 V 6,02 V
1 kΩ 2.94 V 8.398 V 5
470 µF
2,2kΩ V 8.392 V V
Uraian Hasil Perhitungan :
Filter (47µF)
1. R = 470 Ω


( ) ( )

Gambar 1.5.4 Sinyal Osiloskop Dengan C=47uF Dengan R=470 Ω


2. R = 1kΩ


( ) ( )
Gambar 1.5.5 Sinyal Osiloskop Dengan C=47uF Dengan R=1k Ω
3. R = 2.2kΩ


( ) ( )

Gambar 1.5.6 Sinyal Osiloskop Dengan C=47uF Dengan R=2.2 Ω


Filter (100µF)
4. R = 470Ω


( ) ( )

Gambar 1.5.7 Sinyal Osiloskop Dengan C=100uF Dengan R=470 Ω


5. R = 1kΩ


( ) ( )
Gambar 1.5.8 Sinyal Osiloskop Dengan C=100uF Dengan R=1k Ω
6. R = 2.2kΩ


( ) ( )

Gambar 1.5.9 Sinyal Osiloskop Dengan C=100uF Dengan R=2.2k Ω


Filter (470µF)
7. R = 470Ω

( ) ( )

Gambar 1.5.10 Sinyal Osiloskop Dengan C=470uF Dengan R=470Ω


8. R = 1kΩ


( ) ( )
Gambar 1.5.11 Sinyal Osiloskop Dengan C=470uF Dengan R=1kΩ
9. R = 2,2kΩ


( ) ( )

Gambar 1.5.12 Sinyal Osiloskop Dengan C=470uF Dengan R=2.2kΩ


Tabel 1.5.3 Pengukuran Penyearah gelombang penuh dengan
jembatan diode
Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
Vin (AC) Beban (Ω)
VoDC IoDC VoDC IoDC
6V 470 Ω 4,179V 8,892mA 2,66V
8V 1 kΩ 6,002V 6,002mA
10V 2,2 kΩ 7,851V 3,569mA
Uraian Hasil Pengukuran :
1.

Gambar 1.5.13 Sinyal Osiloskop Dengan R=470Ω


2.

Gambar 1.5.14 Sinyal Osiloskop Dengan R=1kΩ


3.

Gambar 1.5.15 Sinyal Osiloskop Dengan R=2.2kΩ


Tabel 1.5.4 Pengukuran Filter kapasitor penyearah gelombang penuh

Pengukuran Perhitungan
Filter Beban VODC VODC
Vripple Vp Vrms
470 Ω 8.47 V
47µF 1 kΩ 8.47 V
2,2 kΩ 1,34 V 8.47 V
100µF 470 Ω 8.47 V
1 kΩ 8.47 V
2,2 kΩ 1,34 V 8.47 V
470 Ω 8.47 V
470µF 1 kΩ 8.47 V
2,2 kΩ 1,34 V 8.47 V
Hasil Perhitungan :
Filter (47uF)
1. R = 470Ω

( ) ( )

Gambar 1.5.16 Sinyal Osiloskop Dengan C=47uF R=470Ω


2. R = 1kΩ


( ) ( )
Gambar 1.5.17 Sinyal Osiloskop Dengan C=47uF R=1kΩ
3. R = 2.2kΩ


( ) ( )

Gambar 1.5.18 Sinyal Osiloskop Dengan C=47uF R=2.2kΩ


Filter (100uF)
4. R = 470Ω


( ) ( )

Gambar 1.5.19 Sinyal Osiloskop Dengan C=100uF R=470Ω


5. R = 1kΩ


( ) ( )
Gambar 1.5.20 Sinyal Osiloskop Dengan C=100uF R=1kΩ
6. R = 2.2kΩ


( ) ( )

Gambar 1.5.21 Sinyal Osiloskop Dengan C=100uF R=2.2kΩ


Filter (470uF)
7. R = 470Ω

( ) ( )

Gambar 1.5.22 Sinyal Osiloskop Dengan C=470uF R=470Ω


8. R = 1kΩ


( ) ( )
Gambar 1.5.23 Sinyal Osiloskop Dengan C=470uF R=1kΩ
9. R = 2.2kΩ


( ) ( )

Gambar 1.5.24 Sinyal Osiloskop Dengan C=470uF R=2.2kΩ


VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] H. D. Surjono and D. Ph, Elektronika : Teori dan Penerapan BAB 2


Penyearah Gelombang Penuh dengan jembatan, Pertama. Jember:
Tim Cerdas Ulet Kreatif, 2007. [Accessed 20 October 2021].

[2] D. Wahyu, "LAPORAN PRAKTIKUM DIODA," 8 Desember 2014.


[Online].Available:https://www.academia.edu/23485854/LAPORAN_
PRAKTIKUM_DIODA. [Accessed 20 October 2021].

[3] A.Nugroho, "DIODA," 7 Juni 2017. [Online]. Available:


https://www.studiobelajar.com/dioda/. [Accessed 20 October 2021]
LAMPIRAN

Tabel 1.1 Pengukuran Penyearah Setengah Gelombang

Vin Beban Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan

(AC) (Ω) VoDC IoDC VoDC IoDC

6 470 Ω 6V 5.067mA 2.844V

8 1 kΩ 8V 3.152mA

10 2,2 kΩ 10 V 1.912mA

Tabel 1.2 Pengukuran filter kapasitor penyearah setengah gelombang


Pengukuran Perhitungan

VODC
Filter Beban VODC
Vripple Vp Vrms

470 Ω

1 kΩ 8.461 V
47µF
2,2kΩ 8.447 V

470 Ω 8.428 V

1 kΩ 8.385 V
100 µF
2,2kΩ 8.376 V

470Ω 8.38 V 6,02 V

1 kΩ 2.94 V 8.398 V 5
470 µF
2,2kΩ V 8.392 V V
Tabel 1.3 Pengukuran Penyearah gelombang penuh dengan jembatan diode

Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan


Vin (AC) Beban (Ω)
VoDC IoDC VoDC IoDC
6V 470 Ω 4,179V 8,892mA 2,66V
8V 1 kΩ 6,002V 6,002mA
10V 2,2 kΩ 7,851V 3,569mA

Tabel 1.4 Pengukuran Filter kapasitor penyearah gelombang penuh

Pengukuran Perhitungan
VODC VODC
Filter Beban
Vripple Vp Vrms
470 Ω 8.47 V
1 kΩ 8.47 V
47µF
2,2 kΩ 1,34 V 8.47 V
100µF 470 Ω 8.47 V
1 kΩ 8.47 V
2,2 kΩ 1,34 V 8.47 V
470 Ω 8.47 V
1 kΩ 8.47 V
470µF
2,2 kΩ 1,34 V 8.47 V

Anda mungkin juga menyukai