Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium
tuberculosis complex (Black & Hawks, 2014).
- Infeksi Primer adalah waktu pertama kali infeksi TB, biasanya menyerang
Apeks paru atau dekat pleura dari lobus bawah, sehingga muncul bagian kecil
yang terserang bronkopneumonia.
- Infeksi sekunder, TB sekunder dimulai dengan sarang dini yang berlokasi di
region atas paru (bagian apical-posterior lobus superior atau inferior).
TB dorman menjadi aktif kembali :
Kontak ulang dengan orang yang memiliki TB aktif.
Usia lanjut
Infeksi HIV
Imunosupresi
Terapi kortikosteroid jangka panjang
Tinggal atau bekerja pada area padat beresiko tinggi (penjara, fasilitas
perawatan jangka panjang)
BB rendah (10% atau lebih dibawah berat badan ideal)
Penyalahgunaan narkoba penyakit lain (misalnya DM, GGK, penyakit
keganasan)
Tanda dan gejala :
1. Gejala respiratorik
Batuk
Batuk darah
Sesak nafas (bila sudah ada kerusakan paru)
Nyeri dada (terutama nyeri pleuiritik)
Rhonki terutama kering dan atau kasar
Ekspirasi memanjang dan atau Wheezing
Redup dada dan suara napas menurun / hilang bila ada efusi pleura
2. Gejala sistemik
Demam
Keringat malam
Anoreksia
Penurunan berat badan
malaise
Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaa n sputum (S-P-S)
Untuk menenmukan kuman BTA dan evaluasi terhadap pengobatan
yang sudah diberikan
Kriteria sputum BTA positif adalah bila sekurang- kurangnya
ditemukan 3 batang kuman BTA pada satu sediaan
2. Uji kulit tuberculin
Tes mantoux positif : bentolan 6-10 mm
3. Pemeriksaa n Rontgen Thoraks
Karakteristik kelainan terlihat sebagai daerah bergaris-garis opaque
yang ukurannya bervariasi dengan batas lesi yang tidak jelas
untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan ini bergantung pada tipe
keterlibatan dan kerentanan bakteri tuberkel terhadap obat
antituberkulosis
TEST MANTOUX
Untuk mendiagnosis adanya infeksi TB.
Obat disuntik di lengan kanan bawah bagian dalam.
Dilihat reakasinya setelah 24 – 36 jam.
Positif bila ada penebalan kulit pada bekas suntikan dengan
diameter ≥ 15 mm
4. CT Scan
untuk menemukan hubungan kasus TB inaktif/stabil yang ditunjukkan
dengan adanya gambaran garis-garis fibrotik ireguler, pita parenkimal,
kalsifikasi nodul dan adenopati, perubahan kelengkungan berkas bronkho-
vaskuler, bronkhiektasis, dan emifesema perisikatriksial
Untuk mendeteksi adanya pembentukan kavasitas dihubungkan dengan
kultur sputum yang negatif dan pemeriksaan secara serial setiap saat
Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan mikrobiologi
Membedakan spesies Mycobacterium (dilihat sifat koloni, waktu pertumbuhan,
sifat biokimia pada berbagai media, perbedaan kepekaan terhadap OAT dan
kemoterapeutik)
2. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan laju endap darah (LED). Adanya peningkatan LED biasanya
disebabkan peningkatan imunoglobulin terutama IgG dan IgA.
Jenis Obat TB paru
1. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah :
Rifampisin (R), INH (H), Pirazinamid (Z), Steptomisin (S), Etambutol (E)
Kemasan obat ada 2 yaitu : obat tunggal, dimana obat disajikan secara
terpisah, masing-masing INH, Rifampisisn, Pirazinamid, dan Etambutol; dan
obat kombinasi dosis tetap (Fixed Dose Combination-FDC). Kombinasi dosis
tetap ini terdiri dari 3 atau 4 obat dalam satu tablet.
2. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2)
Kanamisin
Asam para aminosalisilat
Penularan TB Paru
Melalui udara atau percikan dahak pasien TB
Ketika seseorang yang menderiita TBC batuk atau bersin
maka kuman-kuman TBC akan tersebar di udara. Mereka
yang berada disekitar penderita bisa tertular bakteri TBC
hanya dengan menghirup udara yang mengandung kuman
tersebut.
Penatalaksanaan
1. Promotif
Penyuluhan kepada masyarakat apa itu TBC
Pemberitahuan baik melalui spanduk atau iklan tentang bahaya TBC, cara
penularan, cara pencegahan, factor risiko
Mensosialisasikan BCG di masyarakat.
2. Preventif
Vaksinasi BCG
Menggunakan Isoniazid (INH)
Membersihkan .lingkungan dari tempat yang kotor dan lembab
Bila ada gejala-gejala TBC segera ke puskesmas atau RS, agar dapat
diketahui secara dini.
3. Kuratif
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan)
dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Panduan obat yang digunakan terdiri dari
panduan obat utama dan tambahan.
Penatalaksanaan TB
Aktivitas /Istirahat
Riwayat Riwayat
Keadaan Riwayat Kebiasaan
penyakit penyakit
kini klien alergi hidup
terdahulu keluarga
Inspeksi
Observasi untuk mendeteksi karakteristik tanda tubuh
Tujuan
1. Mengkaji sis. Pernafasan: pola pernafasan dan retraksi dinding dada
2. Mengkaji kemudahan klien pada inspirasi dan respirasi
Palpasi
Observasi dengan indra peraba
bagian tubuh: posterior toraks, costae, intercostae
posterior : kelainan bentuk=> ekspansi pernafasan pada
costae ke 8- 10
Perkusi & Auksultasi
1. Perkusi = Mengetuk-ngetuk bagian tubuh untuk:
mengetahui adanya cairan yang tidak normal
udara di paru
kerja diafragma
2. Auskultasi = mendengarkan bunyi yang dihasilkan tubuh
Tujuan untuk mengidentifikasi bunyi paru
Diagnosa Keperawatan