27
3. Pemberian sanksi pemberhentian sementara untuk waktu tertentu harus diikuti
larangan untuk menjalankan profesi advokat diluar maupun dimuka pengadilan.
4. Terhadap mereka yang dijatuhi sanksi pemberhentian sementara untuk waktu tertentu
dan atau pemecatan dari keanggotaan organisasi profesi disampaikan kepada
Mahkamah Agung untuk diketahui dan dicatat dalam daftar Advokat.
Sumber: http://www.peradi.or.id/index.php/profil/detail/5#sthash.J1yEqz4V.dpuf
Gambar 3.1
Contoh Prosedur Penanganan Pelanggaran Etika Profesi
28
Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pelayanmasyarakat, seorang
profesional harus menjalankan jabatannya denganmenyelaraskan antara keahlian yang
dimilikinya dengan menjunjung tinggikode etik profesi. Adanya kode etik bertujuan agar
suatu profesi dapat dijalankandengan profesional dengan motivasi dan orientasi pada
keterampilanintelektual serta berargumentasi secara rasional dan kritis sertamenjunjung
tinggi nilai-nilai moral.
Karena tujuannya adalah mencegah terjadinyaperilaku yang tidak etis, seringkali
kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional,seperti kewajiban melapor jika
ketahuan teman sejawat melanggar kode etik. Ketentuan itumerupakan akibat logis dari
self regulation yang terwujud dalam kode etik; seperti kode ituberasal dari niat profesi
mengatur dirinya sendiri, demikian juga diharapkan kesediaan profesiuntuk menjalankan
kontrol terhadap pelanggar.
Namun demikian, dalam praktek sehari-hari kontrol ini tidak berjalan dengan mulus
karena rasa solidaritas tertanam kuat dalam anggota-anggotaprofesi, seorang profesional
mudah merasa segan melaporkan teman sejawat yangmelakukan pelanggaran. Tetapi
dengan perilaku semacam itu solidaritas antar kolegaditempatkan di atas kode etik profesi
dan dengan demikian maka kode etik profesi itu tidaktercapai, karena tujuan yang
sebenarnya adalah menempatkan etika profesi di atas pertimbangan-pertimbangan
lain.Oleh karena itu maka dibutuhkan adanya usaha-usaha untuk meningkatkan kode etik
dengan cara menyosialisiasikan dokumen kode etik kepada orang yangmenyandang profesi
yang bersangkutan; melakukan promosi etika professional, dan; memberikan sanksi
disipliner yang melanggar kode etik.
RANGKUMAN
Etika profesi merupakan sikap etis yang menjadi bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Sebagai cabang filsafat etika
profesi mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum
pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia. Dalam menjalankan etika profesi
maka dibutuhkan penyusunan kode etik profesi yang merupakan perumusan norma-norma
dan nilai-nilai moral yang menjadi indikator perilaku (code of conduct) kelompok profesi
tertentu. Kelompok profesi harus menaati kode etik tersebut, sekaligus mencegah
pelanggaran serta berani menjatuhkan sanksi kepada setiap anggotanya yang melanggar.
Sehingga kode etik ini baru bisa efektif dilakukan apabila dapat dijiwai oleh cita-cita dan
29
nilai luhur yang hidup dalam profesi tersebut. Sifat dan orientasi rancangan kode etik
seharusnya singkat, sederhana, logis, konsisten, jelas, rasional, praktis dan dapat
dilaksanakan, komprehensif dan lengkap, bersifat positif dalam penyusunannya.
30