Bahan 5
Bahan 5
Yuni Pantiwati
Universitas Muhammadiyah Malang
yuni_pantiwati@yahoo.co.id
ABSTRAK
Asesmen merupakan proses mencari informasi. Asesmen dapat dilakukan tanpa evaluasi,
tetapi evaluasi tidak dapat dilakukan tanpa asesmen. Asesmen autentik merupakan suatu penilaian
yang dilakukan melalui penyajian atau penampilan oleh siswa dalam bentuk pengerjaan tugas-tugas
atau berbagai aktivitas tertentu yang langsung mempunyai makna pendidikan. Pembelajaran
Biologi mejadi bermakna bila menggunakan asesmen yang tepat yaitu asesmen autentik karena
tidak cukup memahami pengatahuan Biologi saja tetapi dituntut dapat memecahkan masalah dalam
kehidupan sehar-hari. Pendekatan yang digunakan dalam mempelajari Biologi melalui Pendekatan
Keterampilan Proses, pendekatan ini juga menuntut penilaian yang autentik.
18
Yuni Pantiwati , Hakekat Asesmen...
terus menerus dan mendorong terlaksananya juga berdampak buruk pada perilaku
life long learning. mengajar guru. Guru umumnya merasa sudah
Terlaksananya life long learning aman dan selesai tugasnya jika telah
tentunya tidak terlepas dari peran guru dalam melaksanakan semua kewajiban kurikuler
pembelajaran karena perilaku guru dalam meskipun murid-muridnya tidak memahami
mengajar dapat mempengaruhi perilaku apa yang diajarkan. Dengan demikian
siswa dalam belajar. Sedang perilaku guru pendidikan yang tidak menghasilkan lulusan
dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang bermutu bukanlah merupakan investasi
dipengaruhi oleh sistem dan teknik evaluasi., SDM (sumber daya manusia), melainkan
VHEDJDLPDQD VORJDQ ³Bagaimana evaluasi pemborosan beaya, tenaga dan waktu.
dilakukan begitulah guru mengajar´ Oleh karena itu perlu dipikirkan
Selanjutnya menurut Zamroni (2004) metode yang tepat dalam melakukan evaluasi
perilaku guru dan siswa dalam proses belajar agar penilaian yang dilakukan pada siswa
mengajar harus berubah, perubahan ini akan dapat memberikan informasi yang utuh
menjadi kenyataan apabila sistem evaluasi tentang siswa. Kalau seorang siswa dikatakan
sekolah juga berubah. Tanpa perubahan berhasil dalam belajarnya, maka keberhasilan
dalam evaluasi tidak akan ada perubahan itu haruslah diukur dengan alat ukur yang
dalam proses belajar mengajar. Namun sesuai dengan tujuan belajarnya atau
merubah perilaku guru pun tidak mudah, kompetensi yang harus dicapainya. Dengan
mengingat merubah paradigma seseorang kata lain informasi yang diperoleh dari
bukan sesuatu yang mudah dilakukan. asesmen harus komprensif dan telah
Berdasarkan pengamatan dilapangan dilakukan pada saat-saat yang tepat selama
menunjukkan bahwa sistem penilaian yang dan setelah siswa belajar. Artinya
digunakan para guru umumnya paper and pengukuran harus dilakukan di sepanjang
penci test karena mereka menilai cukup proses belajar yang dijalani siswa. Prinsip
praktis dalam arti tidak membutuhkan tenaga, inilah yang disebut dengan asesmen
biaya, dan waktu yang banyak. Sebaliknya berkelanjutan. Asesmen ini dilaksana-kan
jika menggunakan asesmen autentik secara terpadu dengan kegiatan belajar
membutuhkan tenaga, biaya, dan waktu yang mengajar sehingga disebut sebagai penilaian
lebih banyak, sehingga guru enggan berbasis kelas (PBK). Penilaian kelas
menggunakannya. Pemikiran dan perilaku merupakan suatu proses yang dilakukan
seperti inilah yang dapat menghambat melalui langkah-langkah Hubungan
tercapainya kualitas pembelajaran dan Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
pendidikan. Hasil penelitian Pantiwati (2013) Penilaian kelas merupakan suatu
tentang profil sistem penilaian oleh guru juga proses yang dilakukan melalui langkah-
menunjukkan bahwa tes tulis bentuk obyektif langkah perencanaan, penyusunan alat
mendominasi intrumen pengukuran hasil penilaian, dan pengumpulan informasi
belajar siswa, selain itu respon siswa juga melalui sejumlah bukti yang menunjukkan
mendukung bentuk tes tertulis dibanding pencapaian hasil belajar peserta didik,
bentuk asesmen yang lain. Siswa juga tidak pengolahan, dan penggunaan informasi.
menyukai asesmen melalui analisis kritis Penilaian kelas dilaksanakan melalui
artikel yang menuntut siswa berikir tingkat berbagai cara, seperti penilaian unjuk kerja
tinggi. Demikian juga siswa tidak menyukai (performance), penilaian sikap, penilaian
asesmen bentuk portofolio. tertulis (paper and pencil test), penilaian
Hal senada juga diungkapkan oleh proyek, penilaian produk, penilaian melalui
Umar (2004) bahwa keadaan lulus 100% kumpulan hasil kerja/karya peserta didik
siswa pada ujian nasional di suatu sekolah (portofolio), dan penilaian diri. Penilaian
19
Yuni Pantiwati, Hakekat Asesmen Autentik...
20
Yuni Pantiwati , Hakekat Asesmen...
dan memutuskan hasil belajar secara akurat. bersifat non-autentik. Demikian juga dengan
Hart (1994) menyatakan asesmen autentik traditional test tidak serta merta menjadi alat
merupakan suatu penilaian yang dilakukan ukur pada asesmen non-autentik, sehingga
melalui penyajian atau penampilan oleh traditional assessment tidak sekaligus
siswa dalam bentuk pengerjaan tugas-tugas tergolong asesmen non-autentik.
atau berbagai aktivitas tertentu yang langsung Perbandingan antara asesmen tradisional
mempunyai makna pendidikan. dan asesmen autentik secara rinci
Menurut Corebima (2004) berbicara perbedaannyua disajikan pada Tabel 0.1.
tentang asesmen autentik, sebenarnya juga Uraian ini memberikan pemahaman bahwa
berbicara tentang asesmen non-autentik; asesmen autentik harus melibatkan siswa di
NDUHQD ³ODZDQ´ GDUL DVHVPHQ DXWHQWLN DGDODK dalam tugas-tugas autentik yang bermanfaat,
asesmen non-autentik, karena sudut penting, dan bermakna. Selain itu asesmen
pandangnya memang demikian. Oleh karena autentik merupakan bagian tidak terpisahkan
itu tidak tepat membayangkan lawan dari dari pembelajaran di dalam kelas, terintegrasi
asesmen autentik adalah asesmen yang dalam setiap jenis pembelajaran yang
menggunakan alat paper and pencil test; digunakan guru.
tidak semua paper and pencil secara otomatis
21
Yuni Pantiwati, Hakekat Asesmen Autentik...
22
Yuni Pantiwati , Hakekat Asesmen...
23
Yuni Pantiwati, Hakekat Asesmen Autentik...
24
Yuni Pantiwati , Hakekat Asesmen...
25
Yuni Pantiwati, Hakekat Asesmen Autentik...
26
Yuni Pantiwati , Hakekat Asesmen...
Umar, Jahja.2004. Pengembangan Sistem Wierma, William and Stephen G. Jurs. 1990.
Penilaian Untuk meningkatkan Educational Measurement and
Mutu Pendidikan Nasionan di Era Testing. Boston: Allyn and Bacon.
Global. Makalah disajikan pada Zamroni. 2004. Pengembangan Sistem
Seminar Nasional Rekayasa Sistem Penilaian Pendidikan Menengah yang
Penilaian dalam Rangka Menerapkan KBK dalam Kerangka
Meningkatkan Kualitas Otonomi Daerah. Makalah disajikan
Pendidikan. Himpunan Evaluasi pada Seminar Nasional Rekayasa Sistem
Pendidikan Indonesia (HEPI) Penilaian dalam Rangka Meningkatkan
tanggal 26 dan 27 Maret 2004 di Kualitas Pendidikan. Himpunan
Yogyakarta Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI)
tanggal 26 dan 27 Maret 2004 di
Yogyakarta
27