Disusun oleh:
Faslihah 200501032
Kind Abdullah Fahmi 200501026
Alif Maziyah 200501037
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan Pendidikan yang
terlaksana di sekolah, maka dari itu meningkatkan mutu Pendidikan berarti meningkatkan mutu
guru. Demikian pun dalam upaya membelajarkan siswa guru dituntut memiliki multi peran
sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif. Agar dapat mengajar
dengan efektif. Guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa (kuantitas) dan
meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya. UUD No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat (1)
menyatakan guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi pesertadidik pada Pendidikan
anak usia dini jalur Pendidikan formal, Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah. Dalam
kaitannya dengan meningkatkan kualitas guru agar ia menjadi profesional dan bagaimana ia
mendapat pengakuan dari negara. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang guru.
Berdasarkan pada hal tersebut maka kami akan menjelaskan pada makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, guru adalah orang yang pekerjaannya mendidik
dan mengajar. Sedangkan Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan
purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi.
Guru profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktikkan suatu keahlian
tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara
orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekadar hobi, untuk senang-senang, atau
mengisi waktu luang.[1]
Menurut Dr. H. Syaiful Sagal, M. Pd dalam bukunya Kemampuan Profesional Guru dan
Tenaga Kependidikan. Beliau menuliskan bahwa standar yang dipersyaratkan menjadi guru
yang profesional itu adalah sebagai berikut:
1. Tugas dan Tanggung Jawab Guru
3) Berjiwa Pancasila.
6) Memfungsikan diri sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat lingkungan, baik
sekolah Negeri atau swasta.
7) Harus mampu mengawali dan menegakkan disiplin baik untuk dirinya, maupun murid dan
orang lain.
10) Guru diberi tanggung jawab paling besar dalam hal perencanaan dan pelaksanaan
kurikulum serta evaluasi keberhasilannya.
11) Membimbing anak untuk belajar memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi
muridnya.
12) Guru harus dapat merangsang anak didik untuk memiliki semangat yang tinggi dan gairah
yang kuat dalam membentuk kelompok belajar, mengembangkan kegiatan ekstra
kurikuler dalam rangka menggali pengalaman.[2]
a. Berijazah
b. Sehat jasmani dan rohani
c. Takwa kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik
d. Bertanggung jawab
e. Berjiwa nasional.
Walaupun guru bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi guru
merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar
memberikan kontribusi sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung
jawabnya.
2. Kopetensi kepribadian yaitu guru harus mampu menilai diri sendiri secara realisitik,
mampu menilai situasi secara realistik, mampu menilai prestasi, menerima dan
melaksanakan tanggung jawab, memiliki sifat kemandirian, dapat mengontrol emosi,
penerimaan sosial (mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap
bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain), serta memiliki filsafat hidup
(mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama
yang dianutnya).
3. Kopetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan
4. Kopetensi Sosial adalah kemasyarakatan. Dengan demikian guru dalam hal sikap, orientasi,
atau perilakunya haruslah mampu menjadi contoh ideal seorang guru, ia harus memiliki sikap
yang ramah dalam berhubungan dengan orang lain, mampu berkontribusi terhadap kegiatan
sosial, serta mampu berkomunikasi dengan cara yang baik terhadap masyarakat pada
umumnya.[3]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Guru profesional adalah adalah seseorang yang hidup dengan mempraktikkan suatu keahlian
tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara
orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekadar hobi, untuk senang-senang, atau mengisi
waktu luang.
5. Berbadan sehat.
1. Kopetensi Pedagogik
2. Kopetensi kepribadian
3. Kopetensi professional
4. Kopetensi Sosial
DAFTAR PUSTAKA
http://www.informasi-pendidikan.com/2013/07/4-kompetensi-guru-profesional.html
http://www.informasi-pendidikan.com/2013/07/4-kompetensi-guru-profesional.html
Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Ikapi Bandung, 2011
Sagala, Syaiful, Professional Guru dan Tenaga Kependidikan Bandung: Ikapi Bandung, 2009
Syaiful sagala, Professional Guru dan Tenaga Kependidikan Bandung: Ikapi Bandung, 2009
Uzer Usman, Muhammad, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Ikapi Bandung, 2011