LEONARDO DA VINCI
Leonardo di ser Piero da Vinci yang lebih dikenal dengan nama Leonardo da Vinci, adalah
seorang pelukis, pemahat/pematung, arsitek, penemu, ilmuwan, penulis,
dan filsuf asal Italia pada masa Renaisans. Ia sering disebut sebagai pelopor ilmu Paleontologi,
ichnologi, dan arsitektur, serta dianggap sebagai salah satu pelukis terhebat sepanjang sejarah
(meski hanya sekitar 15 karyanya yang bisa bertahan hingga saat ini.[b]
Leonardo lebih masyhur sebagai seorang pelukis. Lukisan Mona Lisa adalah karyanya yang
paling terkenal dan merupakan potret manusia paling populer yang pernah dibuat.[3] The Last
Supper adalah lukisan keagamaan yang paling sering dibuat ulang sepanjang masa,
[4]
sedangkan gambar Vitruvian Man sering dianggap sebagai ikon budaya.[5] Salvator
Mundi terjual dengan harga US$450,3 juta dalam lelang yang diadakan Christie’s di New
York pada tanggal 15 November 2017, membuat lukisan tersebut menjadi karya seni dengan
harga jual termahal di dunia.[6] Karya Leonardo yang lain dalam bentuk lukisan, gambar
persiapan, hingga buku catatan yang berisi sketsa, diagram ilmiah, dan pemikirannya tentang
lukisan, memberikan kontribusi besar bagi para seniman di generasi setelahnya. Hal itu hanya
bisa ditandingi oleh Michelangelo.[7]
Leonardo lahir dari hubungan di luar pernikahan antara seorang notaris bernama Piero da
Vinci dan seorang perempuan pedesaan yang bernama Caterina. [14] Ia lahir di Vinci, sebuah
wilayah di Florence, dan menempuh pendidikan di sebuah studio milik pelukis Andrea del
Verrocchio. Sebagian besar masa hidup Leonardo dihabiskan untuk melayani Ludovico
Sforza di Milan. Setelah itu, ia berpindah-pindah ke Roma, Bologna, Venezia, sebelum
menempuh sisa hidupnya di Prancis, di sebuah rumah yang diberikan oleh Francis I.
Picasso memiliki sifat yang selalu ingin belajar. Perbedaan kota atau negara bukan suatu
halangan untuk memperoleh beragam ilmu. Di usia 14 tahun, ia lulus ujian masuk School of
Fine Arts di Barcelona dan dua tahun pindah ke Madrid untuk belajar di Royal Academy. Tak
lama kemudian dia kembali lagi ke Barcelona dan bergabung di Els Quatre Gats, tempat para
penyair, artis dan kritikus untuk tukar menukar ide yang didapat dari luar Spanyol. Pada usia
23 tahun, Picasso pindah ke Paris, kota pusat seni dunia pada masa itu.
Banyak seniman-seniman masyhur ditandai oleh satu macam gaya dasar. Tidaklah demikian
Picasso. Dia menampilkan ruang luas dari pelbagai gaya yang mencengangkan. Kritikus-
kritikus seni memberi julukan seperti "periode biru", "periode merah muda", "periode neo-
klasik", dan sebagainya. Dia merupakan salah satu dari cikal bakal "Kubisme," Dia kadang
ikut serta, kadang menentang perkembangan-perkembangan baru dalam dunia lukis-melukis
modern. Mungkin tak ada pelukis dalam sejarah yang sanggup melakukan karya dengan
kualitas begitu tinggi dengan lewat begitu banyak gaya dan cara.
Picasso menghasilkan 20.000 karya dalam hidupnya. Yang menarik, Picasso sering berganti
gaya lukisan. Ini bisa terjadi karena Picasso memiliki banyak teman. Seperti dari gaya lukisan
biru dan merah jambu (karena lukisan didominasi warna biru dan merah jambu) berubah
drastis ke gaya kubisme, akibat pengaruh pertemanannya dengan Georges Braque.
lukisan Picasso yang paling terkenal dan paling bernilai adalah The Old Guitarist
The Old Guitarist dilukis Picasso pada tahun 1903, setelah teman dekatnya meninggal karena
bunuh diri. Karya ini dibuat di Madrid dengan gayanya yang terdistorsi—tubuh bagian atas
tampak berbaring, sementara bagian bawah duduk bersila—mengingatkan pada karya El
Greco.
Lukisan picasso ini juga terkenal karena kehadiran “gambar hantu” misterius. Dari hasil
pemeriksaan teknis, dikombinasikan dengan penelitian seni-historis, mengungkapkan bahwa
sebelumnya memang ada dua komposisi di bawah lukisan The Old Gitaris.
3. RAPHAEL SANZIO
Raffaello Sanzio adalah seorang pelukis dan arsitektur terpelajar asal Firenze, Italia, pada
masa Renaisans. Ia juga dikenal dengan nama Raphael, Raffaello Santi, Raffaello da Urbino,
atau Rafael Sanzio da Urbino.
Raphael Sanzio adalah anak dari pasangan Giovanni Santi dan Màgia di Battista Ciarla, yang
meninggal pada tahun 1491. Ayahnya memperkenalkan kepada humanist court di kota Urbino,
yang hingga akhir abad 15, adalah salah satu pusat kebudayaan teraktif di Italia di bawah
pemerintahan Federico da Montefeltro, yang meninggal tujuh bulan sebelum kelahiran
Raphael. Di sana Raphael bisa mempelajari karya-karya Paolo Uccello, Luca Signorelli,
dan Melozzo da Forlì. Raphael memperlihatkan bakat yang cemerlang, dan pada umur 17
tahun sudah dipanggil master.
Pada akhir 1508 ia mulai mendekorasi tempat tinggal Julius di Istana Vatikan, yang oleh Sri
Paus dimaksudkan untuk mengembalikan nuansa kejayaanGereja Romawi melalui penerapan
konsep humanisme dan neoplatonisme. Salah satu fresko yang terkenal dari karya ini
adalah Stanza della Segnatura, yang diselesaikan 1511, Disputa yang terkenal, dan The School
of Athens. Raphael terus menerus mengerjakan karyanya di ruangan tersebut sampai 1513, di
bawah kekuasaan Paus Leo X, tetapi selalu membiarkan bagian akhir karyanya tidak
terselesaikan untuk dikerjakan pembantunya. Di lain waktu ia mengerjakan hal lain, misalnya
dekorasi suci untuk bangunan berbeda, lukisan potret, lukisan altar, dan sebagainya.
Salah satu lukisan terkenalnya yaitu The Oddi Altarpiece
Tindakan lukisan itu berlaku dalam dua pemandangan yang berkaitan, satu di surga dan yang
lain di darat. Di atas pertabalan menunjukkan Perawan dinobatkan oleh Yesus, sementara
malaikat sedang memainkan musik; sementara di bawah bahagian ini
menggambarkan rasul berkumpul di sekitar kubur kosong Maria, yang badannya dinaikkan ke
syurga .