Anda di halaman 1dari 7

Equilibrium Volume 11. No. 2.

Tahun 2022 eISSN 2684-9313


Hal 28-34 pISSN 2088-7485

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCEGAHAN FRAUD DALAM


PENGELOLAAN APBDES DI KECAMATAN PRAMBON

Gharin Eka Ferdyanti1, Hero Priono2


Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
gharinekaf@gmail.com

Abstrak
Upaya komprehensif untuk mengurangi kondisi yang mengarah pada penipuan adalah apa yang kami maksud
ketika kami berbicara tentang pencegahan penipuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
moralitas individu, kompetensi perangkat desa, sistem pengendalian intern dan good governance berpengaruh
terhadap pencegahan kecurangan dalam penyelenggaraan APBDes di Kecamatan Prambon, Sidoarjo. Studi
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer. Dalam penelitian
ini terdapat total 20 desa yang termasuk dalam populasi dan sampel sebanyak 96 orang yang dihitung dengan
menggunakan rumus cochran. Responden yang mengikuti survei tersebut antara lain Kepala Desa, Kepala
Sekretaris Desa, Kepala Urusan Keuangan, Kepala Seksi Pemerintahan, Kepala Seksi Kesejahteraan dan Kepala
Seksi Pelayanan. Hasil analisis dengan teknik analisis regresi linier berganda diperoleh dari data yang diperoleh
dari penyebaran kuesioner. Berdasarkan temuan penelitian ini, kompetensi perangkat desa, moralitas individu,
adanya sistem pengendalian intern dan tata kelola yang baik semuanya berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pencegahan fraud dalam pengelolaan APBDes di Kecamatan Prambon. Tidak adanya kecurangan
dalam pengelolaan APBDes dapat dikaitkan dengan adanya perangkat desa yang kompeten, moralitas individu,
sistem pengendalian intern dan tata kelola yang baik.
Kata kunci: Good Governance, Pencegahan Fraud, APBDes
Abstract
Fraud prevention is an incorporated attempt to lessen the elements that result in fraud. This studies is supposed to
have a look at whether or not or now no longer there's a power of village equipment competence, person morality,
inner manipulate device, and right governance on fraud prevention in APBDes control in Prambon District,
Sidoarjo. The kind of studies used is quantitative the usage of a questionnaire method. This studies has a populace
of 20 villages and a sample of 96 people calculated using the cochran formula. The respondents who took part in
in the survey were the Village Head, Village Secretary, Head of Financial Affairs, Head of Government Section,
Head of Welfare Section and Head of Service Section. Data from the distribution of the questionnaires have been
analyzed the usage of a couple of linear regression evaluation techniques. This studies located that the
competence of the village equipment, person morality, inner manipulate device, and right governance had a nice
and vast impact on fraud prevention withinside the control of APBDes in Prambon District. The lifestyles of
village equipment competence, person morality, inner manipulate device and right governance can save you fraud
withinside the APBDes control.
Keywords: Good Governance, Fraud Prevention, APBDes

PENDAHULUAN APBDes dapat memfasilitasi terjadinya


Saat ini pemerintah sedang gencar kecurangan.
melakukan pembangunan di berbagai daerah. Tabel 1. Pemetaan Kasus Korupsi
Pembangunan ini tentunya dimulai dari Berdasarkan Sektor Semester 1 Tahun 2021
membangun desa. Hal ini dikarenakan untuk Total Total Kerugian
No. Jenis Sektor
mencapai tujuan yang besar harus dimulai dari Kasus Negara
komponen terkecil terlebih dahulu. Pembangunan 1. Dana Desa 55 Rp35,7 miliar
desa berperan penting dalam mensejahterahkan 2. Pemerintahan 23 Rp101,7 miliar
masyarakat, sehingga diperlukan anggaran untuk 3. Pendidikan 23 Rp31,5 miliar
merealisasikan kegiatan-kegiatan tersebut. Dalam 4. Perbankan 12 Rp500,6 miliar
hal ini anggaran yang ada adalah Anggaran 5. Pertanahan 11 Rp1,701 triliun
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang Sumber: ICW, 2021
ditetapkan oleh Kepala Desa dan BPD.
APBDes merupakan rencana keuangan Tabel 1 adalah rincian kasus korupsi
desa satu tahun yang mencakup pemasukan, sektor per semester yang dilakukan Indonesian
pengeluaran, dan pembiayaan desa. Banyaknya Corruption Watch (ICW) semester I tahun 2021.

28
Equilibrium Volume 11. No. 2. Tahun 2022 eISSN 2684-9313
Hal 28-34 pISSN 2088-7485

Tabel tersebut memberikan informasi terkait Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
sektor pemerintah yang menduduki peringkat 5 diduga disalahgunakan (Pamsimas). Tuduhan
lima besar dalam kasus korupsi terbanyak pada penyalahgunaan ini muncul setelah diketahui
semester 1 tahun 2021, di mana dana desa berada bahwa Pamsimas dibangun tidak sesuai dengan
di posisi pertama dengan kasus sebanyak 55. protokol yang ditetapkan. Misalnya, hanya besi 8
Namun, kerugian yang ditimbulkan tidak inci yang digunakan untuk membentuk pondasi,
sebanyak kasus korupsi pada sektor pertanahan. yang selanjutnya disambung dengan besi 12 inci
Selain dana desa, ICW juga memantau sektor (Dwitanto, 2020).
pemerintah desa lainnya, seperti alokasi dana Dari kasus fraud yang telah dijelaskan dapat
desa dan pendapatan asli desa. Banyaknya kasus memberikan fakta bahwa fraud dalam instansi
korupsi terkait pengelolaan dana tersebut berarti pemerintah didominasi oleh para aparatur desa.
bahwa sistem pengelolaan keuangan desa yang Hal ini dapat berarti masih banyak aparatur desa
diterapkan masih mempunyai banyak yang memiliki kompetensi yang rendah, sehingga
kekurangan, sehingga dibutuhkan adanya upaya ada kemungkinan terjadi kesalahan pada proses
pencegahan fraud agar dapat meminimalisir penatausahaan, pelaporan, dan
terjadinya peningkatan kasus kecurangan. pertanggungjawaban keuangan desa yang dapat
Pencegahan fraud digambarkan sebagai mengakibatkan adanya fraud dalam pengelolaan
tindakan yang dilakukan untuk menghindari keuangan desa. Pencegahan kecurangan akan
ketidakjujuran yang dapat merugikan orang lain dapat dilakukan jika seseorang tersebut memiliki
(Hariawan et al., 2020). Penelitian (Sujana et al., pengetahuan, kompetensi dan keterampilan
2020) menunjukkan bahwa kompetensi sumber memadai karena biasanya akan lebih mudah
daya manusia, moralitas dan sistem pengendalian untuk mendeteksi adanya kecurangan. (Hariawan
intern berpengaruh terhadap pencegahan et al., 2020).
kecurangan dalam penatausahaan dana desa. Selain harus memiliki kompetensi yang
Karakteristik tersebut dapat mempengaruhi tinggi, para aparatur desa juga harus menjunjung
keberhasilan upaya pencegahan fraud pada tinggi nilai-nilai moralitas. Manusia yang
pemerintah desa. Alokasi uang desa untuk memiliki moral baik akan menerapkan nilai-nilai
pembangunan desa dapat dijamin kepada kejujuran dan keadilan dalam kehidupan sehari-
pemerintah dan masyarakat oleh perangkat desa harinya. Rahmawati et al. (2020) menyebutkan
yang berkompeten, bermoral dan memiliki sistem bahwa peningkatan moralitas aparatur desa dapat
pengendalian intern yang efektif. (Sumitariani mencegah kecurangan dalam pengelolaan
dan Adiputra, 2020) menemukan melalui studi keuangan desa.
tambahan bahwa tata kelola perusahaan yang Sistem pengendalian intern menjadi upaya
efektif memiliki pengaruh untuk menghindari yang tidak kalah penting dalam pencegahan
penipuan dalam pengelolaan dana BUMDes. fraud. Lemahnya sistem pengendalian internal
Apabila suatu organisasi merapkan tata kelola dapat membuka kesempatan bagi seseorang untuk
yang baik, maka upaya pencegahan kecurangan melakukan tindakan kecurangan yang dapat
dalam organisasi tersebut telah dilaksanakan merugikan masyarakat. Maka dari itu dibutuhkan
dengan baik. sistem pengendalian intern yang memadai agar
Peraturan Bupati Sidoarjo No. 8 Tahun dapat meminimalkan terjadinya tindakan
2021 Tentang Besaran Alokasi Dana Desa Di fraud. Bachtiar dan Elliyana (2020) menyatakan
Kabupaten Sidoarjo Tahun Anggaran 2021 bahwa sistem pengendalian internal yang
menyebutkan bahwa wilayah Kecamatan diterapkan oleh perangkat desa di Kabupaten
Prambon merupakan salah satu penerima dana Bulukumba dapat meningkatkan upaya
desa terbesar pada tahun 2021, yakni sebanyak pencegahan fraud. Hal ini terlihat dari struktur
Rp36.870.874.870 karena memiliki jumlah desa organisasi yang jelas, penentuan standar etika dan
sebanyak 20. Selain meningkatkan optimisme adanya sanksi bagi perangkat desa yang
pembangunan desa, besarnya anggaran yang melanggar atuan-aturan yang telah ditetapkan.
diterima ini tentu dapat menimbulkan Kewajiban pemerintah desa untuk
kekhawatiran bahwa anggaran bisa mengelola keuangan desa secara transparan dan
disalahgunakan oleh oknum tertentu. akuntabilitas diharapkan dapat terlaksana melalui
Pada tahun 2019 terjadi kecurangan penerapan good governance. Hal ini karena good
dilakukan oleh oknum-oknum yang dipimpin governance menjunjung tinggi nilai-nilai
oleh Kepala Desa Watutulis dengan dugaan kasus keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab,
korupsi terhadap APBDes Tahun Anggaran 2019 kemandirian, serta kesetaraan dan keadilan.
atas dana hibah untuk pembangunan Tembok Ardiyanti dan Supriadi (2018) menyebutkan
Penahan Tanah (TPT) di Desa Watutulis. Modus bahwa peningkatan pelaksanaan implementasi
dari oknum tersebut adalah mengambil uang sisa good governance dapat mempermudah upaya
dari dana pembangunan TPT senilai pencegahan fraud dalam pengelolaan keuangan
Rp108.034.000 dan memasukkannya ke dalam desa.
kantong pribadi (Bratapos.com, 2020). Kemudian
pada tahun 2020 terjadi kecurangan di Desa Berdasarkan fenomena di atas, maka
Gedangrowo, dimana dana Program Penyediaan diperlukan kegiatan pencegahan fraud agar
29
Equilibrium Volume 11. No. 2. Tahun 2022 eISSN 2684-9313
Hal 28-34 pISSN 2088-7485

penyelenggaraan APBDes dapat dilakukan sesuai dilihat dari pendidikan, pengalaman, pelatihan,
dengan peraturan yang telah ditetapkan semata- serta pemahaman tentang aturan dan prosedur
mata untuk kepentingan masyarakat. Penelitian terkait pengelolaan keuangan desa yang sudah
ini bertujuan untuk mengetahui apakah ditetapkan oleh pemerintah (Laksmi dan Sujana,
kompetensi aparatur desa, moralitas individu, 2019).
sistem pengendalian intern dan good governance
berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan Moralitas Individu
dalam penyelenggaraan APBDes di Kecamatan Moralitas atau moral ialah sikap, perilaku
Prambon, Sidoarjo. atau tindakan yang dilakukan seseorang ketika
berusaha melakukan sesuatu berdasarkan
TINJAUAN PUSTAKA pengalaman, hati nurani, dan nasihat. Baik atau
Fraud Hexagon Theory buruknya moral dapat dilihat dari perilaku atau
Fraud hexagon theory yang diperkenalkan ucapan seseorang ketika berinteraksi dengan
oleh (Vousinas, 2019) adalah bentuk orang lain. Jika seseorang bertindak atau
pengembangan teori fraud sebelumnya, yaitu berbicara sesuai dengan nilai-nilai yang diterima
fraud pentagon theory yang menyebutkan lima masyarakat, maka ia dianggap bermoral dan
faktor penyebab seseorang melakukan sebaliknya (Aprilia dan Yuniasih, 2021).
kecurangan. Fraud hexagon theory
menambahkan unsur kolusi yang berperan Sistem Pengendalian Intern
penting dalam menetapkan faktor-faktor yang Sistem pengendalian intern adalah suatu
menyebabkan kecuranga dalam pengelolaan proses terpadu dari kegiatan yang dilakukan oleh
keuangan. Dengan demikian, ada enam faktor manajemen dan seluruh pegawai dalam rangka
yang dapat mendorong seseorang untuk berbuat mencapai tujuan organisasi melalui
curang, yakni tekanan, peluang, rasionalisasi, terselenggaranya kegiatan yang efektif dan
kapabilitas, ego dan kolusi. efisien, keandalan pelaporan keuangan,
perlindungan aset milik negara, dan ketaatan pada
Pencegahan Fraud peraturan perundang-undangan. dan peraturan
Fraud merupakan kejahatan yang dapat (PP No. 60 Tahun 2008). Sistem pengendalian
diatasi dengan cara mencegah atau mendeteksi, intern di sektor pemerintahan yang disebut juga
namun sebetulnya upaya pencegahan adalah cara dengan SPIP atau Sistem Pengendalian Intern
yang paling utama karena dapat meminimalisir Pemerintah diterapkan di semua tingkat
terjadinya fraud sejak dini. Pencegahan penipuan pemerintahan, termasuk pemerintah pusat dan
berusaha membatasi keadaan yang mengarah pemerintah kota. Komponen sistem pengendalian
pada penipuan, seperti menghilangkan potensi internal, termasuk lingkungan pengendalian,
untuk melakukan penipuan dan mengurangi penilaian risiko, tindakan pengendalian,
tekanan pada karyawan sehingga mereka dapat informasi dan komunikasi, dan pemantauan
memenuhi tuntutan mereka tanpa menggunakan pengendalian internal.
cara yang tidak jujur (Yusuf et al., 2021).
Good Governance
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Good governance yang baik adalah
(APBDes) pengelolaan sumber daya yang tepat untuk
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa pembangunan masyarakat dan perumusan aturan
atau APBDes adalah rencana keuangan dan kebijakan untuk kesejahteraan masyarakat
pemerintah desa selama satu tahun, yang meliputi (Dimyati, 2017). Pemerintah harus berpegang
pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Menurut pada prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik
Permendagri No. 113 Tahun 2014 Tentang agar dapat menjalankan pemerintahan baik.
Pengelolaan Keuangan Desa, kegiatan Konsekuensinya, sumber daya negara yang
pengelolaan APBDes meliputi perencanaan, berada di bawah yurisdiksi pemerintah harus
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan memaksimalkan kesejahteraan rakyat. Lima
pertanggungjawaban. Di sini, Kepala Desa prinsip pemerintahan yang baik adalah
memiliki kekuasaan untuk mengatur APBDes, keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab,
dan perangkat desa lainnya dipercayakan untuk kemandirian, serta kesetaraan dan keadilan.
membantu Kepala Desa dalam penyelenggaraan
APBDes. METODE
Penelitian ini menggunakan metodologi
Kompetensi Aparatur Desa kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh
Permendagri No. 108 Tahun 2017 Tentang 20 desa di Kecamatan Prambon. Sampel
Kompetensi Pemerintahan mendefinisikan ditentukan dengan menggunakan purposive
kompetensi perangkat desa sebagai pengetahuan, sampling agar sampel yang terpilih dapat
kemampuan, dan sikap yang dimiliki perangkat dianggap mewakili populasi. Ukuran sampel
desa dalam rangka melaksanakan tanggung dihitung dengan rumus cochran:
jawabnya secara profesional, efektif, dan efisien. 𝑧 2 pq
Kompetensi aparatur desa yang tinggi dapat n=
e2
30
Equilibrium Volume 11. No. 2. Tahun 2022 eISSN 2684-9313
Hal 28-34 pISSN 2088-7485

(1,96)2 (0,5)(0,5)
n= Berdasarkan Tabel 3, semua variabel
(0,102 )
memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05, hal ini
n = 96 orang menunjukkan bahwa data variabel independen
Dari rumus di atas dapat dihasilkan dalam penelitian ini dapat dievaluasi dengan
responden sebanyak 96 orang, di mana jumlah menggunakan metode analisis regresi linier
responden tersebut dapat diperoleh dari 16 desa. berganda, karena tidak terdapat tanda-tanda
Setiap desa diambil sebanyak 6 orang yang heteroskedastisitas.
terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala
Urusan Keuangan, Kepala Seksi Pemerintahan, Analisis regresi linear berganda
Kepala Seksi Kesejahteraan, dan Kepala Seksi Analisis regresi linier berganda bertujuan
Pelayanan. Penelitian ini menggunakan data asli untuk mengetahui sejauh mana pengaruh faktor
yang dikumpulkan langsung dari lokasi independen (kompetensi perangkat desa, moral
penelitian melalui penyebaran kuesioner. individu, sistem pengendalian intern dan good
Informasi yang diperoleh kemudian diperiksa governance) terhadap variabel dependen
dengan menggunakan analisis regresi linier (pencegahan kecurangan). Tabel berikut
berganda. menampilkan hasil analisis regresi linier
berganda :
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Asumsi Klasik Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linear
1. Uji Multikolinearitas Berganda
Nilai uji multikolinearitas ditentukan oleh Koefisien
No. Variabel Penelitian
faktor toleransi atau varians (VIF). Kriteria data Regresi
adalah tidak adanya gejala multikolinearitas yaitu 1. Constant 1,383
nilai tolerance > 0,10 atau VIF < 10. Tabel 2. Kompetensi Aparatur Desa
0,219
berikut menampilkan hasil uji multikolinearitas: (X1)
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas 3. Moralitas Individu (X2) 0,174
Nilai 4. Sistem Pengendalian Intern
No. Variabel Independen VIF 0,131
Tolerance (X3)
1. Kompetensi Aparatur 5 Good Governance (X4) 0,162
0,676 1,480
Desa (X1) Sumber : Data Olahan, 2022
2. Moralitas Individu (X2) 0,420 2,382
3. Sistem Pengendalian Dari hasil analisis regresi linear berganda
0,270 3,709 tersebut dapat ditemukan persamaan, yakni:
Intern (X3)
4. Good Governance (X4) 0,261 3,826 Y = 1,383 + 0,219X1 + 0,174X2 + 0,131X3 +
Sumber : Data Olahan, 2022 0,162X4 + e
Persamaan tersebut kemudian dapat dinyatakan
Nilai toleransi untuk semua variabel sebagai berikut:
independen lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF 1. Nilai konstanta 1,383 menunjukkan bahwa
untuk semua variabel dependen kurang dari 10, jika variabel bebas sama dengan nol, maka
maka semua variabel independen dapat variabel terikat sama dengan 1,383.
dimasukkan dalam penelitian ini karena tidak 2. Nilai koefisien regresi untuk variabel
menunjukkan multikolinearitas. kompetensi perangkat desa sebesar 0,219
yang menunjukkan bahwa jika variabel
2. Uji Heteroskedastisitas kompetensi perangkat desa bertambah satu
Dengan menggunakan teknik uji glejser, satuan maka variabel pencegahan fraud juga
ditentukan heteroskedastisitas. Kriteria data akan meningkat sebesar 0,219 satuan.
adalah tidak adanya heteroskedastisitas yaitu 3. Koefisien regresi untuk variabel moralitas
tingkat signifikansi minimal 0,05. Hasil uji individu sebesar 0,174 yang menunjukkan
heteroskedastisitas ditampilkan pada tabel di bahwa jika variabel moralitas individu
bawah ini: bertambah satu satuan maka variabel
pencegahan fraud juga akan meningkat
Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas sebesar 0,174 satuan.
Nilai 4. Variabel sistem pengendalian intern
No. Variabel Independen memiliki koefisien regresi sebesar 0,131
Signifikansi
1. Kompetensi Aparatur yang menunjukkan bahwa jika variabel
0,082 sistem pengendalian intern bertambah 1
Desa (X1)
2. Moralitas Individu (X2) 0,418 satuan maka variabel pencegahan fraud juga
3. Sistem Pengendalian meningkat sebesar 0,131 satuan.
0,267 5. Nilai koefisien regresi variabel good
Intern (X3)
4. Good Governance (X4) 0,058 governance sebesar 0,162 yang
menunjukkan bahwa jika variabel good
Sumber : Data Olahan, 2022
governance tumbuh sebesar satu satuan
31
Equilibrium Volume 11. No. 2. Tahun 2022 eISSN 2684-9313
Hal 28-34 pISSN 2088-7485

maka variabel pencegahan fraud juga desa berdampak pada pencegahan


meningkat sebesar 0,162 satuan. kecurangan.
2. Nilai sig. faktor moralitas individu memiliki
Uji Koefisien Determinasi nilai 0,033 < 0,050. Artinya, moralitas
Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi mempengaruhi pencegahan kecurangan.
R Adjusted Std. Error of 3. Nilai sig. variabel sistem pengendalian
R
Square R Square the Estimate intern memiliki nilai 0,043 < 0,050. Dengan
1 0,849 0,721 0,709 0,874 demikian, sistem pengendalian intern
a mempengaruhi pencegahan kecurangan.
Sumber: Data Olahan, 2022 4. Nilai variabel governance 0,005 < 0,050.
Dengan demikian, tata kelola yang baik
Dari tabel 5 di atas diketahui nilai mempengaruhi pencegahan kecurangan.
Adjusted R Square = 0,709 atau 70,9% yang
artinya variabel independen dalam penelitian ini Pengaruh Kompetensi Aparatur Desa
dapat menjelaskan faktor-faktor pencegahan terhadap Pencegahan Fraud dalam
fraud dalam pengelolaan APBDes di Kecamatan Pengelolaan APBDes
Prambon sebanyak 0,709 atau 70,9%, sedangkan Pengujian hipotesis mengungkapkan
sisanya sebanyak 27,9% merupakan faktor lain bahwa kompetensi aparatur desa berpengaruh
selain dalam penelitian ini atau nilai eror. terhadap pencegahan kecurangan dalam
pengelolaan APBDes di Kecamatan Prambon
Uji F sehingga hipotesis dapat diterima. Besarnya
Tabel 6. Hasil Uji F pencegahan kecurangan dalam penyelenggaraan
F Sig. APBDes sebanding dengan tingkat kemahiran
1 Regression perangkat desa. Di sisi lain, tingkat pencegahan
Residual 58,884 0,000b kecurangan dalam APBDes rendah jika
Total kompetensi perangkat desa tidak memadai. Studi
Sumber : Data Olahan, 2022 sebelumnya oleh Aprilia and Yuniasih (2021) dan
Mufidah dan Masnun (2021) juga menunjukkan
Nilai F hitung adalah 58,884 dengan nilai bahwa kompetensi perangkat desa memiliki
sig 0,000b, sebagaimana ditunjukkan pada tabel dampak yang menguntungkan dalam pencegahan
6, sedangkan nilai F tabel adalah sebagai berikut: kecurangan.
F-Tabel = (n-k) = (96-4) = F-Tabel 92 =
2,47 Pengaruh Moralitas Individu terhadap
Nilai F hitung sebesar 58,884 lebih besar Pencegahan Fraud dalam Pengelolaan
dari nilai F tabel sebesar 2,47, hal ini terlihat dari APBDes
perbandingan antara F hitung dan F. Dengan Moralitas individu berpengaruh terhadap
demikian, kompetensi perangkat desa, moralitas pencegahan kecurangan dalam pengelolaan
individu, sistem pengendalian intern, dan tata APBDes di Kecamatan Prambon dan hipotesis
kelola yang baik semuanya berpengaruh terhadap dapat diterima berdasarkan hasil uji hipotesis.
pencegahan fraud secara bersamaan. Banyaknya individu dalam pemerintah desa yang
Uji T berperilaku baik dapat memberikan keyakinan
Tabel 7. Hasil Uji T bahwa pencegahan fraud dalam pengelolaan
Unstandardized APBDes telah dilaksanakan dengan baik.
Model Signifikansi Sebaliknya, jika banyak individu dalam
Coefficients B
1 Constant 1,383 0,224 pemerintah desa yang tidak berperilaku baik
Kompetensi dapat memberikan keraguan bahwa upaya
Aparatur Desa 0,219 0,000 pencegahan fraud dalam APBDes belum
(X1) dilaksanakan secara maksimal. Penelitian
terdahulu oleh Hariawan et al. (2020) serta
Moralitas
0,174 0,033 Sujana et al. (2020) juga telah membuktikan
Individu (X2)
bahwa moralitas individu berpengaruh terhadap
Sistem
pencegahan fraud.
Pengendalian 0,131 0,043
Intern (X3)
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern
Good
0,162 0,005 terhadap Pencegahan Fraud dalam
Governance (X4)
Pengelolaan APBDes
Sumber: Data Olahan, 2022
Pengujian hipotesis mengungkapkan
bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh
Dari tabel 7 dapat ditemukan bahwa:
terhadap pencegahan kecurangan dalam
1. Variabel kompetensi perangkat desa pengelolaan APBDes di Kecamatan Prambon
memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,050. sehingga dapat dianggap dapat diterima.
Dengan kata lain, kompetensi perangkat
Pengembangan sistem pengendalian intern yang
efektif dapat dijadikan sebagai bukti bahwa
32
Equilibrium Volume 11. No. 2. Tahun 2022 eISSN 2684-9313
Hal 28-34 pISSN 2088-7485

upaya untuk menghindari kecurangan dalam Prambon. Semakin banyak penerapan tata
penyelenggaraan APBDes benar-benar dilakukan. kelola yang baik, semakin besar tingkat
Jika pelaksanaan sistem pengendalian intern pencegahan kecurangan.
kurang baik, maka pencegahan fraud dalam
APBDes kurang berjalan secara maksimal. Saran
(Armelia dan Wahyuni, 2020) serta (Mufidah dan Seluruh pemerintah desa di Kecamatan
Masnun, 2021) juga telah menunjukkan bahwa Prambon, Sidoarjo dapat senantiasa membangun
pengendalian internal memiliki dampak yang kepercayaan masyarakat dengan menghindari
baik terhadap pencegahan kecurangan. segala bentuk kecurangan yang dapat merugikan
masyarakat dan melaksanakan tujuan
Pengaruh Good Governance terhadap pembangunan desa secara efektif dan efisien.
Pencegahan Fraud dalam Pengelolaan Untuk riset berikutnya bisa menggunakan
APBDes cakupan sampel yang lebih luas dan
Melalui pengujian hipotesis diuraikan menambahkan variabel lain selain di dalam
bahwa good governance berpengaruh terhadap penelitian ini agar memperluas hasil penelitian
pencegahan fraud dalam penyelenggaraan jenis ini.
APBDes di Kecamatan Prambon sehingga dapat
diterima. Semakin besar derajat tata kelola DAFTAR PUSTAKA
organisasi yang baik, maka semakin tinggi pula
tingkat pencegahan kecurangan dalam Aprilia, K. W. I. dan Yuniasih, N. W. (2021).
penyelenggaraan APBDes. Jika tata kelola yang Pengaruh Kompetensi Aparatur Desa,
efektif dalam suatu organisasi menurun, Moralitas Individu dan Budaya
pencegahan kecurangan dalam APBDes juga Organisasi terhadap Pencegahan
akan menurun. Sumitariani dan Adiputra (2020) Kecurangan (Fraud) dalam Pengelolaan
dan Sanusi et al., (2019) telah menunjukkan Keuangandesa (Studi Empiris Pada
bahwa tata kelola perusahaan yang baik memiliki Pemerintah Desa Se-Kota Denpasar).
dampak yang menguntungkan pada pencegahan Hita akuntansi dan Keuangan
penipuan. Universitas Hindu Indonesia, pp. 25–45.
Available at:
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/HA
PENUTUP K.
Kesimpulan
Ardiyanti, A. and Supriadi, Y. N. (2018).
Dari pembahasan dan pengujian hipotesis
Efektivitas Pengendalian Internal, dan
di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Kompetensi Sumber Daya Manusia
1. Dalam pengelolaan APBDes di Kecamatan
terhadap Implemetasi Good Governance
Prambon, kompetensi perangkat desa
Serta Implikasinya Pada Pencegahan
mempunyai pengaruh yang positif dan
Fraud dalam Pengelolaan Keuangan
signifikan terhadap pencegahan kecurangan.
Desa Di Kabupaten Tangerang. Jurnal
Tingkat pencegahan fraud akan meningkat
Akuntansi Manajerial, 3(1), pp. 1–20.
sesuai dengan kemampuan pemerintah
Available at:
daerah.
http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.ph
2. Moralitas individu mempunyai pengaruh
p/JAM.
yang positif dan signifikan terhadap
pencegahan kecurangan dalam Armelia, P. A. and Wahyuni, M. A. (2020).
penyelenggaraan APBDes di Kecamatan Pengaruh Kompetensi Aparatur Desa,
Prambon. Banyaknya warga yang Efektivitas Pengendalian Internal, dan
berperilaku baik dapat memberikan jaminan Moral Sesitivity terhadap Pencegahan
bahwa pencegahan kecurangan dalam Fraud dalam Pengelolaan Keuangan
penyelenggaraan APBDes telah dilakukan Desa. Vokasi : Jurnal Riset Akuntansi,
secara efektif. 9(2), pp. 61–70. doi:
3. Sistem pengendalian intern mempunyai 10.23887/vjra.v9i2.26125.
pengaruh yang positif dan signifikan
Bachtiar, I. H. and Elliyana, E. (2020).
terhadap pencegahan kecurangan dalam
Determinan Upaya Pencegahan Fraud
penyelenggaraan APBDes di Kecamatan
Pemerintah Desa. Imanensi: Jurnal
Prambon. Pengembangan sistem
Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi
pengendalian intern yang efektif dapat
Islam, 5(2), pp. 61–68. doi:
dijadikan sebagai bukti bahwa inisiatif
10.34202/imanensi.5.2.2020.61-68.
pencegahan kecurangan APBDes benar-
benar dilaksanakan. Bratapos.com. (2020). Pembangunan TPT Desa
4. Good governance mempunyai pengaruh Watu tulis Diduga Dikorupsi Oknum
yang positif dan signifikan terhadap Desa. Bratapos.com. Available at:
pencegahan kecurangan dalam https://bratapos.com/2020/07/17/85599/
penyelenggaraan APBDes di Kecamatan (Accessed: 12 December 2021).
33
Equilibrium Volume 11. No. 2. Tahun 2022 eISSN 2684-9313
Hal 28-34 pISSN 2088-7485

Dimyati. (2017). Pengaruh Penerapan Prinsip- Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
Prinsip Good Governance dan Budaya Tentang Sistem Pengendalian Intern
Organisasi terhadap Efektivitas Kerja Pemerintah.
Pegawai Kementerian Agama
Rahmawati, E. et al. (2020). Determinan Fraud
Kabupaten Banjar. Kindai, 13(4), pp.
Prevention pada Pemerintahan Desa di
341–353.
Kabupaten Banjar Determinant of Fraud
Dwitanto, J. (2020). Diduga Pembangunan Prevention in Village Government in
Pamsimas Desa Gedangrowo Prambon Banjar Regency. 10(2), pp. 129–152.
Dibuat Ajang Korupsi. surabaya Available at:
memo.co.id. Available at: https://doi.org/10.33369/j.akuntansi.9.3.
https://surabaya.memo.co.id/diduga- 129-152.
pembangunan-pamsimas-desa-
Sanusi, S. F., Sutrisno dan Suwiryo, D. H. (2019).
gedangrowo-prambon-dibuat-ajang-
Pengaruh Corporate Governance dan
korupsi/2/ (Accessed: 12 December
Kualitas Audit terhadap Pengungkapan
2021).
Corporate Social Responsibility.
Hariawan, I. M. H., Sumadi, N. K. dan Kompartemen: Jurnal Ilmiah Akuntansi,
Erlinawati, N. W. A. (2020). Pengaruh 17(1), pp. 61–68. doi:
kompetensi sumber daya manusia, http://dx.doi.org/10.30595/kompartemen
whistleblowing system, dan moralitas .v17i1.4997.
individu terhadap pencegahan
Sujana, I. K., Suardikha, I. M. S. dan Laksmi, P.
kecurangan (Fraud) dalam pengelolaan
S. P. (2020). Whistleblowing System,
keuangan desa. Hita Akuntansi Dan
Competence, Morality, and Internal
Keuangan, 1(1), pp. 586–618. Available
Control System Against Fraud
at:
Prevention on Village Financial
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/HA
Management in Denpasar. E-Jurnal
K.
Akuntansi, 30(11), pp. 2780–2794. doi:
ICW. (2021). Hasil Pemantauan Tren 10.24843/eja.2020.v30.i11.p06.
Penindakan Kasus Korupsi Semester I
Sumitariani, N. K. dan Adiputra, I. M. P. (2020).
2021. Available at:
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan
https://antikorupsi.org/sites/default/files/
Pencegahan Fraud Pengelolaan Dana
dokumen/Laporan Pemantauan Tren
BUMDes. Ekuitas, 8(2), pp. 167–175.
Penindakan Semester I 2021.pdf.
Available at:
Laksmi, P. S. P. dan Sujana, I. K. (2019). https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php
Pengaruh Kompetensi SDM, Moralitas /EKU.
dan Sistem Pengendalian Internal
Vousinas, G. L. (2019). Advancing Theory of
terhadap Pencegahan Fraud Dalam
Fraud: The S.C.O.R.E. Model. Journal
Pengelolaan Keuangan Desa. E-Jurnal
of Financial Crime, 26(1), pp. 372–381.
Akuntansi, 26(3), pp. 2155–2182. doi:
doi: 10.1108/JFC-12-2017-0128.
https://doi.org/10.24843/EJA.2019.v26.i
03.p18. Yusuf, M. et al. (2021). Pengaruh Kompetensi
Aparatur, System Pengendalian Intern
Mufidah dan Masnun. (2021). Pengaruh
dan Moralitas Individu terhadap
Pengendalian Internal dan Kompetensi
Pencegahan Fraud Dana Desa (Pada
terhadap Pencegahan Kecurangan
Pemerintah Desa Sekecamatan Adonara
Pengelolaan Dana Desa di Kecamatan
Tengah). Jae: Jurnal Akuntansi Dan
Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi.
Ekonomi, 6(2), pp. 1–12. doi:
Ekonomis: Journal of Economics and
10.29407/jae.v6i2.15008.
Business, 5(2), pp. 519–525. doi:
10.33087/ekonomis.v5i2.408.
Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 8 Tahun 2021
Tentang Besaran Alokasi Dana Desa Di
Kabupaten Sidoarjo Tahun Anggaran
2021.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 108
Tahun 2017 Tentang Kompetensi
Pemerintahan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113
Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.

34

Anda mungkin juga menyukai