Anda di halaman 1dari 3

Tahapan Sertifikasi Produk Makanan

Saat ini pemerintah Indonesia sedang mengampanyekan Standar Nasional


Indonesia (SNI) untuk produk makanan dan minuman. SNI merupakan
satu-satunya standar yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional
(BSN), dengan tujuan untuk melindungi konsumen sebagai pemakai
produk. Produk yang tidak sesuai dengan SNI tidak akan diizinkan beredar
di pasaran.

Sebagai informasi, ada beberapa produk pangan yang diwajibkan


(mandatory) berlabel SNI. Seperti produk susu bubuk, cairan kental manis,
air minum dalam kemasan, mie instan, biskuit, dan minyak goreng sawit.
Sebagian produk lainnya masih bersifat sukarela (voluntary) jika ingin
memiliki label SNI.

Akan tetapi, sebagian pengusaha sepertinya masih merasa malas jika


harus mengurus administrasinya. Persyaratan yang sulit, kerap menjadi
alasan. Namun sebagai seorang calon pengusaha sukses, tentunya Anda
tidak ingin mengalami kendala dalam menjalankan bisnis di masa yang
akan datang, bukan?

Makanya, mendaftar untuk mendapatkan sertifikat SNI menjadi hal yang


sangat penting. Dengan adanya sertifikat SNI, kualitas produk diakui dan
terbukti aman. Ini akan menjadi nilai tersendiri di mata konsumen.

7 Langkah Mendapat Sertifikat SNI


Bagaimana cara Anda mendapatkan sertifikasi SNI? Nah, berikut di bawah
ini tata cara mendapatkan sertifikasi SNI:

1. Isi formulir permohonan Surat Persetujuan Pemberian Tanda


(SPPT) SNI
Siapkan fotokopi sertifikasi Sistem Manajemen Mutu SNI 19-9001-2001
(ISO 9001:2000) yang dilegalisir dan diakreditasi Komite Akreditasi
Nasional (KAN).

Jika produk Anda merupakan produk impor, maka Anda perlu melengkapi
dengan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu
(LSSM) negara asal. Tapi pastikan negara tersebut telah melakukan
Perjanjian Saling Pengakuan (Mutual Recognition Arrangement/MRA)
dengan KAN.

Proses tahap pertama ini biasanya berlangsung hanya satu hari.

2. Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) melakukan verifikasi


Verifikasi meliputi seluruh persyaratan untuk SPPT SNI, jangkauan lokasi
audit, kemampuan memahami bahasa setempat (jika ada kesulitan, perlu
penerjemah bahasa setempat untuk audit kesesuaian).

Proses verifikasi ini hanya memerlukan waktu satu hari.

3. Lakukan audit kecukupan dan kesesuaian


Audit kecukupan meliputi pemeriksaan kelengkapan dan kecukupan
dokumen sistem manajemen mutu dan produsen terhadap persyaratan
SPPT SNI.

Audit kesesuaian meliputi pemeriksaan kesesuaian dan keefektifan


penerapan Sistem Manajemen Mutu di lokasi produsen.

Proses audit memerlukan waktu minimal lima hari.

4. Lakukan pengujian sampel produk.


Pengujian sampel dilakukan apabila produk Anda perlu melakukan uji
laboratorium. Hal ini nantinya berkaitan dengan sistem manajemen mutu.

Pengujian dilakukan di laboratorium penguji atau lembaga inspeksi yang


sudah diakreditasi. Jika dilakukan di laboratorium milik produsen,
diperlukan saksi saat pengujian.

Sampel produk diberi Label Contoh Uji (LCU) dan disagel. Proses ini butuh
waktu minimal 20 hari kerja.

5. Penilaian sampel produk


Dilakukan setelah Anda sudah melakukan pengujian sampel produk.
Kemudian laboratorium penguji menerbitkan Sertifikasi Hasil Uji. Bila hasil
pengujian tidak sesuai dengan persyaratan SNI, nantinya Anda akan
diminta segera melakukan pengujian ulang.

Jika hasil uji ulang tidak sesuai persyaratan SNI, permohonan SPPT SNI
ditolak.

6. Keputusan sertifikasi
Dilakukan ketika seluruh dokumen audit dan hasil uji menjadi bahan rapat
panel Tinjauan SPPT SNI LSPro-Pustan Deperin. Proses penyiapan bahan
biasanya perlu waktu tujuh hari kerja, sementara rapat panel sehari.

7. Pemberian Sertifikat oleh Panel Tinjauan (SPPT) SNI


Pemberian sertifikat ini didasarkan oleh hasil evaluasi produk yang
memenuhi kelengkapan administrasi (aspek legalitas), ketentuan SNI, dan
proses produksi serta sistem manajemen mutu yang diterapkan, sehingga
menjamin konsistensi mutu produk.

Jika semua syarat terpenuhi, LSPro-Pustan Deperin menerbitkan SPPT


SNI untuk produk pemohon.

Anda mungkin juga menyukai