keluarga pasien Ny. H mengatakan pasien sesak napas, Keluarga Pasien Ny. H mengatakan sebelumnya
pasien mengeluh sakit kepala hebat di pagi hari dan mengalami kelemahan anggota gerak, keluarga
pasien mengatakan Ny. H tampak sangat lemah dan tangan nya dingin serta berwajah pucat dan tidak
lama kemudian pasien terjadi penurunan kesadaran kemudian keluarga membawa pasien ke salah satu
Rumah Sakit yang ada di Bandar Lampung. keluarga pasien mengatakan Ny. H dirumah hanya bedrest
total. Pasien mengalami kelemahan anggota gerak, Pasien terdapat gangguan pada anggota badan
sebelah kiri , tangan kiri hanya bisa melakukan fleksi esktensi, Sedangkan kaki kanan hanya abduksi dan
adduksi pada pergelangan kaki. Bicara tampak pelo, semua kebutuhan pasien dibantu oleh perawat
tampak pasien bedrest total, akral teraba dingin, CRT<2detik, warna kulit tampak pucat, turgor kulit
pasien tampak menurun, terpasang O2 nasal kanul 4 l,terpasang infus NacL 28 tpm. dan penurunan
kesadaran dengan GCS 9 samnolen ( E3,M3,V3).
SpO2 : 98%
Kekuatan otot :
43
43
A. ANALISA DATA
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas
2. Resiko perfusi serebral tidak efektif b.d embolisme
3. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dukungan Ventilasi
Observasi
1. Identifikasi adanya kelelahan Otot bantu napas
2. Identifikasi efek perubahan posisi terhadap
status pernapasan
3. Monitor status respirasi dan oksigenasi
(frekuensi,dan kedalaman napas, penggunaan
otot bantu napas,bunyi napas
tambahan,saturasi oksigen)
Terapeutik
4. Pertahankan kepatenan jalan napas
5. Berikan posisi semifowler ataufowler
6. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian brolator,jika perlu
2. Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
keperawatan 1 x 24 jam diharapkan Observasi
perfusi jaringan serebral pasien 1. Identikasi penyebab peningkatan TIK
menjadi efektif Ndengan kriteria 2. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
hasil: 3. Monitor status pernapasan
1. Tingkat kesadaran meningkat 4. Monitor intake dan output cairan
2. Gelisah menurun Terapeutik
3. Tekanan intracranial 5. Minimalkan stimulus dengan menyediakan
menurun lingkungan yang tenang
4. Kesadaran membaik 6. Berikan posisi semi fowler
7. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan, jika perlu
9. Kolaborasi pemberian diuretik osmosis
Pemantauan Neurologis
Observasi :
1. Monitor ukuran,bentuk, kesimetrisan, dan
reaktifitas pupil.
2. Monitor tingkat kesadaran
3. Monitor tanda tanda vital
4. Monitor kesimetrisan wajah
5. Monitor respons terhadap pengobatan
Terapeutik
6. Tingkatkan frekuensi pemantauan neurologis,
jika perlu
7. Hindari aktivitas yang dapat meningkatkan
tekanan intrakranial
Edukasi
8. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
3. Setelah dilakukan tindakan asuhan Dukungan Mobilisasi
Keperawatan selama 1 x 24 jam, Observasi
diharapkan masalah dapat teratasi 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
dengan kreteria hasil: lainnya
1. Pergerakan ektremitas 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
meningkat pergerakan
2. Kekuatan otot meningkat 3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
3. Rentang gerak meningkat sebelum memulai mobilisasi
4. Gerakan terbatas menurun 4. Monitor kondisi umum selama melakukan
5. Kelemahan fisik menurun mobilisasi
Terapeutik
5. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
bantu(mis; duduk diatas tempat tidur)
6. Fasilitasi melakukan pergerakan
7. Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
8. Jelaskan tujuan danprosedur mobilisasi
9. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
10. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis:duduk diatas tempat tidur)
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif
Memonitor pola napas (frekuensi,kedalaman,usaha napas)
Hasil : R : 24 x/i
Memonitor bunyi napas tambahan (mis: wheezing)
Hasil : tedapat bunyi napas wheezing
Memposisikan semi fowler atau fowler
Hasil : pasien tampak diberikan posisi semi fowler dengan posisi tempat tidur
ditinggikan
Memberikan oksigen
Hasil : diberikan O2 nasal kanul 4lpm
Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari jika tidak kontraindikasi
Hasil : pasien tampak diberikan minum air putih dengan bantuan perawat atau keluarga
E. EVALUASI
Adapun hasil evaluasi dari 3 diagnosa yang ditegakkan yaitu:
1. Pola napas tidak efektif belum teratasi ditandai dengan klien masih terpasang Oksigen 4 liter
dengan menggunakan nasal kanul.
2. Resiko Perfusi serebral tidak efektif belum teratasi ditandai dengan klien masih mengalami
penurunan kesadaran ( Samnolen ) dengan nilai GCS 9 dan Tekanan darah pada klien
semakin hari semakin menurun.
3. Gangguan mobilitas fisik belum teratasi ditandai dengan data klien masih tampak lemah,
klien tampak terbaring lemah diatas tempat tidur, kebutuhan ADL klien sepenuhnya masih
dibantu oleh keluarga dan perawat.