Anda di halaman 1dari 5

1

SEMINAR PENDIDIKAN

“TANTANGAN DAN KIAT SUKSES PENDIDIKAN ANAK


DI ERA MILLENIUM BARU”
Oleh Robin A.Wijaya Drs.Psi.,MBA.

MILLENIUM BARU
Perubahan yang sangat pesat dalam:
• Teknologi komunikasi, informasi dan transportasi,dll
Hal-hal ini berakibat dunia seakan menjadi ciut dan batas antara satu negara dan negara lainnya
semakinkabur, begitu juga dalam hal budaya.

PERUBAHAN DI ERA MILLENIUM BARU


Dunia berubah dengan laju yang semakin kencang.
·  Kehidupan, masyarakat, dan perekonomian menjadi lebih kompleks.
·  Sifat dasar pekerjaan berubah sangat cepat.
·  Jenis-jenis pekerjaan menghilang dengan kecepatan tak terbayangkan.
·  Inilah zaman ketidakpastian.
·  Masa lalu semakin tidak dapat dijadikan pedoman bagi masa depan.
Hal-hal ini merupakan tantangan.

KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN DI ABAD XXI


Kemandirian merupakan kemampuan untuk mengelola cara belajar sejak dini; untuk menguasai
volume informasi yang cukup besar, melihat signifikansinya yang sebenarnya, dan untuk mengetahui
bagaimana menggunakan informasi itu untuk melahirkan produk-produk dan jawaban-jawaban kreatif
terhadap berbagai masalah. Keterampilan tersebut perlu dan penting untuk diajarkan di setiap rumah,
sekolah dan organisasi.

Fokus pada sistem sekolah harus diubah dari sekedar perolehan pengetahuan menjadi:
• pengembangan kearifan,
• karakter
• kematangan emosi.

Belajar Dengan Melibatkan Kekuatan Orangtua.


• Setiap penelitian menunjukkan bahwa banyaknya dukungan dan dorongan orangtua yang
diterima – atau tidak diterima – oleh para siswa yang masih kecil adalah faktor kunci bagi
kehidupannya.
• “Orangtua agaknya merupakan faktor yang paling berpengaruh atas motivasi anak dalam
belajar. Pengaruh formatif mereka atas motivasi belajar anak-anaknya mempunyai pengaruh pada
setiap tahap perkembangan, yang berlangsung sepanjang periode masa sekolah lanjutan atas dan di luar
itu.” merupakan pernyataan peneliti Raymond J. Wlodkowski dan Judith H.Jaynes.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Benjamin Bloom membuktikan bahwa para profesional muda
yang sukses dalam berbagai bidang mempunyai karakteristik umum yang sama yaitu
keterlibatan antusiastik orang tua mereka di masa kecil.
2

Multiple Intelligence-Howard Gardner


Howard Gardner dalam bukunya Frames of Mind mengemukakan 7 kecerdasan ( 1
ditambahkan pada tahun 1996), yaitu:
1. Kecerdasan Linguistik (Bahasa), contohnya: Charles Dickens, Abraham Lincoln, Winston
Churchil, T.S.Eliot.
2. Kecerdasan Logis – Matematis, contohnya: Albert Einstein, John Dewey.
3. Kecerdasan Visual – Spasial, contohnya: Picasso, Frank L.Wright, Colombus.
4. Kecerdasan Musikal, misalnya: Mozart, Ray Charles.
5. Kecerdasan Kinestetik – Tubuh misalnya: Charlie Chaplin, Michael Jordan.
6. Kecerdasan Interpersonal, misalnya: Gandhi, Ronald Reagan, Ibu Theresa
7. Kecerdasan Intrapersonal, misalnya: Freud, Plato, Eleanor Roosevelt.
8. Kecerdasan Naturalis, misalnya: Charles Darwin, E.O.Wilson.

Pendekatan multi sensori: Visual, Auditori dan Kinestetik (VAK)


Secara rata-rata kita mengingat:
• 20% dari yang kita baca
• 30% dari yang kita dengar
• 40% dari yang kita lihat
• 50% dari yang kita katakan
• 60% dari yang kita kerjakan
• 90% dari yang kita lihat, dengar, katakan dan kerjakan sekaligus.
 
PERSIAPAN BELAJAR
Lima syarat yang harus dipenuhi dalam persiapan belajar ini:
1. Kondisi jasmani, mental dan emosi
2. Tempat
3. Suasana
4. Waktu
5. Perlengkapan.

MASALAH AKADEMIS
Biasanya merupakan indikator dari masalah-masalah yang lebih luas, yang menyangkut:
• Faktor-faktor kepribadian dan pola hidup
• Faktor-faktor sosial-ekonomi
• Faktor keluarga.

FAKTOR KEPRIADIAN DAN POLA HIDUP


Mereka yang berprestasi buruk biasanya menampakkan ciri-ciri sbb.:
• Tidak matang emosinya
• Tidak mampu menyesuaikan diri
• Takut dan cemas yang berlebihan
• Harga-diri rendah
• Sikap bermusuhan
• Sakit hati
• Negativisme
• Merasa diperlakukan tidak adil
• Penolakan akan otoritas orang dewasa.

FAKTOR KELUARGA merupakan bagian yang kritikal.


Ada 4 pola interaksi keluarga siswa-siswa yang tidak berprestasi dari masyarakat menengah
yang menciptakan gangguan bagi siswa:
1. Konflik orangtua, tidak harmonis dalam mendisiplin dan membesarkan anak.
2. Acuh tak acuh terhadap prestasi anak
3. Tekanan orangtua (overprotected, perfectionist, domineering, dan over-directing)
4. Orangtua yang tidak terlibat dalam langkah-langka memotivasi anak.

6 Kebutuhan Emosi Penting Pendukung Prestasi Anak


1. Cinta tak bersyarat
2. Konsistensi dan dapat diramalkan
3

3. Keserasian (tidak berlawan-lawanan)


4. Persetujuan
5. Tanggung-gugat (akuntabilitas)
6. Teladan yang sempurna.
Kekurangan akan pemenuhan kebutuhan ini akan membuat anak tidak berprestasi baik.

TUNTUNAN
• Langkah pertama orangtua mengarahkan anak supaya berprestasi ialah menolong membentuk
suatu sikap dan motiv yang tepat untuk belajar.
• Harus ada kerinduan untuk melakukan yang baik di sekolah dan yakin bahwa ia dapat berhasil.
Dia harus membentuk suatu sikap yang positif dan disiplin diri untuk meraih manfaat penuh dari
pedidikannya.
• Para Remaja harus diajar untuk memandang sukses atau kegagalan mereka di sekolah
adalah tanggungjawab langsung mereka.

PERAN ORANGTUA
1. Harus ada waktu dan usaha menilai kemampuan anak.
2. Definisikan masalah akademis dalam satu tahapan-tahapan tujuan.
3. Bentuk persahabatan anak dengan mereka yang antusias, berminat dan senang dengan prestasi
akademis.
4. Ikuti dengan sabar, keteguhan cinta, dan dukungan pada saat anak membuat kesalahan.
5. Sekali siswa membangun suatu kebiasaan baik di sekolah, sadari bahwa kesempatan berikutnya
ia akan berhasil dengan sendirinya.
6. Pusatkan perhatian pada pngembangan perilaku belajar.
7. Tambahkan perkembangan kebiasaan belajar yang baik. (mutu belajar lebih penting dari pada
waktu yang digunakan untuk belajar).

HARGA DIRI (SELF ESTEEM)


Adalah suatu perasaan kita akan nilai diri kita. Itu berasal dari :
semua pemikiran-pemikiran, perasaan-perasaan, sensasi-sensasi, dan pengalaman-pengalaman
yang kita kumpulkan tentang diri kita melalui kehidupan.

Ciri-Ciri Orang Dengan Harga Diri Yang Tinggi (Sehat):


• Bertindak Mandiri
• Memikul Tanggungjawab
• Bangga akan prestasi
• Menghadapi tantangan baru dengan antusiasme
• Memperlihatkan suatu rentang yang luas dari emosi dan perasaan mereka
• Toleransi yang baik terhadap frustrasi
• Merasa mampu mempengaruhi orang lain.

Ciri-Ciri Orang Dengan Harga Diri Yang Rendah :


• Merendahkan bakat/talenta-talentanya
• Merasa tidak dihargai orang lain
• Merasa tidak berdaya
• Mudah dipengaruhi orang lain
• Memperlihatkan rentang yang sempit dari emosi dan perasaan mereka
• Menghindari situasi yang memicu kecemasan
• Menjadi bertahan dan mudah frustrasi
• Mempersalahkan orang lain untuk kelemahannya.

4 Kondisi yang harus ada untuk mengembangkan dan mempertahankan harga diri:
1. Connectiveness: Hubungan yang bermakna
2. Uniqueness : Keunikan, berbeda dari oranglain
3. Power : Kemampuan untuk mempengaruhi
4. Models : Teladan/contoh yang ditiru
4

Rasa Harga Diri mempengaruhi bagaimana seorang remaja:


• Merasa tentang dirinya
• Berpikir, belajar, dan berkarya
• Mengevaluasi dirinya
• Berhubungan dengan orang lain
• Berperilaku

Harga Diri Mempengaruhi Pembelajaran


• Ada hubungan timbal balik yang kuat antara harga diri dan kemampuan belajar
• Harga diri yang tinggi meningkatkan pembelajaran
• Anak-anak/remaja yang menyukai dirinya belajar dengan lebih senang dan lebih muda
d.p.seseorang yang tidak menyukai dirinya.
• Ia akan menangani tugas-tugas pembelajaran yang baru dengan yakin dan antusiasme.
• Prestasinya cenderung berhasil, karena pikiran dan perasaannya mendahului tindakan, dan ia
telah meletakkan harapan-harapan positif.
• Kinerja yang berhasil memperteguh perasaan nyamannya; ia akan memandang dirinya lebih
mampu melalui setiap prestasi yang dicapainya.

TANTANGAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK


3 Hal penting dalam mencapai prestasi belajar yang baik
• Kemampuan mental – tiap orang berbeda (IQ)
• Metode/keterampilan belajar yang benar – dapat dipelajari
• Motivasi atau niat – dapat ditingkatkan atau sebaliknya.

APA YANG DAPAT MEMATIKAN MOTIVASI BELAJAR?


• Bahkan Pengaruh orangtua terhadap anak akan sangat berkurang jika, TV adalah teman
karibnya di rumah
• Menonton TV mengurangi kuantitas dan kualitas komunikasi di rumah tangga.

Hasil Survey Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia


• Terlalu banyak menonton TV membuat anak menjadi:
– Konsumtif
– Merasa kekerasan adalah biasa
– Terbiasa berteriak dan berkata kasar dan kotor
– Kurang bisa berkonsentrasi
– Cepat putus asa (kurang mau berusaha)

Hasil Survey Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia


• Dampak positif:
– Mendapat ilmu pengetahuan dari acara yang cocok dengan kebutuhan mereka
• Discovery
• Animal Planet
• National Geographic.

FUNGSI OTAK BAGIAN DEPAN (Frontal Lobe: disebut Mahkota dari Otak):
Sebagai tempat kedudukan dari Moral, Spiritual dan Kemauan.
Menyaring informasi yang masuk dengan menentukan apakah informasi itu benar atau salah

Hal-hal yang Mengganggu Fungsi Otak Depan


(Penelitian -Dr. Niel Nedley):
• Kecelakaan
• Operasi Terencana
• Hipnotisme
• Narkoba ilegal
• Narkoba legal: alkohol, kafein, nikotin
• Gula berlebihan
• Musik Rock
• Televisi – menekan fungsi Otak Depan.
5

Ekses Negatif TV
• Informasi masuk dan terekam di otak tanpa tersaring oleh penonton.
-Dr. Herbert Krugman

• Penonton dijejali oleh segudang informasi oleh TV tanpa mengadakan reaksi terhadap
informasi tersebut. Reaksi akan timbul kemudian, tanpa disadari.
-Dr. Erik Peper

Kemampuan Mendeteksi Dusta


• Penonton TV - 53%
• Pembaca Koran - 64%
• Pendengar Radio - 73%
Kesimpulan:
• Terkadang lebih sulit untuk membedakan yang benar dari yang salah di TV.

Kuasa Memilih
• Allah mengaruniakan kepada masing-masing kita kuasa untuk memilih.
• Jangan lakukan sesuatu hanya karena orang banyak melakukannya

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah.”
-Roma 12:2

Kesimpulan
• Banyak tantangan yang dihadapi siswa akibat perubahan teknologi, kebudayaan,
ekonomi, politik dll.
• Dibutuhkan kerjasama antara Sekolah, Murid dan Orangtua/Wali untuk medapatkan
keberhasilan belajar, keterampilan dan kearifan dalam hidup, kematangan emosi dan karakter
yan benar.
• Ciptakan suasana belajar yang kondusif di rumah dan hindari penghalang/pembunuh
motivasi belajar.

Anda mungkin juga menyukai