Anda di halaman 1dari 4

Anggota Kelompok 7:

1. 041911233170 Riantiarno Anwar


2. 041911233174 M. Nabil Muttaqin
3. 041911233175 Ismi Nuriyah
4. 041911233178 Abdul Aziz
5. 502110010013 Iin Safitri
Case 2
Ringkasan Kasus
Should Companies Embrace Social Business?
Enterprise social network telah mengubah cara kerja perusahaan secara signifikan.
Enterprise social network membantu perusahaan dalam mengkolaborasikan karyawan,
mempercepat proses pengambilan keputusan, mengembangkan ide inovatif untuk produk dan
layanan, serta meningkatkan partisipasi karyawan. Akibat dari berbagai kemampuan tersebut,
perusahaan menjadi lebih efisien dan produktif.
Penerapan enterprise social network tidak selamanya berjalan dengan sempurna.
Perusahaan harus mempertimbangkan faktor kemampuan teknologi, budaya perusahaan, politik
perusahaan dan kecocokan aplikasi dengan proses bisnis di perusahaan. Perusahaan perlu
melakukan analisis dan pengamatan untuk menemukan internal enterprise social network yang
tepat. Perusahaan harus melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk memastikan karyawan siap
menerima perubahan pola kerja yang ada. Tidak semua aplikasi social network cocok untuk
diterapkan di semua perusahaan, sehingga perlu memastikan kesesuaian aplikasi yang digunakan
dengan tujuan perusahaan. Manajer harus berperan aktif sebagai sponsor dan berkomitmen untuk
gaya kerja terbuka dan transparan. Enterprise social network juga harus relevan, mutakhir, dan
mudah untuk diakses.
NASA’s Goddard Space Flight Center merupakan contoh perusahaan yang gagal dalam
mengimplementasikan enterprise social network bernama Spacebook. Kegagalan NASA’s
Goddard Space Flight Center dikarenakan kurangnya pengetahuan karyawan terkait keunggulan
Spacebook dalam membantu proses bisnis perusahaan. NASA’s Goddard Space Flight Center
hanya berfokus pada faktor teknologi dan kurang memperhatikan faktor budaya dan politik.
Cerita di atas bertolak belakang dari keberhasilan Covestro, Modcloth, dan Esquel Group.
Covestro berhasil mempercepat proses transfer knowledge, meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dengan menerapkan IBM Connections. Covestro memberikan demonstrasi, mentoring
karyawan, dan melatih karyawan ikut berperan aktif mensosialisasikan penggunaan IBM
Connections. ModCloth berhasil menerapkan Microsoft Yammer dengan membentuk tim khusus
yang dilatih dalam mempromosikan Yammer kepada karyawan lain. Akibatnya, Modcloth
menghemat waktu dan uang., serta dengan mudah menghubungkan orang dan ide. Esquel Group
menggunakan Yammer untuk Yammer berkomunikasi dengan para stakeholder di berbagai
negara. Keterbatasan bahasa pun dapat terselesaikan.

Identifikasi Masalah
● Enterprise social network membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas,
efisiensi dan inovasi. Enterprise social network mempermudah kolaborasi antar
karyawan, mempercepat proses pengambilan keputusan, serta meningkatkan partisipasi
karyawan. Karyawan cukup bekerja menggunakan satu aplikasi untuk melakukan
berbagai pekerjaan.
● Kesuksesan penerapan enterprise social network dipengaruhi faktor teknologi, budaya,
politik, dan kesiapan karyawan. Perusahaan yang hanya berfokus kepada faktor teknologi
dan mengesampingkan faktor lain akan mengalami kegagalan. Untuk itu perusahaan
harus melakukan sosialisasi dan pelatihan karyawan serta memastikan kesesuaian
aplikasi dengan tujuan perusahaan.

Pertanyaan
1. Identifikasi manajemen, organisasi, dan faktor teknologi yang mempengaruhi penerapan
internal corporate social networks.
2. Bandingkan pengalaman penerapan internal social network yang dijelaskan dalam kasus
ini. Mengapa beberapa perusahaan berhasil? Peran apa yang dilakukan manajemen
dalam proses tersebut?
3. Haruskah semua perusahaan menerapkan internal enterprise social networks? Mengapa
ya atau mengapa tidak?

Jawaban
1. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa dalam penerapan internal corporate social
networks tidak tidak semuanya dapat berjalan dengan baik banyak dari perusahaan yang
ingin menerapkan hal ini, beberapa perusahan hanya berfokus pada sisi teknologi seperti
NASA’s Goddard Space Flight Center sehingga mereka pada akhirnya gagal
Berbeda dengan NASA’s Goddard Space Flight Center perusahaan seperti Covestro dari
sisi manajemen memberikan demonstrasi, mentoring karyawan, dan melatih karyawan
ikut berperan aktif mensosialisasikan penggunaan IBM Connections dan juga ModCloth
berhasil menerapkan Microsoft Yammer dengan membentuk tim khusus yang dilatih
dalam mempromosikan Yammer kepada karyawan lain. Akibatnya, Modcloth menghemat
waktu dan uang , serta dengan mudah menghubungkan orang dan ide. Esquel Group
menggunakan Yammer untuk Yammer berkomunikasi dengan para stakeholder di
berbagai negara. Keterbatasan bahasa pun dapat terselesaikan. Jadi dapat kami simpulkan
bahwasanya peran dari ketika elemen dalam kesuksesan internal enterprise social
networks dari sisi manajemen mereka perlu memastikan bahwa upaya jejaring sosial
internal dan eksternal perusahaan berjalan dengan baik dan terstruktur,kemudian dari sisi
organisasi perusahaan harus mampu dalam penerapan internal enterprise social networks
ini karena akan percuma jika perusahaan masih terlalu “kuno” sehingga kesulitan
mengaplikasikan hal ini, faktor ketiga yakni teknologi,faktor ini seolah menjadi faktor
utama karena menurut beberapa perusahaan teknologi ini adalah satu-satunya faktor
dalam internal enterprise social networks teknologi dalam hal teknologi ini akan
membantu proses bisnis perusahaan sehingga perusahaan akan menjadi lebih efektif dan
efisien.
2. Penerapan internal social network tidak selamanya berhasil. NASA’s Goddard Space
Flight Center contoh dari perusahaan yang gagal menerapkan Spacebook sebagai internal
social network-nya. Kegagalan ini terjadi karena NASA’s Goddard Space Flight Center
hanya berfokus terhadap faktor teknologi dan melupakan faktor budaya dan politik
perusahaan. Karyawan NASA’s Goddard Space Flight Center tidak siap menerima
perubahan pola kerja yang baru. Ketidaksiapan tersebut menyebabkan karyawan tidak
mengetahui keunggulan Spacebook dalam membantu proses bisnis perusahaannya.
Disisi lain terdapat tiga perusahaan yang berhasil menerapkan internal social
network, mereka adalah Covestro, Modcloth, dan Esquel Group. Ketiga perusahaan ini
turut mempertimbangkan faktor budaya, politik, dan kesesuaian aplikasi dalam
menerapkan internal social network. Covestro memberikan demonstrasi, monitoring, dan
pelatihan kepada para karyawan untuk memastikan akses aplikasi IBM Connections
dapat dilakukan dengan mudah. Modcloth membentuk tim khusus yang dilatih untuk
mempromosikan aplikasi Microsoft Yammer kepada karyawan lain. Esquel
mempertimbangkan para stakeholder yang tersebar di berbagai negara dalam menerapkan
Microsoft Yammer.
Peran manajer dalam penerapan internal social network sangat penting. Manajer
tidak hanya dituntut sebagai sponsor, tetapi juga berperan aktif dengan menerapkan gaya
kepemimpinan terbuka dan transparan. Manajer harus berfokus terhadap berbagai faktor,
seperti teknologi, budaya, politik, dan kesiapan karyawan dalam menerima perubahan
pola kerja. Selain itu, manajer juga harus memperhatikan relevansi dan kemudahan dari
internal social network perusahaanya.
3. Menurut kami untuk semua perusahaan tidak harus menerapkan internal enterprise social
networks karena meskipun hal ini dapat membuat suatu kemajuan bagi perusahaan tetapi
pada pelaksanaanya tidak semua perusahaan akan dapat mengaplikasikannya.terbukti
seperti pada kasus NASA’s Goddard Space Flight Center dimana mereka gagal dalam
pengaplikasian internal enterprise social networks perlu koordinasi yang kuat baik dari
sisi manajemen,organisasi dan teknologi agar perusahaan dapat mengaplikasikan internal
enterprise social networks dan juga tidak semua perusahaan akan mampu melakukan
ketiga hal tersebut sehingga akan sia-sia jika mereka menerapkan internal enterprise
social networks jika hanya akan mendapatkan kegagalan,mereka akan mengalami
kerugian dari banyak hal. Perusahaan harus benar-benar yakin dan mampu jika akan
menerapkan internal enterprise social networks karena mereka harus membayar banyak
untuk mendapatkan banyak.

Anda mungkin juga menyukai