Anda di halaman 1dari 4

LK. 1.2.

Eksplorasi Identifikasi Masalah dari wawancara

Oleh : AHMAD HUDAERI

Numerasi, literasi dan pedagogic


1. Siswa tidak aktif mengikuti pembelajaran dan kurang memahami materi
mungkin karena media gambar
2. Siswa pasif karena tidak banyak berlatih bersama teman dalam kelompok
(Kooperatif learning)
3. Guru belum mencoba memaksimalkan pembuatan LKPD
4. Guru mungkin belum mengevaluasi pembelajaran secara konsisten
misalnya mungkin merancang peta konsep

Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya       

1. Guru tidak mencatat semua masalah dalam pembelajaran yang lampau


untuk dijadikan refleksi.
2. Guru mungkin belum maksimal dalam berkolaborasi dalam merancang dan
l menggunakan model, strategi dan metode pembelajaran.
3. Guru belum maksimal memanfaatkan aset lingkungan sekitar
4. Guru kurang memanfaatkan aset yang misalnya: berkunjung ke sawah dan
lingkungan sekitar (kandang ayam atau kambing)

Masalah pedagogik (mengenalkan istilah besaran dan satuan yang baru) yang
saya alami terjadi karena:

saya sebagai guru kurang mampu memilih bahasa yang sepadan dengan besaran,
yang sesuai dengan karakteristik siswa SD 1 PUSUK LESTARI

Masalah literasi terjadi karena:

1. Materi dianggap sulit oleh siswa


2. Minat baca siswa rendah
3. Bahasa yang dipakai di buku bacaan sulit dipahami siswa
4. Sumber bacaan siswa jumlahnya sedikit.
5. Siswa malas membaca karena masih lambat ketika membaca 

Masalah numerasi tentang kesulitan mengkonversi satuan yang ditambah sistem


metrik baru yang dialami oleh siswa terjadi karena: 

anak masih asing dengan sistem metrik tersebut karena jarang dipakai di
kesehariannya.

Guru terlalu tinggi menentukan IPK dalam perangkat pembelajaran yang


dirancang.

Siswa sudah membuat stigma jika berhubungan  dengan angka pasti sulit

Guru IPA:

Masalah pedagogik : anak hanya belum terbiasa  dengan istilah yang dipakai
dalam pembelajaran meskipun mereka tahu secara praktiknya sehari-hari. 
Masalah literasi: anak dari tahapan dasarnya tidak gemar buku, ada yang
disebabkan karena kurang tertarik pada materinya dan ada yang disebabkan
karena sulit memahami bahasa dalam bacaan.

Numerasi rendah karena memang dari tingkatan awal kesulitan dalam operasional
matematis tidak teratasi. 

Kesulitan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus dan masalah


pembelajaran (berdiferensiasi)

Rekan Guru:

1. Mungkin butuh pendampingan (scaffolding)


2. Kurangnya pendampingan belajar oleh orang tua di rumah.
3. Mungkin Siswa tidak berperan aktif selama pembelajaran mandiri
4. Kurangnya komunikasi sesama guru dan wali kelas
5. Mungkin siswa lebih antusias jika melakukan atau merancang (produk)
6. Guru belum menemukan pertanyaan atau kuesioner wawancara yang tepat
dalam pemetaan kesiapan belajar, minat dan Gaya belajar yang berbeda
(audio visual, visual dan kinestetik) di awal tahun ajaran baru
7. anak kurang dapat mengikuti proses pembelajaran karena penyampaian
pembelajaran kurang sesuai dengan kecendrungannya belajar siswa
(metode rancangan guru belum berdiferensiasi)
8. Pemahaman matematika dasar anak memang belum tuntas dari jenjang
bawah.
9. Anak terbiasa dengan hal praktis, terutama jika menghitung lebih praktis
dengan kolkulator.

Kepala sekolah:

Faktor kesulitan belajar dari :

1. Orang Tua yang kurang peduli dalam pendampingan belajar


2. fasilitas sekolah yang terbatas
3. Guru yang menjelang pension
4. Strategi metode mengajar guru yang kurang menarik
5. Selalu merasa aman dengan metode ceramah
6. siswa yang kurang diperhatikan (disapa)

Penyebab Masalah menurut teman-teman: Rekan sejawat 

1. Membangun relasi/hubungan dengan siswa dan orang tua siswa.


2. Miskomunikasi karena orang tua hanya menerima informasi dari versi
anaknya.
3. Kecakapan guru dalam berkomunikasi masih kurang baik.
4. Kesadaran orangtua tentang pendidikan anak masih kurang, cara
pandangnya tentang peranan mereka untuk kemajuan pembelajaran anak
melalui kerjasama dengan sekolah.
5. Siswa dan orangtua siswa mungkin  kurang dilibatkan untuk kegiatan
program  sekolah
6. Orang Tua belum memahami perannya di lingkungan sekolah
7. Guru belum pernah mensosialisasikan tentang pemetaan  kebutuhan murid
(latar belakang) kepada orang tua atau wali murid
8. Pihak sekolah belum merangkul tokoh masyarakat sekitar
9. Mungkin hubungan komunikasi antara guru dan orang tua siswa  lebih
intens
10.Mungkin pihak Sekolah belum merangkul tokoh masyarakat sekitar.
Kepala sekolah
1. Kondisi sosial ekonomi yang kurang mapan, jadi orang tua hanya fokus
tentang hal-hal yang meringankan beban ekonominya saja.
2. Cara pandang orang tua tentang sekolah/guru, bahwa urusan belajar
memang kewajiban sekolah/guru saja bukan orang tua.
3. Latar belakang pendidikan orang tua siswa masih relatif rendah sehingga
kesadaran arti pendidikan bagi anaknya juga rendah.
4. Pemahaman/ pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif berdasarkan
karakteristik materi dan siswa.
Teman sejawat 
1. Guru kurang persiapan memulai pembelajaran, jadi memilih metode yang
praktis.
2. Guru hanya berorientasi pada hasil belajar dan waktu sesuai analisis hari
efektif.
3. Guru kurang menguasai model-model pembelajaran yang inovatif
4. Stimulus yang diberikan kurang mendorong siswa untuk masuk ke materi.
5. Struktur sel dan tumbuhan masih abstrak bagi siswa

Penyebab Masalah dari wawancara pengawas IPA dinas Kab. Asahan:


1. Kesulitan  guru  saat  menerapkan  model problem-based learning pada
materi perkembangbiakan hewan dan tumbuhan  yaitu:Belum tepat dalam
2.  mengelompokkan   siswa secara heterogen dalam kelompok  diskusi
3. Sulit  menemukan  contoh permasalahan  yang  sering  ditemukan  dengan
materi  yang  diberikan. 
4. Guru kurang siap memberikan materi identifikasi masalah
perkembangbiakan hewan dan tumbuhan  sehingga siswa tidak aktif dalam
kelompok
5. Kurang membimbing   siswa   menarik  kesimpulan,  pengolahan  data  dan
sebagainya.
6. Materi terkait Literasi numerasi, Advanced material, miskonsepsi, HOTS.
wawancara teman sejawat :
Guru penguatan  di akhir pembelajaran .
1. Guru kurang mengkonfirmasi pemahaman konsep siswa berdasarkan gaya
bahasa mereka sendiri.
2. Guru kurang paham tentang aspek kognitif pada level HOTS.
3. Guru masih kesulitan merancang pembelajaran yang berorientasi pada
HOTS.
4. Anak belum terlatih menyelesaikan soal-soal HOTS.
Siswa hanya menjadikan guru saja sebagai sumber pembelajarannya
Pembelajaran guru hanya satu arah
Siswa jarang bertanya
Guru kurang terampil dalam merancang  RPP yang berorientasi HOTS,
menerapkannya dalam pembelajaran serta penyusunan soal yang berbasis HOTS.
Guru kurang memahami tingkatan taksonomi Bloom.
Kemampuan analisa siswa masih belum terasah
Guru kurang mengemas pembelajaran yang mengajak analisis saat pembelajaran
berlangsung
6.  Pemanfaatan teknologi/inovasi dalam pembelajaran
1.Kelas VII : K.D3.2.Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan
karakteristik yang diamati.
4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda di lingkungan
sekitar berdasarkan karakteristik yang diamati
Sebagian besar siswa sulit menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan
benda di lingkungan sekitar dalam bentuk audio(wawancara) dan video
MENURUT REKAN SEJAWAT
Guru kurang menekankan siswa untuk memvariasikan sumber literasinya.
Guru kurang mengarahkan ke aplikasi yang memang khusus untuk literasi ilmiah
Anak lebih menyukai hal-hal praktis, google cukup memasukkan keyword lalu
muncul informasi yang dicarinya.
Bahasa yang dipakai lebih mudah dipahaminya daripada bahasa yang disajikan di
buku.
Tampilan materi di internet lebih menarik
Guru lebih dominan menggunakan metode media yang menonton, misalnya :
gambar yang ditempelkan di karton
Guru tidak terpikir dengan media yang kontekstual
Guru mengembangkan Media Berbasis web  terbatas (rendah)
Mungkin siswa belum dimotivasi dan dilatih cara merancang video 
Guru sulit untuk menggunakan inovasi dalam pembelajaran  IPA yang sesuai
dengan zaman siswa
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "LK 1.2 Eksplorasi
Identifikasi Masalah dari Wawancara PPG Daljab 2022", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/
parluhutansihombing4387/62e0a767a51c6f45a67e15b4/lk-1-2-eksplorasi-
identifikasi-masalah-dari-wawancara-ppg-daljab-2022?page=all#section2
Kreator: Parluhutan Sihombing
Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai