Anda di halaman 1dari 16

AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN

O
L
E
H

KELOMPOK V

Jevando yesaya saiputa 2223142743


Noviany Elisabeth Ora 2223142751
Vilania Dismas Surimartin 2223142765
Anna Maria Bere 2223142732

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nya dapat diselesaikannya tugas mata kuliah Matematika Keuangan yaitu
sebuah makalah yang berjudul Amortisasi sehingga makalah ini dapat menjadi
suatu bahan untuk menambah wawasan dalam memahami mata kuliah
Matematika Keuangan. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan, namun disadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga
penulis termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis mohon maaf jika dalam penyajian dan penyampaian makalah ini,
banyak hal-hal yang kurang berkenan atau berkualitas karena keterbatasan sarana
buku-buku yang bisa mendukung terciptanya makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat dan demi kesempurnaan makalah ini, dengan
tangan terbuka penulis selalu menerima saran-saran yang bersifat membangun dan
membantu perbaikan-perbaikan dalam makalah ini.

Kupang, 27 oktober 2022

kelompok v

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………….2
Daftar Isi…………………………………………………………………………..3

BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………….... 4
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..4
1.2 Tujuan ………………………………………………………………..4

BAB II : PEMBAHASAN MATERI………………………………………….....5


2.1 Amortisasi Utang…………………………………………………….5
2.2 Dana Pelunasan (Sinking Fund)…………………………………….9
2.3 Perbandingan Metode Amortisasi dan Dana Pelunasan………….…11

BAB III : PENUTUP…………………………………………………………....13


Kesimpulan ……………………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..14


LAMPIRAN
Brosur KPR dan skedul amortisasi ……………………………………………..15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam peminjaman uang, untuk melunasi peminjaman dapat dilakukan
dengan berbagai metode seperti amortisasi utang dan dana pelunasan.
Dengan metode amortisasi kita dapat melunasi utang dengan cara mengangsur
atau mencicil. Kita juga dapat menyusun skedul amortisasi utang. Dalam
pelunasan utang juga dapat digunakan metode dana pelunasan yang dapat
digunakan untuk menghitung nilai buku utang.

1.2 Tujuan

1. Memahami alternatif pelunasan utang, yaitu dengan mengangsur


(amortisasi utang) atau dengan membentuk dana pelunasan

2. Menghitung alternatif pelunasan utang yang lebih murah antara metode


amortisasi (mencicil) atau membentuk dana pelunasan

4
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1 Amortisasi Utang


Metode Amortisasi harus mencerminkan pola konsumsi manfaat ekonomis
oleh perusahaan. Jika pola tersebut tidak dapat ditentukan secara andal, maka
harus digunakan metode garis lurus. Biaya amortisasi setiap periode harus diakui
sebagai beban PSAK lainnya mengizinkan atau mengharuskannya untuk
dimasukkan ke dalam nilai tercatat asset lain.
Metode amortisasi, yaitu pembayaran hutang yang dilakukan secara berkala
dengan jumlah tertentu. Dari angsuran yang dilakukan, hanya sebagian yang
merupakan pelunasan pokok (amortisasi utang) dan sisanya adalah untuk
pembayaran bunga. Berapa tepatnya untuk amortisasi utang dan berapa untuk
pembayaran bunga adalah berbeda untuk setiap periode. Tanpa menghitung atau
tanpa bantuan skedul amortisasi, kita hanya tahu total keduanya adalah sama
untuk setiap periode yaitu sebesar angsuran itu. Tabel amortisasi digunakan untuk
mengetahui secara akurat berapa pelunasan pokok yang dilakukan dan
pembayaran bunganya dari setiap angsuran.

( )
−n
1−( 1+ i )
Rumus nilai sekarang anuitas biasa yaitu PV = A,
i

( )
−n
1−( 1+i )
dimana dinotasikan dengan . Dalam kaitannya dengan
i
amortisasi utang, kita berkepentingan untuk mengetahui A yang menunjukkan
besarnya angsuran per periode. Jadi, rumus angsuran per periode (A) adalah

( )
PV
A= =¿
1−( 1+i )−n
i

Selanjutnya, angsuran utang tersebut digunakan untuk menyusun tabel amortisasi


utang yang memuat saldo awal utang, bunga, angsuran, pokok utang, dan saldo
akhir utang.

5
Misal:
seorang eksekutif muda pada tanggal 1 April 2001 memutuskan untuk membeli
sebuah rumah seharga Rp 400.000.000 dengan membayar uang muka
Rp 100.000.000 dan sisanya dengan Kredit Kepemilikan rumah (KPR) sebuah
bank dengan bunga 18% p.a. dan angsuran sebesar Rp 7.618.028,23 selama 60
bulan. Jika pada 1 April 2004 eksekutif itu ingin melunasi kreditnya, berapa
jumlah yang harus dia bayar?
Jawab: :
Cara 1: dengan skedul amortisasi
ANUITAS BIASA
Periode Angsuran Amortisasi Bunga Saldo Hutang

Rp 300.000.000

1 Rp 7.618.028 Rp 3.118.028 Rp 4.500.000 Rp 296.881.972

2 Rp 7.618.028 Rp 3.164.799 Rp 4.453.230 Rp 293.717.173

3 Rp 7.618.028 Rp 3.212.271 Rp 4.405.758 Rp 290.504.902

4 Rp 7.618.028 Rp 3.260.455 Rp 4.357.574 Rp 287.244.448

….. …... ….. ….. …..

35 Rp 7.618.028 Rp 5.172.798 Rp 2.445.231 Rp 157.842.583

36 Rp 7.618.028 Rp 5.250.389 Rp 2.367.639 Rp 152.592.194

….. …... ….. ….. …..

59 Rp 7.618.028 Rp 7.394.529 Rp 223.500 Rp 7.505.447

60 Rp 7.618.028 Rp 7.505.447 Rp 112.582 Rp 0

A = 7.618.028
PV = 400.000.000 – 100.000.000 = 300.000.000
i = 18%/12= 0,015
6
Bunga periode pertama = saldo KPR awal x i
= 300.000.000 x 0,015
= 4.500.000
Amortisai utang pertama = angsuran – bunga periode pertama
= 7.618.028 – 4.500.000 = 3.118.028,23
Saldo KPR kedua = saldo KPR awal – amortisasi utang pertama
= 300.000.000 - 3.118.028
= 296.881.972
Demkian seterusnya
Dengan meneruskan skedul amortisasi hingga periode ke-36, kita akan
mendapatkan jumlah yang harus dibayar jika KPR ingin dilunasi pada 1 April
2004, yaitu sebesar Rp 152.592.193,5.
Cara 2 :
Dengan persamaan nilai sekarang dari anuitas biasa, dengan angsuran sebesar
Rp 7.618.028,23 sebanyak 24 periode dengan i = 1,5% per bulan.

Jadi, eksekutif muda tersebut harus membayar Rp 152.592.193,5 untuk pelunasan


kreditnya.
Dalam praktiknya, adalah sangat jarang pelunasan lebih cepat (early
termination) tidak dikenakan denda (penalty fee) oleh pihak kreditur (bank).
Berapa besar denda ini biasanya dimuat dalam salah satu perjanjian kredit.
Argument bank dalam hal pengenaan denda ini biasanya adalah karena mereka
harus melakukan perencanaan ulang mengenai dana dalam portofolionya akibat
adanya pelunasan itu. Kalaupun akan disalurkan sebagai KPR lagi, mereka
memerlukan waktu untuk mencari nasabah baru, survei, wawancara, dan evaluasi.

Contoh :

7
1. Seorang tukang ojek, Anto, memutuskan untuk membeli sebuah motor dengan
harga tunai Rp 12.000.000 secara kredit. Anto mendatangi perusahaan
pembiayaan yang mengenakan j 12=21 % dan menyatakan ingin mengangsur
selama 36 bulan masing-masing sebesar Rp 400.000 sesuai dengan
penghasilannya menjadi tukang ojek. Untuk itu, Anto siap membayar uang
muka yang membuat angsuran menjadi tepat Rp 400.000. jika kemudian Anto
mendapatkan penghasilan jauh lebih besar dan ingin melunasi utangnya pada
akhir tahun pertama, setelah angsuran ke-12, berapa yang Anto harus bayar?

Jawab :
Pada akhir tahun pertama, Anto sudah mengangsur 12 bulan dan masih
mempunyai 24 kali angsuran bulanan. Nilai sekarang dari 24 kali angsuran
bulanan Rp 400.000
Diketahui :
n = 24
A = Rp 400.000
21%
i = =1,75 %=0,0175
12
Ditanya : PV ….?

( )
−n
1−( 1+ i )
PV = A
i

( )
−24
1−( 1+ 0,0175 )
PV = Rp 400.000
0,0175

PV =Rp 7.784 .274,26

Jadi, Anto harus membayar Rp 7.784 .274,26 untuk pelunasan pada akhir
tahun pertama ini.

8
2.2 Dana Pelunasan (Sinking Fund)
Metode sinking fund atau dana pelunasan hutang, yaitu pembayaran hutang
yang dilakukan dengan 1 kali pembayaran pada akhir periode hutang. Merupakan
pengumpulan dana secara terencana melalui tabungan secara periodik dalam
jumlah yang sama untuk memperoleh sejumlah uang yang cukup besar pada
periode tertentu.
Suatu hutang yang berbunga dikatakan telah dilunasi jika seluruh
pertanggungan (pokok dan bunga) telah dibebaskan dengan suatu deretan
pembayaran yang dibuat dalam suatu interval yang sama.
Metode sinking fund mengasumsikan bahwa peminjam membuat
pembayaran secara berkala ke dalam suatu dana yang di sebut dana pelunasan
(sinking fund). Metode Sinking fund pada dasarnya sama saja dengan metode
amortisasi, bedanya adalah pembayaran oleh debitur kepada kreditur dilakukan
satu kali yang dikenal dengan istilah lump-sum payment, pada ujung periode
berlakunya hutang. Dengan metode ini, kreditur tidak membuatkan angsuran
cicilan kepada debitur melainkan menerima dana pengembalian sesuai dengan
suku bunga yang disepakati di akhir periode hutang, sehingga dalam banyak
kasus, debitur akan membuat suatu alokasi dana pribadi yang dapat dicicilnya
setiap interval waktu tertentu dengan harapan pada ujung periode hutangnya, dana
pelunasan telah tersedia. Beberapa debitur mencoba untuk mengalokasikan dana
ke sebuah rekening atau pihak kreditur lain yang menawarkan suku bunga lebih
tinggi.
Persamaan anuitas nilai akan datang,

PV = ( i )
( 1+i )n−1
A

9
( )
FV
A=
(1+i )n−1
i

Contoh :
PT Protaniaga mengelola sebuah gedung apartemen dengan 150 kamar.
Manajemen perusahaan memperkirakan adanya kebutuhan untuk melakukan
pengecatan ulang gedung bagian luar dan lorong serta penggantian semua karpet
yang ada 5 tahun lagi. Biaya semua kegiatan itu sekitar Rp 2 milyar. Jika
manajemen PT Protaniaga memutuskan untuk membentuk dana pelunasan untuk
tujuan ini, berapa besar setoran bulanan selama 5 tahun jika bisa memperoleh
bunga 6% p.a.?
Jawab :
FV = Rp 2.000.000.000
n = 5 x 12 = 60 periode
i =

10
2.3 Perbandingan Metode Amortisasi dan Dana Pelunasan
Dengan metode amortisasi, pengeluaran periodik adalah sama besar
dengan besar pembayaran angsuran per periode, sedangkan dengan metode dana
pelunasan, pengeluaran periodik adalah jumlah pembayaran bunga dan setoran
untuk dana pelunasan.

Contoh :
Sebuah perusahaan yang sedang berkembang merencanakan untuk meminjam
sebesar Rp 1.000.000.000 selama 5 tahun dari bank. Bank Gryfendor bersedia
memberikan pinjaman dengan bunga 21% p.a. dengan angsuran setiap 6 bulan.
Bank lain yaitu Bank Slyterin bersedia memberikan pinjaman dengan bunga
sederhana 19% p.a. dibayarkan setiap 6 bulan, tetapi dengan syarat perusahaan itu
melakukan setoran untuk sinking fund dalam bank itu dengan bunga 14% p.a.
diperhitungkan setiap 6 bulan.
a. Tentukan alternatif mana yang sebaiknya dipilih?
b. Berapa penghematan yang bisa dilakukan setiap semester?

Jawab :

PV=
n = 2 x 5 = 10 kali
i = 0,105

11
12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
● Amoritisasi merupakan pelunasan pokok yang merupakan pengurangan dari
angsuran utang dan bunga .
● Amortisasi utang selalu memiliki nilai lebih kecil atau sama dengan angsuran
utang.
● Dana pelunasan digunakan untuk membayar utang, untuk menebus utang obligasi
yang jatuh tempo, untuk dana penggantian mesin yang usang, dan untuk dana
pembelian peralatan baru.

( ) ( )
−n −n
1−( 1+ i ) 1−( 1+i )
● Rumus nilai sekarang anuitas biasa yaitu PV = A,
i i
dinotasikan dengan
● Persamaan nilai anuitas ,
Persamaan anuitas nilai sekarang:

PV = (
1−( 1+ i )−n
i )
A

( ) dinotasikan dengan
−n
1−( 1+i )
dimana
i
Persamaan anuitas nilai akan datang:

PV = ( ( 1+i )n−1
i
A )
13
( )
FV
A=
(1+i )n−1
i

DAFTAR PUSTAKA

C, James dan John M.2007. Fudamentals Of Financial management. Edisi 12. Jakarta :
Salemba Empat
Frensidy, Budi. 2010. Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Mardiyanto, Handono .2008. Inti Sari Manajemen Keuangan.Jakarta: Grasindo
Sembiring,L, dkk.2005.Matematika Keuangan.Bandung: M2S
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/03/31/amortisasi-dan-sinking-fund/
http://www.scribd.com/doc/55408205/amortisasi

14
Skedul amortisasi

PERIOD
E ANGSURAN AMORTISASI BUNGA SALDO HUTANG
0 - - - Rp 300,000,000.00
1 Rp 7,618,028.23 Rp 3,118,028.23 Rp 4,500,000.00 Rp 296,881,971.77
2 Rp 7,618,028.23 Rp 3,164,798.65 Rp 4,453,229.58 Rp 293,717,173.12
3 Rp 7,618,028.23 Rp 3,212,270.63 Rp 4,405,757.60 Rp 290,504,902.48
4 Rp 7,618,028.23 Rp 3,260,454.69 Rp 4,357,573.54 Rp 287,244,447.79
5 Rp 7,618,028.23 Rp 3,309,361.51 Rp 4,308,666.72 Rp 283,935,086.28
6 Rp 7,618,028.23 Rp 3,359,001.94 Rp 4,259,026.29 Rp 280,576,084.34
7 Rp 7,618,028.23 Rp 3,409,386.96 Rp 4,208,641.27 Rp 277,166,697.38
8 Rp 7,618,028.23 Rp 3,460,527.77 Rp 4,157,500.46 Rp 273,706,169.61
9 Rp 7,618,028.23 Rp 3,512,435.69 Rp 4,105,592.54 Rp 270,193,733.92
10 Rp 7,618,028.23 Rp 3,565,122.22 Rp 4,052,906.01 Rp 266,628,611.70
11 Rp 7,618,028.23 Rp 3,618,599.05 Rp 3,999,429.18 Rp 263,010,012.65
12 Rp 7,618,028.23 Rp 3,672,878.04 Rp 3,945,150.19 Rp 259,337,134.61
13 Rp 7,618,028.23 Rp 3,727,971.21 Rp 3,890,057.02 Rp 255,609,163.39
14 Rp 7,618,028.23 Rp 3,783,890.78 Rp 3,834,137.45 Rp 251,825,272.62
15 Rp 7,618,028.23 Rp 3,840,649.14 Rp 3,777,379.09 Rp 247,984,623.47
16 Rp 7,618,028.23 Rp 3,898,258.88 Rp 3,719,769.35 Rp 244,086,364.60
17 Rp 7,618,028.23 Rp 3,956,732.76 Rp 3,661,295.47 Rp 240,129,631.84
18 Rp 7,618,028.23 Rp 4,016,083.75 Rp 3,601,944.48 Rp 236,113,548.08
19 Rp 7,618,028.23 Rp 4,076,325.01 Rp 3,541,703.22 Rp 232,037,223.07
20 Rp 7,618,028.23 Rp 4,137,469.88 Rp 3,480,558.35 Rp 227,899,753.19
21 Rp 7,618,028.23 Rp 4,199,531.93 Rp 3,418,496.30 Rp 223,700,221.26
22 Rp 7,618,028.23 Rp 4,262,524.91 Rp 3,355,503.32 Rp 219,437,696.35
15
23 Rp 7,618,028.23 Rp 4,326,462.78 Rp 3,291,565.45 Rp 215,111,233.56
24 Rp 7,618,028.23 Rp 4,391,359.73 Rp 3,226,668.50 Rp 210,719,873.84
25 Rp 7,618,028.23 Rp 4,457,230.12 Rp 3,160,798.11 Rp 206,262,643.71
26 Rp 7,618,028.23 Rp 4,524,088.57 Rp 3,093,939.66 Rp 201,738,555.14
27 Rp 7,618,028.23 Rp 4,591,949.90 Rp 3,026,078.33 Rp 197,146,605.24
28 Rp 7,618,028.23 Rp 4,660,829.15 Rp 2,957,199.08 Rp 192,485,776.08
29 Rp 7,618,028.23 Rp 4,730,741.59 Rp 2,887,286.64 Rp 187,755,034.50
30 Rp 7,618,028.23 Rp 4,801,702.71 Rp 2,816,325.52 Rp 182,953,331.78
31 Rp 7,618,028.23 Rp 4,873,728.25 Rp 2,744,299.98 Rp 178,079,603.53
32 Rp 7,618,028.23 Rp 4,946,834.18 Rp 2,671,194.05 Rp 173,132,769.35
33 Rp 7,618,028.23 Rp 5,021,036.69 Rp 2,596,991.54 Rp 168,111,732.66
34 Rp 7,618,028.23 Rp 5,096,352.24 Rp 2,521,675.99 Rp 163,015,380.42
35 Rp 7,618,028.23 Rp 5,172,797.52 Rp 2,445,230.71 Rp 157,842,582.90
36 Rp 7,618,028.23 Rp 5,250,389.49 Rp 2,367,638.74 Rp 152,592,193.41
37 Rp 7,618,028.23 Rp 5,329,145.33 Rp 2,288,882.90 Rp 147,263,048.08
38 Rp 7,618,028.23 Rp 5,409,082.51 Rp 2,208,945.72 Rp 141,853,965.58
39 Rp 7,618,028.23 Rp 5,490,218.75 Rp 2,127,809.48 Rp 136,363,746.83
40 Rp 7,618,028.23 Rp 5,572,572.03 Rp 2,045,456.20 Rp 130,791,174.80
41 Rp 7,618,028.23 Rp 5,656,160.61 Rp 1,961,867.62 Rp 125,135,014.19
42 Rp 7,618,028.23 Rp 5,741,003.02 Rp 1,877,025.21 Rp 119,394,011.18
43 Rp 7,618,028.23 Rp 5,827,118.06 Rp 1,790,910.17 Rp 113,566,893.11
44 Rp 7,618,028.23 Rp 5,914,524.83 Rp 1,703,503.40 Rp 107,652,368.28
45 Rp 7,618,028.23 Rp 6,003,242.71 Rp 1,614,785.52 Rp 101,649,125.58
46 Rp 7,618,028.23 Rp 6,093,291.35 Rp 1,524,736.88 Rp 95,555,834.23
47 Rp 7,618,028.23 Rp 6,184,690.72 Rp 1,433,337.51 Rp 89,371,143.51
48 Rp 7,618,028.23 Rp 6,277,461.08 Rp 1,340,567.15 Rp 83,093,682.44
49 Rp 7,618,028.23 Rp 6,371,622.99 Rp 1,246,405.24 Rp 76,722,059.44
50 Rp 7,618,028.23 Rp 6,467,197.34 Rp 1,150,830.89 Rp 70,254,862.10
51 Rp 7,618,028.23 Rp 6,564,205.30 Rp 1,053,822.93 Rp 63,690,656.81
52 Rp 7,618,028.23 Rp 6,662,668.38 Rp 955,359.85 Rp 57,027,988.43
53 Rp 7,618,028.23 Rp 6,762,608.40 Rp 855,419.83 Rp 50,265,380.02
54 Rp 7,618,028.23 Rp 6,864,047.53 Rp 753,980.70 Rp 43,401,332.49
55 Rp 7,618,028.23 Rp 6,967,008.24 Rp 651,019.99 Rp 36,434,324.25
56 Rp 7,618,028.23 Rp 7,071,513.37 Rp 546,514.86 Rp 29,362,810.89
57 Rp 7,618,028.23 Rp 7,177,586.07 Rp 440,442.16 Rp 22,185,224.82
58 Rp 7,618,028.23 Rp 7,285,249.86 Rp 332,778.37 Rp 14,899,974.96
59 Rp 7,618,028.23 Rp 7,394,528.61 Rp 223,499.62 Rp 7,505,446.36
60 Rp 7,618,028.23 Rp 7,505,446.53 Rp 112,581.70 Rp (0.18)

16

Anda mungkin juga menyukai